Enam
Siulan
JunHyung terdengar di koridor gedung agensi milik Highlight. Ia memegang
secangkir kopi instan buatan coffe shop sebelah gedung agensi. Tak hanya sampai
disitu bentuk kecerian JunHyung, bahka hari ini ia menyempatkan diri untuk
menyapa beberapa staff yang ia temui di agensinya. Dapat dilihat bahwa hari ini
tak hanya cuaca diluar yang cerah namun juga cuaca dalam diri JunHyung.
“Hyung..
Good Morning..” sapa JunHyung pada manajernya.
“apa
ada sesuatu yang bagus ..?” tanya sang manajer terheran-heran
JunHyung
hanya tersenyum lebar menjawab pertanyaan tersebut. JunHyung hendak melanjutkan
langkahnya menuju ruang produksi dimana para anggota Highlight sudah berkumpul,
langkahnya terhenti ketika manajernya kembali berkata padanya, “ah.. aku baru
ingat.. untuk acara talkshowmu dengan Hyuna, aku sudah menyutujuinya pagi ini..
maaf aku tak bicara lagi padamu, PD acara tersebut sangat memaksa, dan aku rasa
ini bagus untuk promo album Highlight dan lagu baru duomu bersama Hyuna.
Gwenchana ..?” tanya manajernya kemudian
JunHyung
diam sejenak, dan menjawab “gwenchana.. hanya talkshow untuk lagu baru kan..
ya.. gwenchana..”
“aaah..”
sang manajer bernafas lega, “kalau begitu persiapkan seperti acara-acara
lainnya, ah satu lagi.. kau tidak akan live untuk acara minggu depan, tapi
minggu ini karena guest minggu ini mendadak tidak bisa datang, bagaimana ??”
“gwenchana,
lebih cepat lebih baik, lagi pula minggu depan kita bisa fokus pada release
album Highlight, jadi kapan aku harus bersiap untuk acara tersebut ?” tanya
JunHyung
“besok,
lagi pula Hghlight besok tidak ada agenda khusus, mungkin anak-anak akan datang
kesini untuk berlatih” jawab manajer
“okee..
kalau begitu aku masuk dulu..” ujar JunHyung seraya beranjak dari tempat
berdirinya menuju ke ruang produksi.
###
Seperti
biasa baik SooHee, SooJung, dan MinHee selalu heboh ketika membahas tentang
Highlight. Jo hanya bisa mendengarkan ocehan ketiga sahabatnya tanpa bisa
berkomentar apapun. Dia bahkan belum menceritakan tentang pernikahannya dengan
JunHyung pada sahabat-sahabatnya yang juga merupakan penggemar JunHyung, lebih
tepatnya penggemar Highlight sejak masih menjadi Beast. “bagaimana reaksi mereka kalau mereka tahu bahwa aku adalah istri dari
seorang JunHyung..” batin Jo seraya menghela nafas panjang.
SooHee
yang menyadari raut kegelisahan Jo pun mendekat perlahan disamping Jo.
“ah
waeyo...? ceritalah pada kami... “ ujar SoHee pada Jo
“ah..”
Jo sedikit tersentak dengan reaksi SoHee yang cukup peka menyadari kegelisahan
Jo. “anniya..” jawab Jo seraya tersenyum.
“kau
khawatir terhadap nilai ujianmu..? kau khawatir terhadap beasiswamu.., ?” tanya
SoHee lagi membuat kedua sahabatnya yang lain ikut serius menatap ke arah Jo.
“ah..
kalian kenapa.. bukan begitu..” jawab Jo
“kau
kan kemarin tidak bisa belajar dengan tenang karena masalah di desa..” ujar
MinHee pelan
“tenang
saja Jo, lagi pula profesor KyuHyun tidak akan membiarkanmu kehilangan beasiswa..”
kata SoJung menambahi diikuti oleh anggukan yang lainnya.
“heoll..”
jawab Jo singkat
“benar
Jo, apa kau tidak menyadari.. profesor KyuHyun masih sangat muda, usianya baru
26 tahun, dia membiarkanmu menjadi asistennya agar kau dapat biaya tambahan
untuk hidupmu, dan dia sangat perhatian padamu.. kita melihatnya.. sepertinya
dia menyukaimu..” tambah SoHee dengan semangat
“Heoll..”
Jo semakin tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh sahabat-sahabatnya
“DAEBAK....”
tiba-tiba terdengar MinHee berteriak melihat layar ponselnya
“apa
.. apa.. apa..” tanya SoJung ikut terlihat panik
“lihatlah
berita ini, besok diacara Talkshow SBC, JunHyung oppa akan tampil dengan Hyuna
sebagai Guest..” ujar MinHee
“Heoll..
daebak..” SoHee yang duduk pas di sebelah Jo tercengang dengan berita tersebut,
“aku selalu punya firasat buruk kalau JunHyung oppa bersama dengan penyanyi
Hyuna tersebut..” lanjut SoHee terdengar kecewa.
Walaupun
berusaha menyembunyikan, namun terlihat jelas bahwa Jo juga turut khawatir
ketika mendengar berita yang menyangkut JunHyung tersebut. Namun ia tak dapat
membagi kekhawatirannya dengan kedua sahabatnya. Bagaimanapun ketika berita
tentang pernikahannya tersebar maka Jo akan sangat menyusahkan JunHyung. Jujur
saja kini tak lagi masalah studinya yang mengganggu, namun karir JunHyung yang
terpenting. Jo paham betul bahwa musik adalah dunia bagi JunHyung, ia ingin
tetap menjaga JunHyung agar tetap dapat membuat musik yang dapat dinikmati oleh
semua orang. Ia tak ingin karena dirinya JunHyung akan kehilangan dunianya.
Jam-jam
perkuliahan menjadi sangat panjang dilalui oleh Jo, ia tak dapat fokus dengan
pelajarannya hari ini. ia memikirkan banyak hal, lebih tepatnya tentang acara
JunHyung. Ia mengerti bahwa JunHyung juga tak ada kewajiban untuk
memberitahukan tentang jadwalnya pada Jo, namun entah mengapa Jo merasa kecewa
ketika mengetahui hal tersebut dari media sosial. Hyuna ..? tentu saja Jo
mengenalnya. Hyuna sempat dirumorkan bersama JunHyung ketika mereka merilis lagu
duet berjudul “Change” beberapa tahun yang lalu saat JunHyung masih berada di
Beast dan satu agensi dengan Hyuna. Sebenarnya apa yang Jo cemaskan ?, tentang
kebenaran rumor kedekatan mereka kah ?, atau tentang JunHyung harus
menghabiskan waktu bersama dengan wanita lain di depan umum ?. Jo benci dengan
perasaanya, ia bahkan tak menyadari bahwa ia mulai merasakan perasaan sesak
mendengar JunHyung harus bersama dengan wanita lain. Perasaan macam apa yang
dirasakan Jo ?, Cemburu ? mungkin saja iya, tinggal menunggu saat yang tepat
bagi Jo untuk menyadari perasaannya yang sesungguhnya.
###
Dari
jauh dua pasang mata tak henti-hentinya memperhatikan gerik Jo yang tengah
duduk di bangku taman depan fakultasnya, dari balik jendela ruang dosen
tersebut sosok profesor muda nan tampan memfokuskan lensa matanya pada raut
gelisah yang tergantung di wajah Jo. Sosok profesor tersebut bahkan menyadari
bahwa gantungan kegelisahan tersebut sudah dapat terbaca dari saat Jo berada di
kelas perkuliahan, ia tak sengaja lewat depan kelas perkuliahan Jo dan melihat
sejenak sosok gadis idamannya tersebut. Sudah menjadi rahasia umum di Fakultas
Hukum bahwa sosok profesor muda bernama KyuHyun ini memberikan perhatian khusus
pada mahasiswinya yang bernama Park Hee Joo, atau biasa dikenal dengan Jo.
Masih
teringat dalam benak Prof. KyuHyun ketika ia dapat menyelesaikan gelar
profesornya diusianya yang tergolong masih muda di London. Ia bahkan awalnya
tak ingin kembali ke Korea karena terlalu menyimpan banyak kenangan dengan
kedua orangtuanya yang telah meninggal, beruntung ia diadopsi oleh sepasang
suami istri dari London dan disekolahkan disana. Kenapa ia kembali ke Korea
setelah sebelumnya ia tak ingin ??. Tentu saja karena sosok gadis 24 tahun yang
sedang ditatapnya sekarang. Ia masih ingat betul 3 tahunan yang lalu, saat ia
menghadiri acara seminar di SNU sebagai narasumber. Saat itu Prof. Kyuhyun yang
telah menyelesaikan sesi seminarnya bergegas untuk kembali bandara, ia bahkan
tak ingin untuk sekedar berjalan-jalan menghabiskan sedikit waktu melihat
keindahan Seoul yang sudah lama ia tinggalkan, ia memilih untuk sesegera
mungkin kembali ke London. Hujan turun cukup lebat saat itu, ia menunggu mobil
yang akan mengantarnya ke bandara di depan pintu utama lobi fakultas. Terlihat
raut bosan di liku sudut wajah tampannya. Banyak mahasiswi yang berlalu lalang
serambi melihat keindahan wajah Prof. Kyuhyun, ia bahkan sampai risih karena
beberapa suara bisikan para mahasiswi yang mengangumi ketampanannya. Ia berdiri
tegap seraya memasukkan kedua tangannya dalam saku celana. Sesekali ia
keluarkan satu tangannya untuk melihat jarum jam. Sosok mahasiswi semester satu
tiba-tiba berdiri disampingnya, tanpa melihat ke arah Kyuhyun, mahasiswi
tersebut menjulurkan satu tangannya ke arah derasnya air hujan, ia
menengadahkan telapak tangannya dan tersenyum lebar melihat ke arah jatuhnya
rintik hujan yang mengalir di telapak tangannya. Kyuhyun melihat lekat ke arah
gadis muda yang menikmati derasnya air hujan tersebut. Gadis itupun kemudian
mengeluarkan payungnya dan hendak beranjak pergi sampai menyadari adanya sosok
Kyuhyun disampingnya.
“Prof.
Kyuhyun ..?” tanya gadis itu perlahan memastikan
Kyuhyun
hanya tersenyum kecil mendengar sapaan gadis tersebut.
“ah..
benar prof. Kyuhyun.. wah.. aku tadi mengikuti kuliah umum darimu.. kau sangat
hebat. Aku sangat mengagumimu..” ujar gadis itu penuh semangat diikuti senyum
lebarnya. “apa kau sedang menunggu hujan agak reda, ?? mmmm.. apa kau memarkir
mobilmu jauh dari sini ? kau kesulitan untuk menuju mobilmu karena hujan ya ???”
tanya gadis itu kemudian.
Kyuhyun
lagi-lagi hanya tersenyum dan menjawab pelan, “ah.. anni..” belum selesai
kyuhyun menjawab pertanyaan tersebut, gadis disampingnya malah menyodorkan
payungnya ke arah Kyuhyun.
“pakailah
ini.. “ ujar gadis itu seraya menyodorkan payungnya, “ah.. busku akan segera
datang, aku harus segera pergi.. ini..” lanjutnya seraya meraih tangan kyuhyun
dan menggegamkan payungnya di tangan Kyuhyun, “sampai jumpa lagi profesor..”
ujar gadis itu seraya berlari pergi dan menggunakan tas ranselnya untuk menutup
kepalanya dari rintikan air hujan.
“ah..
tunggu...” panggil Kyuhyun pada gadis yang telah pergi berlari kehujanan
meninggalkannya, Kyuhyun bahkan belum sempat menyelesaikan ucapannya . ia
menarik nafas pelan, melihat ke arah payung yang kini dipegangnya, ia sedikit
kaget dengan tindakan spontan gadis tersebut, namun cukup untuk membuatnya
tersenyum kecil. Mobil yang ia tunggupun tiba, ia segera menutup payung yang
dipegangnya, mengecilkan pegangannya dan membawanya masuk ke dalam mobil, ia
bahkan masih dapat melihat wajah gadis pemberi payung tersebut yang berdiri di
halte menunggu busnya. Sayangnya ia tak dapat memberhentikan mobil yang
mengantarnya karena mengejar jam berangkat pesawatnya. Ia hanya memandangi
payung yang masih dibawahnya sambil tersenyum kecil mengingat kejadian
mengejutkan yang menimpanya.
Kyuhyun
kembali tersenyum menatap Jo dari balik jendela kantornya ketika memorinya
mengingat kejadian 3 tahunan yang lalu sebelum akhirnya dia memutuskan untuk
menetap di Korea. Tujuannya hanya satu ingin mengembalikan payung milik sang
gadis, namun langkahnya berat ketika harus meninggalkan gadis pemberi payung
itu ketika hari-hari dilaluinya dengan menikmati senyum gadis itu setiap hari,
hingga akhirnya ia memutuskan untuk tinggal di dekat gadis itu, Jo. Kyuhyun menghela nafas ringan. Ia menangkap
kegelisahan di raut wajah Jo seharian ini. iapun melihat kearah jarum jam pada
arlojinya, “10 menit lagi..” gumamnya pelan.
Jo
berdiri dari tempat duduknya, ia harus bergegas menuju ruang prof. Kyuhyun
untuk melaksanakan tugasnya sebagai asisten prof.
“gyosunim..
annyeonghaseyo..” ujar Jo pelan seraya memberi hormat pada Kyuhyun yang berdiri
didepannya.
“ah..
ya.. kau telat 5 menit..” jawab Kyuhyun seraya melihat ke arah arloji yang
melingkar di tangan kanannya.
“ah..
jungsuheyo... “ ujar Jo pelan.
“gwenchana..
palli kajja..” jawab Kyuhyun seraya membimbing langkah Jo menuju kelas yang
akan ia datangi, ia harus mengadakan ulangan hari ini. sebelum memasuki ruangan
kelas, Kyuhyun menghentikan langkahnya dan melihat ke arah Jo, “gwenchana..?”
tanya Kyuhyun tiba-tiba
“ah..
nhe... gwenchanayoo..” jawab Jo pelan
“kau
terlihat kurang sehat, aku tak ingin kau mengganggu jam perkuliahanku.. lakukan
tugasmu dengan baik” ujar KyuHyun dengan nada angkuhnya. Seperti hari-hari
biasanya ia selalu menunjukkan sikap keras didepan Jo, namun cukup perhatian
jika dibelakangnya, hal inilah yang membuat para mahasiswa lain menyadari
kespesialan Jo di mata KyuHyun tanpa Jo sendiri menyadarinya.
###
Seperti
biasa malam itu Jo pulang disaat JunHyung belum pulang, dan JunHyung pulang
disaat Jo sudah tertidur, kemudian ketika pagi datang JunHyung harus berangkat
ketika Jo masih tertidur, dan Jo harus berangkat ke kampus ketika JunHyung
sudah terlebih dahulu meninggalkan rumah.
Hari
ini merupakan hari dimana JunHyung dan Hyuna harus melakukan siaran live untuk
acara talkshow di salah stasiun televisi. JunHyung yang memasuki ruang belakang
panggung untuk menunggu saat harus keluar kedepan layarpun bertemu dengan sosok
Hyuna yang sedang menyempurnakan make upnya.
“ah
oppa.. annyeong..” sapa Hyuna pelan.
JunHyung
hanya berlalu menanggapi sapaan Hyuna.
“kau
boleh keluar..” ujar Hyuna pada wanita baya yang sedang membereskan make upnya.
Wanita itupun mengangguk dan meninggalkan JunHyung bersama Hyuna berdua di
ruang tunggu.
“oppa...
sampai kapan kau akan terus mengabaikanku..?”tanya Hyuna pada JunHyung
“apa
kau sudah berlatih dengan lagu baru yng aku buatkan..?” tanya JunHyung merespon
Hyuna dengan urusan pekerjaan.
“tentu
saja aku selalu berlatih keras dengan lagu yang kau buatkan untukku..” jawab
Hyuna santai “tapi oppa, bagaimana kabarmu istrimu ?” lanjutnya seraya menatap JunHyung tajam,
“bagaimana bisa kau menikah tanpa mengundangku..?” Hyuna terus mencoba untuk
memancing respon JunHyung.
JunHyung
menatap terkejut ke arah Hyuna. Bagaimana bisa Hyuna bisa tahu kalau JunHyung
telah memiliki seorang istri. JunHyung tahu betul bagaimana sifat Hyuna, ia
takut jikalau Hyuna berbuat sesuatu terhadap Jo. Walaupun Jo telah resmi
menjadi istrinya, namun Hyuna bukanlah orang yang mudah menyerah dengan hal
tersebut. Ia akan melakukan segala cara untuk menghancurkan sesuatu yang
menghalanginya, begitulah Hyuna dimata JunHyung.
“ottoke
arasso?” tanya JunHyung tajam pada Hyuna
“tenanglah
oppa.. kau terlihat panik.. aku akan menjaga rahasia pernikahanmu..” jawab
Hyuna diikuti dengan senyum kecilnya
“kalian
siap..?” seorang staff muncul dan memberi tahu JunHyung serta Hyuna bahwa sudah
saatnya mereka tampil.
“ah
yhee.. kami sudah siap..” jawab Hyuna diikuti senyuman khasnya.
JunHyung
bahkan belum sempat mendengar penjelasan yang lebih dari Hyuna, namun Hyuna
telah beranjak dan kini ia juga hrus beranjak untuk duduk bersama Hyuna dalam
acara live ini. JunHyung menyadari bahwa harusnya ia dapat menebak lebih awal
kenapa Hyuna sangat ingin tampil di acara live ini bersama dirinya bahkan harus
meminta PD acara ini untuk membujuk JunHyung secara langsung. inilah sifat
Hyuna yang paling dibenci oleh JunHyung. Ia melakukan segala cara untuk
mendapatkan apa yang ia inginkan, bahkan ketika ia harus mengganggu kenyamanan
orang-orang disekelilingnya.
Acara
talkshow berjalan cukup wajar di awal, pembawa acara meminta JunHyung untuk
meceritakan tentang lagu barunya bersama Highlight, cerita tentang lagu duonya
bersama Hyuna, dan segala hal yang masih berkisar tentang promosi album mereka.
saatnyalah ketika keduanya memasuki sesi terakhir dari talkshow tersebut,
“baiklah,
lalu bagaimana kesan JunHyung-ssi ketika mengerjakan lagu duet kedua ini
bersama ini Hyuna, apalagi sekarang dengan keadaan kalian sudah terpisah agensi..?”
tanya MC pada JunHyung. Tentu saja pertanyaan ini juga merupakan pertanyaan
yang wajar ditanyakan pada promo album duet dari dua pihak dengan agensi yang
berbeda.
“ya..
karena sekarang kami berada di agensi yang berbeda, tentu saja sempat terjadi
kesulitan saat mencocokkan jadwal untuk project ini. tapi kami selalu berusaha
profesiona, dan Hyuna-ssi juga cukup profesional dalam membagi jadwalnya yang
sibuk untuk latihan project ini..” jawab JunHyung pro didepan kamera.
“lalu
bagaimana dengan Hyuna-ssi?” tanya MC pada Hyuna kemudian
“mmmm..
sama seperti project sebelumnya, walaupun sekarang kami beda agensi namun kami
masih bisa berlatih dengan cukup baik dan profesional, dan pada dasarnya karena
aku dan JunHyung oppa memang cukup dekat dari dulu, jadi tidak sulit bagi kami untuk
membagi jadwal untuk berlatih bersama dan membangun chemistri bersama, benarkan
oppa..?” Hyuna mengakhiri statementnya dengan mencari persetujuan dari JunHyung
seraya memegang tangan Junhyung pelan. JunHyung agak kaget melihat reaksi
Hyuna. Tentu saja karena ini adalah acara live, jadi JunHyung tidak dapat
begitu saja menampik tangan Hyuna atau bahkan memarahinya. Ia hanya tersenyum
kecil seraya melepaskan tangannya pelan. Sedangkan Hyuna masih tersenyum penuh
kepuasan melihat JunHyung yang tak dapat berkutik didepannya,
“jadi
ini alasan ia ingin live bersamaku..” batin JunHyung mengerti apa yang
diinginkan Hyuna.
Tentu
saja MC memberikan respon yang heboh terhadap reaksi Hyuna.
“wwaaahhhh...
jadi rupanya kalian cukup dekat ya..” goda MC diikuti oleh tawa kecil dan di
balas oleh tawa dari Hyuna.
Tentu
saja hal ini akan menjadi skandal yang cukup besar bagi JunHyung dan Hyuna. Begitulah
rencana Hyuna, ia ingin menciptakan skandal antara dirinya dan JunHyung. Bukan hanya
untuk promo lagu mereka tapi untuk memberitahu dunia bahwa tidak ada yang bisa
mengambil JunHyung dari Hyuna, bahkan istrinya sekalipun. Tujuan Hyuna hanya
satu, ia ingin istri JunHyung melihat wanita seperti apa yang pantas untuk
JunHyung, bukan wanita biasa namun wanita yang juga berasal dari kalangan idol
seperti Hyuna. Dan JunHyung paham betul tentang maksud dan Tujuan dari Hyuna
Benar
saja, tak sampai hitungan jam setelah acara live tersebut berakhir, rumor
dating antara Hyuna dan JunHyungpun menjadi topik utama dalam berita
entertaiment di semua media di Korea Selatan. Tentu saja yang mengetahui
kebenaran tentang rencana licik dari Hyuna belaka hanya JunHyung, para anggota
Highlight yang mengenal Hyuna, manajer JunHyung, dan Hyuna sendiri. Media juga
tak ingin tahu apakah berita itu hanya gosip semata, yang diinginkan media
adalah membuat rumor tersebut menjadi nyata, karena berita tersebut cukup
menjual bagi semua media. Media akan selalu mencari cara agar berita tersebut
menjadi kenyataan bagi publik, bahkan tak jarang isu-isu masa lampau antara
Hyuna dan JunHyung yang tak ada sangkut pautnya kini di sangkut pautkan dan
dihubung-hubungkan untuk mewujudkan keinginan publik. Begitulah media..
Hal
pertama yang ada dipikiran JunHyung ssat kekacauan yang dibuat oleh Hyuna
meledak adalah Jo. Ia segera mengabaikan semua panggilan yang masuk ke
ponselnya untuk memanggil Jo yang tak kunjung mengangkat telfonnya.
###
Getar
panggilan masuk tak hentinya-hentinya di ponsel Jo, dapat dilihat layar
ponselnya bahwa JunHyung sedang memanggilnya, namun entah mengapa Jo tak ingin
mengangkatnya, apalagi dengan posisi 3 sahabatnya sedang berada di sampingnya
dan dengan heboh membahas tentang rumor dating antara JunHyung dan Hyuna. Tentu
saja Jo dengan jelas dapat mendengarnya, hal inilah yang membuatnya semakin
berat untuk mengangkat panggilan dari JunHyung, ia pun menelungkupkan kepalanya
di sela kedua tangannya diatas meja kelasnya...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar