Sebelas
Sinar lampu sebuah mobil menyinari Jo dan KyuHyun yang sedang
berbagi cerita dan tertawa bersama. Jo dan KyuHyun serentak mencoba menutupi
mata mereka dengan tangan kanan masing-masing. Sinar itu semakin terang
mendekat dan kemudian redup, sosok JunHyung turun dari mobil berhenti tepat di
depan KyuHyun dan Jo. Melihat sosok JunHyung, Jo dan Kyuhyun pun segera
berdiri. KyuHyun menatap tajam kearah JunHyung yang kini tengah berdiri
didepannya dan dengan tajam juga memandang lekat ke arah tatapan KyuHyun.
Jo tak menyadari adanya pertentangan di mata kedua pria yang
kini bersamanya.
“Oppa..” Jo melambaikan tangannya pelan ke arah JunHyung, “ah
kyusungnim.. kau sudah lihat berita kan.. dia orangnya.. jungsuhamnida aku
tidak mengenalkannya langsung padamu..” ujar Jo seraya meminta maaf pada
profesornya.
JunHyung mendekat kearah Jo yang sedang berbicara pelan pada
profesor tersebut. Ia menarik jemari jo dalam genggamannya dan membawanya
cepat.
“ah waeyo..” Jo melepaskan genggaman JunHyung yang terkesan
memaksa
“kajja..” ajak JunHyung dengan nada sedikit menekan
Jo mengrenyutkan dahinya dan kemudian kembali menoleh pada
KyuHyun.
“Kyusungnim.. aku kembali terlebih dulu.. trimakasih untuk
hari ini.. “ Jo berpamitan secara sopan pada Kyuhyun seraya memberikan hormat
sebelum menaiki mobil JunHyung, Kyuhyun membalas Jo dengan senyuman kecilnya
seperti biasa.
JunHyung hanya terdiam saat membawa mobilnya kembali ke
rumah.
“oppa wae..?? kau bahkan tidak menyapa profesorku..” tanya Jo
pada JunHyung yang terlihat kesal
“anni... wae.. noneun.. wae... “ JunHyung kehabisan kata-kata
untuk sekedar bertanya pada Jo kenapa ia harus berada bersama dengan pria
tersebut. Ia terlanjur larut dalam kekesalnnya.
“kenapa kau tidak pulang terlebih dulu.. ?” JunHyung seolah sedang
melampiaskan amarahnya pada Jo.
“kenapa kau marah ??.. aku menunggumu oppa.. aku takut kalau
aku pulang terlebih dulu lalu kau mencariku ke kampus dan aku sudah tidak ada,
untung ada profesorku yang belum pulang, aku jadi tidak sendirian menunggumu...
ah waeyo..?” Jo tidak tahan lagi dengan amarah JunHyung padanya. Ia tak
mengerti betul apa yang membuat JunHyung begitu emosi sesungguhnya.
“iisshh..” JunHyung memukul kemudinya keras. Ia menyesal
kenapa harus membiarkan Jo menunggu dirinya. Ia merasa memberikan kesempatan
pada pria lain untuk mencuri waktu bersama dengan Jo. Ia menyadari bahwa hal
ini terjadi karena dirinya, namun ia tak dapat menahan amarahnya dan
melampiaskannya sekarang.
“ah.. chuooo..” Jo merapakatkan jaket miliknya, ia menggumam
kedinginan. Bagaimana mungkin ia tak kedinginan setelah berada diluar beberapa
jam menunggu JunHyung, dan sekarang bahkan JunHyung tak menyalahkan penghangat
mobilnya, ia malah menyalahkan pendingin mobilnya.
JunHyung menghentikan mobilnya ditepi jalan. Ia menyadari
kekesalannya membuat Jo semakin menderita. Jo tak bersalah atas apa yang ia
lakukan, JunHyung paham bahwa Jo menghormati pria itu sebagai profesornya,
tidak lebih. Namun pandangan KyuHyun membuat JunHyung merasa tidak nyaman. Ia
merasa KyuHyun tengah memperingatinya agar tidak menyakiti Jo. JunHyung merasa
bahwa KyuHyun tidak memiliki hak apa-apa untuk memberikan peringatan padanya.
Namun kenyataanya sekarang benar sekali bahwa dirinyalah yang membuat masalah
untuk Jo.
JunHyung mengganti mode pemanas dalam mobilnya, ia melepaskan
jaketnya dan memberikannya pada Jo
“ah waeyo..? na gwenchana..” ujar Jo melihat tingkah JunHyung
“kamanissoba...” ujar JunHyung pada Jo seraya merapatkan
jeketnya pada Jo, “no gwenchana jigeum ..?” tanya JunHyung setelah memastikan
Jo sudah lebih hangat
Jo hanya mengangguk pelan menanggapi kekhawatiran JunHyung.
Ia merasa kedua pipinya tenah merona, pasti sangat memalukan saat JunHyung
menyadarinya.
“urusanmu.. apa udah selesai..?” tanya JunHyung kemudian
Jo lagi-lagi hanya mengangguk dengan pertanyaan lembut
JunHyung
“mianhe.. aku ada meeting mendadak, jeongmal mianhee.. “
lanjut JunHyung meminta maaf pada Jo.
“na jeongmal gwenchana..” balas Jo pelan
“naneun.. an-gwenchana..” JunHyung menatap Jo tajam, ia
menelan ludahnya pelan. Kemudian kembali menghadap lurus ke depan kemudi. Ia menggenggam
erat tangan kiri Jo dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya menggenggam
erat kemudi mobil dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan
“kajja jib-e” ajak JunHyung.
###
Jo tengah bersiap untuk memulai aktivitasnya hari ini. Ia
memilih mengenahkan kaos polos berwarna putih dengan mini-skirt berwarna kuning
langsat, ia mengambil cardigan berwarna soft yellow untuk memadu padankan
dengan warna miniskirt-nya. Hari ini ia memilih mengikat rambutnya berbentuk
ekor kuda dengan poni tipis masih menutup dahinya. Ia merapikan make-upnya dan
mengambil ranselnya.
“oppa.. na ga-dda” pamit Jo pada JunHyung
“ah.. changkaman..” cegah JunHyung yang baru selesai
membersihkan dirinya di kamar mandi. Masih dengan rambutnya yang basah ia
menghampiri Jo dengan handuk menggantung diatas kepalanya.
“wae..?” tanya Jo seraya mengenakan sneeker putih favoritnya
“ah.. chogii.. mm.. ada yang ingin berkenalan denganmu..”
ujar JunHyung ragu-ragu
“nugu ..?”
“uri chingu ..”
“eonje..?”
“no gwenchana..?”
“gwenchana.. oppa chingu-isseo..”
JunHyungpun tersenyum mendengar jawaban Jo.
“aku akan mengabarimu nanti untuk waktunya..” jawab JunHyung
penuh semangat.
“tapi..” Jo menyela pernyataan semangat JunHyung
“mwo..?”
“nae chingudo neoleul mannagil wonhae ... “ Jo menggantungkan
permintaanya, ia juga sedikit ragu apakah JunHyung akan mengiyakan hal
tersebut. Pasalnya jika sahabat JunHyung yang ingin bertemu dengannya tentu
tidak menjadi masalah, ia hanyalah gadis berstatus pelajar Korea. Sedangkan JunHyung
adalah idol, apakah tidak apa-apa mengadakan mini jumpa fans antara sahabatnya
dengan JunHyung.
“nado gwenchana..” tak disangka JunHyung menanggapi cepat
permintaan Jo. Mata Jo berbinar tepat didepan JunHyung
“jinjja.. jinjja.. jinjja..” Jo tanpa sadar meluapkan
kegembiaraanya
JunHyung hanya mengangguk seraya mengusap rambut basahnya
dengan handuk yang ada dikepalanya. Ia sedikit terkejut dengan reaksi
kegembiraan Jo terhadap jawabannya. Tanpa sadar ia tersenyum melihat tingkah
lucu Jo didepannya.
“jinjja... kau tidak bisa menarik ucapanmu..” ujar Jo kembali
memastikan.
“kereumyeon....” jawab JunHyung meyakinkan Jo.
“assaaaaa....” Jo berteriak kegirangan, “geuda-eum naneun
meonjeo ganda...” lanjut Jo berpamitan dan kemudian meninggalkan rumahnya untuk
berangkat ke kampus.
###
Jo menyantap lahap makan siangnya di kantin fakultas bersama
dengan ketiga sahabatnya. Ia merasa lega telah menyelesaikan laporan analisis
kasus sebagai bentuk hukumannya pada profesor KyuHyun. Walaupun masih sering
terdengar suara cibiran saat ia berjumpa dengan beberapa orang yang bahkan tak
dikenalinya, namun ia sudah mulai terbiasa dan bersikap acuh akan cibiran
tersebut, ia juga semakin tidak peduli dengan beberapa surat kebencian yang
diterimanya di loker kampus. Ia merasa itu merupakan resiko yang harus ia jalani
ketika setuju untuk menikahi seorang idol seperti JunHyung. Jo yakin waktu akan
menyelesaikan semuanya.
Jo membuka ponselnya saat muncul pemberitahuan satu pesan
masuk dari JunHyung. Tentu saja ketiga temannya yang duduk disekitarnya juga
ikut melihat layar ponsel Jo yang berkedip diatas meja makan. Nama JunHyung
dengan jelas dapat terbaca oleh ketiga teman Jo yang sontak membuat mereka
heboh dan mulai menggoda Jo. Mereka bahkan dengan paksa turut membaca pesan
tersebut. Sebesar apapun usaha Jo untuk mengelak, Jo tetap tak bisa menghindar
dari rasa ‘kepo’ yang dimiliki oleh ketiga sahabatnya. Namun Jo tak terlalu
mempermasalahkan hal tersebut, toh JunHyung tidak membahas masalah yang serius.
Ia hanya mengirim pesan singkat tentang alamat sebuah restoran yang akan
digunakan untuk makan malam bersama sahabat JunHyung yang ingin mengenal Jo
sebagai istri JunHyung.
“Saemaeul Sikdang Nonhyeon, 164-12
Nonhyeon-dong, Gangnamgu. 19:30 nanti malam, aku akan menjemputmu pukul 19:00
di kampusmu” – Sender JunHyung
Melihat
pesan JunHyung, Jo pun segera mengirimkan balasan untuk JunHyung
“arasso.. kita bertemu
di sana saja oppa.. aku mungkin akan sedikit terlambat 15 menit karena aku baru keluar kelas pukul 19:30” –
sender Jo
“ah.. arasso... kabari
aku jika kau berangkat nanti..” –sender JunHyung
“nhe..” – Sender Jo
Jo
hampir tak dapat menekan tombol send karena kepala ketiga temannya yang
menghalanginya melihat layar ponsel. Setelah berhasil menekan tombol send Jo
segera memasukkan ponselnya ke kantong cardigannya yang kemudian membuat
teman-temannya terlihat kesal.
“sudah..??
“ tanya SoHee
“mungkin
sekarang JunHyung oppa mengirim balasan lagi Jo ya..” ujar SoJung menambahkan
“anniya..”
Jo menjawab santai seraya menaikkan sebelah alisnya dan melanjutkan makan
siangnya
“kenapa
kau menolak dijemput.. paboya..?” tanya MinHee mengkritik Jo
“ya..
kita ada kelas malam, jika JunHyung oppa ikut terlambat datang akan sangat
tidak sopan untuk teman-temannya.. lagi pula aku bisa kesana sendiri..” jawab
Jo masih terdengar santai
“teman-temannya..?”
tanya SoHee terbelalak, “kau akan makan malam bersama member highlight..?”
lanjutnya bertanya
“anniya...
teman-temannya yang lain. Lagi pula aku sudah sering bertemu dengan highlight”
Jo kembali menjawab dengan nada santainya
“michosso..
waaaa.. kau bertemu member highlight yang lain.. dan sekarang kau akan bertemu
dengan teman-temannya yang lain.. pasti dari kalangan idol.. no gijibeyaa...
burropta..” balas SoHee diikuti gerakan cepatnya memeluk lengan Jo erat-erat.
“waahh..
buropta..” SoJung menyetujui pernyataan SoHee diikuti anggukan dari MinHee.
“ya..
dan aku punya kabar baik untuk kalian..” ujar Jo dengan kerlingan menggoda
ketiga sahabatnya yang sontak menatap Jo penasaran, “JunHyung oppa setuju untuk
bertemu kalian.. “ lanjut Jo penuh percya diri
“mwo..?....”
Sontak SoHee berteriak tidak percaya, dengan sigap ia segera menutup mulutnya
dengan kedua telapak tangannya. “jinjja..? jeongmal...?” tanya SoHee masih
tidak percaya
“Jinjja
jinjja..?” MinHee mendongakkan kepalanya ke arah Jo tak percaya
“jeongmal....?”
SoJung juga tak kalah terkejut
“jinjjaya..
dia sudah menyanggupi tadi pagi.. sebagai balasanya aku setuju untuk makan
malam dengan teman-temannya nanti..” jawab Jo meyakinkan
“waahhh...
noneun jjang...” ujar SoHee seraya menggenggam erat telapak tangan Jo diikuti
oleh wajah funtastik dari kedua temannya yang lain.
“yaa...
geun-de.. kau mau bertemu teman-temannya.. apa kau mau seperti ini saja..”
MinHee menyela suasana haru pengagungan Jo atas usahanya membujuk JunHyung.
“naega
wae..?” tanya Jo dengan polosnya
“ya...
kau harus terlihat berbeda.. paling tidak kau harus memakai sesuatu yang lebih
wow..” ujar SoHee menyetujui pernyataan MinHee
“kau
harus terlihat anggun .. kau harus menunjukkan bahwa kau itu adalah
Mrs.JunHyung.. kau tak kalah menarik dengan idol-dol wanita yang datang
nanti..” SoJung menambahkan
“yaa...
aku saja tidak tahu siapa saja yang datang nanti.. sudahlah begini saja
cukup..” jawab Jo meremehkan nasehat teman-temannya
“justru
karena itu, bagaimana kalau nanti ada Hyuna..” SoHee menyela remehan Jo.
Jo
terdiam sejenak, semenjak skandal dirinya dan JunHyung ia tak pernah lagi
mendengar kabar Hyuna dari mulut JunHyung. JunHyung juga sepertinya sudah tidak
ingin membahas soal Hyuna didepannya. Lagipula masalah rumor JunHyung dan Hyuna
sudah selesai, dan Hyuna juga tidak lagi muncul dihadapan Jo. Jo hanya
tersenyum menanggapi perkiraan SoHee
“anniya..”
jawab Jo pelan seraya tersenyum meyakinkan ketiga temannya kalau ia tidak harus
merubah penampilannya untuk tampil didepan teman-teman JunHyung. Karena
JunHyung tidak memberitahunya siapa saja yang akan datang, Jo memilih percaya
pada JunHyung. JunHyung tak mungkin mengundang sembarang orang, apalagi Hyuna
yang pernah membuat masalah rumit antara dirinya dan JunHyung.
###
Jo membereskan laci miliknya yang ada di fakultas. Ia
merapikan beberapa bukunya, dan mengambil ranselnya. Sebelum bergegas pergi, Jo
menoleh ke arah cermin kecil yang tergantung dibalik pintu lacinya. Terpantul
dengan jelas gambaran wajahnya. Ia menarik nafas ringan dan kemudian
mengeluarkan bedak padat serta lip-ice dari dalam ranselnya, ia membenahi
sedikit make-upnya sebelum akhirnya berjalan keluar meninggalkan fakultas.
Karena jarak kampusnya dan rumah makan yang dituju hanya memakan 20 menit
dengan jalan kaki, ia memutuskan untuk menyimpan kembali transportation-card
miliknya dan menyusuri jalan setapak menuju gangnam.
“aku
dalam perjalanan oppa..” –sender Jo
Jo mengirimkan pesan pada JunHyung sesuai dengan permintaan JunHyung.
###
“arasso..aku
menunggumu di ruang keluarga nomor 3” – sender JunHyung.
JunHyung tersenyum membalas pesan dari Jo. Ia menutup kembali
smartphonenya dan kembali menatap dua tamu yang sudah duduk manis didepannya.
“waaah.. Yong JunHyung, kau bahkan tersenyum sendiri saat
membalas pesannya, apa kau begitu menyukainya..? joha..?” suara Heechul nyaring
menggoda JunHyung yang masih tersipu seraya memanggang beberapa daging di meja
makan tersebut.
Benar, teman yang ingin dikenalkan dengan Jo adalah Heechul,
member Super Junior. Heechul merupakan teman dekat JunHyung, walaupun beda
group dan bahkan beda agensi namun keduanya kerap tertangkap kamera sedang
berkumpul menghabiskan waktu bersama. Selain Heechul, terdapat sosok gadis yang
duduk didekat Heechul yang juga merupakan teman dekat JunHyung, gadis itu
pernah dikonfirmasi menjalin hubungan asmara dengan JunHyung selama dua tahun,
hubungannya dengan JunHyung kandas pada tahun 2011 silam. Ya, sosok tersebut
tak lain adalah anggota KARA, Go Hara. Walaupun sudah tidak memiliki status
sebagai pacar JunHyung, baik Hara dan JunHyung masih menjalin hubungan sebagai
teman dekat. Selain itu, Hara juga berteman cukup akrab dengan Heechul. Hara
bahkan pernah bercerita di salah satu acara variety show Korea bahwa
kedekatannya dengan Heechul dapat diibaratkan “setiap bertemu, Heechul akan
selalu mengajaknya untuk menikah”. Tentu saja itu hanya lelucon, namun cukup
untuk menggambarkan betapa dekat hubungan persahabatan yang terjalin antara
Heechul dan Hara, juga dengan JunHyung.
“oppa... kau sungguh membuatku menyesal telah melepasmu..”
Hara ikut menggoda JunHyung yang kemudian dibalas dengan senyuman oleh JunHyung
“YAAAA.. kau kan akan menjadi istriku..” Heechul menimpali
perkataan Hara seraya merangkul pundak Hara, dan jadilah keduanya kini dipenuhi
tawa. JunHyungpun ikut tertawa melihat kelakuan dua orang yang ada didepannya
tersebut.
Karena itu merupakan private dinner, maka JunHyung sengaja
menyewa satu ruangan yang biasa digunakan untuk berkumpulnya satu keluarga
kecil, dimana tiap ruangan terpisah oleh dinding yang kedap suara dengan pintu
geser ala susana Jepang. Sekeras apapun mereka tertawa, suara tawa mereka tak
akan terdengar oleh sekitarnya. Perlahan terdengar suara pintu geser sedikit
terbuka, sosok Jo muncul dari balik pintu.
“annyeong haseyo..” sapa Jo sopan seraya memberikan
penghormatan kecil. Matanya terlihat terkejut melihat sosok Heechul dan Hara
yang telah duduk manis di depan JunHyung.
“ah wasso..” sambut JunHyung seraya berdiri dan
mempersilahkan Jo duduk disampingnya, tepat di depan Hara. Dengan sigap
JunHyung melepas jaketnya dan menutupkannya ke bagian miniskirt Jo, itu
merupakan adat Korea saat para gadis maupun wanita yang menggunakan miniskirt
ketika dalam posisi duduk maka mereka akan menggunakan selendang atau potongan
kain persegi untuk menutupinya. Tentunya disetiap restoran dengan konsep ‘lesehan’
seperti yang mereka gunakan sekarang telah menyediakan kain persegi di sudut
ruangan, namun JunHyung memilih menggunakan jaketnya untuk menutupi paha Jo.
“ah ..mianhe.. aku sedikit lebih telat dari perkiraan..” ujar
Jo seraya merapikan jaket JunHyung pada bagian pahanya.
“gwenchana.. “ jawab JunHyung
Heechul dan Hara hanya memperhatikan keduanya. Sesekali Heechul
tersenyum melihat tingkah JunHyung pada Jo.
“ah..annyeong haseyo.. naneun Jo imnida..” Jo memberikan
salam perkenalan pada kedua tamu yang telah menunggu kehadirannya sejak tadi, “na
jeongmal jungsuheyo telah membuat kalian menunggu..” ujar Jo sopan
“ah gwenchana... naneun Heechul i..” balas Heechul
memperkenalkan dirinya
“naneun Hara ..” Hara tak mau kalah ikut memperkenlkan
dirinya seraya menyodorkan tangannya pada Jo yang kemudian disambut Jo dengan
jabatan tangan diikuti senyumannya.
“arayo..” jawab Jo pada Heechul dan Hara, “banggapsimnida...”
lanjut Jo pada kedua tamu.
“waahhh.. ottoke... JunHyung bilang kalian teman dari kecil..
tapi bagaimana bisa kita tidak pernah bertemu.. padahal aku juga sangat dekat
dengan orang ini..” ujar Heechul yang memang terkenal banyak bicara, ia
menunjukkan jari telunjuknya pada JunHyung.
Jo hanya tertawa kecil melihat tingkah HeeChul, “nhe.. kami
juga sudah lama tidak bertemu.. semenjak junhyung oppa jadi idol, kami tidak
pernah bertemu.., kami baru bertemu beberapa waktu lalu di kampung halaman”
jelas Jo, entah mengapa ia terlihat sangat nyaman berbincang dengan Heechul.
Heechul memang terkenal dengan sifat fun dan easygoingnya, ia dapat berbaur
dengan siapa saja secara mudah.
“YAA... kau bilang kita pernah bertemu saat fansign beast..”
JunHyung membalas penjelasan Jo pada Heechul
“apa kau fans nya..?” tanya Heechul pada Jo
“anniyo..” jawab Jo cepat “aku hanya mengantarkan temanku
waktu itu..” lanjut Jo, ia kemudian menatap JunHyung tajam seraya mencibirkan
bibirnya dengan mengangkat sebelah bibir atasnya keatas, “tapi dia tidak
mengenaliku..” cibir Jo perlahan
JunHyung melanjutkan memotong beberapa daging untuk dipanggang,
membolak-balik dagingnya pelan, dan menaruhnya perlahan diatas piring Jo
“mogo..” ujar JunHyung pada Jo
Susana saling menggoda dan bercerita pengalaman masing-masing
pun berlanjut. Tak segan-segan Heechul menceritakan semua kejadian lucu yang
dialami JunHyung bersamanya. Hara juga tak mau kalah saat menggoda JunHyung
dengan menceritakan kebiasaan buruk JunHyung pada Jo. Jo tak menyangka bahwa
mereka berdua akan seasyik ini dengannya. Jo tak dapat menahan tawanya setiap Heechul
berusaha memojokkan JunHyung.
“yaa.. kalian benar-benar..” JunHyung mencoba protes setelah
beberapa jam berlalu dengan semua cerita ejekan tentang dirinya, “changgaman..
aku mau ke toilet dulu..” pamit JunHyung kemudian.
“aku ikut.. aku benar-benar sakit perut karena banyak tertawa”
imbuh Heechul yang kemudian meninggalkan Hara dan Jo berdua
Jo memakan perlahan dessert yang tersaji didepannya. Hara
menatap tajam ke arah Jo yang duduk didepannya, ia menarik nafas panjang.
“noneun arayo.. naneun.. junhyung oppa...” Hara
menggantungkan pertanyaanya karena Jo menjawb cepat pertanyaan yang ingin
ajukan
“arayo.. eonni..” jawab Jo seraya tersenyum.
Mendengar jawaban Jo, Hara menaikkan kedua alisnya dan mulai
mengikuti Jo menyantap dessertnya.
“aku pikir JunHyung oppa tidak akan bisa melupakanku.. kau
tahu setelah aku dan oppa putus, oppa hanya menciptakan karya lagu yang
menggambarkan kesedihan pria karena ditinggal oleh kekasihnya..” ujar Hara
santai pada Jo
Jo mengrenyitkan dahinya, ia belum memahami maksud Hara
sepenuhnya.
“tapi sejak dia comeback dengan Highlight, ia akhirnya
menciptakan lagu yang sangar berbeda, sangat ceria. Aku sempat khawatir ia
benar-benar telah melupakanku.. tentu saja aku tahu betul bahwa rumornya dengan
Hyuna tak pernah benar, tapi aku benar-benar sempat takut bahwa ia telah
melupakanku Jo, tapi..” Hara menghentikan pernyataan panjangnya
“eonni..” Jo perlahan menyadari maksud dari pembicaraan Hara,
ia ingin menunjukkan pada Jo bahwa JunHyung belum dapat melupakan Hara dari
hatinya walaupun sudah berpisah 7 tahun yang lalu.
“tapi aku sangat lega..” Hara melanjutkan ucapannya, “dia
akhirnya kembali merilis lagu sedihnya seperti biasa. “sonagi”, sudden flower,
yang ia rilis bersama 10cm. Kau harusnya tahu betul maksud dari lagu tersebut..”
Hara menghentikan ucapannya. Ia tersenyum saat melihat raut kebimbangan di
wajah Jo.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar