Minggu, 25 Maret 2018

[FF] MARRY AN IDOL (7)



Tujuh
Getar panggilan masuk tak hentinya-hentinya berdering di ponsel Jo, dapat dilihat di layar ponselnya bahwa JunHyung sedang memanggilnya, namun entah mengapa Jo tak ingin mengangkatnya, apalagi dengan posisi 3 sahabatnya sedang berada di sampingnya dan dengan heboh membahas tentang rumor dating antara JunHyung dan Hyuna. Tentu saja Jo dengan jelas dapat mendengarnya, hal inilah yang membuat Jo semakin berat untuk mengangkat panggilan dari JunHyung, ia pun menelungkupkan kepala di sela kedua tangannya diatas meja kelas...  ia mendesah pelan, ia tahu bahwa pernikahannya dengan JunHyung tidak diawali dengan rasa cinta. Namun entah mengapa, mendengar rumor tersebut membuat dadanya terasa sesak, ia benci dengan perasaan seperti ini.
“aku mau pulang dulu ya..” pamit Jo kemudian pada ketiga sahabatnya
“pulang ?, kita masih ada kelas nanti ..” ucap SoHee pada Jo.
“aku agak tak enak badan, biarkan saja absenku kosong” balas jo pelan, ia tersenyum kecil pada SoHee dan yang lainnya dan kemudian ia pun bergegas meninggalkan kelas.
Jo berdiri gontai di halte depan kampus. Ia menundukkan kepalanya dan terlihat sangat tidak bersemangat. Berulang kali ia menghela nafas panjang. Ia bahkan hanya menatap kosong jendela saat berada di dalam bus menuju rumah. ia merasa ingin segera tidur dan berharap bahwa semua ini adalah mimpi, sebelumnya ia tak peduli dengan kehidupan pribadi idol, kali ini ia juga sangat ingin tidak peduli dengan urusan JunHyung, namun ia tak dapat mengendalikan perasaanya.
Jo kembali mendesah cukup berat saat group chatnya dengan ketiga sahabatnya ramai memperbincangkan tentang JunHyung, ia bahkan tak bisa menghindar untuk tidak melihat isi percakapan mereka, rasa ingin tahunya membuatnya benar-benar menderita. Jo lagi-lagi dikagetkan dengan foto yang dikirim MinHee di group chat mereka, foto tersebut merupakan foto screenshot dari instagram pribadi Hyuna, dalam foto itu terlihat Hyuna mengupload foto dirinya dengan JunHyung dan menggunakan tanda hati sebagai captionnya. Hyuna memang sengaja ingin membuat publik mengira bahwa dirinya terlibat hubungan dengan JunHyung. Tentu saja foto itu menjadi viral dalam hitungan detik.
Jo menaruh tasnya pelan di atas sofa rumahnya, iapun duduk dilantai pas di depan meja besar depan sofa tersebut. ia akhirnya memutuskan untuk mematikan ponselnya, ia merebahkan tubuhnya di sofa dan memejamkan kedua matanya, ia berharap penat yang ada dalam pikirannya menghilang saat ia berada dalam alam bawah sadarnya.
Jo membuka matanya saat rona senja terlukis sendu di langit sore kala itu, ia tengok jam dinding yang menunjukkan pukul setengah 5 sore, “ah.. aku tertidur cukup lama..” ujar Jo pelan. Ia pun berjalan gontai menuju kamar mandi yang terletak di kamar JunHyung, ia berhenti sejenak melihat ke arah ranjang JunHyung yang kosong, kemudian dialihkanlah pandangannya ke arah meja JunHyung, lensanya menangkap fokus bingkai foto yang menampilkan foto JunHyung. Jo tersenyum kecil seraya menghela nafas pelan, iapun melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi, ia basuh badannya, lebih tepatnya ia ingin mendinginkan pikirannya.
Setelah membersihkan tubuh dan pikirannya, Jo memilih untuk membuka beberapa buku kuliahnya dan menyelesaikan beberapa tugas kuliah untuk esok hari. Ia bahkan belum menghidupkan kembali smartphonenya, ia merasa harus membiarkan smartphonenya tetap dalam keadaan off agar ia tak terganggu dengan suara netizen di media sosial tentang JunHyung dan hal lainnya.
###
“kau masih tak bisa menghubungi Jo..?” tanya Dojoon pada JunHyung saat mereka berdua tengah duduk di ruang rekaman. Dojoon merupakan anggota Highlight yang paling dekat dengan JunHyung. Dojoon adalah orang yang paling tahu bahwa JunHyung sekarang dalam keadaan yang sangat gelisah karena memikirkan sosok Jo yang mungkin terluka akibat rumor kencan JunHyung dengan Hyuna. Dojoon menyadari bahwa walaupun pernikahan JunHyung dan Jo bukan dimulai dari rasa saling mencintai namun JunHyung benar-benar menyukai Jo sekarang. Dojoon ingat betul saat skandal JunHyung dan Hyuna waktu mereka masih di agensi yang sama dulu, JunHyung sama sekali tidak peduli dan masih bisa mengerjakan projectnya di album baru mereka, namun lihat sekarang, JunHyung bahkan tak menyentuh satu alat produksi sekalipun, JunHyung hanya memainkan ponselnya berusaha menghubungi Jo seharian.
“kau pasti sangat menyukainya..” gumam Dojoon pelan. JunHyung tak merespon perkataan Dojoon. Ia melirik ke arlojinya, ia berpikir apakah Jo masih di kampus atau sudah kembali ke rumah.
“ayo kita ke rumahmu..” ajak Dojoon kemudian
“hah..?” JunHyung tersentak dengan ajakan Dojoon
“ayo.. kita beli beberapa daging dan memanggangnya di rumahmu.. kita bisa makan bersama istrimu, mungkin itu bisa membuat keadaan lebih baik” Dojoon tersenyum ke arah JunHyung
Saat Doojon tengah mengajak JunHyung, member Highlight baru selesai dari kegiatan mereka yang lain, Yoseob, Kikwang, dan Dongwoon memasuki ruang produksi dan mendengar ajakan Dojoon pada JunHyung.
“waah... kalian mau berpesta tanpa kami..” ujar Kikwang tiba-tiba.
Mendengar suara member yang lain DoJoon tersenyum, “kajja.. kita rayakan pernikahan kalian di rumahmu..” ajak Dojoon semakin bersemangat.
JunHyung menyadari bahwa yang dilakukan oleh Dojoon dan yang lainnya adalah untuk menghibur dirinya, ia berpikir mungkin rasa khawatirnya terhadap Jo sekarang sangat terlihat jelas di wajahnya, dan hal ini membuat member Highlight yang lain khawatir terhadap dirinya. JunHyung hanya tersenyum dan mengangguk pelan, ia berharap dirinya dan Jo tak akan terganggu dengan adanya rumor tersebut. Namun tentu dalam lubuk hatinya, JunHyung berharap Jo terganggu dengan rumor tersebut, itu akan membuat JunHyung lebih yakin bahwa Jo memiliki perasaan terhadapnya. Mungkin akan terasa sakit saat Jo terlihat baik-baik saja dan tidak terganggu sama sekali dengan rumor tersebut, itu tandanya Jo sama sekali tak peduli terhadapnya. Bukankah begitu.? Namun siapa sangka bahwa Jo adalah gadis yang paling bisa menyembunyikan perasaanya,
JunHyung dan keempat member Highlight telah sampai di depan pintu apartemen JunHyung. JunHyung segera membuka pintunya, dilihatnya lampu tengah telah menyala, tandanya Jo sudah berada di rumah. “ah, dia sudah pulang rupanya..” ujar JunHyung pelan, “Jo ya..” panggil JunHyung kemudian.
Jo menyadari kehadiran JunHyung, ia menghela nafas panjang dan kemudian mencoba mengukir senyuman di bibirnya, ia tak ingin JunHyung melihat kegelisahannya.  “ah.. oppa.. kau pulang lebih cepat..” jawab Jo seraya berdiri dari tempat duduknya, Bukunya masih tergelatak di atas meja ruang tengah. Ia berjalan menghampiri JunHyung, betapa terkejutnya ia saat dilihatnya member Highlight yang lain juga datang berkujung ke rumah.
“aah kaliaannn..???” Jo terkejut melihat kedatangan member Highlight
“annyeong..” sapa Kikwang ceria pada Jo. Dongwoon, Yoseob, dan Dojoon pun tersenyum menyapa Jo, Dojoon menunjukkan sebungkus besar makanan dan sebungkus besar kaleng minuman yang ia bawa, “bolehkan kita makan bersama ..?” tanya Dojoon pada Jo diikuti senyum lebarnya.
“waah.. tentu saja boleh..” jawab Jo diikuti pula dengan senyumannya, ia melihat ke arah JunHyung, kemudian kembali tersenyum menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja, seolah tidak pernah ada kegelisahan hinggap di lubuk hatinya. Jujur, JunHyun sedikit kecewa melihat Jo sama sekali tak peduli dengan beritanya dengan Hyuna, namun melihat senyuman Jo membuatnya tak dapat mengungkapkan kekecewaanya, “mungkin lebih baik ia tidak peduli, jadi ia bisa selalu tersenyum” batin JunHyung
Mereka pun berjalan menuju meja di ruang tengah,  “ah... mian.. aku tadi sedang belajar.. “ Ujar Jo menyadari bukunya yang berantakan di atas meja, ia segera membereskan bukunya.
“kau sedang belajar tadi..?” tanya JunHyung seraya membantu Jo membereskan buku-bukunya.
“Ho..” jawab Jo pelan
JunHyung segera mengangkat tumpukan buku Jo dan membawanya ke kamarnya, Jo agak tersentak kaget melihat JunHyung membawa buku-buku tersebut ke kamarnya, iapun mengikuti langkah JunHyung. Dojoon dan yang lainnya segera mengeluarkan makanan dan minuman yang telah mereka bawa dan menatanya di atas meja ruang tengah tersebut.
JunHyung menaruh tumpukan buku Jo di atas meja belajar di kamarnya.
“kau bisa tetap menaruhnya di pojok ruang tengah oppa.. toh aku nanti akan melanjutkan tugasku..” ujar Jo pelan saat melihat JunHyung menaruh buku-bukunya di meja kamarnya.
“tak apa.. mereka akan cukup lama disini, jadi kau bisa melanjutkan belajar disini nanti..” jelas JunHyung, ia terdiam sejenak lalu melanjutkan pelan kata-katanya “aku menghubungimu dari tadi..” ujar JunHyung pelan
“aah... HP ku sedang off..” jawab Jo pelan seraya mencoba tetap tersenyum.
“gwenchana..?” tanya JunHyung kemudian
“mwoga..?” Jo balik bertanya pada JunHyung
JunHyung tersenyum kecil, “anniya.. kajaa.. yang lainnya sudah menunggu..” ajak JunHyung pada Jo untuk seraya kembali ke ruang tengah berkumpul dengan yang lainnya.
Jo mengerti apa yang dimaksud JunHyung, namun ia tak ingin JunHyung mengetahui apa yang tengah dirasakannya. Jo tahu bahwa JunHyung mengkhawatirkan dirinya, puluhan panggilan masuk ia abaikan begitu saja, ia tak pernah berpikir bahwa JunHyung mengkhawatirkan dirinya karena perasaan sayang sebagai seorang suami kepada istri, ia meyakini bahwa JunHyung mengkhawatirkannya sebagai seorang sahabat, karena Jo adalah putra dari  sahabat kedua orang tuanya yang harus ia lindungi, sebatas itu.
Jo dan JunHyun akhirnya bergabung bersama member Highlight untuk makan bersama, tawa tak henti-hetinya terdengar dari diri Jo. Ia begitu bahagia bersama member Highlight malam itu, lelucon-lelucon ringan keluar dari mulut member Highlight, suara merdu nyanyian disenandungkan oleh para member, mata JunHyung tak henti-hentinya memperhatikan tawa Jo. Ia bersyukur mempunyai teman-teman sebaik Dojoon, Yoseob, Kikwang, dan Dongwoon yang selalu ada untuknya. Bahkan JunHyung sendiri tak dapat menjamin dapat membuat Jo tertawa riang seperti saat ini.
Jam dinding menunjukkan pukul 9 malam, Jo mengunci tatapan JunHyung dengan tatapan tajamnya, ia memberi isyarat pada JunHyung bahwa ia harus melanjutkan tugasnya untuk kuliah esok. JunHyung pun mengiyahkan isyarat Jo. Jo pun berdiri dan berpamitan dengan member Highlight lainnya,
“ah kau mau pergi..?” tanya Kikwang kemudian,
“ia harus belajar kembali.. besok ia ada kuliah pagi..” JunHyung membantu Jo untuk menjelaskan pada member Highlight.
“kalau begitu aku permisi dulu..” ujar Jo pelan, dan berjalan menuju kamar JunHyung.
###
Jam 00:30 tengah malam, member Highlight akhirnya berpamitan pada JunHyung untuk kembali ke rumah masing-masing.
“apakah kakak ipar sudah tidur..?” tanya Dongwoon pada JunHyung saat mereka berpamitan
“sebentar..” ujar JunHyung, ia kemudian menuju kamarnya, dilihatnya Jo tengah tertidur pulas di meja belajar JunHyung. Melihat wajah pulas Jo, Ia memutuskan untuk tidak membangunkan Jo.
“dia sudah tertidur, akan kusampaikan salam kalian besok saat ia bangun..” ujar JunHyung pada member Highlight
“arasso.. kalau begitu kami pulang dulu..” pamit Yoseob diikuti anggukan Kikwang dan Dongwoon, mereka bertiga melangkah keluar terlebih dulu. Dojoon menatap JunHyung tajam, ia menepuk pundak JunHyung pelan
“yaa... ia terlihat baik-baik saja bukan..? tapi aku yakin ia juga tersakiti.. jagalah dia..” pesan Dojoon pelan. JunHyung hanya diam dan kemudian membalas Dojoon dengan senyuman kecilnya, “aku pulang dulu..” lanjut Dojoon berpamitan.
JunHyung menyadari bahwa ia tak sepeka Dojoon, dimatanya Jo merupakan gadis kuat yang tidak peduli dengan semua urusan yang tidak menyangkut dirinya. Melihat senyum Jo, JunHyung merasa bahwa Jo baik-baik saja, ia bahkan sempat kecewa karena Jo tak terganggu dengan rumor datingnya bersama Hyuna, namun apakah ia salah ? , JunHyung mulai memikirkan perkataan Dojoon, apakah benar Jo tidak baik-baik saja ? apakah benar Jo terluka ?, Bagi JunHyung lebih baik melihat Jo menangis didepannya dan mengeluarkan semua kesedihannya dibandingkan ia harus melihat Jo tersenyum namun menyimpan sakitnya sendirian. JunHyung menghela nafas berat, ia memandangi lekat-lekat Jo yang tengah tertidur pulas di meja belajar kamarnya, ia pun memindahkan Jo ke ranjangnya, menutupi tubuh mungil Jo dengan selimut tebalnya.
“sebenarnya apa yang kau rasakan..?” ujar JunHyung pelan pada sosok Jo yang tengah tertidur.
Kali ini ia memilih untuk membiarkan Jo tertidur di ranjangnya, ia akan tidur di sofa ruang tengah rumahnya. Meja depan sofa itu masih berantakan akan sisa makanan dan minuman, JunHyung pun membersihkan sampah yang tertinggal di meja, ia kemudian merebahkan tubuhnya di sofa besar depan televisi itu. ia berharap esok akan jadi hari yang lebih baik bagi dirinya dan juga Jo. Ia berharap Jo akan jujur terhadap isi hatinya didepan JunHyung. JunHyung merasa bahwa dirinya tak dapat memahami isi hati Jo, atau apakah ia yang terlalu takut untuk memahami Jo ?? apakah ia terlalu takut untuk melihat realita bahwa Jo tak memiliki perasaan apapun padanya ?? atau apakah ia justru takut saat melihat perasaan Jo yang ternyata menyukainya dan ia bahkan tak dapat menjaganya ??? terlalu banyak kemungkinan akan perasaan yang tidak menentu dalam diri JunHyung, ia bahkan tidak dapat menafsirkan perasaanya sendiri. JunHyung memilih untuk menutup matanya dalam-dalam.
###
Seperti biasa Jo terbangun cukup awal karena ada kelas pagi hari ini. Jo membuka matanya pelan dan ia sadar ia telah tertidur di ranjang JunHyung. Ia cukup kaget karena bisa tertidur di tempat ini, “apa JunHyung tidur didepan ?” gumam Jo seraya turun perlahan dari ranjang JunHyung, ia pun segera menuju ruang tengah tempat biasa ia tertidur. Didapatinya sosok JunHyung sedang tertidur pulas di sofa ruang tengah. Jo menghela nafas ringan kemudian tersenyum kecil melihat JunHyung yang masih lelap. Iapun menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya, sebelum ia menuju kampus, disempatkannya beberapa menit untuk membuat nasi goreng, tentu saja untuk JunHyung. Ia tinggalkan memo kecil didekat piring nasi goreng tersebut bertuliskan “makanlah sebelum berangkat oppa... Fighting..” , Jo tersenyum melihat wajah JunHyung yang tertidur, dan kemudian meninggalkannya menuju kampus.
Jo membaca bukunya seraya menunggu bus yang tumpanginya berhenti didepan kampus.
“kau tahu.. JunHyung oppa... ah menyebalkan.. aku sangat kecewa.. kenapa dia harus dating dengan Hyuna.. aku jadi tidak menyukainya..” terdengar suara murid SMA yang juga sedang menumpangi bus yang sama dengan Jo. Mendengar itu Jo baru menyadari bahwa bukan hanya dia yang terluka dengan rumor tersebut, harusnya ia tak merasa kecewa dengan JunHyung, rumor itu tak hanya menyakitinya namun juga menyakiti JunHyung, tentu sebagian besar fans nya akan menggila mendengar idol yang dikaguminya tengah dirumorkan berkencan dengan seorang wanita. Jo menyadari bahwa JunHyung akan lebih terluka ketika melihat komentar-komentar pedas yang menghujatnya di media sosial. Jo mendadak menyesali perbuatannya yang kecewa pada JunHyung kemarin, apalagi ia mengingat bahwa JunHyung sempat menanyakan apakah dirinya baik-baik saja atau tidak. Harusnya Jo menyadari bahwa JunHyung tengah mengkhawatirkannya, harusnya ia memberitahu JunHyung bahwa dirinya baik-baik saja, tak seharusnya ia kecewa pada JunHyung, malah harusnya ia menghibur JunHyung atau mengkalrifikasi berita tersebut pada JunHyung sebelum ia mematikan ponselnya dan mengabaikan puluhan panggilan masuk dari JunHyung padanya. Jo memegang dada kirinya, ia menyesal tak mempercayai JunHyung, ia malah mengabaikan perhatian JunHyung padanya.
Jo turun dari bus yang ditumpanginya, sebelum ia melangkah menuju kelasnya sosok pria 40 tahunan mendekatinya,
“permisi, nona..” ia menyapa Jo sopan
“ah.. yhee..?” Jo membalas sopan sapaan tersebut
“perkenalkan, saya manager dari Hyuna. Hyuna ingin berbicara dengan anda sebentar saja, ia menunggu anda dalam mobil, bisakah anda ikut saya..” jelas pria itu sopan seraya menunjuk pada mobil van hitam yang terparkir di depan kampusnya.
Jo hanya mengangguk pelan seraya mengikuti langkah pria tersebut, pria itu membukakan pintu mobil untuk Jo, Jo bisa melihat sosok Hyuna dengan kacamata hitam sedang duduk di bagian tengah mobil itu, dengan sopan Jo memasuki mobil itu dan duduk disamping Hyuna. Jo menyadari bahwa Hyuna telah mengetahui pernikahannya dengan JunHyung, tapi kenapa JunHyung tak pernah menceritakan padanya bahwa Hyuna telah mengetahui tentang pernikahannya.. ?
Jo menutup pintu tengah mobil itu pelan, Hyuna melepas kecamatanya dan melihat Jo dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. “aku akan langsung saja, aku tahu bahwa kau istri dari JunHyung oppa.. aku tegaskan padamu .. JunHyung oppa sedang ada project denganku, kau tahu kan..?? jadi aku harap kau tidak mengganggu hubungan yang terbangun antara aku dan oppa..” ujar Hyuna langsung pada inti point pembicaraan.
Jo terdiam, ia tersenyum kecil mendengar penjelasan Hyuna, “apakah JunHyung oppa tahu bahwa kau menemuiku ?” tanya Jo pada Hyuna.
Hyuna terdiam mendengar pertanyaan Jo. Ia tak habis pikir bahwa wanita didepannya cukup berani untuk bertanya dengan menatap langsung pada kedua mata Hyuna. “apakah itu penting..?, yang terpenting adalah .. kau jangan halangi karir JunHyung oppa.. bukankah kalian menikah karena terpaksa ?? jadi tetap diam dan tahu tempatmu !! “ ujar Hyuna didepan Jo.
Jo tersentak mendengar ucapan Hyuna, bahkan Hyuna bisa tahu bahwa dirinya dan JunHyung menikah karena tuntutan dari nenek JunHyung. Apakah JunHyung benar-benar menceritakan semua pada Hyuna ? sebegitu dekatnyakah JunHyung dan Hyuna hingga Hyuna bisa tahu tentang ini semua ? Jo menyadarkan kembali pikirannya. Ia menatap tajam ke arah Hyuna.
“eonni.. kau tidak usah khawatir denganku, aku tidak tertarik dengan kehidupan idol seperti kalian.. “ ujar Jo tanpa senyum, “aku pergi.. aku ada kelas..” lanjut Jo seraya memberi hormat singkat pada Hyuna dan segera membuka pintu mobil Hyuna, ia memberi hormat pada manager Hyuna yang menunggu diluar mobil dan bergegas melangkahkah kaki menuju kelasnya.
“menyebalkan..” ujar Hyuna setelah kepergian Jo, “bagaimana bisa oppa menyukai gadis itu, dia tidak ada bagus-bagusnya..” lanjut Hyuna geram..
Jo mempercepat langkah kedua kakinya. Tentu saja ia terlihat geram, ia meremas erat kedua tangannya. Matanya berkaca-kaca, sudah hampir tumpah air matanya sampai suara profesor Kyuhyun terdengar memanggilnya.
“Jo yaa...” panggil Kyuhyun
Jo  berusaha menahan air matanya dan menyiapkan senyuman sebelum akhirnya menoleh ke arah sumber suara dibelakang.
“ah.. annyeong haseyo kyusungnim..” sapa Jo sopan
Tentu saja Kyuhyun menyadari raut kesedihan di wajah Jo, bahkan air matanya yang hampir terjatuh masih menggenang di kedua mata Jo.
“waeyo..?” tanya Kyuhyun perlahan
“ah.. annieyo kyusungnim..” Jo mengelak menyadari bahwa profesor didepannya tengah menangkap kegeraman dan kesedihan di matanya, “ah.. ini analisis yang aku lakukan terhadap kasus yang kau berikan kemarin, aku juga sudah menyusunnya dalam PPT jadi bisa langsung digunakan saat mengajar..” lanjut Jo mengalihkan perhatian Kyuhyun seraya menyodorkan beberapa hardfile dengan sebuah flashdisk.
“ah.. yheee..” Kyuhyun menyadari bahwa Jo berusaha untuk mengalihkan perhatiannya, ia tak ingin memaksa Jo untuk bersedih didepannya, Kyuhyun pun tersenyum seraya mengambil hardfile dan flashdisk dari tangan Jo, “gomawo..” ujarnya seraya mengacak pelan rambut Jo. Lalu berjalan pergi meninggalkan Jo yang masih berdiri membenahi rambutnya. Dapat dilihat senyuman kecil terukir di bibir Jo yang tengah menatap punggung profesornya yang berjalan melaluinya.
###
JunHyung membuka kedua matanya dan didapatinya Jo telah berangkat ke kampus, ia pun melihat ke arah meja makan, ia menemukan sepiring nasi goreng dengan segelas jus wortel di sampingnya. Ia membaca pelan memo dari Jo dan tersenyum seraya menikmati nasi goreng masakan Jo. Ia sengaja mengosongkan jadwalnya hari ini. Tentu saja bukan keinginannya melainkan keinginan manajernya. Pagi ini sang manajer menghubungi JunHyung dan memberitahu bahwa para reporter telah memadati halaman gedung agensinya untuk meminta penjelasan dari JunHyung terkait skandalnya dengan Hyuna. Jadi hari ini lebih baik JunHyung menghabiskan waktunya untuk istirahat di rumah, ia juga bisa menyelesaikan lagu barunya di rumah, toh persiapan untuk album baru Highlight sudah selesai, tinggal menunggu tanggal releasenya saja.
Ia menyalakan televisi, gosip tentang dirinya dan Hyuna tengah hangat menjadi perbincangan di televisi. Ketika ia membuka media sosial, rumor datingnya dengan Hyuna juga menjadi trending topic hari ini. JunHyung menghela nafas, membaca banyaknya komen negatif untuk dirinya, “sial.. kenapa Hyuna harus meng-upload foto ku dengan caption seperti itu..” ujar JunHyung geram. Mendapatkan komen negatif untuk dirinya bukanlah hal yang baru bagi JunHyung, profesinya sebagai idol membuatnya sering terlibat scene kehidupan yang berakhir dengan trending topic dan komentar-komentar pedas untuk dirinya. Ini juga bukan kali pertama ia terlibat skandal dengan Hyuna, namun kali ini ia lebih gelisah. Tentu saja karena kali ini ia tak sendirian lagi, ada sosok Jo yang mungkin juga tersakiti dengan adanya rumor itu. Kedua orang tua JunHyung juga tak henti-hentinya menghubungi JunHyung, menyuruhnya untuk segera menyelesaikan skandal yang ada, tentu saja JunHyung harus menjaga perasaan Jo yang menyandang predikat sebagai istri sah nya.
Tak hanya kedua orang tua JunHyung, bahkan Hyuna si pembuat masalah juga tak henti-hentinya menghubungi JunHyung, namun JunHyung selalu menghiraukan dan acuh terhadap panggilan dan pesan yang datang dari Hyuna.  
“kau membiarkanku menghadapi wartawan sendirian oppa...?” –sender Hyuna
“oppa eoddiyo..?” – sender Hyuna
“kau mau aku bilang apa didepan para wartawan ini..?” – sender Hyuna
“jadi kau mau mengabaikanku seperti ini..” – sender Hyuna
“kau tahu kan apa akibatnya saat mengabaikanku..” – sender Hyuna..
........ bla bla bla.......
~Panggilan masuk 68 kali~
JunHyung geram melihat semua pesan masuk dari Hyuna, dan semua panggilan Hyuna membuatnya semakin sakit kepala.
“ah.. eonje jib-e galgeoya.. Jo ya...” gumam JunHyung seraya merebahkan dirinya di sofa besar di ruang tengah rumahnya.
###
Jo menghabiskan senjanya di halte bus depan kampus, sudah 2 jam dia duduk di halte itu. ia melewatkan puluhan bus yang lewat begitu saja. Ia hanya memandang langit senja yang semakin gelap. Masih terbayang-bayang bagaimana Hyuna memperingatinya pagi tadi. Ia tak ingin pulang, namun ia juga tak tahu harus kemana, karenanya ia hanya duduk di halte bus menunggu datangnya malam, berharap angin malam dapat mendinginkan pikirannya.
Profesor Kyuhyun menghentikan mobilnya di depan halte bus saat melihat Jo melewatkan bus yang biasa ia tumpangi untuk pulang, disitulah Kyuhyun dapat melihat bahwa Jo sengaja hanya duduk disitu untuk menghilangkan penatnya. Kyuhyun membuka kaca jendelanya tepat di depan Jo. Jo tersentak melihat profesornya,
“ah kyusungnim.. “ sapa Jo pada KyuHyun.
“yogi wae..??? kajja.... aku akan mengantarmu..” ajak Kyuhyun kemudian
“ah.. annieyo.. aku akan naik bus saja..” tolak Jo sopan
“gwenchana kajja...” Kyuhyun sedikit mendesak Jo.
Suara klakson bus terdengar nyaring memperingatkan mobil kyuhyun agar segera pergi, karena bus tersebut akan berhenti di halte tempat Kyuhyun menghentikan mobilnya.
“palli..palli..” Kyuhyun mengajak Jo agar cepat menaiki mobilnya.
Jo tidak punya pilihan lain selain menaiki mobil Kyuhyun, kalau ia tidak naik mungkin Kyuhyun tidak akan menggerakkan mobilnya dan pasti akan terjadi keributan dengan pihak transportasi umum. Jo tak ingin karena dirinya, Kyuhyun terlibat dalam kekacauan sepele seperti itu. Jo mengencangkan sabuk pengamannya dan Kyuhyun segera menginjak gas mobilnya.
“jib eoddiyo..? aku akan mengantarmu..” tanya Kyuhyun kemudian.
Jo berpikir sejenak apa tidak apa-apa membiarkan profesornya mengetahui rumahnya. Apalagi itu adalah rumah JunHyung. Namun sangat tak sopan menolak permintaan profesornya tersebut. Jo berpikir mungkin tak apa-apa jika profesornya mengantarnya didepan apartemen, lagi pula rumah JunHyung terletak di lantai 2 jadi Kyuhyun tidak akan melihatnya. dan lagi pula, apa profesornya tersebut tahu tentang JunHyung ? dia besar di London dan tidak terlalu tertarik dengan idol di Korea. Tentu saja tidak akan jadi masalah. Akhirnya Jo memberitahu alamat rumahnya pada Kyuhyun.
“apakah kau tinggal sendiri..? atau dengan temanmu.. ?” tanya Kyuhyun saat membawa mobilnya menuju rumah Jo.
“ah aku tinggal dengan kerabatku..” balas Jo pelan dan singkat. Jo merasa sangat canggung berada satu mobil dengan profesor yang sangat ia hormati tersebut. Melihat kecanggungan Jo, Kyuhyun memutuskan untuk berhenti bertanya dan menyalahkan musik di mobilnya, ia memilih untuk mengantar Jo dalam kediaman.
Disisi lain, JunHyung membuka ponselnya dan dilihatnya satu pesan masuk dari Hyuna yang sangat mengganggunya.
“Oppa.. aku ada di luar gedung apartemenmu.. bisakah kau menemuiku ke bawah ??.. atau aku harus masuk ke rumahmu..? – sender Hyuna
Tak ada pilihan lain bagi JunHyung, ia pun akhirnya memutuskan untuk kebawah dan menemui Hyuna di bawah, ia melihat mobil pribadi Hyuna terparkir didepan gedung apartemennya. Ini akan menjadi masalah jika ada reporter yang melihat Hyuna mengunjungi JunHyung. JunHyung merapatkan topinya, dan memasuki mobil tersebut. terlihat bahwa secara pribadi Hyuna membawa sendiri mobilnya ke apartemen JunHyung tanpa manajernya.
“oppa.. mianhee..” ujar Hyuna begitu JunHyung duduk di sampingnya, “aku sudah menghapus foto yang aku posting.. tapi oppa.. percayalah aku melakukan itu demi kebaikan kita..” lanjut Hyuna mencoba mencari simpati JunHyung.
“kita..?” JunHyung tersenyum menyeringai..
“aku ingin promosi album kita berdua sukses oppa.. aku tidak tahu kalau ..” Hyuna menghentikan ucapannya.
“kalau itu akan mendapatkan respon buruk dari fans ku..?” tanya JunHyung memperjelas, “Hyuna a.. aku sudah menganggapmu sebagai adikku dan rekan kerjaku yang berharga.. aku sangat mengakui bakatmu, karenanya aku menerima tawaran untuk bekerja sama denganmu.. tapi, jika kau seperti ini.. ini akan membuatku semakin sulit..” ujar JunHyung seraya menghela nafas berat. , “jebal.. berhentilah...” belum sempat JunHyung melanjutkan ucapannya terlihat sebuah mobil pribadi berhenti tak jauh dari mobil hyuna, terlihat dari balik kaca mobil sosok Jo bersama dengan Kyuhyun.
Kyuhyun menghentikan mobilnya saat Jo sudah mengatakan bahwa mereka telah berada di depan gedung apartemennya. Jo melepas sabuk pengamannya dan hendak keluar dari mobil, namun Kyuhyun mencegahnya, “tunggu sebentar..” ujar Kyuhyun seraya mengambil sebuah barang dari bangku belakang, “aku ingin mengembalikan ini..” ujar Kyuhyun seraya memberikan payung pada Jo. Jo tercengang melihat payung yang diberikan Kyuhyun, “aku tidak tahu kau ingat atau tidak, tapi dari dulu aku ingin mengembalikan ini.. gomawo.. “ lanjut Kyuhyun..
“kyusungnim.. anda masih menyimpannya ?” tanya Jo sedikit kaget
“kau ingat..?” tanya Kyuhyun tak percaya
“tentu saja aku ingat.. “ jawab Jo seraya tersenyum menerima kembali payungnya, “waah.. daebak..” lanjut Jo bergumam.
Kyuhyun tersenyum melihat reaksi Jo, “kalau begitu masuklah, sudah malam.. istirahatlah.. ingat besok jangan terlambat..” ucap Kyuhyun kemudian
“ah yhee.... gomapsimnida kyusungnim..” ujar Jo seraya memberikan hormat kecil dan keluar dari mobil Kyuhyun membawa payungnya. Setelah melihat mobil profesornya pergi, Iapun berjalan menuju gedung apartemennya, namun langkahnya terhenti saat ia melihat JunHyung dan Hyuna berada dalam satu mobil.
JunHyung keluar dari mobil Hyuna dan berjalan mendekat ke arah Jo. Rupanya Hyuna mengikuti langkah JunHyung. “nuguya..?” tanya JunHyung sedikit ketus pada Jo.
Jo tak langsung menjawab pertanyaan JunHyung, ia malah melihat Hyuna yang kini berdiri dibelakang JunHyung. “heoll... daebak-nidaa... kau bahkan tak cukup membuat Hyuna datang menemuiku di kampus, kau juga membawanya ke rumah..??” Jo menarik nafasnya pelan,
“mwo..?” JunHyung tersentak mendengar penuturan Jo. Hyuna bahkan membelalakkan matanya mendengar pernyataan Jo.
“apa kau begitu membenciku oppa..? aku pikir kau mengkhawatirkanku .. ternyata aku salah..” lanjut Jo geram.
“apa maksudmu..?” tanya JunHyung seraya mencengkram lengan Jo erat, “kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku... ?? kenapa kau pulang larut diantar oleh seorang pria..? nuguya..?” JunHyung mulai mengeraskan suaranya kearah Jo.
Jo memandang JunHyung lekat, ia mengrenyutkan dahinya seraya melepaskan lengannya dari cengkraman JunHyung. Matanya berkaca-kaca memandang lekat mata JunHyung. Ia pun membalikkan badannya dan pergi meninggalkan JunHyung dan Hyuna yang masih berdiri mematung. JunHyung hanya melihat punggu Jo yang semakin jauh melangkah meninggalkannya hingga ia tak lagi dapat menangkap punggung itu dalam pandangannya. JunHyung menghela nafas berat,
“apa kau menemui Jo di kampusnya..?” tanya JunHyung kemudian pada Hyuna, pelan namun sangat tegas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar