“Ada apakah dengan warna hijau?” Pertanyaan
itulah yang sering saya dengar. Kali ini saya akan menulis tentang diri saya
sendiri. Mungkin anda tidak terlalu tertarik dengan diri saya, namun tenang
saja ini bukan ajang curhat tentang kehidupan asmara saya, saya hanya
menceritakan tentang diri saya yang sangat menyukai warna hijau sejak masih
kecil. Setiap orang yang melihatnya akan langsung mengetahui bahwa saya menyukai
warna hijau, Tentu saja itu karena kebanyakan item yang saya pakai berwarna
hijau. Jika disuruh memilih warna apa yang akan saya beli, saya berada
dibarisan paling depan untuk memilih warna hijau.
Nama saya Cahya Tunshorin, saya kelahiran 1994
(sudah tua ya.., biarkan saja). saya mendapatkan nama panggilan “ijo” atau “si
Hijau” dari teman-teman saya waktu sekolah menengah dan juga saat duduk di
bangku perkuliahan S1 dulu. Bahkan tak jarang orang melupakan nama asli saya
karena keunikan saya yang serba hijau ini. Keunikan yang saya miliki tentu saja
mengundang banyak perhatian dan memberikan rasa penasaran bagi orang-orang yang
mengenalnya. Sebenarnya ada apa dengan warna hijau sehingga saya tidak bisa
lepas dari warna hijau ? Tak ada jawaban khusus, hanya saja saya termasuk orang
yang anti-mainstream, saya menyukai i sesuatu yang jarang disukai oleh orang
lain. Kebanyakan perempuan menyukai warna pink karena warna tersebut cantik dan
feminin. Tapi lain halnya dengan saya, walaupun saya termasuk dalam jajaran
orang yang tidak doyan tumbuhan (sayur-mayur) yang berwarna hijau itu, justru
memilih warna hijau sebagai warna favorit saya.
Hampir semua barang-barang yang saya miliki
berwarna hijau. Dari baju, tas, jam tangan, rak buku, sepatu, assesoris, dan
masih banyak lainnya. Waktu saya kuliah s1 dulu, hampir setiap hari saya
mengenakan item fashion dari mulai jilbab, baju, sepatu, hingga tas berwarna
hijau. Saya bahkan dulu tak memiliki baju berwarna selain hijau hanya ada
hitam, putih, dn hijau (tapi sekarang udah agak tobat ya...). Bahkan dulu saya
memiliki sepeda onthel berwarna hijau. sisi positifnya saya mudah diingat oleh
banyak orang dan juga dosen-dosen saya dulu, ya anggap saja personal branding
yang saya bangun. Tentu saja jika membangun personal branding hanya dari sebuah
warna pasti tidak terlalu berkualitas, karenanya saya imbangi dengan prestasi
akademik (alhamdulillah..). Saya bukan
seorang mahasiswa cerdas yang serba bisa, namun sebisa mungkin saya berusaha
selalu melakukan yang terbaik yang saya bisa. Serba hijau yang melekat pada
diri saya juga membantu saya dalam menjalin relasi dengan banyak orang karena
saat pertama kali mengenal saya orang akan menyimpan banyak pertanyaan tentang
keunikan yang saya punya dan menyakannya secara beruntun sehingga dapat
menciptakan keakraban yang lebih pada setiap orang.
Kalau ditanya soal orang tua, mereka sangat
mendukung kegemaran saya dalam ber-hijau-hijau ria. Bahkan orang tua saya sering
membelikan saya barang-barang yang berwarna hijau, bahkan mendekorasi kamar saya
dengan warna hijau. orang tua saya pernah bercerita bahwa saat saya berusia 3
tahun saya pernah menangis tersedu-sedu karena dibelikan sebuah botol minum
yang berwarna ungu, saya menangis sambil meminta dibelikan yang baru yang
berwarna hijau. bahkan kejadian tersebut sayapun sudah tidak ingat, namun
ternyata kecintaan saya terhadap warna hijau itu sudah sedari kecil ya..
hehehehe. Kebiasaan saya bergelut dengan warna hijau membuat saya menyukai
apapun yang berbau hijau, termasuk karakter kartun yang di sebut keroppi (karakter katak lucu yang berwarna hijau).
Saat ditanya mengapa saya menyukai keroppi, ya tentu jawabannya karena Keroppi
identik dengan warna hijau. Lagi-lagi kembali pada hijau.
Lalu bagaimanakah respon teman-teman saya atau
orang yang dekat dengan saya ?? mmmm... teman-teman saya cukup menghargai apa
yang jadi pilihan saya. Bahkan salah satu teman mengaku sangat suka dengan
keunikan yang saya punya. Teman yang lain bahkan bercerita bahwa setiap melihat
sesuatu yang berwarna hijau akan teringat pada saya, dan itu membuat saya lebih
terasa berharga.
Saya pernah ditanya apakah saya mendapat
kesulitan karena kegemaran saya dengan warna hijau tersebut. Jawabannya tentu
pernah. Ada saat dimana saya dan teman-teman berkunjung ke salah satu
departement store, banyak baju lucu dan cantik didalamnya, ketika semua teman-teman
saya telah mendapatkan baju yang diinginkan masing-masing, saya akhirnya pulang
tanpa membawa apa-apa karena tidak ada baju yang berwarna hijau, dan saya
kurang berminat dengan warna yang lain. Saya juga punya pengalaman saat saya berbelanja
dengan teman saya, saya mendapatkan kesulitan karena banyaknya baju yang dijual
berwarna hijau. Saya jadi bingung mana yang harus saya beli. Semua yang
berwarna hijau akan terlihat sangat indah dimata saya. Saya bahkan rela
menghabiskan ratusan rupiah untuk mendapatkan barang-barang berwarna hijau yang
saya sukai itu. Tidak jarangsaya kena marah oleh pemilik toko karena setiap
barang yang ada di toko tersebut saya selalu bertanya “apakah ada yang wrana
hijau?”, tak jarang pula saya kecewa karena barang yang saya taksir rupanya
tidak ada stock warna hijau. Saya juga sempat mengalami kesulitan saat saya
menghadiri acara yang memiliki syarat dresscode harus berwarna pink, ungu,
kuning, merah, dll. karena hal tersebut harus emmbuat saya untuk kelabakan
mencari pinjaman baju. Saya juga sering digoda tidak pernah ganti baju karena
semuanya sama berwarna hijau. Masih banyak sih cerita pahit dan manis tentang
saya dan ke-serba hijauan saya.
Namun sekarang, saya sudah tak sehijau dahulu,
saya sudah lebih bisa terbuka dengan warna lain yang ada di sekitar saya. Ternyata
dengan membuka hati terhadap warna lain juga membuat warna hijau terlihat lebih
dan semakin indah. Demikianlah sedikit cerita tentang diri saya yang serba Hijau
ini, ^^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar