Minggu, 18 Maret 2018

Bukankah Berbeda Pendapat Merupakan Hal Yang Wajar ?



Kita merupakan makhluk sosial dimana hidup berdampingan dengan yang lainnya. Tentu saja ketika kita menemui banyak orang dalam kehidupan kita, pastinya kita pernah mengalami saat dimana terjadi perbedaan pendapat antara kita dengan orang tersebut. menurutku terjadi perbedaan pendapat itu merupakan hal yang wajar, iyah gak sih ??. Setiap orang pasti memiliki pendapatnya masing-masing dan alasan kenapa mereka berpendapat seperti itu. Terkadang aku menemukan keadaan dimana banyak orang terlibat dalam sebuah perselisihan hanya karena perbedaan sebuah pendapat. Kenapa sih sebuah perbedaan pendapat harus diperselisihkan sampai merusak suatu hubungan??, kecuali Jika memang dalam lingkup-lingkup tertentu seperti lomba debat (karena aku dulu juga waktu sekolah sering ikut loma debat ya..) it’s okay jika suatu hal diperdebatkan “mati-mati-an” (lebay deh). Tapi kalau Cuma sekedar perbedaan pendapat antara teman (walaupun terkadang konteksnya berat ya nyangkut agama dll) menurutku harusnya diperdebatkan secara bijak dan tidak memojokkan lawan bicara. Tidak ada yang benar, tidak ada yang salah, tidak ada juga yang sempurna karena kesempurnaan hanya milik Tuhan semata. Jadi ketika kita melontarkan pendapat dimana lawan bicara kita tidak setuju, patutnyalah kita menghargai pendapatnya karena tiap orang memiliki dasar masing-masing. Ibaratnya Little John dan Griffin yang keduanya merupakan pakar dari ilmu komunikasi (maklum lah ya.. anak komunikasi, jadi tahunya ya dua bapak tetua ini), mereka sama-sama mengakui adanya 7 tradisi dalam keilmuan komunikasi, namun keduanya mengurutkan 7 tradisi tersebut secara berbeda dengan alasan yang berbeda pula dan alasan tersebut dapat diterima secara keilmuan. Sama halnya dengan kita sebagai makhluk sosial yang beragama, ketika kita dalam satu agama yang sama dan memiliki perbedaan atas suatu hal dalam agama tersebut , yang mana kita memiliki dasar atas kepercayaan kita terhadap suatu hal yang menjadi perbedaan tersebut, maka seharusnya kita saling menghargai. “sangat baik” jika kita bertukar pemikiran atas dasar-dasar yang melandasi kepercayaan kita akan suatu aturan dalam agama kita, namun ketika lawan bicara kita juga memiliki dasar tersendiri atas apa yang dipercayainya maka hargailah, jangan terlalu memaksakan kehendak kita untuk membuat orang lain mempercayai dasar kepercayaan yang kita pegang. Terkadang dalam meyakinkan seseorang agar menerima pendapatnya banyak orang yang salah strategi dalam mengkomunikasikannya, dengan berdalih mengajak kepada kebaikan, terkadang orang malah cenderung terlihat memaksa dan menyalahkan pendapat lawan bicara. Hal ini bukan akan membuat lawan bicara menerima tapi justru sebaliknya, hal ini dapat memicu perselisihan dan saling menyakiti perasaan satu sama lain. Karenanya memang penting bagi kita ketika menyampaikan sesuatu harus dapat melihat kondisi lawan bicara kita, apakah memang se-frame of reference ataukah malah pendapat yang kita lontarkan dapat menyakiti lawan bicara kita, padahal lawan bicara kita juga memiliki dasar yang ia percaya dan ia pegang sehingga ia harus berbeda pemikiran. Hal selanjutnya yang membuat perbedaan pendapat menjadi sebuah perselisihan adalah ketika orang yang memaksakan kehendaknya untuk diikuti oleh orang lain dalam menyampaikan perbedaan pendapatnya terkesan menggurui sehingga dianggap menganggu dan meninggalkan kesan yang tidak baik bagi lawan bicara. Demikian tulisan dari saya, tulisan ini tidak ada niatan sedikitpun dalam menjatuhkan suatu pihak, tulisan ini hanya mewakili perasaan saya untuk menyampaikan pada anda-anda sekalian agar mari sama-sama kita belajar untuk saling menghargai pendapat masing-masing orang, karena ketika anda ingin dihargai maka terlebih dahulu belajarlah untuk menghargai ^^ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar