Kamis, 15 Maret 2018

Saya Yang Serba Hijau

“Ada apakah dengan warna hijau?” Pertanyaan itulah yang sering saya dengar. Kali ini saya akan menulis tentang diri saya sendiri. Mungkin anda tidak terlalu tertarik dengan diri saya, namun tenang saja ini bukan ajang curhat tentang kehidupan asmara saya, saya hanya menceritakan tentang diri saya yang sangat menyukai warna hijau sejak masih kecil. Setiap orang yang melihatnya akan langsung mengetahui bahwa saya menyukai warna hijau, Tentu saja itu karena kebanyakan item yang saya pakai berwarna hijau. Jika disuruh memilih warna apa yang akan saya beli, saya berada dibarisan paling depan untuk memilih warna hijau.  
Nama saya Cahya Tunshorin, saya kelahiran 1994 (sudah tua ya.., biarkan saja). saya mendapatkan nama panggilan “ijo” atau “si Hijau” dari teman-teman saya waktu sekolah menengah dan juga saat duduk di bangku perkuliahan S1 dulu. Bahkan tak jarang orang melupakan nama asli saya karena keunikan saya yang serba hijau ini. Keunikan yang saya miliki tentu saja mengundang banyak perhatian dan memberikan rasa penasaran bagi orang-orang yang mengenalnya. Sebenarnya ada apa dengan warna hijau sehingga saya tidak bisa lepas dari warna hijau ? Tak ada jawaban khusus, hanya saja saya termasuk orang yang anti-mainstream, saya menyukai i sesuatu yang jarang disukai oleh orang lain. Kebanyakan perempuan menyukai warna pink karena warna tersebut cantik dan feminin. Tapi lain halnya dengan saya, walaupun saya termasuk dalam jajaran orang yang tidak doyan tumbuhan (sayur-mayur) yang berwarna hijau itu, justru memilih warna hijau sebagai warna favorit saya.
Hampir semua barang-barang yang saya miliki berwarna hijau. Dari baju, tas, jam tangan, rak buku, sepatu, assesoris, dan masih banyak lainnya. Waktu saya kuliah s1 dulu, hampir setiap hari saya mengenakan item fashion dari mulai jilbab, baju, sepatu, hingga tas berwarna hijau. Saya bahkan dulu tak memiliki baju berwarna selain hijau hanya ada hitam, putih, dn hijau (tapi sekarang udah agak tobat ya...). Bahkan dulu saya memiliki sepeda onthel berwarna hijau. sisi positifnya saya mudah diingat oleh banyak orang dan juga dosen-dosen saya dulu, ya anggap saja personal branding yang saya bangun. Tentu saja jika membangun personal branding hanya dari sebuah warna pasti tidak terlalu berkualitas, karenanya saya imbangi dengan prestasi akademik  (alhamdulillah..). Saya bukan seorang mahasiswa cerdas yang serba bisa, namun sebisa mungkin saya berusaha selalu melakukan yang terbaik yang saya bisa. Serba hijau yang melekat pada diri saya juga membantu saya dalam menjalin relasi dengan banyak orang karena saat pertama kali mengenal saya orang akan menyimpan banyak pertanyaan tentang keunikan yang saya punya dan menyakannya secara beruntun sehingga dapat menciptakan keakraban yang lebih pada setiap orang.
Kalau ditanya soal orang tua, mereka sangat mendukung kegemaran saya dalam ber-hijau-hijau ria. Bahkan orang tua saya sering membelikan saya barang-barang yang berwarna hijau, bahkan mendekorasi kamar saya dengan warna hijau. orang tua saya pernah bercerita bahwa saat saya berusia 3 tahun saya pernah menangis tersedu-sedu karena dibelikan sebuah botol minum yang berwarna ungu, saya menangis sambil meminta dibelikan yang baru yang berwarna hijau. bahkan kejadian tersebut sayapun sudah tidak ingat, namun ternyata kecintaan saya terhadap warna hijau itu sudah sedari kecil ya.. hehehehe. Kebiasaan saya bergelut dengan warna hijau membuat saya menyukai apapun yang berbau hijau, termasuk karakter kartun yang di sebut keroppi  (karakter katak lucu yang berwarna hijau). Saat ditanya mengapa saya menyukai keroppi, ya tentu jawabannya karena Keroppi identik dengan warna hijau. Lagi-lagi kembali pada hijau.
Lalu bagaimanakah respon teman-teman saya atau orang yang dekat dengan saya ?? mmmm... teman-teman saya cukup menghargai apa yang jadi pilihan saya. Bahkan salah satu teman mengaku sangat suka dengan keunikan yang saya punya. Teman yang lain bahkan bercerita bahwa setiap melihat sesuatu yang berwarna hijau akan teringat pada saya, dan itu membuat saya lebih terasa berharga.
Saya pernah ditanya apakah saya mendapat kesulitan karena kegemaran saya dengan warna hijau tersebut. Jawabannya tentu pernah. Ada saat dimana saya dan teman-teman berkunjung ke salah satu departement store, banyak baju lucu dan cantik didalamnya, ketika semua teman-teman saya telah mendapatkan baju yang diinginkan masing-masing, saya akhirnya pulang tanpa membawa apa-apa karena tidak ada baju yang berwarna hijau, dan saya kurang berminat dengan warna yang lain. Saya juga punya pengalaman saat saya berbelanja dengan teman saya, saya mendapatkan kesulitan karena banyaknya baju yang dijual berwarna hijau. Saya jadi bingung mana yang harus saya beli. Semua yang berwarna hijau akan terlihat sangat indah dimata saya. Saya bahkan rela menghabiskan ratusan rupiah untuk mendapatkan barang-barang berwarna hijau yang saya sukai itu. Tidak jarangsaya kena marah oleh pemilik toko karena setiap barang yang ada di toko tersebut saya selalu bertanya “apakah ada yang wrana hijau?”, tak jarang pula saya kecewa karena barang yang saya taksir rupanya tidak ada stock warna hijau. Saya juga sempat mengalami kesulitan saat saya menghadiri acara yang memiliki syarat dresscode harus berwarna pink, ungu, kuning, merah, dll. karena hal tersebut harus emmbuat saya untuk kelabakan mencari pinjaman baju. Saya juga sering digoda tidak pernah ganti baju karena semuanya sama berwarna hijau. Masih banyak sih cerita pahit dan manis tentang saya dan ke-serba hijauan saya.
Namun sekarang, saya sudah tak sehijau dahulu, saya sudah lebih bisa terbuka dengan warna lain yang ada di sekitar saya. Ternyata dengan membuka hati terhadap warna lain juga membuat warna hijau terlihat lebih dan semakin indah. Demikianlah sedikit cerita tentang diri saya yang serba Hijau ini, ^^


Tidak ada komentar:

Posting Komentar