Tujuh
Getar
panggilan masuk tak hentinya-hentinya berdering di ponsel Jo, dapat dilihat di layar
ponselnya bahwa JunHyung sedang memanggilnya, namun entah mengapa Jo tak ingin
mengangkatnya, apalagi dengan posisi 3 sahabatnya sedang berada di sampingnya
dan dengan heboh membahas tentang rumor dating antara JunHyung dan Hyuna. Tentu
saja Jo dengan jelas dapat mendengarnya, hal inilah yang membuat Jo semakin
berat untuk mengangkat panggilan dari JunHyung, ia pun menelungkupkan kepala di
sela kedua tangannya diatas meja kelas... ia mendesah pelan, ia tahu bahwa pernikahannya
dengan JunHyung tidak diawali dengan rasa cinta. Namun entah mengapa, mendengar
rumor tersebut membuat dadanya terasa sesak, ia benci dengan perasaan seperti
ini.
“aku
mau pulang dulu ya..” pamit Jo kemudian pada ketiga sahabatnya
“pulang
?, kita masih ada kelas nanti ..” ucap SoHee pada Jo.
“aku
agak tak enak badan, biarkan saja absenku kosong” balas jo pelan, ia tersenyum
kecil pada SoHee dan yang lainnya dan kemudian ia pun bergegas meninggalkan
kelas.
Jo
berdiri gontai di halte depan kampus. Ia menundukkan kepalanya dan terlihat
sangat tidak bersemangat. Berulang kali ia menghela nafas panjang. Ia bahkan
hanya menatap kosong jendela saat berada di dalam bus menuju rumah. ia merasa
ingin segera tidur dan berharap bahwa semua ini adalah mimpi, sebelumnya ia tak
peduli dengan kehidupan pribadi idol, kali ini ia juga sangat ingin tidak
peduli dengan urusan JunHyung, namun ia tak dapat mengendalikan perasaanya.
Jo
kembali mendesah cukup berat saat group chatnya dengan ketiga sahabatnya ramai memperbincangkan
tentang JunHyung, ia bahkan tak bisa menghindar untuk tidak melihat isi
percakapan mereka, rasa ingin tahunya membuatnya benar-benar menderita. Jo
lagi-lagi dikagetkan dengan foto yang dikirim MinHee di group chat mereka, foto
tersebut merupakan foto screenshot dari instagram pribadi Hyuna, dalam foto itu
terlihat Hyuna mengupload foto dirinya dengan JunHyung dan menggunakan tanda
hati sebagai captionnya. Hyuna memang sengaja ingin membuat publik mengira
bahwa dirinya terlibat hubungan dengan JunHyung. Tentu saja foto itu menjadi
viral dalam hitungan detik.
Jo
menaruh tasnya pelan di atas sofa rumahnya, iapun duduk dilantai pas di depan
meja besar depan sofa tersebut. ia akhirnya memutuskan untuk mematikan
ponselnya, ia merebahkan tubuhnya di sofa dan memejamkan kedua matanya, ia
berharap penat yang ada dalam pikirannya menghilang saat ia berada dalam alam
bawah sadarnya.
Jo
membuka matanya saat rona senja terlukis sendu di langit sore kala itu, ia
tengok jam dinding yang menunjukkan pukul setengah 5 sore, “ah.. aku tertidur
cukup lama..” ujar Jo pelan. Ia pun berjalan gontai menuju kamar mandi yang
terletak di kamar JunHyung, ia berhenti sejenak melihat ke arah ranjang
JunHyung yang kosong, kemudian dialihkanlah pandangannya ke arah meja JunHyung,
lensanya menangkap fokus bingkai foto yang menampilkan foto JunHyung. Jo
tersenyum kecil seraya menghela nafas pelan, iapun melanjutkan langkahnya
menuju kamar mandi, ia basuh badannya, lebih tepatnya ia ingin mendinginkan
pikirannya.
Setelah
membersihkan tubuh dan pikirannya, Jo memilih untuk membuka beberapa buku
kuliahnya dan menyelesaikan beberapa tugas kuliah untuk esok hari. Ia bahkan
belum menghidupkan kembali smartphonenya, ia merasa harus membiarkan smartphonenya
tetap dalam keadaan off agar ia tak terganggu dengan suara netizen di media
sosial tentang JunHyung dan hal lainnya.
###
“kau
masih tak bisa menghubungi Jo..?” tanya Dojoon pada JunHyung saat mereka berdua
tengah duduk di ruang rekaman. Dojoon merupakan anggota Highlight yang paling
dekat dengan JunHyung. Dojoon adalah orang yang paling tahu bahwa JunHyung
sekarang dalam keadaan yang sangat gelisah karena memikirkan sosok Jo yang
mungkin terluka akibat rumor kencan JunHyung dengan Hyuna. Dojoon menyadari
bahwa walaupun pernikahan JunHyung dan Jo bukan dimulai dari rasa saling
mencintai namun JunHyung benar-benar menyukai Jo sekarang. Dojoon ingat betul
saat skandal JunHyung dan Hyuna waktu mereka masih di agensi yang sama dulu,
JunHyung sama sekali tidak peduli dan masih bisa mengerjakan projectnya di
album baru mereka, namun lihat sekarang, JunHyung bahkan tak menyentuh satu
alat produksi sekalipun, JunHyung hanya memainkan ponselnya berusaha
menghubungi Jo seharian.
“kau
pasti sangat menyukainya..” gumam Dojoon pelan. JunHyung tak merespon perkataan
Dojoon. Ia melirik ke arlojinya, ia berpikir apakah Jo masih di kampus atau
sudah kembali ke rumah.
“ayo
kita ke rumahmu..” ajak Dojoon kemudian
“hah..?”
JunHyung tersentak dengan ajakan Dojoon
“ayo..
kita beli beberapa daging dan memanggangnya di rumahmu.. kita bisa makan
bersama istrimu, mungkin itu bisa membuat keadaan lebih baik” Dojoon tersenyum
ke arah JunHyung
Saat
Doojon tengah mengajak JunHyung, member Highlight baru selesai dari kegiatan
mereka yang lain, Yoseob, Kikwang, dan Dongwoon memasuki ruang produksi dan
mendengar ajakan Dojoon pada JunHyung.
“waah...
kalian mau berpesta tanpa kami..” ujar Kikwang tiba-tiba.
Mendengar
suara member yang lain DoJoon tersenyum, “kajja.. kita rayakan pernikahan
kalian di rumahmu..” ajak Dojoon semakin bersemangat.
JunHyung
menyadari bahwa yang dilakukan oleh Dojoon dan yang lainnya adalah untuk
menghibur dirinya, ia berpikir mungkin rasa khawatirnya terhadap Jo sekarang
sangat terlihat jelas di wajahnya, dan hal ini membuat member Highlight yang
lain khawatir terhadap dirinya. JunHyung hanya tersenyum dan mengangguk pelan,
ia berharap dirinya dan Jo tak akan terganggu dengan adanya rumor tersebut.
Namun tentu dalam lubuk hatinya, JunHyung berharap Jo terganggu dengan rumor
tersebut, itu akan membuat JunHyung lebih yakin bahwa Jo memiliki perasaan
terhadapnya. Mungkin akan terasa sakit saat Jo terlihat baik-baik saja dan
tidak terganggu sama sekali dengan rumor tersebut, itu tandanya Jo sama sekali
tak peduli terhadapnya. Bukankah begitu.? Namun siapa sangka bahwa Jo adalah
gadis yang paling bisa menyembunyikan perasaanya,
JunHyung
dan keempat member Highlight telah sampai di depan pintu apartemen JunHyung.
JunHyung segera membuka pintunya, dilihatnya lampu tengah telah menyala,
tandanya Jo sudah berada di rumah. “ah, dia sudah pulang rupanya..” ujar
JunHyung pelan, “Jo ya..” panggil JunHyung kemudian.
Jo
menyadari kehadiran JunHyung, ia menghela nafas panjang dan kemudian mencoba
mengukir senyuman di bibirnya, ia tak ingin JunHyung melihat kegelisahannya. “ah.. oppa.. kau pulang lebih cepat..” jawab
Jo seraya berdiri dari tempat duduknya, Bukunya masih tergelatak di atas meja
ruang tengah. Ia berjalan menghampiri JunHyung, betapa terkejutnya ia saat
dilihatnya member Highlight yang lain juga datang berkujung ke rumah.
“aah
kaliaannn..???” Jo terkejut melihat kedatangan member Highlight
“annyeong..”
sapa Kikwang ceria pada Jo. Dongwoon, Yoseob, dan Dojoon pun tersenyum menyapa
Jo, Dojoon menunjukkan sebungkus besar makanan dan sebungkus besar kaleng
minuman yang ia bawa, “bolehkan kita makan bersama ..?” tanya Dojoon pada Jo
diikuti senyum lebarnya.
“waah..
tentu saja boleh..” jawab Jo diikuti pula dengan senyumannya, ia melihat ke
arah JunHyung, kemudian kembali tersenyum menunjukkan bahwa dirinya baik-baik
saja, seolah tidak pernah ada kegelisahan hinggap di lubuk hatinya. Jujur,
JunHyun sedikit kecewa melihat Jo sama sekali tak peduli dengan beritanya
dengan Hyuna, namun melihat senyuman Jo membuatnya tak dapat mengungkapkan
kekecewaanya, “mungkin lebih baik ia
tidak peduli, jadi ia bisa selalu tersenyum” batin JunHyung
Mereka
pun berjalan menuju meja di ruang tengah, “ah... mian.. aku tadi sedang belajar.. “ Ujar
Jo menyadari bukunya yang berantakan di atas meja, ia segera membereskan
bukunya.
“kau
sedang belajar tadi..?” tanya JunHyung seraya membantu Jo membereskan
buku-bukunya.
“Ho..”
jawab Jo pelan
JunHyung
segera mengangkat tumpukan buku Jo dan membawanya ke kamarnya, Jo agak
tersentak kaget melihat JunHyung membawa buku-buku tersebut ke kamarnya, iapun
mengikuti langkah JunHyung. Dojoon dan yang lainnya segera mengeluarkan makanan
dan minuman yang telah mereka bawa dan menatanya di atas meja ruang tengah
tersebut.
JunHyung
menaruh tumpukan buku Jo di atas meja belajar di kamarnya.
“kau
bisa tetap menaruhnya di pojok ruang tengah oppa.. toh aku nanti akan
melanjutkan tugasku..” ujar Jo pelan saat melihat JunHyung menaruh buku-bukunya
di meja kamarnya.
“tak
apa.. mereka akan cukup lama disini, jadi kau bisa melanjutkan belajar disini
nanti..” jelas JunHyung, ia terdiam sejenak lalu melanjutkan pelan kata-katanya
“aku menghubungimu dari tadi..” ujar JunHyung pelan
“aah...
HP ku sedang off..” jawab Jo pelan seraya mencoba tetap tersenyum.
“gwenchana..?”
tanya JunHyung kemudian
“mwoga..?”
Jo balik bertanya pada JunHyung
JunHyung
tersenyum kecil, “anniya.. kajaa.. yang lainnya sudah menunggu..” ajak JunHyung
pada Jo untuk seraya kembali ke ruang tengah berkumpul dengan yang lainnya.
Jo
mengerti apa yang dimaksud JunHyung, namun ia tak ingin JunHyung mengetahui apa
yang tengah dirasakannya. Jo tahu bahwa JunHyung mengkhawatirkan dirinya,
puluhan panggilan masuk ia abaikan begitu saja, ia tak pernah berpikir bahwa
JunHyung mengkhawatirkan dirinya karena perasaan sayang sebagai seorang suami
kepada istri, ia meyakini bahwa JunHyung mengkhawatirkannya sebagai seorang
sahabat, karena Jo adalah putra dari sahabat
kedua orang tuanya yang harus ia lindungi, sebatas itu.
Jo
dan JunHyun akhirnya bergabung bersama member Highlight untuk makan bersama,
tawa tak henti-hetinya terdengar dari diri Jo. Ia begitu bahagia bersama member
Highlight malam itu, lelucon-lelucon ringan keluar dari mulut member Highlight,
suara merdu nyanyian disenandungkan oleh para member, mata JunHyung tak
henti-hentinya memperhatikan tawa Jo. Ia bersyukur mempunyai teman-teman sebaik
Dojoon, Yoseob, Kikwang, dan Dongwoon yang selalu ada untuknya. Bahkan JunHyung
sendiri tak dapat menjamin dapat membuat Jo tertawa riang seperti saat ini.
Jam
dinding menunjukkan pukul 9 malam, Jo mengunci tatapan JunHyung dengan tatapan
tajamnya, ia memberi isyarat pada JunHyung bahwa ia harus melanjutkan tugasnya
untuk kuliah esok. JunHyung pun mengiyahkan isyarat Jo. Jo pun berdiri dan
berpamitan dengan member Highlight lainnya,
“ah
kau mau pergi..?” tanya Kikwang kemudian,
“ia
harus belajar kembali.. besok ia ada kuliah pagi..” JunHyung membantu Jo untuk
menjelaskan pada member Highlight.
“kalau
begitu aku permisi dulu..” ujar Jo pelan, dan berjalan menuju kamar JunHyung.
###
Jam
00:30 tengah malam, member Highlight akhirnya berpamitan pada JunHyung untuk
kembali ke rumah masing-masing.
“apakah
kakak ipar sudah tidur..?” tanya Dongwoon pada JunHyung saat mereka berpamitan
“sebentar..”
ujar JunHyung, ia kemudian menuju kamarnya, dilihatnya Jo tengah tertidur pulas
di meja belajar JunHyung. Melihat wajah pulas Jo, Ia memutuskan untuk tidak
membangunkan Jo.
“dia
sudah tertidur, akan kusampaikan salam kalian besok saat ia bangun..” ujar JunHyung
pada member Highlight
“arasso..
kalau begitu kami pulang dulu..” pamit Yoseob diikuti anggukan Kikwang dan
Dongwoon, mereka bertiga melangkah keluar terlebih dulu. Dojoon menatap
JunHyung tajam, ia menepuk pundak JunHyung pelan
“yaa...
ia terlihat baik-baik saja bukan..? tapi aku yakin ia juga tersakiti.. jagalah
dia..” pesan Dojoon pelan. JunHyung hanya diam dan kemudian membalas Dojoon
dengan senyuman kecilnya, “aku pulang dulu..” lanjut Dojoon berpamitan.
JunHyung
menyadari bahwa ia tak sepeka Dojoon, dimatanya Jo merupakan gadis kuat yang
tidak peduli dengan semua urusan yang tidak menyangkut dirinya. Melihat senyum
Jo, JunHyung merasa bahwa Jo baik-baik saja, ia bahkan sempat kecewa karena Jo
tak terganggu dengan rumor datingnya bersama Hyuna, namun apakah ia salah ? ,
JunHyung mulai memikirkan perkataan Dojoon, apakah benar Jo tidak baik-baik
saja ? apakah benar Jo terluka ?, Bagi JunHyung lebih baik melihat Jo menangis
didepannya dan mengeluarkan semua kesedihannya dibandingkan ia harus melihat Jo
tersenyum namun menyimpan sakitnya sendirian. JunHyung menghela nafas berat, ia
memandangi lekat-lekat Jo yang tengah tertidur pulas di meja belajar kamarnya,
ia pun memindahkan Jo ke ranjangnya, menutupi tubuh mungil Jo dengan selimut
tebalnya.
“sebenarnya
apa yang kau rasakan..?” ujar JunHyung pelan pada sosok Jo yang tengah
tertidur.
Kali
ini ia memilih untuk membiarkan Jo tertidur di ranjangnya, ia akan tidur di
sofa ruang tengah rumahnya. Meja depan sofa itu masih berantakan akan sisa
makanan dan minuman, JunHyung pun membersihkan sampah yang tertinggal di meja,
ia kemudian merebahkan tubuhnya di sofa besar depan televisi itu. ia berharap
esok akan jadi hari yang lebih baik bagi dirinya dan juga Jo. Ia berharap Jo
akan jujur terhadap isi hatinya didepan JunHyung. JunHyung merasa bahwa dirinya
tak dapat memahami isi hati Jo, atau apakah ia yang terlalu takut untuk
memahami Jo ?? apakah ia terlalu takut untuk melihat realita bahwa Jo tak memiliki
perasaan apapun padanya ?? atau apakah ia justru takut saat melihat perasaan Jo
yang ternyata menyukainya dan ia bahkan tak dapat menjaganya ??? terlalu banyak
kemungkinan akan perasaan yang tidak menentu dalam diri JunHyung, ia bahkan
tidak dapat menafsirkan perasaanya sendiri. JunHyung memilih untuk menutup
matanya dalam-dalam.
###
Seperti
biasa Jo terbangun cukup awal karena ada kelas pagi hari ini. Jo membuka matanya
pelan dan ia sadar ia telah tertidur di ranjang JunHyung. Ia cukup kaget karena
bisa tertidur di tempat ini, “apa JunHyung tidur didepan ?” gumam Jo seraya
turun perlahan dari ranjang JunHyung, ia pun segera menuju ruang tengah tempat
biasa ia tertidur. Didapatinya sosok JunHyung sedang tertidur pulas di sofa
ruang tengah. Jo menghela nafas ringan kemudian tersenyum kecil melihat
JunHyung yang masih lelap. Iapun menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya,
sebelum ia menuju kampus, disempatkannya beberapa menit untuk membuat nasi
goreng, tentu saja untuk JunHyung. Ia tinggalkan memo kecil didekat piring nasi
goreng tersebut bertuliskan “makanlah sebelum berangkat oppa... Fighting..” ,
Jo tersenyum melihat wajah JunHyung yang tertidur, dan kemudian meninggalkannya
menuju kampus.
Jo
membaca bukunya seraya menunggu bus yang tumpanginya berhenti didepan kampus.
“kau
tahu.. JunHyung oppa... ah menyebalkan.. aku sangat kecewa.. kenapa dia harus
dating dengan Hyuna.. aku jadi tidak menyukainya..” terdengar suara murid SMA
yang juga sedang menumpangi bus yang sama dengan Jo. Mendengar itu Jo baru
menyadari bahwa bukan hanya dia yang terluka dengan rumor tersebut, harusnya ia
tak merasa kecewa dengan JunHyung, rumor itu tak hanya menyakitinya namun juga
menyakiti JunHyung, tentu sebagian besar fans nya akan menggila mendengar idol
yang dikaguminya tengah dirumorkan berkencan dengan seorang wanita. Jo
menyadari bahwa JunHyung akan lebih terluka ketika melihat komentar-komentar
pedas yang menghujatnya di media sosial. Jo mendadak menyesali perbuatannya
yang kecewa pada JunHyung kemarin, apalagi ia mengingat bahwa JunHyung sempat
menanyakan apakah dirinya baik-baik saja atau tidak. Harusnya Jo menyadari
bahwa JunHyung tengah mengkhawatirkannya, harusnya ia memberitahu JunHyung
bahwa dirinya baik-baik saja, tak seharusnya ia kecewa pada JunHyung, malah
harusnya ia menghibur JunHyung atau mengkalrifikasi berita tersebut pada
JunHyung sebelum ia mematikan ponselnya dan mengabaikan puluhan panggilan masuk
dari JunHyung padanya. Jo memegang dada kirinya, ia menyesal tak mempercayai
JunHyung, ia malah mengabaikan perhatian JunHyung padanya.
Jo
turun dari bus yang ditumpanginya, sebelum ia melangkah menuju kelasnya sosok
pria 40 tahunan mendekatinya,
“permisi,
nona..” ia menyapa Jo sopan
“ah..
yhee..?” Jo membalas sopan sapaan tersebut
“perkenalkan,
saya manager dari Hyuna. Hyuna ingin berbicara dengan anda sebentar saja, ia
menunggu anda dalam mobil, bisakah anda ikut saya..” jelas pria itu sopan
seraya menunjuk pada mobil van hitam yang terparkir di depan kampusnya.
Jo
hanya mengangguk pelan seraya mengikuti langkah pria tersebut, pria itu
membukakan pintu mobil untuk Jo, Jo bisa melihat sosok Hyuna dengan kacamata
hitam sedang duduk di bagian tengah mobil itu, dengan sopan Jo memasuki mobil
itu dan duduk disamping Hyuna. Jo menyadari bahwa Hyuna telah mengetahui
pernikahannya dengan JunHyung, tapi kenapa JunHyung tak pernah menceritakan
padanya bahwa Hyuna telah mengetahui tentang pernikahannya.. ?
Jo
menutup pintu tengah mobil itu pelan, Hyuna melepas kecamatanya dan melihat Jo
dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. “aku akan langsung saja, aku tahu bahwa
kau istri dari JunHyung oppa.. aku tegaskan padamu .. JunHyung oppa sedang ada
project denganku, kau tahu kan..?? jadi aku harap kau tidak mengganggu hubungan
yang terbangun antara aku dan oppa..” ujar Hyuna langsung pada inti point
pembicaraan.
Jo
terdiam, ia tersenyum kecil mendengar penjelasan Hyuna, “apakah JunHyung oppa
tahu bahwa kau menemuiku ?” tanya Jo pada Hyuna.
Hyuna
terdiam mendengar pertanyaan Jo. Ia tak habis pikir bahwa wanita didepannya
cukup berani untuk bertanya dengan menatap langsung pada kedua mata Hyuna. “apakah
itu penting..?, yang terpenting adalah .. kau jangan halangi karir JunHyung
oppa.. bukankah kalian menikah karena terpaksa ?? jadi tetap diam dan tahu
tempatmu !! “ ujar Hyuna didepan Jo.
Jo
tersentak mendengar ucapan Hyuna, bahkan Hyuna bisa tahu bahwa dirinya dan
JunHyung menikah karena tuntutan dari nenek JunHyung. Apakah JunHyung
benar-benar menceritakan semua pada Hyuna ? sebegitu dekatnyakah JunHyung dan
Hyuna hingga Hyuna bisa tahu tentang ini semua ? Jo menyadarkan kembali
pikirannya. Ia menatap tajam ke arah Hyuna.
“eonni..
kau tidak usah khawatir denganku, aku tidak tertarik dengan kehidupan idol
seperti kalian.. “ ujar Jo tanpa senyum, “aku pergi.. aku ada kelas..” lanjut
Jo seraya memberi hormat singkat pada Hyuna dan segera membuka pintu mobil
Hyuna, ia memberi hormat pada manager Hyuna yang menunggu diluar mobil dan
bergegas melangkahkah kaki menuju kelasnya.
“menyebalkan..”
ujar Hyuna setelah kepergian Jo, “bagaimana bisa oppa menyukai gadis itu, dia
tidak ada bagus-bagusnya..” lanjut Hyuna geram..
Jo
mempercepat langkah kedua kakinya. Tentu saja ia terlihat geram, ia meremas
erat kedua tangannya. Matanya berkaca-kaca, sudah hampir tumpah air matanya
sampai suara profesor Kyuhyun terdengar memanggilnya.
“Jo
yaa...” panggil Kyuhyun
Jo berusaha menahan air matanya dan menyiapkan senyuman
sebelum akhirnya menoleh ke arah sumber suara dibelakang.
“ah..
annyeong haseyo kyusungnim..” sapa Jo sopan
Tentu
saja Kyuhyun menyadari raut kesedihan di wajah Jo, bahkan air matanya yang
hampir terjatuh masih menggenang di kedua mata Jo.
“waeyo..?”
tanya Kyuhyun perlahan
“ah..
annieyo kyusungnim..” Jo mengelak menyadari bahwa profesor didepannya tengah menangkap
kegeraman dan kesedihan di matanya, “ah.. ini analisis yang aku lakukan
terhadap kasus yang kau berikan kemarin, aku juga sudah menyusunnya dalam PPT
jadi bisa langsung digunakan saat mengajar..” lanjut Jo mengalihkan perhatian
Kyuhyun seraya menyodorkan beberapa hardfile dengan sebuah flashdisk.
“ah..
yheee..” Kyuhyun menyadari bahwa Jo berusaha untuk mengalihkan perhatiannya, ia
tak ingin memaksa Jo untuk bersedih didepannya, Kyuhyun pun tersenyum seraya
mengambil hardfile dan flashdisk dari tangan Jo, “gomawo..” ujarnya seraya
mengacak pelan rambut Jo. Lalu berjalan pergi meninggalkan Jo yang masih
berdiri membenahi rambutnya. Dapat dilihat senyuman kecil terukir di bibir Jo
yang tengah menatap punggung profesornya yang berjalan melaluinya.
###
JunHyung
membuka kedua matanya dan didapatinya Jo telah berangkat ke kampus, ia pun
melihat ke arah meja makan, ia menemukan sepiring nasi goreng dengan segelas
jus wortel di sampingnya. Ia membaca pelan memo dari Jo dan tersenyum seraya
menikmati nasi goreng masakan Jo. Ia sengaja mengosongkan jadwalnya hari ini.
Tentu saja bukan keinginannya melainkan keinginan manajernya. Pagi ini sang
manajer menghubungi JunHyung dan memberitahu bahwa para reporter telah memadati
halaman gedung agensinya untuk meminta penjelasan dari JunHyung terkait
skandalnya dengan Hyuna. Jadi hari ini lebih baik JunHyung menghabiskan
waktunya untuk istirahat di rumah, ia juga bisa menyelesaikan lagu barunya di
rumah, toh persiapan untuk album baru Highlight sudah selesai, tinggal menunggu
tanggal releasenya saja.
Ia
menyalakan televisi, gosip tentang dirinya dan Hyuna tengah hangat menjadi
perbincangan di televisi. Ketika ia membuka media sosial, rumor datingnya
dengan Hyuna juga menjadi trending topic hari ini. JunHyung menghela nafas,
membaca banyaknya komen negatif untuk dirinya, “sial.. kenapa Hyuna harus
meng-upload foto ku dengan caption seperti itu..” ujar JunHyung geram. Mendapatkan
komen negatif untuk dirinya bukanlah hal yang baru bagi JunHyung, profesinya
sebagai idol membuatnya sering terlibat scene kehidupan yang berakhir dengan
trending topic dan komentar-komentar pedas untuk dirinya. Ini juga bukan kali
pertama ia terlibat skandal dengan Hyuna, namun kali ini ia lebih gelisah. Tentu
saja karena kali ini ia tak sendirian lagi, ada sosok Jo yang mungkin juga
tersakiti dengan adanya rumor itu. Kedua orang tua JunHyung juga tak
henti-hentinya menghubungi JunHyung, menyuruhnya untuk segera menyelesaikan
skandal yang ada, tentu saja JunHyung harus menjaga perasaan Jo yang menyandang
predikat sebagai istri sah nya.
Tak
hanya kedua orang tua JunHyung, bahkan Hyuna si pembuat masalah juga tak
henti-hentinya menghubungi JunHyung, namun JunHyung selalu menghiraukan dan
acuh terhadap panggilan dan pesan yang datang dari Hyuna.
“kau membiarkanku
menghadapi wartawan sendirian oppa...?” –sender Hyuna
“oppa eoddiyo..?” –
sender Hyuna
“kau mau aku bilang apa
didepan para wartawan ini..?” – sender Hyuna
“jadi kau mau
mengabaikanku seperti ini..” – sender Hyuna
“kau tahu kan apa
akibatnya saat mengabaikanku..” – sender Hyuna..
........ bla bla
bla.......
~Panggilan masuk 68
kali~
JunHyung
geram melihat semua pesan masuk dari Hyuna, dan semua panggilan Hyuna
membuatnya semakin sakit kepala.
“ah..
eonje jib-e galgeoya.. Jo ya...” gumam JunHyung seraya merebahkan dirinya di
sofa besar di ruang tengah rumahnya.
###
Jo
menghabiskan senjanya di halte bus depan kampus, sudah 2 jam dia duduk di halte
itu. ia melewatkan puluhan bus yang lewat begitu saja. Ia hanya memandang
langit senja yang semakin gelap. Masih terbayang-bayang bagaimana Hyuna
memperingatinya pagi tadi. Ia tak ingin pulang, namun ia juga tak tahu harus
kemana, karenanya ia hanya duduk di halte bus menunggu datangnya malam,
berharap angin malam dapat mendinginkan pikirannya.
Profesor
Kyuhyun menghentikan mobilnya di depan halte bus saat melihat Jo melewatkan bus
yang biasa ia tumpangi untuk pulang, disitulah Kyuhyun dapat melihat bahwa Jo
sengaja hanya duduk disitu untuk menghilangkan penatnya. Kyuhyun membuka kaca
jendelanya tepat di depan Jo. Jo tersentak melihat profesornya,
“ah
kyusungnim.. “ sapa Jo pada KyuHyun.
“yogi
wae..??? kajja.... aku akan mengantarmu..” ajak Kyuhyun kemudian
“ah..
annieyo.. aku akan naik bus saja..” tolak Jo sopan
“gwenchana
kajja...” Kyuhyun sedikit mendesak Jo.
Suara
klakson bus terdengar nyaring memperingatkan mobil kyuhyun agar segera pergi,
karena bus tersebut akan berhenti di halte tempat Kyuhyun menghentikan
mobilnya.
“palli..palli..”
Kyuhyun mengajak Jo agar cepat menaiki mobilnya.
Jo
tidak punya pilihan lain selain menaiki mobil Kyuhyun, kalau ia tidak naik
mungkin Kyuhyun tidak akan menggerakkan mobilnya dan pasti akan terjadi
keributan dengan pihak transportasi umum. Jo tak ingin karena dirinya, Kyuhyun
terlibat dalam kekacauan sepele seperti itu. Jo mengencangkan sabuk pengamannya
dan Kyuhyun segera menginjak gas mobilnya.
“jib
eoddiyo..? aku akan mengantarmu..” tanya Kyuhyun kemudian.
Jo
berpikir sejenak apa tidak apa-apa membiarkan profesornya mengetahui rumahnya. Apalagi
itu adalah rumah JunHyung. Namun sangat tak sopan menolak permintaan
profesornya tersebut. Jo berpikir mungkin tak apa-apa jika profesornya
mengantarnya didepan apartemen, lagi pula rumah JunHyung terletak di lantai 2
jadi Kyuhyun tidak akan melihatnya. dan lagi pula, apa profesornya tersebut
tahu tentang JunHyung ? dia besar di London dan tidak terlalu tertarik dengan
idol di Korea. Tentu saja tidak akan jadi masalah. Akhirnya Jo memberitahu
alamat rumahnya pada Kyuhyun.
“apakah
kau tinggal sendiri..? atau dengan temanmu.. ?” tanya Kyuhyun saat membawa
mobilnya menuju rumah Jo.
“ah
aku tinggal dengan kerabatku..” balas Jo pelan dan singkat. Jo merasa sangat
canggung berada satu mobil dengan profesor yang sangat ia hormati tersebut. Melihat
kecanggungan Jo, Kyuhyun memutuskan untuk berhenti bertanya dan menyalahkan
musik di mobilnya, ia memilih untuk mengantar Jo dalam kediaman.
Disisi
lain, JunHyung membuka ponselnya dan dilihatnya satu pesan masuk dari Hyuna
yang sangat mengganggunya.
“Oppa..
aku ada di luar gedung apartemenmu.. bisakah kau menemuiku ke bawah ??.. atau
aku harus masuk ke rumahmu..? – sender Hyuna
Tak
ada pilihan lain bagi JunHyung, ia pun akhirnya memutuskan untuk kebawah dan
menemui Hyuna di bawah, ia melihat mobil pribadi Hyuna terparkir didepan gedung
apartemennya. Ini akan menjadi masalah jika ada reporter yang melihat Hyuna
mengunjungi JunHyung. JunHyung merapatkan topinya, dan memasuki mobil tersebut.
terlihat bahwa secara pribadi Hyuna membawa sendiri mobilnya ke apartemen
JunHyung tanpa manajernya.
“oppa..
mianhee..” ujar Hyuna begitu JunHyung duduk di sampingnya, “aku sudah menghapus
foto yang aku posting.. tapi oppa.. percayalah aku melakukan itu demi kebaikan
kita..” lanjut Hyuna mencoba mencari simpati JunHyung.
“kita..?”
JunHyung tersenyum menyeringai..
“aku
ingin promosi album kita berdua sukses oppa.. aku tidak tahu kalau ..” Hyuna
menghentikan ucapannya.
“kalau
itu akan mendapatkan respon buruk dari fans ku..?” tanya JunHyung memperjelas, “Hyuna
a.. aku sudah menganggapmu sebagai adikku dan rekan kerjaku yang berharga.. aku
sangat mengakui bakatmu, karenanya aku menerima tawaran untuk bekerja sama
denganmu.. tapi, jika kau seperti ini.. ini akan membuatku semakin sulit..”
ujar JunHyung seraya menghela nafas berat. , “jebal.. berhentilah...” belum
sempat JunHyung melanjutkan ucapannya terlihat sebuah mobil pribadi berhenti tak
jauh dari mobil hyuna, terlihat dari balik kaca mobil sosok Jo bersama dengan
Kyuhyun.
Kyuhyun
menghentikan mobilnya saat Jo sudah mengatakan bahwa mereka telah berada di
depan gedung apartemennya. Jo melepas sabuk pengamannya dan hendak keluar dari
mobil, namun Kyuhyun mencegahnya, “tunggu sebentar..” ujar Kyuhyun seraya
mengambil sebuah barang dari bangku belakang, “aku ingin mengembalikan ini..”
ujar Kyuhyun seraya memberikan payung pada Jo. Jo tercengang melihat payung
yang diberikan Kyuhyun, “aku tidak tahu kau ingat atau tidak, tapi dari dulu
aku ingin mengembalikan ini.. gomawo.. “ lanjut Kyuhyun..
“kyusungnim..
anda masih menyimpannya ?” tanya Jo sedikit kaget
“kau
ingat..?” tanya Kyuhyun tak percaya
“tentu
saja aku ingat.. “ jawab Jo seraya tersenyum menerima kembali payungnya, “waah..
daebak..” lanjut Jo bergumam.
Kyuhyun
tersenyum melihat reaksi Jo, “kalau begitu masuklah, sudah malam.. istirahatlah..
ingat besok jangan terlambat..” ucap Kyuhyun kemudian
“ah
yhee.... gomapsimnida kyusungnim..” ujar Jo seraya memberikan hormat kecil dan
keluar dari mobil Kyuhyun membawa payungnya. Setelah melihat mobil profesornya
pergi, Iapun berjalan menuju gedung apartemennya, namun langkahnya terhenti
saat ia melihat JunHyung dan Hyuna berada dalam satu mobil.
JunHyung
keluar dari mobil Hyuna dan berjalan mendekat ke arah Jo. Rupanya Hyuna
mengikuti langkah JunHyung. “nuguya..?” tanya JunHyung sedikit ketus pada Jo.
Jo
tak langsung menjawab pertanyaan JunHyung, ia malah melihat Hyuna yang kini
berdiri dibelakang JunHyung. “heoll... daebak-nidaa... kau bahkan tak cukup
membuat Hyuna datang menemuiku di kampus, kau juga membawanya ke rumah..??” Jo
menarik nafasnya pelan,
“mwo..?”
JunHyung tersentak mendengar penuturan Jo. Hyuna bahkan membelalakkan matanya
mendengar pernyataan Jo.
“apa
kau begitu membenciku oppa..? aku pikir kau mengkhawatirkanku .. ternyata aku
salah..” lanjut Jo geram.
“apa
maksudmu..?” tanya JunHyung seraya mencengkram lengan Jo erat, “kenapa kau
tidak menjawab pertanyaanku... ?? kenapa kau pulang larut diantar oleh seorang
pria..? nuguya..?” JunHyung mulai mengeraskan suaranya kearah Jo.
Jo
memandang JunHyung lekat, ia mengrenyutkan dahinya seraya melepaskan lengannya
dari cengkraman JunHyung. Matanya berkaca-kaca memandang lekat mata JunHyung. Ia
pun membalikkan badannya dan pergi meninggalkan JunHyung dan Hyuna yang masih
berdiri mematung. JunHyung hanya melihat punggu Jo yang semakin jauh melangkah
meninggalkannya hingga ia tak lagi dapat menangkap punggung itu dalam
pandangannya. JunHyung menghela nafas berat,
“apa
kau menemui Jo di kampusnya..?” tanya JunHyung kemudian pada Hyuna, pelan namun
sangat tegas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar