Rabu, 07 Maret 2018

Potret Kota Jogja: Jogja Malam Masih Dirundung Kemacetan

Kemacetan dapat dilihat di sepanjang jalan kota Yogyakarta. Tak hanya pagi hari disaat para penghuni kota Jogja berangkat untuk aktivitas mereka, bahkan saat malam pun kemacetan masih terlihat di jalanan kota Yogyakarta. Jalanan kota sesak oleh deretan mobil pribadi, mobil dinas, sepeda motor, hingga sepeda onthel. Bukan hanya jalan raya yang terinfeksi virus kemacetan ini namun juga jalan-jalan kecil atau jalan-jalan gang rumah kos-kosan pun terkena macet mulai dari pagi hari hingga malam hari.
Malam hari merupakan waktu untuk beristirahat, belajar, atau berkumpul bersama keluarga dirumah. Namun, ternyata intensitas kemacetan pada malam hari hampir sama dengan intensitas kemacetan pada siang harinya. Contohnya adalah Jl. Solo, Jl Kaliurang, bahkan Jl. Timoho yang notabennya jalan kecil belakang kampus UIN Sunan Kalijaga. Banyaknya lampu merah dijalan besar rupanya menjadi faktor penting terjadinya kemacetan. Banyak kendaraan yang mencoba untuk menghindari lampu-lampu merah tersebut dengan memilih menggunakan jalan alternatif (gang-gang kecil), hal ini tidak hanya dipikirkan oleh satu dua pengendara, melainkan hampir menjadi solusi bagi semua pembawa kendaraan sehingga kemacetan juga terjadi di gang-gang kecil atau di jalanan alternatif seperti  Jln. Timoho dan Jln. Sapen. Jalan-jalan alternatif seperti itu menjadi sasaran empuk para pengendara motor yang menginginkan terbebas dari kemacetan jalan raya. Namun, pemikiran tersebut serempak dipikirkan oleh para pengendara motor hingga pengendara mobil sehingga mereka berduyun-duyun menggunakan jalan alternatif tersebut untuk menghindari lampu merah dan kemacetan jalan raya. Namun akibatnya adalah timbulnya kemacetan baru di jalan-jalan alternatif tersebut.
Kemacetan pun merata terjadi baik di jalan raya maupun jalan alternatif. Pada malam haripun pengendara motor masih memenuhi kemacetan kota. Para remaja yang mengendarai motor memilih untuk keluar pada malam hari karena suasana yang dirasa enak (tidak panas) dan pemandangan yang lebih menarik dengan nyalahnya lampu-lampu dipinggir jalan. Namun, pemilihan waktu tersebut, membuat Jogja malam semakin dirundung kemacetan. Suasana malam kota Yogyakarta yang macet ini juga merupakan akibat dari tidak adanya razia dimalam hari. Ketika saya melakukan wawancara dengan salah seorang mahasiswa Yogyakarta, dia menjawab lebih suka keluar untuk keliling menikmati keindahan kota pada malam hari karena tidak ada razia dan suasana yang menarik.
Selain itu, acara-acara menarik seperti panggung musik pun lebih sering diadakan pada malam hari. Ini juga merupakan faktor banyaknya motor memenuhi jalanan kota Yogyakarta.  Kenapa pada malam hari ?? ketika saya bertanya pada salah satu panitia dari salah satu acara musik Yogyakarta pada malam hari, dia menjawab bahwa acara-acara yang menyenangkan itu disajikan untuk merefresh pikiran yang penat akibat kegiatan di siang hari. Namun, lagi-lagi jika menilik ke arah jalanan, para pengendara motor malam hari yang notabennya remaja itu memenuhi jalanan kota hingga menimbulkan kemacetan.  Perjalanan yang harusnya bisa ditempuh selama 10 menit, kini ditempuh dalam 30 menit. Parahnya lagi kemacetan ini bisa terjadi hingga jam 11 malam.
Selain sepeda motor, mobil juga merupakan salah satu alat transportasi yang juga turut serta dalam meramaikan kemacetan malam kota Yogyakarta. Mobil yang kebanyakan dapat dilihat hanya berisi dua atau bahkan satu orang tersebut jelas memakan tempat di jalan raya. Dapat dilihat di antrian lampu merah sepanjang jalan. Mobil berjejer panjang ke belakang dan membuat antrian yang panjang. Sepeda motor yang tak mau kalahpun dengan gesit mencoba melewati sisi-sisi kecil di sela-sela deretan mobil untuk bisa sampai pada barisan depan. Yang seperti inilah yang membuat kemacetan semakin terlihat rusuh.
Yang lebih parah, tidak semua pengendara tersebut mempunyai tujuan yang jelas. Saya bertanya pada salah satu pengendara motor malam hari di Yogakarta tentang tujuannya. Dia menjawab dengan entengnya “saya hanya ingin muter-muter mbak” jawaban tersebut diikuti dengan tertawa.  Ini juga merupakan faktor meningkatnya jumlah kendaraan yang berkeliaran dan menambah macet malam hari di kota Yogyakarta.
Jika anda tidak ada acara atau tidak ada tujuan pergi tapi bosan berada dirumah, anda bisa mulai berkarya dengan menulis, membaca, memasak, atau membuat karya lainnya tanpa harus berkeliaraan tanpa arah dijalanan dan menambah kemacetan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar