Kamis, 29 Maret 2018

[FF] MARRY AN IDOL (8)



Delapan
Hyuna menelungkupkan kepalanya diatas kemudi mobil pribadi miliknya, masih terbayang jelas raut wajah JunHyung yang menatapnya lekat penuh amarah. Masih terlukis jelas punggung JunHyung yang pergi meninggalkannya. Ia bahkan tak sempat menjelaskan kenapa ia melakukan semua hal tersebut, seberapa besar kepeduliannya pada JunHyung, dan demi siapa ia melakukan ini semua. Ia begitu kecewa pada JunHyung, bukankah sebelum kemunculan Jo selama ini hanya dirinya yang ada di samping JunHyung dan hanya dirinyalah yang setia menunggu dan menemani JunHyung. Tak bisakah JunHyung melihat bagaimana usaha Hyuna dalam mendapatkannya. Sorot mata Hyuna menampakkan kekecewaan akan sosok JunHyung serta kebencian terhadap sosok Jo yang dianggap telah mengambil JunHyung dari dirinya. Bagi Hyuna, jika Hyuna tak bisa memiliki JunHyung maka tak ada wanita manapun yang dapat memilikinya pula.
###
Setelah meninggalkan Hyuna sendirian, JunHyung berlari perlahan menyusuri jalanan sekitar apartemennya. JunHyung sedang mencari sosok Jo yang pergi meninggalkannya. “eoddiya...” gumam JunHyung seraya mencoba untuk menghubungi Jo beruang kali, namun sayang telfon genggam Jo dalam keadaan off. Ia terlihat begitu khawatir menyusuri lorong-lorong jalanan tersebut. Bagaimana ia bisa tenang ketika ia melihat Jo berjalan sendirian meninggalkannya dengan mata berkaca-kaca dalam keadaan yang telah larut malam ini. JunHyung memegang kedua kepalanya, ia berpikir kemana Jo pergi ?, apakah Jo pergi ke rumah temannya ?, ataukah ia pulang ke tempat ayahnya?.
JunHyung mendesah berat, langkahnya panik menyusuri jalan setapak. Ia melewati taman kompleks itu, namun tak juga dijumpainya sosok Jo. Ia melewati beberapa cafe di kompleks itu, namun tak juga ditemuinya sosok Jo. Langkahnya terhenti di salah satu mini market di kompleks apartemennya. Matanya menangkap sosok gadis yang sedang dicarinya tersebut, dilihatnya Jo sedang menyedu mie instan seraya duduk di balik kaca mini merket tersebut. JunHyungpun segera mempercepat langkahnya menuju tempat Jo.
Jo tak menyadari kehadiran JunHyung yang mendekat ke arahnya. Ia hanya fokus pada mie cup instan yang sedang disedunya. Kekecewaanya pada JunHyung membuatnya sangat lapar dan berakhir terdampar di tempat ini bersama dengan se-cup mie instan dan sekaleng minuman soda. Ia menyedu mie nya lahap ditengah isak tangisnya. JunHyung tersenyum melihat ke arah Jo. Ia tak lantas menghampiri ke samping Jo, ia terlebih dulu berjalan ke arah mesin pendingin dan mengambil satu kaleng minuman bersoda untuk dirinya sendiri. Samar-samar ia dapat mendengar isak tangis Jo disela-sela bunyi seduhan mie instannya. Ia bahkan tak dapat menahan senyumnya, bukan karena ia senang melihat Jo sedang terluka, tapi hanya saja saat ini Jo terlihat sangat menggemaskan di mata JunHyung. Ia seperti sedang melihat gadis kecil berusia 5 tahun yang sedang menangis sambil memakan makanannya. JunHyungpun mendekati Jo perlahan.
“kuah mie instanmu akan penuh kalau kau terus menangis..” ujar JunHyung tiba-tiba seraya duduk disebelah Jo.
Sontak Jo terkejut dengan kehadiran JunHyung yang tiba-tiba sudah duduk didekatnya sambil membuka minuman kalengnya dan meminumnya perlahan. Jo berhenti memakan mie-nya dan menatap JunHyung tajam seraya membersihkan air matanya yang masih mengalir di kedua sisi pipinya, tanpa memberikan respon pada sapaan JunHyung, ia kembali melahap mie instannya.
“Mianhe..” ujar JunHyung kemudian.
“mwoga..?” tanya Jo pelan.
“Hyuna.. , kau pasti kecewa dengan ucapannya. Bagaimanapun ini kesalahanku karena membiarkan semuanya terjadi“ jawab JunHyung, “dan juga.. maaf sudah membentakmu tadi.. mianhee..” lanjut JunHyung seraya tersenyum ke arah Jo.
Jo hanya terdiam dan JunHyung pun terdiam. Beberapa saat keheningan menyelimuti keduanya.
“kau sudah selesei makan kan..? jib-e kajja..” ajak JunHyung kemudian.
JunHyung dan Jo berjalan beriringan menyusuri jalanan setapak sekitar apartemennya. JunHyung menatap Jo ragu-ragu. “No jeongmal gwenchana ?” tanya nya kemudian.
Jo hanya mengangguk pelan menjawab pertanyaan JunHyung. JunHyung kembali diam. Jo pun masih terdiam. Kecanggungan terasa mengikat antara keduanya. “chogi.. “ Jo mencoba untuk memecah suasana,
“oh..” JunHyung tersentak mendengar suara Jo. Ia tersenyum menanggapi suara Jo yang terdengar pelan, “waeyo..?” tanyanya kemudian pada Jo.
“Mianhee Oppa..” ujar Jo pelan, “aku tahu tak seharusnya aku marah padamu tadi.. skandalmu dengan Hyuna pasti sudah membuatmu kerepotan.. harusnya aku bisa mengerti kondisimu.. mianhee..” jelas Jo panjang lebar setelah perasaannya membaik, “aku juga tahu.. bahwa niat Hyuna eonni baik, ia hanya ingin karirmu baik-baik saja, ia ingin album kalian berdua sukses .. aku sedikit dapat memahaminya.. hanya saja...” Jo menghentikan ucapannya, ia juga menghentikan langkahnya, kemudian menatap JunHyung yang juga turut menghentikan langkahnya. JunHyung menunggu Jo untuk melanjutkan apa yang ingin ia sampaikan. Namun kemudian Jo hanya tersenyum dan kembali melangkah.
“hanya saja apa..?” tanya JunHyung penasaran
“anniya.. lupakan.. pokoknya aku minta maaf .. aku terlalu kekanak-kanakan” jawab Jo sambil tersenyum.
JunHyung menyadari bahwa Jo belum dapat menyampaikan semua keluh kesah yang dirasanya, Jo masih membangun sekat antara dirinya dan JunHyung. Namun JunHyung tak ingin memaksa Jo untuk mengatakannya sekarang. Yang terpenting sekarang adalah membiarkan Jo untuk mendinginkan pikirannya. “Anniya.. aku terbawa emosi tadi.. maaf sudah membentakmu, dan maaf juga tentang Hyuna..” jawab JunHyung pada Jo, kali ini JunHyung terdengar ringan dalam menyampaikan isi hatinya.
“kau tidak perlu meminta maaf untuk Hyuna, oppa... aku akan memastikan bahwa ia meminta maaf sendiri padaku” jawab Jo yang juga semakin ringan terdengar.
“tapi.. kenapa kau membawa payung itu..?” tanya JunHyung kemudian sambil menunjuk payung yang ada digenggaman Jo. Ia menyadari bahwa Jo membawa payung di genggamannya dari tadi. Sebenarnya JunHyung melihat bahwa payung itu diberikan oleh sosok pemuda yang mengantar Jo tadi. Namun JunHyung tak ingin menanyakan tentang sosok pemuda itu, karenanya ia hanya menanyakan tentang payung yang di bawa Jo.
“ah.. ini.. dari profesorku” jawab Jo singkat.
“ah.. tadi profesormu..?” tanya JunHyung, “tapi dia terlihat masih sangat muda..” gumam JunHyung pelan.
“iyah.. dia profesor yang memperkerjakanku..” jawab Jo lagi yang kemudian mulai menceritakan tentang dirinya dan profesor KyuHyun, “dia meemang masih sangat muda, apa kau tidak tahu oppa..?? dia sangat terkenal dalam bidang Hukum, dia bisa mencapai gelar profesornya diusianya yang sangat muda. Aku sangat menghormatinya, dan dia menjadikanku asistennya” tutur Jo panjang lebar.
JunHyung hanya mengangguk-angguk mendengar penuturan Jo. Ia tak tahu bahwa Jo dapat seterbuka ini terhadap dirinya. JunHyung baru menyadari bahwa bersama Jo ia hanya cukup bertanya dan menjawab secara jujur, maka Jo pun akan menjawab dan bertanya secara jujur. “tapi, kenapa ia memberimu payung ..?” tanya JunHyung tak dapat menahan rasa penasarannya.
“ah.. sebenarnya ini payungku.. “ Jo tersenyum kecil dan mengingat pertemuannya dengan Prof.KyuHyun, “sebelum dia menjadi profesor di kampusku, dia adalah orang yang sanagt terkenal di London, kau tahu oppa ?, dia hanya datang ke Korea untuk beberapa acara seminar, aku pernah bertemu dengannya di acara seminar kampus, karena waktu itu hujan aku memberikan payungku. Aku tidak tahu kalau ia akan kembali Korea dan menjadi profesorku, ia bahkan mengingatku dan mengembalikan payung ini..daebaknida .. nhe oppa..?” Jo mengakhiri ceritanya dengan meminta persetujuan dari JunHyung.
“ah.. yhe..” JunHyung mencoba mengiyakan pendapat Jo dengan senyum paksaanya. Mungkin Jo tidak menyadarinya namun mendengar cerita Jo, JunHyung langsung menyadari bahwa profesor tersebut menyukai Jo, JunHyung menyadari bahwa tujuan Profesor tersebut kembali ke Korea adalah untuk Jo. Walaupun Jo sudah menjadi miliknya, namun JunHyung tak dapat menjamin milik siapa hati Jo. 
###
Seperti skandal yang sudah-sudah, JunHyung hanya bungkam saat melewati kerumunan reporter yang sudah menunggu kedatanganya di halaman gedung agensi Highlight. Setelah berhasil sampai di ruang produksi, JunHyung melempar blazzernya ke sofa seraya menghela nafas berat.
“apa Jo baik-baik saja..?” tanya Dojoon yang sudah terlebih dulu sampai di ruang produksi.
“untuk sekarang baik-baik saja..” jawab JunHyung pelan, ia kembali duduk di kursi produksi dan mulai mengerjakan projek untuk album selanjutnya.
“tenang saja.. sebentar lagi suasana akan membaik kembali..” ujar Doojon mencoba untuk menenangkan JunHyung. Ia menepuk pundak JunHyung pelan seraya meninggalkan JunHyung untuk melanjutkan projectnya.
“Dojoon-a..” JunHyung memanggil DoJoon pelan menghentikan langkah Dojoon yang sudah berada di ambang pintu keluar
“ho..” Dojoon menjawab panggilan JunHyung
“Hyuna menemui Jo..” ucap JunHyung.
DoJoon terdiam sejenak, ia langsung memahami keadaan yang sedang dihadapi oleh JunHyung. Bukan hanya media yang menjadi persoalan sekarang, tapi juga Hyuna. Dojoon merupakan anggota ex-Beast yang paling mengerti sifat keras kepala Hyuna. Ia tahu betul bagaimana Hyuna ketika menyelesaikan sebuah masalah. Hyuna adalah orang yang tidak akan membiarkan sesuatu yang diinginkannya dimiliki oleh orang lain. Ia akan melakukan segala macam cara untuk mendapatkan keinginannya, ketika ia tak mendapatkan apa yang diinginkannya ia akan mencoba untuk menyingkirkannya. Kali ini bukan JunHyung yang ingin disakitinya, Hyuna ingin menyakiti Jo.
“Arasso.. aku akan menanganinya..” Dojoon merespon JunHyung pelan. JunHyung tahu bahwa hanya DoJoon yang bisa membuat Hyuna berhenti. Walaupun begitu, kali ini suara Dojoon terlihat sedikit ragu. DoJoon sendiri tak yakin kali ini apakah ia dapat menghentikan Hyuna. Namun ia akan tetap mencoba untuk membantu JunHyung.
“Gomawoo..” ujar JunHyung sedikit tenang.
###
Hyuna duduk sendiri di salah satu cafe yang ada di Gangnam. Ia mengenakan kacamata hitam besar dengan syal tebal membungkus lehernya, ia sengaja menaikkan syalnya agar menutupi sebagian wajahnya. Tentu saja idol seperti dia akan membuat keributan saat identitasnya dikenali. Ia melambaikan tangannya pada sosok pemuda yang kemudian mendekat ke arahnya. Pemuda itu duduk tepat di hadapan Hyuna.
“waeyoo..? tidak seperti biasanya kau mengajakku bertemu..” tanya pemuda itu yang tak lain adalah Kyung Hoo, salah satu wartawan terkenal di dunia entertain Korea. dia bekerja di salah satu media massa cetak dan online yang ada di Korea Selatan. Tulisannya seringkali menjadi trending topic karena mampu mengungkap skandal yang terjadi dikalangan selebrita Korea.
KyungHoo pernah memenangkan penghargaan sebagai Best Reporter di salah satu ajang Jurnalis bergengsi di Korea. Ia juga merupakan teman dekat dari Hyuna dan Dojoon yang sebelumnya berada di satu agensi yang sama. Walaupun sekarang Dojoon telah berpindah agensi, namun ketiganya masih sering bertemu untuk sekedar menghabiskan waktu dengan makan bersama atau hanya minum bersama. Kali ini hanya Hyuna yang memanggilnya untuk bertemu, disiang hari, dan ditempat umum. Ini artinya ada sesuatu besar yang akan ia dapatkan informasinya dari Hyuna. Insting jurnalisnya mengatakan bahwa sesuatu ini ada hubungannya dengan DoJoon, karenanya Hyuna ingin menemuinya tanpa adanya DoJoon.
 “yogi...” jawab Hyuna singkat seraya menyerahkan sebuah amplop coklat pada KyungHo.
“apa ini..?” tanya Kyung Ho kemudian
“Oppa.. pastikan kau menulis berita yang menarik..” ujar Hyuna, “aku langsung pergi oppa..” lanjut Hyuna seraya beranjak pergi.
“yaaaaa.. kau mau pergi begitu saja...?” tanya KyunHo protes
“tentu saja, aku masih ada jadwal pemotretan..” jawab Hyuna dan kemudian melangkah pergi meninggalkan KyungHo yang masih menatap tajam ke arah amplop yang diberikan Hyuna padanya.
Ia membuka perlahan amplop itu serambi menunggu minuman yang ia pesan tiba. Ia terbelalak melihat foto salah satu member Highlight dengan seorang gadis asing yang bukan dari kalangan selebrita. Ia membalik-balik beberapa dokumen yang disertakan dalam amplop tersebut. Terdapat biodata sang gadis dan beberapa keterangan lainnya. “daebak..” gumamnya seraya mengembalikan dokumen-dokumen yang dibukanya kedalam amplop.
###
Malam itu semua member Highlight sedang berlatih koreo yang mereka gunakan pada album Calling You. Setelah MV mereka rilis hari ini, tentu saja mereka harus bersiap untuk live lagu baru mereka di beberapa acara musik. Koreo yang digunakan dalam Movie Video tentu sedikit berbeda dengan korea yang digunakan saat live nantinya. Karenanya malam ini mereka berlima berlatih dengan serius agar tak terjadi kesalahan saat di panggung. Beberapa back dancer juga turut menemani proses latihan mereka. Memang dalam beberapa lagu belakangan, Highlight selalu menggunakan back dancer untuk mempertajam gerakan mereka di panggung. Setelah 4 kali mereka mengulang koreo untuk ‘calling you’ akhirnya mereka memutuskan untuk break sejenak. Dojoon mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Matanya terbelalak melihat pesan masuk yang ada di ponselnya.
“JunHyung-a..” panggil DoJoon panik
“waeyo...?” tanya Kikwang yang menyadari kepanikan diwajah DoJoon.
JunHyung mendekat ke arah DoJoon. Ia mengambil ponsel DoJoon dan membaca pesan masuk di ponsel DoJoon yang rupanya dari KyungHo.
“DoJoon-a, aku bertemu Hyuna siang tadi, dia memberiku satu berita yang sangat menarik. Aku hanya memberitahumu karena kita teman baik.” – sender KyungHo
“sial..” ujar JunHyung membaca pesan KyungHo. Tentu saja JunHyung mengenal KyungHo. Walaupun dirinya tidak begitu dekat dengan KyungHo, namun ia mengerti apa yang dimaksud oleh KyungHo. JunHyung segera mengambil tasnya dan bergegas pergi meninggalkan agensinya menuju apartemen untuk menemui Jo.
Seperginya JunHyung, DoJoon mencoba untuk menghubungi KyungHo namun tak ada jawaban. DoJoon tahu betul bahwa KyungHo adalah seorang wartawan yang profesional, ia sangat membedakan urusan persahabatan dengan pekerjaan. Ia tidak memandang siapa objek dari beritanya, jika berita itu menjual ia pasti akan merilis artikelnya. Itulah KyungHo, bagaimanapun DoJoon mencegahnya, KyungHo pasti akan menerbitkan artikel antara JunHyung dengan Jo. KyungHo juga pasti akan mencari tahu semua tentang Jo. Sekali ia mendapat umpan tentang berita besar, ia akan menggalinya hingga keujung paling dasar. Tak jarang ia menyakiti pihak-pihak yang tak bersalah karena beritanya. Sudah sering DoJoon mencoba untuk memberitahunya, namun itulah KyungHo yang DoJoon kenal. Ia adalah maniak reputasi. DoJoon geram dengan sikap Hyuna yang langsung menemui KyungHo dan tentunya memberitahu KyungHo tentang JunHyung dan Jo.
“kalian lanjutkan saja latihan tanpa aku dan JunHyung,” ujar DoJoon seraya mengepaki barangnya
“kau mau kemana Hyung..?” tanya Dongwoon
Yoseob menepuk pundak Dongwoon pelan. “kau hati-hatilah..” ujar Yoseob pada DoJoon yang dibalas dengan anggukan dari DoJoon. Yoseob mengerti situasi yang sedang terjadi saat itu. Ia memilih untuk diam dan membiarkan DoJoon dan JunHyung menyelesaikan masalah yang terjadi.
###
DoJoon berlari di koridor Cube Entertaiment agensi dari Hyuna. Ia mencari Hyuna di setiap ruang latihan dan akhirnya menemukan sosok Hyuna sedang berlatih koreo di salah satu ruang dance practice. DoJoon membuka pintu ruang latihan tersebut secara kasar.
“apa yang kau lakukan..?” teriak DoJoon pada Hyuna yang langsung menghentikan latihannya. Ia melihat ke arah DoJoon. Ia seolah tak kaget dengan kedatangan DoJoon. Ia sudah bisa memperkirakan datangnya DoJoon atau JunHyung padanya. Sebenarnya ia mengaharapkan kedatangan JunHyung agar ia dapat menumpahkan kemarahannya di depan JunHyung secara langsung. Agar ia dapat menunjukkan pada JunHyung apa yang bisa ia lakukan ketika ada orang yang menghalangi jalannya. Namun DoJoon datang mewakili amarah JunHyung.
“cepat.. cepat hubungi KyungHo.. suruh dia berhenti..” ujar DoJoon seraya mencengkram kedua pundak Hyuna.
Hyuna menatap DoJoon tajam dan melepaskan cengkraman DoJoon, “kau tahu bagaimana KyungHo Oppa.. ia tidak akan berhenti” jawab Hyuna seraya mengambil botol mineral di pinggir ruangan. Ia duduk pelan serambi meminum minumannya.
“kenapa kau melakukannya.., kau tahu JunHyung tak pernah melakukan hal rendah seperti ini padamu.. “ DoJoon mengrenyitkan dahinya pada Hyuna
“dia menyakiti harga diriku oppa..” jawab Hyuna pelan.
“Hyuna-ya.. belum terlambat. KyungHo... KyungHo sangat menyukaimu.. jika kau meminta baik-baik ia akan mengabulkan permohonanmu..” DoJoon mulai memelankan suaranya. Ia tak dapat menghadapi kerasnya Hyuna dengan kekerasan juga. DoJoon mengenal Hyuna, pada dasarnya ia adalah gadis yang baik. Ia hanya butuh seseorang untuk  memahaminya. “aku mengerti kau terluka karena JunHyung, tapi kau akan semakin terluka nantinya..” lanjut DoJoon meyakinkan Hyuna
Hyuna hanya terdiam, ia menunduk dan mulai meneteskan air matanya. “tapi aku akan tetap terluka oppa.. aku akan tetap terluka tanpa JunHyung oppa terluka sekalipun..” desis Hyuna disela isak tangisnya.
DoJoon mendekat kearah Hyuna dan mendekapnya pelan. “Hyuna ya.. ada aku.. kau tidak sendiri.. berhentilah jebal.... “ mohon DoJoon sekali lagi.
Hyuna mendorong DoJoon kasar, ia mengelap air matanya, menajamkan pendangannya, ia bangkit dari duduknya dan membawa barang-barangnya. “anniya oppa.. jika aku tak dapat memilikinya maka tak ada seorangpun yang dapat memilikinya..” Hyuna meninggalkan DoJoon seorang diri di ruang latihan tersebut. Tatapan Hyuna pada DoJoon membuatnya takut, ini kedua kalinya Hyuna memperlihatkan tatapan itu setelah kepergian ayahnya yang meninggalkan ibunya dulu. DoJoon menyadari bahwa untuk sekarang, Hyuna tak dapat dihentikan. Dan KyungHo juga... “aaahhh..” DoJoon mengacak rambutnya geram.
###
“Jo ya....~” JunHyung memanggil Jo yang sedang mengerjakan tugasnya di ruang tengah rumah.
“ah kau sudah pulang oppa.. kau bilang akan pulang pagi.??” Tanya Jo menyambut kedatangan JunHyung.
“kajja...” ajak JunHyung kemudian.
“eoddi ?” tanya Jo yang kebingungan melihat tingkah JunHyung.
“ayo kita ke rumah nenek..”
“jigeum..?”
“Ho..” jawab JunHyung singkat seraya menuju ruang ganti untuk mengemasi beberapa barangnya, Jo mengikuti langkah cepat JunHyung. Ia masih tidak mengerti dengan tingkah JunHyung namun ia memutuskan untuk diam dan mengikuti perintah JunHyung. Ia mengemasi beberapa barangnya dan mengikuti JunHyung menuju mobilnya untuk berangkat ke rumah neneknya.
JunHyung mempercepat kecepatan laju mobilnya. Pandangannya menatap tajam ke arah jalanan yang mulai sepi menginjak pukul tengah malam. Jo masih memutuskan untuk  tetap diam dan tidak menanyakan apa yang sedang terjadi pada JunHyung. 2 jam perjalanan akhirnya mobil JunHyung memasuki area Daegu. Sebentar lagi mereka sampai di tempat tujuan.
“oppa waeyo..?” tanya Jo pelan saat mobil JunHyung telah memasuki area rumah nenek
“aku akan menjelaskannya besok..” jawab JunHyung diikuti senyuman kecilnya. Meskipun ia tidak mengatakan pada Jo, namun Jo paham betul bahwa sesuatu yang besar sedang terjadi. Ia belum pernah melihat JunHyung sepanik dan secemas ini. Bahkan saat JunHyung disuruh untuk menikah dengan Jo dengan resiko karirnya terancam, ia tak terlihat segelisah dan sepanik ini.
Jo dan JunHyung kini telah sampai di halaman rumah nenek. Rumah sudah terlihat sepi, tentu nenek sudah tertidur pulas. Jo dan JunHyung memutuskan untuk tidak membangunkan nenek. Jo menuju ke kamar yang biasa ia gunakan untuk tidur saat berada di rumah nenek JunHyung. Sedangkan JunHyung memilih untuk menghabiskan malamnya di dalam mobilnya. Jo mencoba meyakinkan JunHyung untuk ikut masuk, ia bisa menggunakan kamar kedua orang tuanya yang tengah kosong. Namun JunHyung bersikeras untuk menghabiskan malamnya didalam mobil. Jo tak dapat berkata apa-apa selain menuruti keinginan JunHyung.
###
Pagi itu, Jo terbangun dari tidurnya saat nenek sudah terbangun dan berjalan meregangkan ototnya di depan rumah. Ia bahkan tak menyadari kehadiran Jo. Betapa terkejutnya nenek saat dilihatnya Jo keluar dari dalam rumahnya.
“kau disini..?” tanya nenek terkejut
“ah.. mianheyoo halmeoni.. aku sampai disini tengah malam.. aku tak enak membangunkanmu.. “ jawab Jo sopan
“JunHyung ..?” tanya nenek menanyakan keberadaan JunHyung
“yogi..” ucapan Jo terhenti saat tidak didapatinya mobil JunHyung terparkir di halaman rumah.

Senin, 26 Maret 2018

Korean Popular Culture di Indonesia




Siapa yang belum pernah mendengar tentang K-POP (Korean Pop) ?? tentu saja semua orang pasti sudah pernah mendengar dan bahkan mengenal K-POP. Dewasa ini K-POP sedang menjadi sorotan dan pembicaraan hangat di rana masyarakat. Trend K-POP marak khusunya di kalangan remaja. Dapat kita lihat betapa banyak remaja yang menggandrungi K-POP tersebut.
Lagu-lagu Korea sudah terasa lumrah dimulut para penggemar K-POP atau biasa disebut dengan K-POPers. Bukan hanya lagu-lagunya yang mereka sukai dari K-POP, tapi juga wajah-wajah sang penyanyipun menjadi hal yang menarik perhatian bagi para K-POPers. Sebagian besar para penggemar menyatakan bahwa hal pertama yang membuat mereka menyukai K-POP adalah dari visual para penyanyi maupun para aktor Korea yang bisa dibilang berwajah “flower boy” atau lelaki cantik. Kini, wajah-wajah seperti itulah yang menjadi ukuran wajah yang sempurna. Bagi para K-POPers wanita, mereka akan cenderung beralih tipe pria idaman menjadi seperti para aktor atau penyanyi korea. Sedangkan bagi para K-POPers pria, mereka akan merubah pandangan tipe ideal mereka menjadi seperti para aktris ataupun penyanyi wanita Korea.
Bukan hanya itu, gaya berpakaian hingga model rambut para aktor maupun penyanyi korea menjadi trend masa kini dikalangan remaja Indonesia yang menyebut diri mereka sebagai K-POPers. Dapat dijumpai banyak remaja Indonesia yang meniru gaya para penyanyi korea tersebut mulai dari rambut, gaya pakaian, cara berjalan, hingga dance yang dibawakan oleh para boyband atau girlband Korea-pun lancar mereka tirukan.
Melalui dunia entertain tersebut, secara tidak langsung Korea Selatan mampu membawa budaya populer Korea masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia masa kini. Tayangan-tayangan asal Korea Selatan di beberapa stasiun televisi menjadi program unggulan yang dinantikan tak hanya bagi para reaja namun juga dikalangan dewasa. Semua usia secara addict menikmati tayangan Korea seperti serial/drama Korea yang ditayangkan hampir setiap hari. Bukan hanya itu, jika menilik pada perangkat pribadi seperti laptop yang dimiliki oleh para remaja masa kini, bisa dipastikan bahwa didalamnya dipenuhi dengan file-file yang berbau Korea, baik drama, music video, maupun reality /variety show Korea. Dampaknya terlihat jelas dengan bermunculan banyaknya Korean street food atau rumah makan berbau ala-ala Korea yang marak dicari oleh masyarakat umum. Hal-hal yang bersifat khas Korea ditampilkan secara apik melalui tayangan drama maupun tayangan musik Korea sehingga membuat para penonton terbawa dalam kehidupan sehari-hari. Tak jarang kita menjumpai beberapa remaja maupun dewasa yang bahkan menirukan bahsa dan cara berbicara orang Korea yang mereka dapatkan melalui tayangan drama ataupun tayangan musik.
Budaya Korea dengan mudahnya membuat sebagian besar masyarakat indonesia menjadi pecandu berat dari K-POP. Saya sempat melakukan beberapa wawancara dengan remaja yang gandrung akan musik K-POP ?, Mereka menjawab bahwa para penyanyi Korea  memiliki kualitas baik dari segi suara maupun tarian, hal ini menurut mereka disebabkan oleh sistem debut yang ada di Korea Selatan, para penyanyi maupun aktor korea sebelum dapt debut, mereka mendapatkan training atau pelatihan yang biasanya memakan waktu tahunan. Pelatihan itu benar-benar membutuhkan tenaga keras karena para calon atkor maupun penyanyi dituntut untuk terus berlatih dari hari ke hari. Dan itulah yang membuat mereka benar-benar siap berdiri di depan layar kaca dan memberikan yang terbaik untuk para penonton dan penggemar mereka.
Bagi para K-POPers sendiri mendengarkan dan melihat video korea merupakan obat ampuh untuk menghilangkan rasa lelah dan pikiran yang kacau. Berawal dari budaya Korea tersebutlah para K-POPers juga mendapatkan ilmu baru, mereka mengaku mulai mempelajari bahasa korea dan tulisan korea (hangeul) dengan cepat. Mereka juga mengaku mendapatkan kemudahan saat mempelajarinya karena rasa suka dan rasa tertarik yang muncul dalam diri mereka terhadap Korea itu sendiri. Ya, dalam hal memperluas pengetahuan memang merupakan efek positif dari K-POP. Namun, rasa fanatik yang berlebihan itulah yang terkadang membawa perselesihan antara para penggemar Korea dengan para Anti-Korea, karena tentunya tak semua lapisan masyarakat menerima datangnya pengaruh Korea di Indonesia, terdapat pula yang menolak atau bahkan mengaku anti dengan Korea. Namun kembali lagi, ini adalah persoalan pilihan masing-masing, sebagai makhluk sosial tentunya kita harus saling menghargai pilihan tiap masing-masing individu.

Yong JunHyung - Sudden Shower


Baru-baru ini, member Highlight Yong JunHyung (suaminya aku.. kekeke) merilis lagu terbarunya yang berjudul 'Sudden Shower'. Lagu ini sontak mendapatkan perhatian luar biasa dari masyarakat. Pasalnya setelah rilis, lagu ini dapat menduduki peringkat pertama dalam beberapa tangga musik di Korea Selatan. Lagu ini sendiri dinyanyikan oleh JunHyung bersama dengan Kwon Jung Yeol vokalis dari indi-pop band '10 cm'. Dapat dilihat Movie Video diatas menceritakan tentang sosok lelaki yang diperankan oleh JunHyung sendiri yang sangat merindukan sosok perempuan yang telah pergi meninggalkannya. Pasalnya, perempuan ini tidak begitu lama dikenal oleh JunHyung namun berhasil mencuri dan meninggalkan sejuta memori bagi JunHyung, disini digambarkan bagaimana besarnya kerinduan yang dirasakan oleh JunHyung, terutama saat JunHyung sedang berada di kamar mandi dan melihat air yang keluar dari 'shower'. Kerinduan tersebut membawa rasa penyesalan yang mendalam pada JunHyung. MV ini recommended banget buat di tonton, selain nadanya yang ringan dan enak didengar, cara JunHyung memainkan peran dalam Movie Video ini terbukti dapat membuat kita terbawa oleh suasana. 


MV ini bisa dilihat dan didownload di official Youtube dibawah ini, (aku juga download di sini lho...^^):
Official 1theK:
Official Highlight:

Minggu, 25 Maret 2018

[FF] MARRY AN IDOL (7)



Tujuh
Getar panggilan masuk tak hentinya-hentinya berdering di ponsel Jo, dapat dilihat di layar ponselnya bahwa JunHyung sedang memanggilnya, namun entah mengapa Jo tak ingin mengangkatnya, apalagi dengan posisi 3 sahabatnya sedang berada di sampingnya dan dengan heboh membahas tentang rumor dating antara JunHyung dan Hyuna. Tentu saja Jo dengan jelas dapat mendengarnya, hal inilah yang membuat Jo semakin berat untuk mengangkat panggilan dari JunHyung, ia pun menelungkupkan kepala di sela kedua tangannya diatas meja kelas...  ia mendesah pelan, ia tahu bahwa pernikahannya dengan JunHyung tidak diawali dengan rasa cinta. Namun entah mengapa, mendengar rumor tersebut membuat dadanya terasa sesak, ia benci dengan perasaan seperti ini.
“aku mau pulang dulu ya..” pamit Jo kemudian pada ketiga sahabatnya
“pulang ?, kita masih ada kelas nanti ..” ucap SoHee pada Jo.
“aku agak tak enak badan, biarkan saja absenku kosong” balas jo pelan, ia tersenyum kecil pada SoHee dan yang lainnya dan kemudian ia pun bergegas meninggalkan kelas.
Jo berdiri gontai di halte depan kampus. Ia menundukkan kepalanya dan terlihat sangat tidak bersemangat. Berulang kali ia menghela nafas panjang. Ia bahkan hanya menatap kosong jendela saat berada di dalam bus menuju rumah. ia merasa ingin segera tidur dan berharap bahwa semua ini adalah mimpi, sebelumnya ia tak peduli dengan kehidupan pribadi idol, kali ini ia juga sangat ingin tidak peduli dengan urusan JunHyung, namun ia tak dapat mengendalikan perasaanya.
Jo kembali mendesah cukup berat saat group chatnya dengan ketiga sahabatnya ramai memperbincangkan tentang JunHyung, ia bahkan tak bisa menghindar untuk tidak melihat isi percakapan mereka, rasa ingin tahunya membuatnya benar-benar menderita. Jo lagi-lagi dikagetkan dengan foto yang dikirim MinHee di group chat mereka, foto tersebut merupakan foto screenshot dari instagram pribadi Hyuna, dalam foto itu terlihat Hyuna mengupload foto dirinya dengan JunHyung dan menggunakan tanda hati sebagai captionnya. Hyuna memang sengaja ingin membuat publik mengira bahwa dirinya terlibat hubungan dengan JunHyung. Tentu saja foto itu menjadi viral dalam hitungan detik.
Jo menaruh tasnya pelan di atas sofa rumahnya, iapun duduk dilantai pas di depan meja besar depan sofa tersebut. ia akhirnya memutuskan untuk mematikan ponselnya, ia merebahkan tubuhnya di sofa dan memejamkan kedua matanya, ia berharap penat yang ada dalam pikirannya menghilang saat ia berada dalam alam bawah sadarnya.
Jo membuka matanya saat rona senja terlukis sendu di langit sore kala itu, ia tengok jam dinding yang menunjukkan pukul setengah 5 sore, “ah.. aku tertidur cukup lama..” ujar Jo pelan. Ia pun berjalan gontai menuju kamar mandi yang terletak di kamar JunHyung, ia berhenti sejenak melihat ke arah ranjang JunHyung yang kosong, kemudian dialihkanlah pandangannya ke arah meja JunHyung, lensanya menangkap fokus bingkai foto yang menampilkan foto JunHyung. Jo tersenyum kecil seraya menghela nafas pelan, iapun melanjutkan langkahnya menuju kamar mandi, ia basuh badannya, lebih tepatnya ia ingin mendinginkan pikirannya.
Setelah membersihkan tubuh dan pikirannya, Jo memilih untuk membuka beberapa buku kuliahnya dan menyelesaikan beberapa tugas kuliah untuk esok hari. Ia bahkan belum menghidupkan kembali smartphonenya, ia merasa harus membiarkan smartphonenya tetap dalam keadaan off agar ia tak terganggu dengan suara netizen di media sosial tentang JunHyung dan hal lainnya.
###
“kau masih tak bisa menghubungi Jo..?” tanya Dojoon pada JunHyung saat mereka berdua tengah duduk di ruang rekaman. Dojoon merupakan anggota Highlight yang paling dekat dengan JunHyung. Dojoon adalah orang yang paling tahu bahwa JunHyung sekarang dalam keadaan yang sangat gelisah karena memikirkan sosok Jo yang mungkin terluka akibat rumor kencan JunHyung dengan Hyuna. Dojoon menyadari bahwa walaupun pernikahan JunHyung dan Jo bukan dimulai dari rasa saling mencintai namun JunHyung benar-benar menyukai Jo sekarang. Dojoon ingat betul saat skandal JunHyung dan Hyuna waktu mereka masih di agensi yang sama dulu, JunHyung sama sekali tidak peduli dan masih bisa mengerjakan projectnya di album baru mereka, namun lihat sekarang, JunHyung bahkan tak menyentuh satu alat produksi sekalipun, JunHyung hanya memainkan ponselnya berusaha menghubungi Jo seharian.
“kau pasti sangat menyukainya..” gumam Dojoon pelan. JunHyung tak merespon perkataan Dojoon. Ia melirik ke arlojinya, ia berpikir apakah Jo masih di kampus atau sudah kembali ke rumah.
“ayo kita ke rumahmu..” ajak Dojoon kemudian
“hah..?” JunHyung tersentak dengan ajakan Dojoon
“ayo.. kita beli beberapa daging dan memanggangnya di rumahmu.. kita bisa makan bersama istrimu, mungkin itu bisa membuat keadaan lebih baik” Dojoon tersenyum ke arah JunHyung
Saat Doojon tengah mengajak JunHyung, member Highlight baru selesai dari kegiatan mereka yang lain, Yoseob, Kikwang, dan Dongwoon memasuki ruang produksi dan mendengar ajakan Dojoon pada JunHyung.
“waah... kalian mau berpesta tanpa kami..” ujar Kikwang tiba-tiba.
Mendengar suara member yang lain DoJoon tersenyum, “kajja.. kita rayakan pernikahan kalian di rumahmu..” ajak Dojoon semakin bersemangat.
JunHyung menyadari bahwa yang dilakukan oleh Dojoon dan yang lainnya adalah untuk menghibur dirinya, ia berpikir mungkin rasa khawatirnya terhadap Jo sekarang sangat terlihat jelas di wajahnya, dan hal ini membuat member Highlight yang lain khawatir terhadap dirinya. JunHyung hanya tersenyum dan mengangguk pelan, ia berharap dirinya dan Jo tak akan terganggu dengan adanya rumor tersebut. Namun tentu dalam lubuk hatinya, JunHyung berharap Jo terganggu dengan rumor tersebut, itu akan membuat JunHyung lebih yakin bahwa Jo memiliki perasaan terhadapnya. Mungkin akan terasa sakit saat Jo terlihat baik-baik saja dan tidak terganggu sama sekali dengan rumor tersebut, itu tandanya Jo sama sekali tak peduli terhadapnya. Bukankah begitu.? Namun siapa sangka bahwa Jo adalah gadis yang paling bisa menyembunyikan perasaanya,
JunHyung dan keempat member Highlight telah sampai di depan pintu apartemen JunHyung. JunHyung segera membuka pintunya, dilihatnya lampu tengah telah menyala, tandanya Jo sudah berada di rumah. “ah, dia sudah pulang rupanya..” ujar JunHyung pelan, “Jo ya..” panggil JunHyung kemudian.
Jo menyadari kehadiran JunHyung, ia menghela nafas panjang dan kemudian mencoba mengukir senyuman di bibirnya, ia tak ingin JunHyung melihat kegelisahannya.  “ah.. oppa.. kau pulang lebih cepat..” jawab Jo seraya berdiri dari tempat duduknya, Bukunya masih tergelatak di atas meja ruang tengah. Ia berjalan menghampiri JunHyung, betapa terkejutnya ia saat dilihatnya member Highlight yang lain juga datang berkujung ke rumah.
“aah kaliaannn..???” Jo terkejut melihat kedatangan member Highlight
“annyeong..” sapa Kikwang ceria pada Jo. Dongwoon, Yoseob, dan Dojoon pun tersenyum menyapa Jo, Dojoon menunjukkan sebungkus besar makanan dan sebungkus besar kaleng minuman yang ia bawa, “bolehkan kita makan bersama ..?” tanya Dojoon pada Jo diikuti senyum lebarnya.
“waah.. tentu saja boleh..” jawab Jo diikuti pula dengan senyumannya, ia melihat ke arah JunHyung, kemudian kembali tersenyum menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja, seolah tidak pernah ada kegelisahan hinggap di lubuk hatinya. Jujur, JunHyun sedikit kecewa melihat Jo sama sekali tak peduli dengan beritanya dengan Hyuna, namun melihat senyuman Jo membuatnya tak dapat mengungkapkan kekecewaanya, “mungkin lebih baik ia tidak peduli, jadi ia bisa selalu tersenyum” batin JunHyung
Mereka pun berjalan menuju meja di ruang tengah,  “ah... mian.. aku tadi sedang belajar.. “ Ujar Jo menyadari bukunya yang berantakan di atas meja, ia segera membereskan bukunya.
“kau sedang belajar tadi..?” tanya JunHyung seraya membantu Jo membereskan buku-bukunya.
“Ho..” jawab Jo pelan
JunHyung segera mengangkat tumpukan buku Jo dan membawanya ke kamarnya, Jo agak tersentak kaget melihat JunHyung membawa buku-buku tersebut ke kamarnya, iapun mengikuti langkah JunHyung. Dojoon dan yang lainnya segera mengeluarkan makanan dan minuman yang telah mereka bawa dan menatanya di atas meja ruang tengah tersebut.
JunHyung menaruh tumpukan buku Jo di atas meja belajar di kamarnya.
“kau bisa tetap menaruhnya di pojok ruang tengah oppa.. toh aku nanti akan melanjutkan tugasku..” ujar Jo pelan saat melihat JunHyung menaruh buku-bukunya di meja kamarnya.
“tak apa.. mereka akan cukup lama disini, jadi kau bisa melanjutkan belajar disini nanti..” jelas JunHyung, ia terdiam sejenak lalu melanjutkan pelan kata-katanya “aku menghubungimu dari tadi..” ujar JunHyung pelan
“aah... HP ku sedang off..” jawab Jo pelan seraya mencoba tetap tersenyum.
“gwenchana..?” tanya JunHyung kemudian
“mwoga..?” Jo balik bertanya pada JunHyung
JunHyung tersenyum kecil, “anniya.. kajaa.. yang lainnya sudah menunggu..” ajak JunHyung pada Jo untuk seraya kembali ke ruang tengah berkumpul dengan yang lainnya.
Jo mengerti apa yang dimaksud JunHyung, namun ia tak ingin JunHyung mengetahui apa yang tengah dirasakannya. Jo tahu bahwa JunHyung mengkhawatirkan dirinya, puluhan panggilan masuk ia abaikan begitu saja, ia tak pernah berpikir bahwa JunHyung mengkhawatirkan dirinya karena perasaan sayang sebagai seorang suami kepada istri, ia meyakini bahwa JunHyung mengkhawatirkannya sebagai seorang sahabat, karena Jo adalah putra dari  sahabat kedua orang tuanya yang harus ia lindungi, sebatas itu.
Jo dan JunHyun akhirnya bergabung bersama member Highlight untuk makan bersama, tawa tak henti-hetinya terdengar dari diri Jo. Ia begitu bahagia bersama member Highlight malam itu, lelucon-lelucon ringan keluar dari mulut member Highlight, suara merdu nyanyian disenandungkan oleh para member, mata JunHyung tak henti-hentinya memperhatikan tawa Jo. Ia bersyukur mempunyai teman-teman sebaik Dojoon, Yoseob, Kikwang, dan Dongwoon yang selalu ada untuknya. Bahkan JunHyung sendiri tak dapat menjamin dapat membuat Jo tertawa riang seperti saat ini.
Jam dinding menunjukkan pukul 9 malam, Jo mengunci tatapan JunHyung dengan tatapan tajamnya, ia memberi isyarat pada JunHyung bahwa ia harus melanjutkan tugasnya untuk kuliah esok. JunHyung pun mengiyahkan isyarat Jo. Jo pun berdiri dan berpamitan dengan member Highlight lainnya,
“ah kau mau pergi..?” tanya Kikwang kemudian,
“ia harus belajar kembali.. besok ia ada kuliah pagi..” JunHyung membantu Jo untuk menjelaskan pada member Highlight.
“kalau begitu aku permisi dulu..” ujar Jo pelan, dan berjalan menuju kamar JunHyung.
###
Jam 00:30 tengah malam, member Highlight akhirnya berpamitan pada JunHyung untuk kembali ke rumah masing-masing.
“apakah kakak ipar sudah tidur..?” tanya Dongwoon pada JunHyung saat mereka berpamitan
“sebentar..” ujar JunHyung, ia kemudian menuju kamarnya, dilihatnya Jo tengah tertidur pulas di meja belajar JunHyung. Melihat wajah pulas Jo, Ia memutuskan untuk tidak membangunkan Jo.
“dia sudah tertidur, akan kusampaikan salam kalian besok saat ia bangun..” ujar JunHyung pada member Highlight
“arasso.. kalau begitu kami pulang dulu..” pamit Yoseob diikuti anggukan Kikwang dan Dongwoon, mereka bertiga melangkah keluar terlebih dulu. Dojoon menatap JunHyung tajam, ia menepuk pundak JunHyung pelan
“yaa... ia terlihat baik-baik saja bukan..? tapi aku yakin ia juga tersakiti.. jagalah dia..” pesan Dojoon pelan. JunHyung hanya diam dan kemudian membalas Dojoon dengan senyuman kecilnya, “aku pulang dulu..” lanjut Dojoon berpamitan.
JunHyung menyadari bahwa ia tak sepeka Dojoon, dimatanya Jo merupakan gadis kuat yang tidak peduli dengan semua urusan yang tidak menyangkut dirinya. Melihat senyum Jo, JunHyung merasa bahwa Jo baik-baik saja, ia bahkan sempat kecewa karena Jo tak terganggu dengan rumor datingnya bersama Hyuna, namun apakah ia salah ? , JunHyung mulai memikirkan perkataan Dojoon, apakah benar Jo tidak baik-baik saja ? apakah benar Jo terluka ?, Bagi JunHyung lebih baik melihat Jo menangis didepannya dan mengeluarkan semua kesedihannya dibandingkan ia harus melihat Jo tersenyum namun menyimpan sakitnya sendirian. JunHyung menghela nafas berat, ia memandangi lekat-lekat Jo yang tengah tertidur pulas di meja belajar kamarnya, ia pun memindahkan Jo ke ranjangnya, menutupi tubuh mungil Jo dengan selimut tebalnya.
“sebenarnya apa yang kau rasakan..?” ujar JunHyung pelan pada sosok Jo yang tengah tertidur.
Kali ini ia memilih untuk membiarkan Jo tertidur di ranjangnya, ia akan tidur di sofa ruang tengah rumahnya. Meja depan sofa itu masih berantakan akan sisa makanan dan minuman, JunHyung pun membersihkan sampah yang tertinggal di meja, ia kemudian merebahkan tubuhnya di sofa besar depan televisi itu. ia berharap esok akan jadi hari yang lebih baik bagi dirinya dan juga Jo. Ia berharap Jo akan jujur terhadap isi hatinya didepan JunHyung. JunHyung merasa bahwa dirinya tak dapat memahami isi hati Jo, atau apakah ia yang terlalu takut untuk memahami Jo ?? apakah ia terlalu takut untuk melihat realita bahwa Jo tak memiliki perasaan apapun padanya ?? atau apakah ia justru takut saat melihat perasaan Jo yang ternyata menyukainya dan ia bahkan tak dapat menjaganya ??? terlalu banyak kemungkinan akan perasaan yang tidak menentu dalam diri JunHyung, ia bahkan tidak dapat menafsirkan perasaanya sendiri. JunHyung memilih untuk menutup matanya dalam-dalam.
###
Seperti biasa Jo terbangun cukup awal karena ada kelas pagi hari ini. Jo membuka matanya pelan dan ia sadar ia telah tertidur di ranjang JunHyung. Ia cukup kaget karena bisa tertidur di tempat ini, “apa JunHyung tidur didepan ?” gumam Jo seraya turun perlahan dari ranjang JunHyung, ia pun segera menuju ruang tengah tempat biasa ia tertidur. Didapatinya sosok JunHyung sedang tertidur pulas di sofa ruang tengah. Jo menghela nafas ringan kemudian tersenyum kecil melihat JunHyung yang masih lelap. Iapun menuju kamar mandi dan membersihkan dirinya, sebelum ia menuju kampus, disempatkannya beberapa menit untuk membuat nasi goreng, tentu saja untuk JunHyung. Ia tinggalkan memo kecil didekat piring nasi goreng tersebut bertuliskan “makanlah sebelum berangkat oppa... Fighting..” , Jo tersenyum melihat wajah JunHyung yang tertidur, dan kemudian meninggalkannya menuju kampus.
Jo membaca bukunya seraya menunggu bus yang tumpanginya berhenti didepan kampus.
“kau tahu.. JunHyung oppa... ah menyebalkan.. aku sangat kecewa.. kenapa dia harus dating dengan Hyuna.. aku jadi tidak menyukainya..” terdengar suara murid SMA yang juga sedang menumpangi bus yang sama dengan Jo. Mendengar itu Jo baru menyadari bahwa bukan hanya dia yang terluka dengan rumor tersebut, harusnya ia tak merasa kecewa dengan JunHyung, rumor itu tak hanya menyakitinya namun juga menyakiti JunHyung, tentu sebagian besar fans nya akan menggila mendengar idol yang dikaguminya tengah dirumorkan berkencan dengan seorang wanita. Jo menyadari bahwa JunHyung akan lebih terluka ketika melihat komentar-komentar pedas yang menghujatnya di media sosial. Jo mendadak menyesali perbuatannya yang kecewa pada JunHyung kemarin, apalagi ia mengingat bahwa JunHyung sempat menanyakan apakah dirinya baik-baik saja atau tidak. Harusnya Jo menyadari bahwa JunHyung tengah mengkhawatirkannya, harusnya ia memberitahu JunHyung bahwa dirinya baik-baik saja, tak seharusnya ia kecewa pada JunHyung, malah harusnya ia menghibur JunHyung atau mengkalrifikasi berita tersebut pada JunHyung sebelum ia mematikan ponselnya dan mengabaikan puluhan panggilan masuk dari JunHyung padanya. Jo memegang dada kirinya, ia menyesal tak mempercayai JunHyung, ia malah mengabaikan perhatian JunHyung padanya.
Jo turun dari bus yang ditumpanginya, sebelum ia melangkah menuju kelasnya sosok pria 40 tahunan mendekatinya,
“permisi, nona..” ia menyapa Jo sopan
“ah.. yhee..?” Jo membalas sopan sapaan tersebut
“perkenalkan, saya manager dari Hyuna. Hyuna ingin berbicara dengan anda sebentar saja, ia menunggu anda dalam mobil, bisakah anda ikut saya..” jelas pria itu sopan seraya menunjuk pada mobil van hitam yang terparkir di depan kampusnya.
Jo hanya mengangguk pelan seraya mengikuti langkah pria tersebut, pria itu membukakan pintu mobil untuk Jo, Jo bisa melihat sosok Hyuna dengan kacamata hitam sedang duduk di bagian tengah mobil itu, dengan sopan Jo memasuki mobil itu dan duduk disamping Hyuna. Jo menyadari bahwa Hyuna telah mengetahui pernikahannya dengan JunHyung, tapi kenapa JunHyung tak pernah menceritakan padanya bahwa Hyuna telah mengetahui tentang pernikahannya.. ?
Jo menutup pintu tengah mobil itu pelan, Hyuna melepas kecamatanya dan melihat Jo dari ujung kaki hingga ujung rambutnya. “aku akan langsung saja, aku tahu bahwa kau istri dari JunHyung oppa.. aku tegaskan padamu .. JunHyung oppa sedang ada project denganku, kau tahu kan..?? jadi aku harap kau tidak mengganggu hubungan yang terbangun antara aku dan oppa..” ujar Hyuna langsung pada inti point pembicaraan.
Jo terdiam, ia tersenyum kecil mendengar penjelasan Hyuna, “apakah JunHyung oppa tahu bahwa kau menemuiku ?” tanya Jo pada Hyuna.
Hyuna terdiam mendengar pertanyaan Jo. Ia tak habis pikir bahwa wanita didepannya cukup berani untuk bertanya dengan menatap langsung pada kedua mata Hyuna. “apakah itu penting..?, yang terpenting adalah .. kau jangan halangi karir JunHyung oppa.. bukankah kalian menikah karena terpaksa ?? jadi tetap diam dan tahu tempatmu !! “ ujar Hyuna didepan Jo.
Jo tersentak mendengar ucapan Hyuna, bahkan Hyuna bisa tahu bahwa dirinya dan JunHyung menikah karena tuntutan dari nenek JunHyung. Apakah JunHyung benar-benar menceritakan semua pada Hyuna ? sebegitu dekatnyakah JunHyung dan Hyuna hingga Hyuna bisa tahu tentang ini semua ? Jo menyadarkan kembali pikirannya. Ia menatap tajam ke arah Hyuna.
“eonni.. kau tidak usah khawatir denganku, aku tidak tertarik dengan kehidupan idol seperti kalian.. “ ujar Jo tanpa senyum, “aku pergi.. aku ada kelas..” lanjut Jo seraya memberi hormat singkat pada Hyuna dan segera membuka pintu mobil Hyuna, ia memberi hormat pada manager Hyuna yang menunggu diluar mobil dan bergegas melangkahkah kaki menuju kelasnya.
“menyebalkan..” ujar Hyuna setelah kepergian Jo, “bagaimana bisa oppa menyukai gadis itu, dia tidak ada bagus-bagusnya..” lanjut Hyuna geram..
Jo mempercepat langkah kedua kakinya. Tentu saja ia terlihat geram, ia meremas erat kedua tangannya. Matanya berkaca-kaca, sudah hampir tumpah air matanya sampai suara profesor Kyuhyun terdengar memanggilnya.
“Jo yaa...” panggil Kyuhyun
Jo  berusaha menahan air matanya dan menyiapkan senyuman sebelum akhirnya menoleh ke arah sumber suara dibelakang.
“ah.. annyeong haseyo kyusungnim..” sapa Jo sopan
Tentu saja Kyuhyun menyadari raut kesedihan di wajah Jo, bahkan air matanya yang hampir terjatuh masih menggenang di kedua mata Jo.
“waeyo..?” tanya Kyuhyun perlahan
“ah.. annieyo kyusungnim..” Jo mengelak menyadari bahwa profesor didepannya tengah menangkap kegeraman dan kesedihan di matanya, “ah.. ini analisis yang aku lakukan terhadap kasus yang kau berikan kemarin, aku juga sudah menyusunnya dalam PPT jadi bisa langsung digunakan saat mengajar..” lanjut Jo mengalihkan perhatian Kyuhyun seraya menyodorkan beberapa hardfile dengan sebuah flashdisk.
“ah.. yheee..” Kyuhyun menyadari bahwa Jo berusaha untuk mengalihkan perhatiannya, ia tak ingin memaksa Jo untuk bersedih didepannya, Kyuhyun pun tersenyum seraya mengambil hardfile dan flashdisk dari tangan Jo, “gomawo..” ujarnya seraya mengacak pelan rambut Jo. Lalu berjalan pergi meninggalkan Jo yang masih berdiri membenahi rambutnya. Dapat dilihat senyuman kecil terukir di bibir Jo yang tengah menatap punggung profesornya yang berjalan melaluinya.
###
JunHyung membuka kedua matanya dan didapatinya Jo telah berangkat ke kampus, ia pun melihat ke arah meja makan, ia menemukan sepiring nasi goreng dengan segelas jus wortel di sampingnya. Ia membaca pelan memo dari Jo dan tersenyum seraya menikmati nasi goreng masakan Jo. Ia sengaja mengosongkan jadwalnya hari ini. Tentu saja bukan keinginannya melainkan keinginan manajernya. Pagi ini sang manajer menghubungi JunHyung dan memberitahu bahwa para reporter telah memadati halaman gedung agensinya untuk meminta penjelasan dari JunHyung terkait skandalnya dengan Hyuna. Jadi hari ini lebih baik JunHyung menghabiskan waktunya untuk istirahat di rumah, ia juga bisa menyelesaikan lagu barunya di rumah, toh persiapan untuk album baru Highlight sudah selesai, tinggal menunggu tanggal releasenya saja.
Ia menyalakan televisi, gosip tentang dirinya dan Hyuna tengah hangat menjadi perbincangan di televisi. Ketika ia membuka media sosial, rumor datingnya dengan Hyuna juga menjadi trending topic hari ini. JunHyung menghela nafas, membaca banyaknya komen negatif untuk dirinya, “sial.. kenapa Hyuna harus meng-upload foto ku dengan caption seperti itu..” ujar JunHyung geram. Mendapatkan komen negatif untuk dirinya bukanlah hal yang baru bagi JunHyung, profesinya sebagai idol membuatnya sering terlibat scene kehidupan yang berakhir dengan trending topic dan komentar-komentar pedas untuk dirinya. Ini juga bukan kali pertama ia terlibat skandal dengan Hyuna, namun kali ini ia lebih gelisah. Tentu saja karena kali ini ia tak sendirian lagi, ada sosok Jo yang mungkin juga tersakiti dengan adanya rumor itu. Kedua orang tua JunHyung juga tak henti-hentinya menghubungi JunHyung, menyuruhnya untuk segera menyelesaikan skandal yang ada, tentu saja JunHyung harus menjaga perasaan Jo yang menyandang predikat sebagai istri sah nya.
Tak hanya kedua orang tua JunHyung, bahkan Hyuna si pembuat masalah juga tak henti-hentinya menghubungi JunHyung, namun JunHyung selalu menghiraukan dan acuh terhadap panggilan dan pesan yang datang dari Hyuna.  
“kau membiarkanku menghadapi wartawan sendirian oppa...?” –sender Hyuna
“oppa eoddiyo..?” – sender Hyuna
“kau mau aku bilang apa didepan para wartawan ini..?” – sender Hyuna
“jadi kau mau mengabaikanku seperti ini..” – sender Hyuna
“kau tahu kan apa akibatnya saat mengabaikanku..” – sender Hyuna..
........ bla bla bla.......
~Panggilan masuk 68 kali~
JunHyung geram melihat semua pesan masuk dari Hyuna, dan semua panggilan Hyuna membuatnya semakin sakit kepala.
“ah.. eonje jib-e galgeoya.. Jo ya...” gumam JunHyung seraya merebahkan dirinya di sofa besar di ruang tengah rumahnya.
###
Jo menghabiskan senjanya di halte bus depan kampus, sudah 2 jam dia duduk di halte itu. ia melewatkan puluhan bus yang lewat begitu saja. Ia hanya memandang langit senja yang semakin gelap. Masih terbayang-bayang bagaimana Hyuna memperingatinya pagi tadi. Ia tak ingin pulang, namun ia juga tak tahu harus kemana, karenanya ia hanya duduk di halte bus menunggu datangnya malam, berharap angin malam dapat mendinginkan pikirannya.
Profesor Kyuhyun menghentikan mobilnya di depan halte bus saat melihat Jo melewatkan bus yang biasa ia tumpangi untuk pulang, disitulah Kyuhyun dapat melihat bahwa Jo sengaja hanya duduk disitu untuk menghilangkan penatnya. Kyuhyun membuka kaca jendelanya tepat di depan Jo. Jo tersentak melihat profesornya,
“ah kyusungnim.. “ sapa Jo pada KyuHyun.
“yogi wae..??? kajja.... aku akan mengantarmu..” ajak Kyuhyun kemudian
“ah.. annieyo.. aku akan naik bus saja..” tolak Jo sopan
“gwenchana kajja...” Kyuhyun sedikit mendesak Jo.
Suara klakson bus terdengar nyaring memperingatkan mobil kyuhyun agar segera pergi, karena bus tersebut akan berhenti di halte tempat Kyuhyun menghentikan mobilnya.
“palli..palli..” Kyuhyun mengajak Jo agar cepat menaiki mobilnya.
Jo tidak punya pilihan lain selain menaiki mobil Kyuhyun, kalau ia tidak naik mungkin Kyuhyun tidak akan menggerakkan mobilnya dan pasti akan terjadi keributan dengan pihak transportasi umum. Jo tak ingin karena dirinya, Kyuhyun terlibat dalam kekacauan sepele seperti itu. Jo mengencangkan sabuk pengamannya dan Kyuhyun segera menginjak gas mobilnya.
“jib eoddiyo..? aku akan mengantarmu..” tanya Kyuhyun kemudian.
Jo berpikir sejenak apa tidak apa-apa membiarkan profesornya mengetahui rumahnya. Apalagi itu adalah rumah JunHyung. Namun sangat tak sopan menolak permintaan profesornya tersebut. Jo berpikir mungkin tak apa-apa jika profesornya mengantarnya didepan apartemen, lagi pula rumah JunHyung terletak di lantai 2 jadi Kyuhyun tidak akan melihatnya. dan lagi pula, apa profesornya tersebut tahu tentang JunHyung ? dia besar di London dan tidak terlalu tertarik dengan idol di Korea. Tentu saja tidak akan jadi masalah. Akhirnya Jo memberitahu alamat rumahnya pada Kyuhyun.
“apakah kau tinggal sendiri..? atau dengan temanmu.. ?” tanya Kyuhyun saat membawa mobilnya menuju rumah Jo.
“ah aku tinggal dengan kerabatku..” balas Jo pelan dan singkat. Jo merasa sangat canggung berada satu mobil dengan profesor yang sangat ia hormati tersebut. Melihat kecanggungan Jo, Kyuhyun memutuskan untuk berhenti bertanya dan menyalahkan musik di mobilnya, ia memilih untuk mengantar Jo dalam kediaman.
Disisi lain, JunHyung membuka ponselnya dan dilihatnya satu pesan masuk dari Hyuna yang sangat mengganggunya.
“Oppa.. aku ada di luar gedung apartemenmu.. bisakah kau menemuiku ke bawah ??.. atau aku harus masuk ke rumahmu..? – sender Hyuna
Tak ada pilihan lain bagi JunHyung, ia pun akhirnya memutuskan untuk kebawah dan menemui Hyuna di bawah, ia melihat mobil pribadi Hyuna terparkir didepan gedung apartemennya. Ini akan menjadi masalah jika ada reporter yang melihat Hyuna mengunjungi JunHyung. JunHyung merapatkan topinya, dan memasuki mobil tersebut. terlihat bahwa secara pribadi Hyuna membawa sendiri mobilnya ke apartemen JunHyung tanpa manajernya.
“oppa.. mianhee..” ujar Hyuna begitu JunHyung duduk di sampingnya, “aku sudah menghapus foto yang aku posting.. tapi oppa.. percayalah aku melakukan itu demi kebaikan kita..” lanjut Hyuna mencoba mencari simpati JunHyung.
“kita..?” JunHyung tersenyum menyeringai..
“aku ingin promosi album kita berdua sukses oppa.. aku tidak tahu kalau ..” Hyuna menghentikan ucapannya.
“kalau itu akan mendapatkan respon buruk dari fans ku..?” tanya JunHyung memperjelas, “Hyuna a.. aku sudah menganggapmu sebagai adikku dan rekan kerjaku yang berharga.. aku sangat mengakui bakatmu, karenanya aku menerima tawaran untuk bekerja sama denganmu.. tapi, jika kau seperti ini.. ini akan membuatku semakin sulit..” ujar JunHyung seraya menghela nafas berat. , “jebal.. berhentilah...” belum sempat JunHyung melanjutkan ucapannya terlihat sebuah mobil pribadi berhenti tak jauh dari mobil hyuna, terlihat dari balik kaca mobil sosok Jo bersama dengan Kyuhyun.
Kyuhyun menghentikan mobilnya saat Jo sudah mengatakan bahwa mereka telah berada di depan gedung apartemennya. Jo melepas sabuk pengamannya dan hendak keluar dari mobil, namun Kyuhyun mencegahnya, “tunggu sebentar..” ujar Kyuhyun seraya mengambil sebuah barang dari bangku belakang, “aku ingin mengembalikan ini..” ujar Kyuhyun seraya memberikan payung pada Jo. Jo tercengang melihat payung yang diberikan Kyuhyun, “aku tidak tahu kau ingat atau tidak, tapi dari dulu aku ingin mengembalikan ini.. gomawo.. “ lanjut Kyuhyun..
“kyusungnim.. anda masih menyimpannya ?” tanya Jo sedikit kaget
“kau ingat..?” tanya Kyuhyun tak percaya
“tentu saja aku ingat.. “ jawab Jo seraya tersenyum menerima kembali payungnya, “waah.. daebak..” lanjut Jo bergumam.
Kyuhyun tersenyum melihat reaksi Jo, “kalau begitu masuklah, sudah malam.. istirahatlah.. ingat besok jangan terlambat..” ucap Kyuhyun kemudian
“ah yhee.... gomapsimnida kyusungnim..” ujar Jo seraya memberikan hormat kecil dan keluar dari mobil Kyuhyun membawa payungnya. Setelah melihat mobil profesornya pergi, Iapun berjalan menuju gedung apartemennya, namun langkahnya terhenti saat ia melihat JunHyung dan Hyuna berada dalam satu mobil.
JunHyung keluar dari mobil Hyuna dan berjalan mendekat ke arah Jo. Rupanya Hyuna mengikuti langkah JunHyung. “nuguya..?” tanya JunHyung sedikit ketus pada Jo.
Jo tak langsung menjawab pertanyaan JunHyung, ia malah melihat Hyuna yang kini berdiri dibelakang JunHyung. “heoll... daebak-nidaa... kau bahkan tak cukup membuat Hyuna datang menemuiku di kampus, kau juga membawanya ke rumah..??” Jo menarik nafasnya pelan,
“mwo..?” JunHyung tersentak mendengar penuturan Jo. Hyuna bahkan membelalakkan matanya mendengar pernyataan Jo.
“apa kau begitu membenciku oppa..? aku pikir kau mengkhawatirkanku .. ternyata aku salah..” lanjut Jo geram.
“apa maksudmu..?” tanya JunHyung seraya mencengkram lengan Jo erat, “kenapa kau tidak menjawab pertanyaanku... ?? kenapa kau pulang larut diantar oleh seorang pria..? nuguya..?” JunHyung mulai mengeraskan suaranya kearah Jo.
Jo memandang JunHyung lekat, ia mengrenyutkan dahinya seraya melepaskan lengannya dari cengkraman JunHyung. Matanya berkaca-kaca memandang lekat mata JunHyung. Ia pun membalikkan badannya dan pergi meninggalkan JunHyung dan Hyuna yang masih berdiri mematung. JunHyung hanya melihat punggu Jo yang semakin jauh melangkah meninggalkannya hingga ia tak lagi dapat menangkap punggung itu dalam pandangannya. JunHyung menghela nafas berat,
“apa kau menemui Jo di kampusnya..?” tanya JunHyung kemudian pada Hyuna, pelan namun sangat tegas.