Kemacetan
dapat dilihat di sepanjang jalan kota Yogyakarta. Tak hanya pagi hari disaat
para penghuni kota Jogja berangkat untuk aktivitas mereka, bahkan saat malam pun
kemacetan masih terlihat di jalanan kota Yogyakarta. Jalanan kota sesak oleh
deretan mobil pribadi, mobil dinas, sepeda motor, hingga sepeda onthel. Bukan
hanya jalan raya yang terinfeksi virus kemacetan ini namun juga jalan-jalan
kecil atau jalan-jalan gang rumah kos-kosan pun terkena macet mulai dari pagi
hari hingga malam hari.
Malam
hari merupakan waktu untuk beristirahat, belajar, atau berkumpul bersama keluarga
dirumah. Namun, ternyata intensitas kemacetan pada malam hari hampir sama
dengan intensitas kemacetan pada siang harinya. Contohnya adalah Jl. Solo, Jl
Kaliurang, bahkan Jl. Timoho yang notabennya jalan kecil belakang kampus UIN
Sunan Kalijaga. Banyaknya lampu merah dijalan besar rupanya menjadi faktor
penting terjadinya kemacetan. Banyak kendaraan yang mencoba untuk menghindari
lampu-lampu merah tersebut dengan memilih menggunakan jalan alternatif
(gang-gang kecil), hal ini tidak hanya dipikirkan oleh satu dua pengendara,
melainkan hampir menjadi solusi bagi semua pembawa kendaraan sehingga kemacetan
juga terjadi di gang-gang kecil atau di jalanan alternatif seperti Jln. Timoho dan Jln. Sapen. Jalan-jalan
alternatif seperti itu menjadi sasaran empuk para pengendara motor yang
menginginkan terbebas dari kemacetan jalan raya. Namun, pemikiran tersebut
serempak dipikirkan oleh para pengendara motor hingga pengendara mobil sehingga
mereka berduyun-duyun menggunakan jalan alternatif tersebut untuk menghindari
lampu merah dan kemacetan jalan raya. Namun akibatnya adalah timbulnya
kemacetan baru di jalan-jalan alternatif tersebut.
Kemacetan
pun merata terjadi baik di jalan raya maupun jalan alternatif. Pada malam
haripun pengendara motor masih memenuhi kemacetan kota. Para remaja yang
mengendarai motor memilih untuk keluar pada malam hari karena suasana yang
dirasa enak (tidak panas) dan pemandangan yang lebih menarik dengan nyalahnya
lampu-lampu dipinggir jalan. Namun, pemilihan waktu tersebut, membuat Jogja
malam semakin dirundung kemacetan. Suasana malam kota Yogyakarta yang macet ini
juga merupakan akibat dari tidak adanya razia dimalam hari. Ketika saya
melakukan wawancara dengan salah seorang mahasiswa Yogyakarta, dia menjawab
lebih suka keluar untuk keliling menikmati keindahan kota pada malam hari
karena tidak ada razia dan suasana yang menarik.
Selain
itu, acara-acara menarik seperti panggung musik pun lebih sering diadakan pada
malam hari. Ini juga merupakan faktor banyaknya motor memenuhi jalanan kota
Yogyakarta. Kenapa pada malam hari ??
ketika saya bertanya pada salah satu panitia dari salah satu acara musik
Yogyakarta pada malam hari, dia menjawab bahwa acara-acara yang menyenangkan
itu disajikan untuk merefresh pikiran yang penat akibat kegiatan di siang hari.
Namun, lagi-lagi jika menilik ke arah jalanan, para pengendara motor malam hari
yang notabennya remaja itu memenuhi jalanan kota hingga menimbulkan
kemacetan. Perjalanan yang harusnya bisa
ditempuh selama 10 menit, kini ditempuh dalam 30 menit. Parahnya lagi kemacetan
ini bisa terjadi hingga jam 11 malam.
Selain
sepeda motor, mobil juga merupakan salah satu alat transportasi yang juga turut
serta dalam meramaikan kemacetan malam kota Yogyakarta. Mobil yang kebanyakan
dapat dilihat hanya berisi dua atau bahkan satu orang tersebut jelas memakan
tempat di jalan raya. Dapat dilihat di antrian lampu merah sepanjang jalan.
Mobil berjejer panjang ke belakang dan membuat antrian yang panjang. Sepeda
motor yang tak mau kalahpun dengan gesit mencoba melewati sisi-sisi kecil di
sela-sela deretan mobil untuk bisa sampai pada barisan depan. Yang seperti
inilah yang membuat kemacetan semakin terlihat rusuh.
Yang
lebih parah, tidak semua pengendara tersebut mempunyai tujuan yang jelas. Saya
bertanya pada salah satu pengendara motor malam hari di Yogakarta tentang
tujuannya. Dia menjawab dengan entengnya “saya hanya ingin muter-muter mbak”
jawaban tersebut diikuti dengan tertawa.
Ini juga merupakan faktor meningkatnya jumlah kendaraan yang berkeliaran
dan menambah macet malam hari di kota Yogyakarta.
Jika anda tidak ada
acara atau tidak ada tujuan pergi tapi bosan berada dirumah, anda bisa mulai
berkarya dengan menulis, membaca, memasak, atau membuat karya lainnya tanpa
harus berkeliaraan tanpa arah dijalanan dan menambah kemacetan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar