Sabtu, 10 Maret 2018

[FF] MARRY AN IDOL (4)



Empat

Pagi itu JunHyung dan Jo mengucapkan salam perpisahan pada nenek dan juga ayah Jo. Sudah waktunya JunHyung dan Jo kembali ke Seoul untuk melanjutkan aktivitasnya. Orang tua JunHyung juga harus kembali kerumah mereka di Seoul. Untuk pertama kalinya Jo memeluk erat ayahnya dan mengucapkan ucapan perpisahan yang manis. Nenek berpesan pada mereka agar mereka sering mengunjungi desa bahkan setelah sampai di Seoul. Jo merasakan kehangatan keluarga bersama dengan keluarga JunHyung. Ayahnya yang dingin kini mulai menghangat dari waktu ke waktu. Jo berharap akan kebahagiaan ayahnya. Ia tak ingin ayahnya berlarut-larut dalam kesedihan karena kepergian ibunya yang sudah memakan banyak tahun.
Jo menaiki mobil JunHyung, sedangkan kedua orang tua JunHyung membawa mobil mereka sendiri. sudah sejak debut JunHyung memutuskan untuk tinggal di rumah yang terpisah dari orang tuanya. Dia membeli sebuah rumah disalah satu apartemen di Seoul yang tak jauh dari studionya bersama Highlight. Kebanyakan idol melakukan hal yang demikian, tak hanya idol, bahkan kebanyakan remaja korea ketika sudah beranjak dewasa cenderung memilih untuk hidup di rumah sendiri yang terpisah dari kedua orang tua mereka. Hanya saja karena biaya kuliah ,Jo tak dapat membeli sebuah rumah sendiri di Seoul, dia hanya dapat menyewa satu kamar kos dengan biaya yang ia dapat kerja sampingannya sebagi asisten profesornya di kampus. Memang dengan pindah ke rumah JunHyung ia dapat menghemat pengeluarannya. Uang hasil menjadi asisten dapat ia simpan untuk keperluan lainnya.
Menjadi istri JunHyung yang seorang idol tidak menjadikan Jo lupa diri. Ia menganggap ia tak harus bergantung pada JunHyung. Karena dari awal pernikahan ini diperuntukkan untuk memenuhi keinginan nenek JunHyung, jadi Jo tidak akan meminta atau mengandalkan pemasukan dari JunHyung. Berbeda dengan JunHyung, berada disamping Jo serta menjanganya bagi JunHyung adalah tanggung jawabnya sekarang. Bahkan untuk masalah materi bagi JunHyung miliknya sekarang adalah juga untuk Jo. Perbedaan pendapat tersebut tak serta merta diungkapkan secara terus terang oleh keduanya. Keduanya tetap menjaga jarak layaknya pasangan yang belum terikat yang diharuskan untuk tinggal bersama. JunHyung sendiri tidak akan memaksa apapun dari Jo. Jo pun tidak akan memaksa apapun dari JunHyung. Keduanya memiliki pikiran yang sama yakni untuk saling menjaga privasi satu sama lain.
Sesampainya di Seoul, mobil JunHyung berhenti tepat di depan rumah kos Jo.
“tunggu disini aku akan mengemasi barang-barangku” ujar Jo seraya turun dari mobil. JunHyung mengambil jaketnya di kursi belakang mobil, mengenakan kacamata hitam miliknya serta topi berwarna putih. Ia menutup sebagian mukanya dengan syal yang sengaja ia bawa dan turun dari mobil mengikuti langkah Jo.
“waeyo..?” tanya Jo kaget saat mengetahui JunHyung ikut turun bersamanya.
“akan lebih cepat jika dua orang yang mengemasinya..” ujar JunHyung seraya mempersilahkan Jo kembali berjalan terlebih dulu didepannya.
Jo mengepaki beberapa bajunya dalam koper, dan JunHyung mengepaki tumpukan bukunya dalam 2 kardus besar.
“waaahhh.. bukumu lebih banyak dari pada baju-bajumu.. “ ujar JunHyung seraya mengepaki buku-buku Jo.
“sangat berbeda dengan idol sepertimu kan..” cibir Jo.
JunHyung hanya mengangkat pojok bibir kananya merespon cibiran Jo. Tak banyak barang Jo yang harus dikemasi, sehingga tak membutuhkan waktu lama untuk mengangkutnya masuk ke dalam bagasi mobil JunHyung. Beberapa barang sengaja di taruh kursi belakang mobil JunHyung karena bagasi mobilnya sudah terisi penuh.
Jo pun berpamitan dengan Ibu kosnya sementara JunHyung menunggunya di dalam mobil.
“ya hati-hati Jo.. kapan-kapan berkunjunglah kemari..” ujar Ibu Kos Jopada Jo. “tapi, siapa dia ??? namjachingu ??” tanya Ibu Kos seraya menunjuk ke arah JunHyung yang berada di dalam mobil.
“ah.. anniya....” jawab Jo seraya tersenyum dan kemudian menjabat tangan ibu Kos sebagai tanda perpisahan mereka.
###
JunHyung dan Jo telah sampai di apartemen JunHyung. JunHyung membuka pintu rumahnya. JunHyung juga sengaja memberitahu kode rumahnya pada Jo. Jo hanya mengangguk paham. Jo memasuki rumah JunHyung,
“waaahhhhhhhh...” ucap Jo terkagum-kagum, “ ini benar-benar rumahmu oppa.. ?” tanya Jo masih tak percaya, “ waaahhhhhh .. kau benar-benar seorang idol rupanya..” lanjut Jo seraya melihat kesana-kemari rumah JunHyung. JunHyung hanya tersenyum kecil melihat tingkah Jo yang menurutnya cukup menarik.
“Cuma ada satu kamar tidur, dan satu kamar untuk pakaianmu... “ ujar Jo pelan.
“hah ..?” JunHyung tak paham maksud Jo.
Jo mengangguk-anggukan kepalanya berpikir. Ia melihat ke arah sofa besar yang berada di depan televisi JunHyung. “kau bisa membagi kamar gantimu denganku kan ?? aku akan menaruh pakaianku dan buku-bukuku di kamar gantimu. Dan aku bisa tidur di sofa ini.. ini cukup besar untuk tidur.. “ ucap Jo kemudian.
JunHyung mendengar penjelasan Jo dan mengerti maksud Jo, Jo tak ingin berbagi satu kamarnya.
“kau bisa pakai kamarku.. aku akan tidur di sofa ini..” ujar JunHyung kemudian.
“anniya.. ini rumahmu, lagi pula pekerjaanmu lebih berat dari aku.. dan aku rasa di sofa ini lebih membuatku nyaman.. “ ujar Jo.
“tapi hanya ada satu kamar mandi didalam kamarku..” balas JunHyung.
“arasso.. aku sudah melihatnya tadi,, gwenchana.. tentu saja aku akan memakai kamar mandi di kamarmu dengan nyaman.. “ kata Jo seraya tersenyum pada JunHyung, “ jangan khawatir.. aku akan menganggap ini sebagai rumahku sendiri, aku akan membuat diriku nyaman disini..” lanjut Jo meyakinkan.
JunHyung hanya menganggukan kepalanya tanda mengerti. Entah mengapa keanehan yang ditunjukan Jo terlihat sangat lucu di matanya.
“tapi oppa...” Jo menegaskan pada JunHyung, “ ketika aku belajar.. aku harap kau tidak menggangguku seperti memutar musik keras-keras..” ujar Jo pada JunHyung, nadanya sedikit memohon agar JunHyung mengabulkan permintaanya.
“arasso...” jawab JunHyung cepat.
###
Malam itu seperti biasa Jo berkutat dengan tugasnya di sofa ruang tengah JunHyung yang juga sekaligus ruang tamu di rumah JunHyung. Hal seperti ini sering di jumpai di Korea, terutama di apartemen-apartemen yang ada di Korea bahwa ruang tengah merupakan ruang keluarga dan juga merupakan ruang tamu jika ada yang berkunjung. Jo mematikan semua lampu apartemen JunHyung, ia hanya menggunakan satu lampu belajar di meja depan Sofa besar di ruang tengah JunHyung. Terdapat satu buah televisi besar yang juga berada tepat didepan sofa tersebut. jam dinding menunjukkan pukul 12:30 tengah malam, namun Jo masih mengerjakan beberapa tugasnya. JunHyung sudah tertidur pulas di dalam kamarnya. Suasana cukup hening dalam apartemen JunHyung.
Malam berlalu cukup cepat, walaupun Jo tertidur cukup malam bahkan bisa dibilang sudah menunjukkan waktu pagi, namun Jo juga terbangun cukup cepat. Segera ia menuju ke kamar mandi yang ada di kamar JunHyung untuk membersihkan dirinya.
“EOMMAYAAAA....”teriak Jo kaget melihat JunHyung yang hanya mengenakan celana pendeknya, selimut yang ia kenakan juga sudah tergeletak di lantai. JunHyung yang cukup sensitif dengan suarapun terbangun.
“OH OH OH YAAAAA .....” begitu ia membuka mata karena suara Jo, JunHyung juga berteriak kaget melihat sosok Jo yang juga sedang kaget melihatnya. JunHyung melihat dirinya dan segera menarik selimutnya yang terjatuh di lantai.
“yaaa... oppaa.. apa kau selalu tidur seperti ini....” ujar Jor seraya menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya dan berjalan pelan menuju kamar mandi yang berada di pojok kamar JunHyung.
“yaa yaaa yaaa.. bagaimana bisa kau masuk begitu saja...” balas JunHyung berteriak pada Jo yang sudah masuk ke dalam kamar mandi.
JunHyung segera bangun dan mengambil kaos dari dalam lemarinya, ia segara memakai kaos lengan panjang berwarna putih polos bersama dengan headcraft untuk menjaga poninya agar tak jatuh menutup dahinya. JunHyungpun segera keluar kamar dan melihat ke arah jam dinding yang ada diruang tengah,
“aigooo.. masih pukul 6:30 pagi.. kenapa dia bersiap sepagi ini..” batin JunHyung, ia pun berjalan kearah dapur dan mengambil 4 helai roti dan sebungkus selai coklat.. ia masukkan roti tersebut dalam pemanggang roti, sambil menunggu roti tersebut terbakar JunHyung menuangkan susu putih ke dalam 2 gelas. “waahhh aku tidak terbiasa menyiapkan sarapan untuk 2 orang..” batin JunHyung seraya tersenyum kecil.
Jo keluar dari kamar mandi dan langsung menuju ruang ganti. Hari ini seperti biasa ia mengenakan pakaian casual yang sederhana namun manis. Jo mengenakan kemeja lengan panjang berwarna biru langit yang dipadukan dengan celana jeans, ia sengaja memasukkan bagian depan kemejanya kedalam celana dan membiarkan bagian belakang kemeja. Jo menguraikan rambut pendek sebahunya dengan poni tipis menutup dahinya. Ia buru-buru keluar dari kamar ganti dan mengepaki buku-bukunya yang berantakan di ruang tengah sedangkan JunHyung sudah menyiapkan sepotong roti bakar untuk Jo.
“makanlah terlebih dulu..” ujar JunHyung melihat Jo yang terlihat terburu-buru.
“aaah.. aku tidak ada waktu.. “ balas Jo seraya merapikan tas punggungnya, Jo sekilas melihat ke arah JunHyung yang telah menyiapkan sarapan untuknya. Bagaimana bisa ia mengabaikan hal tersebut. Jo pun melangkah cepat ke arah JunHyung dan menyambar sepotong roti yang sudah disiapkan JunHyung, “aku akan memakannya dijalan.. gomawo oppa..” ujar Jo tersenyum pada JunHyung seraya melangkah cepat, memasukkan sepotong roti tersebut kedalam mulutnya, mengenakan sneaker putihnya dan kemudian bergegas menuju halte agar tidak ketinggalan bus pagi ke kampusnya.
Selepas kepergian Jo, JunHyung memegang dada kirinya dengan tangan kanannya. Melihat senyum Jo pagi itu, ia merasakan jantungnya berdetak lebih kencang dari biasanya. “ ada apa denganku...?” gumam JunHyung pada dirinya.
###
JunHyung baru menginjakkan kaki di studio musik agensinya namun member yang lain yang lain sudah berhamburan menyambutnya.
“Hyuuungggg.. “ teriak Kikwang kegirangan..
“bagaimana liburanmu ?” tanya Yoseob kemudian. JunHyung hanya menghela nafas seraya duduk di sofa studionya diikuti dengan member Highlight yang lainnya.
“wwaaahhh.. apa kau tahu Hyung sejak kau pergi Hyuna Noona tak pernah kesini.. ia memilih latihan di agensinya..” ujar Dongwoon bersemangat.
“bagaimana keadaanmu.. ? semua baik-baik saja kan..” Dojoon bertanya pada JunHyung. Diluar dugaan para member JunHyung malah tersenyum sendiri mendengar pertanyaan seputar liburannya..
“mwo.. gwenchana..” gumam JunHyung seraya tersenyum memainkan kedua telapak kakinya.
Semua mata memandang JunHyung neh, tidak biasanya JunHyung seperti ini.
“Hyuung.. waeyo..?” tanya Kikwang menggoda
“pasti ada sesuatu yang membuatmu senang kan... “ tebak Yoseob. Lagi-lagi JunHyung hanya tertawa seorang diri.
“aaahhh waeyoo..?” Dongwoon tidak tahan dan berteriak pada JunHyung.
“aku sudah menikah..” jawab JunHyung singkat.
“oh..” gumam yang lainnya, 5 detik berlalu setelah gumaman tersebut semua mata member Highlight terbelalak melihat JunHyung “MWOOOOO..” semua member secara bersamaan berteriak kaget kearah JunHyung..
“aigoooo.. ah waeyoo..” kata JunHyung seraya memegang dadanya karena kaget.
“aiiisshhhh.. jangan bercanda..” ujar Dojoon pada JunHyung.
“Jinjjaya..” balas JunHyung santai sambil tersenyum-senyum.
“jinjjaroo..?” tanya Yoseob dengan pupil membesr karena penasaran. Member yang lain juga ikut menatap JunHyung ragu..
“aaaahhhh Jinjjaya...” teriak JunHyung tidak tahan dengan tatapan ragu para member. “Igo..igo..igo..igo..” lanjut JunHyung seraya mengeluarkan smartphonenya dan menunjukkan foto pernikahannya yang dikirim oleh ayahnya atas permintaan JunHyung.
Semua member berkumpul melihat foto pernikahan JunHyung. JunHyung menyandarkan punggungnya di sofa seraya bersiul dan tersenyum kecil. Sedangkan para member masih dalam tahap mental shock melihat foto pernikahan JunHyung. 2 menit berlalu namun member Highlight masih memperhatikan foto JunHyung dan Jo seraya bergumam masing-masing membenarkan ucapan JunHyung. JunHyung yang tidak tahan melihat respon member Highlight segera mengambil smartphonenya dan menaruhnya kembali ke dalam saku celananya.
“aaiiiiisshhhh” para member berujar kecewa.
“tapi Hyung.. kau benar-benar sudah menikah.. jjinjja jjinjja..?” tanya Dongwoon lagi
“benar.. aku masih belum percaya.. “ tambah Kikwang
“kenapa tidak memberitahu kami sebelumnya..” sahut Yoseob.
“yaa.. chinguya.. uri saranghanda chingu.. ada apa sebenarnya..” tanya Dojoon menambahkan.
JunHyung menghela nafas dan panjang, dan kemudian perlahan menceritakan yang sebenarnya pada para member, “ aku tak bisa menyembunyikan ini dari kalian, karenanya aku menceritakan ini pada kalian.. “ kalimat terakhir JunHyung mengakhiri cerita panjang JunHyung. Suasana menjadi hening sejenak. Dojoon menepuk pundak JunHyung pelan.
“Hyuunggg..” Kikwang memeluk erat lengan JunHyung.
“aaah waegere..??? ini bukan cerita sedih.. kenapa kalian seperti ini... hanya tetap jaga ini sebagai rahasia.. “ ujar JunHyung merespon teman-temannya.
“arasso..” jawab Yoseob diikuti dengan anggukan Dojoon dan yang lainnya, “tapi.. JunHyung-a.. kau bilang namanya tadi siapa..?” tanya Yoseob kemudian.
“Jo.. panggil saja Jo..” jawab JunHyung sambil tersenyum manis.
“dia cukup manis..” balas Yoseob menggoda JunHyung.
“benar.. benar.. dia sangat manis..dan terlihat ceria..” sahut Dongwoon seraya mengeluarkan dua jempolnya untuk JunHyung
“arasso..” jawab JunHyung sombong
“eeiihhhh.. kau menyukai pernikahanmu kan..” goda Dojoon lagi
Jadilah acara pertemuan pertama setelah liburan JunHyung tersebut diisi dengan godaan dan candaan pada JunHyung.
“jadi.. apa kami boleh bertemu dengan Jo..??? ayo kita buat pesat di rumahmu..” usul Kikwang.
“anniyaa.. dia sibuk belajar..” jawab JunHyung singkat.
“aahhhh.. benar juga,..” sahut Kikwang, “padahal kami ingin mengenalnya..” lanjut Kikwang kecewa.
“nanti kalau sudah saatnya pasti akan aku kenalkan pada kalian..” balas JunHyung
###
Mendekati tengah malam JunHyung baru sampai di rumahnya. Apartemennya sudah terlihat gelap dari balik jendela. Seperti biasa hal pertama yang dilakukan JunHyung ketika sampai di rumahnya adalah menuju kulkas untuk meneguk sebotol air minum.
“aigooo..” JunHyung mendesah kaget melihat sosok Jo berselimut putih tengah tertidur di sofa besar depan televisi ruang tengah. “aahhhh...” JunHyung kembali teringat bahwa dia tak lagi sendirian. Ia tak langsung menuju kamar tidurnya melainkan mendekati sosok Jo yang tengah tertidur pulas. Ia duduk berjongkok dengan tangan melipat diatas lututnya, tepat berbanding lurus didepan wajah Jo yang tertidur. Diamatinya lekuk wajah Jo dibawah keremangan cahaya malam. Suasana gelap tak menghalangi JunHyung dalam menghafalkan liku garis muka Jo yang tertidur. JunHyung tersenyum kecil.
“yeppo...” ujar JunHyung pelan. Masih diamati lekat-lekat bagaimana poni tipisnya bergoyang ringan karena nafas ringan JunHyung, dahinya yang cukup lebar membuat JunHyung semakin tersenyum melihatnya, kelopak mata gandanya yang terpejam, bulu matanya yang biasa-biasa saja, hidungnya yang tak terlalu mancung, bibirnya menebal saat tertidur dan menipis saat tersenyum, dagunya yang tak runcing, dan kedua pipinya yang sedang-sedang saja. kesederhanaan dan kekurangan wajah Jo terlihat indah di mata JunHyung. JunHyung kembali memegang dada kirinya. “apa yang kau lakukan padaku..?” gumam JunHyung pelan pada Jo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar