Siapa
yang belum pernah mendengar tentang K-POP (Korean Pop) ?? tentu saja semua
orang pasti sudah pernah mendengar dan bahkan mengenal K-POP. Dewasa ini K-POP sedang
menjadi sorotan dan pembicaraan hangat di rana masyarakat. Trend K-POP marak khusunya
di kalangan remaja. Dapat kita lihat betapa banyak remaja yang menggandrungi
K-POP tersebut.
Lagu-lagu
Korea sudah terasa lumrah dimulut para penggemar K-POP atau biasa disebut
dengan K-POPers. Bukan hanya lagu-lagunya yang mereka sukai dari K-POP, tapi juga
wajah-wajah sang penyanyipun menjadi hal yang menarik perhatian bagi para
K-POPers. Sebagian besar para penggemar menyatakan bahwa hal pertama yang
membuat mereka menyukai K-POP adalah dari visual para penyanyi maupun para
aktor Korea yang bisa dibilang berwajah “flower boy” atau lelaki cantik. Kini,
wajah-wajah seperti itulah yang menjadi ukuran wajah yang sempurna. Bagi para K-POPers
wanita, mereka akan cenderung beralih tipe pria idaman menjadi seperti para
aktor atau penyanyi korea. Sedangkan bagi para K-POPers pria, mereka akan
merubah pandangan tipe ideal mereka menjadi seperti para aktris ataupun
penyanyi wanita Korea.
Bukan
hanya itu, gaya berpakaian hingga model rambut para aktor maupun penyanyi korea
menjadi trend masa kini dikalangan remaja Indonesia yang menyebut diri mereka
sebagai K-POPers. Dapat dijumpai banyak remaja Indonesia yang meniru gaya para
penyanyi korea tersebut mulai dari rambut, gaya pakaian, cara berjalan, hingga dance
yang dibawakan oleh para boyband atau girlband Korea-pun lancar mereka tirukan.
Melalui
dunia entertain tersebut, secara tidak langsung Korea Selatan mampu membawa
budaya populer Korea masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini.
Tayangan-tayangan asal Korea Selatan di beberapa stasiun televisi menjadi
program unggulan yang dinantikan tak hanya bagi para reaja namun juga
dikalangan dewasa. Semua usia secara addict menikmati tayangan Korea seperti
serial/drama Korea yang ditayangkan hampir setiap hari. Bukan hanya itu, jika
menilik pada perangkat pribadi seperti laptop yang dimiliki oleh para remaja
masa kini, bisa dipastikan bahwa didalamnya dipenuhi dengan file-file yang
berbau Korea, baik drama, music video, maupun reality /variety show Korea. Dampaknya
terlihat jelas dengan bermunculan banyaknya Korean street food atau rumah makan
berbau ala-ala Korea yang marak dicari oleh masyarakat umum. Hal-hal yang
bersifat khas Korea ditampilkan secara apik melalui tayangan drama maupun
tayangan musik Korea sehingga membuat para penonton terbawa dalam kehidupan
sehari-hari. Tak jarang kita menjumpai beberapa remaja maupun dewasa yang
bahkan menirukan bahsa dan cara berbicara orang Korea yang mereka dapatkan
melalui tayangan drama ataupun tayangan musik.
Budaya
Korea dengan mudahnya membuat sebagian besar masyarakat indonesia menjadi
pecandu berat dari K-POP. Saya sempat melakukan beberapa wawancara dengan
remaja yang gandrung akan musik K-POP ?, Mereka menjawab bahwa para penyanyi Korea
memiliki kualitas baik dari segi suara
maupun tarian, hal ini menurut mereka disebabkan oleh sistem debut yang ada di
Korea Selatan, para penyanyi maupun aktor korea sebelum dapt debut, mereka
mendapatkan training atau pelatihan yang biasanya memakan waktu tahunan.
Pelatihan itu benar-benar membutuhkan tenaga keras karena para calon atkor
maupun penyanyi dituntut untuk terus berlatih dari hari ke hari. Dan itulah
yang membuat mereka benar-benar siap berdiri di depan layar kaca dan memberikan
yang terbaik untuk para penonton dan penggemar mereka.
Bagi
para K-POPers sendiri mendengarkan dan melihat video korea merupakan obat ampuh
untuk menghilangkan rasa lelah dan pikiran yang kacau. Berawal dari budaya
Korea tersebutlah para K-POPers juga mendapatkan ilmu baru, mereka mengaku
mulai mempelajari bahasa korea dan tulisan korea (hangeul) dengan cepat. Mereka
juga mengaku mendapatkan kemudahan saat mempelajarinya karena rasa suka dan
rasa tertarik yang muncul dalam diri mereka terhadap Korea itu sendiri. Ya,
dalam hal memperluas pengetahuan memang merupakan efek positif dari K-POP.
Namun, rasa fanatik yang berlebihan itulah yang terkadang membawa perselesihan
antara para penggemar Korea dengan para Anti-Korea, karena tentunya tak semua
lapisan masyarakat menerima datangnya pengaruh Korea di Indonesia, terdapat
pula yang menolak atau bahkan mengaku anti dengan Korea. Namun kembali lagi,
ini adalah persoalan pilihan masing-masing, sebagai makhluk sosial tentunya
kita harus saling menghargai pilihan tiap masing-masing individu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar