Rabu, 18 April 2018

[FF] MARRY AN IDOL (11)


Sebelas
Sinar lampu sebuah mobil menyinari Jo dan KyuHyun yang sedang berbagi cerita dan tertawa bersama. Jo dan KyuHyun serentak mencoba menutupi mata mereka dengan tangan kanan masing-masing. Sinar itu semakin terang mendekat dan kemudian redup, sosok JunHyung turun dari mobil berhenti tepat di depan KyuHyun dan Jo. Melihat sosok JunHyung, Jo dan Kyuhyun pun segera berdiri. KyuHyun menatap tajam kearah JunHyung yang kini tengah berdiri didepannya dan dengan tajam juga memandang lekat ke arah tatapan KyuHyun.
Jo tak menyadari adanya pertentangan di mata kedua pria yang kini bersamanya.
“Oppa..” Jo melambaikan tangannya pelan ke arah JunHyung, “ah kyusungnim.. kau sudah lihat berita kan.. dia orangnya.. jungsuhamnida aku tidak mengenalkannya langsung padamu..” ujar Jo seraya meminta maaf pada profesornya.
JunHyung mendekat kearah Jo yang sedang berbicara pelan pada profesor tersebut. Ia menarik jemari jo dalam genggamannya dan membawanya cepat.
“ah waeyo..” Jo melepaskan genggaman JunHyung yang terkesan memaksa
“kajja..” ajak JunHyung dengan nada sedikit menekan
Jo mengrenyutkan dahinya dan kemudian kembali menoleh pada KyuHyun.
“Kyusungnim.. aku kembali terlebih dulu.. trimakasih untuk hari ini.. “ Jo berpamitan secara sopan pada Kyuhyun seraya memberikan hormat sebelum menaiki mobil JunHyung, Kyuhyun membalas Jo dengan senyuman kecilnya seperti biasa.
JunHyung hanya terdiam saat membawa mobilnya kembali ke rumah.
“oppa wae..?? kau bahkan tidak menyapa profesorku..” tanya Jo pada JunHyung yang terlihat kesal
“anni... wae.. noneun.. wae... “ JunHyung kehabisan kata-kata untuk sekedar bertanya pada Jo kenapa ia harus berada bersama dengan pria tersebut. Ia terlanjur larut dalam kekesalnnya.  “kenapa kau tidak pulang terlebih dulu.. ?” JunHyung seolah sedang melampiaskan amarahnya pada Jo.
“kenapa kau marah ??.. aku menunggumu oppa.. aku takut kalau aku pulang terlebih dulu lalu kau mencariku ke kampus dan aku sudah tidak ada, untung ada profesorku yang belum pulang, aku jadi tidak sendirian menunggumu... ah waeyo..?” Jo tidak tahan lagi dengan amarah JunHyung padanya. Ia tak mengerti betul apa yang membuat JunHyung begitu emosi sesungguhnya.
“iisshh..” JunHyung memukul kemudinya keras. Ia menyesal kenapa harus membiarkan Jo menunggu dirinya. Ia merasa memberikan kesempatan pada pria lain untuk mencuri waktu bersama dengan Jo. Ia menyadari bahwa hal ini terjadi karena dirinya, namun ia tak dapat menahan amarahnya dan melampiaskannya sekarang.
“ah.. chuooo..” Jo merapakatkan jaket miliknya, ia menggumam kedinginan. Bagaimana mungkin ia tak kedinginan setelah berada diluar beberapa jam menunggu JunHyung, dan sekarang bahkan JunHyung tak menyalahkan penghangat mobilnya, ia malah menyalahkan pendingin mobilnya.
JunHyung menghentikan mobilnya ditepi jalan. Ia menyadari kekesalannya membuat Jo semakin menderita. Jo tak bersalah atas apa yang ia lakukan, JunHyung paham bahwa Jo menghormati pria itu sebagai profesornya, tidak lebih. Namun pandangan KyuHyun membuat JunHyung merasa tidak nyaman. Ia merasa KyuHyun tengah memperingatinya agar tidak menyakiti Jo. JunHyung merasa bahwa KyuHyun tidak memiliki hak apa-apa untuk memberikan peringatan padanya. Namun kenyataanya sekarang benar sekali bahwa dirinyalah yang membuat masalah untuk Jo.
JunHyung mengganti mode pemanas dalam mobilnya, ia melepaskan jaketnya dan memberikannya pada Jo
“ah waeyo..? na gwenchana..” ujar Jo melihat tingkah JunHyung
“kamanissoba...” ujar JunHyung pada Jo seraya merapatkan jeketnya pada Jo, “no gwenchana jigeum ..?” tanya JunHyung setelah memastikan Jo sudah lebih hangat
Jo hanya mengangguk pelan menanggapi kekhawatiran JunHyung. Ia merasa kedua pipinya tenah merona, pasti sangat memalukan saat JunHyung menyadarinya.
“urusanmu.. apa udah selesai..?” tanya JunHyung kemudian
Jo lagi-lagi hanya mengangguk dengan pertanyaan lembut JunHyung
“mianhe.. aku ada meeting mendadak, jeongmal mianhee.. “ lanjut JunHyung meminta maaf pada Jo.
“na jeongmal gwenchana..” balas Jo pelan
“naneun.. an-gwenchana..” JunHyung menatap Jo tajam, ia menelan ludahnya pelan. Kemudian kembali menghadap lurus ke depan kemudi. Ia menggenggam erat tangan kiri Jo dengan tangan kanannya, sedang tangan kirinya menggenggam erat kemudi mobil dan bersiap untuk melanjutkan perjalanan
“kajja jib-e” ajak JunHyung.
###
Jo tengah bersiap untuk memulai aktivitasnya hari ini. Ia memilih mengenahkan kaos polos berwarna putih dengan mini-skirt berwarna kuning langsat, ia mengambil cardigan berwarna soft yellow untuk memadu padankan dengan warna miniskirt-nya. Hari ini ia memilih mengikat rambutnya berbentuk ekor kuda dengan poni tipis masih menutup dahinya. Ia merapikan make-upnya dan mengambil ranselnya.
“oppa.. na ga-dda” pamit Jo pada JunHyung
“ah.. changkaman..” cegah JunHyung yang baru selesai membersihkan dirinya di kamar mandi. Masih dengan rambutnya yang basah ia menghampiri Jo dengan handuk menggantung diatas kepalanya.
“wae..?” tanya Jo seraya mengenakan sneeker putih favoritnya
“ah.. chogii.. mm.. ada yang ingin berkenalan denganmu..” ujar JunHyung ragu-ragu
“nugu ..?”
“uri chingu ..”
“eonje..?”
“no gwenchana..?”
“gwenchana.. oppa chingu-isseo..”
JunHyungpun tersenyum mendengar jawaban Jo.
“aku akan mengabarimu nanti untuk waktunya..” jawab JunHyung penuh semangat.
“tapi..” Jo menyela pernyataan semangat JunHyung
“mwo..?”
“nae chingudo neoleul mannagil wonhae ... “ Jo menggantungkan permintaanya, ia juga sedikit ragu apakah JunHyung akan mengiyakan hal tersebut. Pasalnya jika sahabat JunHyung yang ingin bertemu dengannya tentu tidak menjadi masalah, ia hanyalah gadis berstatus pelajar Korea. Sedangkan JunHyung adalah idol, apakah tidak apa-apa mengadakan mini jumpa fans antara sahabatnya dengan JunHyung.
“nado gwenchana..” tak disangka JunHyung menanggapi cepat permintaan Jo. Mata Jo berbinar tepat didepan JunHyung
“jinjja.. jinjja.. jinjja..” Jo tanpa sadar meluapkan kegembiaraanya
JunHyung hanya mengangguk seraya mengusap rambut basahnya dengan handuk yang ada dikepalanya. Ia sedikit terkejut dengan reaksi kegembiraan Jo terhadap jawabannya. Tanpa sadar ia tersenyum melihat tingkah lucu Jo didepannya.
“jinjja... kau tidak bisa menarik ucapanmu..” ujar Jo kembali memastikan.
“kereumyeon....” jawab JunHyung meyakinkan Jo.
“assaaaaa....” Jo berteriak kegirangan, “geuda-eum naneun meonjeo ganda...” lanjut Jo berpamitan dan kemudian meninggalkan rumahnya untuk berangkat ke kampus.
###
Jo menyantap lahap makan siangnya di kantin fakultas bersama dengan ketiga sahabatnya. Ia merasa lega telah menyelesaikan laporan analisis kasus sebagai bentuk hukumannya pada profesor KyuHyun. Walaupun masih sering terdengar suara cibiran saat ia berjumpa dengan beberapa orang yang bahkan tak dikenalinya, namun ia sudah mulai terbiasa dan bersikap acuh akan cibiran tersebut, ia juga semakin tidak peduli dengan beberapa surat kebencian yang diterimanya di loker kampus. Ia merasa itu merupakan resiko yang harus ia jalani ketika setuju untuk menikahi seorang idol seperti JunHyung. Jo yakin waktu akan menyelesaikan semuanya.
Jo membuka ponselnya saat muncul pemberitahuan satu pesan masuk dari JunHyung. Tentu saja ketiga temannya yang duduk disekitarnya juga ikut melihat layar ponsel Jo yang berkedip diatas meja makan. Nama JunHyung dengan jelas dapat terbaca oleh ketiga teman Jo yang sontak membuat mereka heboh dan mulai menggoda Jo. Mereka bahkan dengan paksa turut membaca pesan tersebut. Sebesar apapun usaha Jo untuk mengelak, Jo tetap tak bisa menghindar dari rasa ‘kepo’ yang dimiliki oleh ketiga sahabatnya. Namun Jo tak terlalu mempermasalahkan hal tersebut, toh JunHyung tidak membahas masalah yang serius. Ia hanya mengirim pesan singkat tentang alamat sebuah restoran yang akan digunakan untuk makan malam bersama sahabat JunHyung yang ingin mengenal Jo sebagai istri JunHyung.
Saemaeul Sikdang Nonhyeon, 164-12 Nonhyeon-dong, Gangnamgu. 19:30 nanti malam, aku akan menjemputmu pukul 19:00 di kampusmu” – Sender JunHyung
Melihat pesan JunHyung, Jo pun segera mengirimkan balasan untuk JunHyung
“arasso.. kita bertemu di sana saja oppa.. aku mungkin akan sedikit terlambat 15 menit  karena aku baru keluar kelas pukul 19:30” – sender Jo
“ah.. arasso... kabari aku jika kau berangkat nanti..” –sender JunHyung
“nhe..” – Sender Jo
Jo hampir tak dapat menekan tombol send karena kepala ketiga temannya yang menghalanginya melihat layar ponsel. Setelah berhasil menekan tombol send Jo segera memasukkan ponselnya ke kantong cardigannya yang kemudian membuat teman-temannya terlihat kesal.
“sudah..?? “ tanya SoHee
“mungkin sekarang JunHyung oppa mengirim balasan lagi Jo ya..” ujar SoJung menambahkan
“anniya..” Jo menjawab santai seraya menaikkan sebelah alisnya dan melanjutkan makan siangnya
“kenapa kau menolak dijemput.. paboya..?” tanya MinHee mengkritik Jo
“ya.. kita ada kelas malam, jika JunHyung oppa ikut terlambat datang akan sangat tidak sopan untuk teman-temannya.. lagi pula aku bisa kesana sendiri..” jawab Jo masih terdengar santai
“teman-temannya..?” tanya SoHee terbelalak, “kau akan makan malam bersama member highlight..?” lanjutnya bertanya
“anniya... teman-temannya yang lain. Lagi pula aku sudah sering bertemu dengan highlight” Jo kembali menjawab dengan nada santainya
“michosso.. waaaa.. kau bertemu member highlight yang lain.. dan sekarang kau akan bertemu dengan teman-temannya yang lain.. pasti dari kalangan idol.. no gijibeyaa... burropta..” balas SoHee diikuti gerakan cepatnya memeluk lengan Jo erat-erat.
“waahh.. buropta..” SoJung menyetujui pernyataan SoHee diikuti anggukan dari MinHee.
“ya.. dan aku punya kabar baik untuk kalian..” ujar Jo dengan kerlingan menggoda ketiga sahabatnya yang sontak menatap Jo penasaran, “JunHyung oppa setuju untuk bertemu kalian.. “ lanjut Jo penuh percya diri
“mwo..?....” Sontak SoHee berteriak tidak percaya, dengan sigap ia segera menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. “jinjja..? jeongmal...?” tanya SoHee masih tidak percaya
“Jinjja jinjja..?” MinHee mendongakkan kepalanya ke arah Jo tak percaya
“jeongmal....?” SoJung juga tak kalah terkejut
“jinjjaya.. dia sudah menyanggupi tadi pagi.. sebagai balasanya aku setuju untuk makan malam dengan teman-temannya nanti..” jawab Jo meyakinkan
“waahhh... noneun jjang...” ujar SoHee seraya menggenggam erat telapak tangan Jo diikuti oleh wajah funtastik dari kedua temannya yang lain.
“yaa... geun-de.. kau mau bertemu teman-temannya.. apa kau mau seperti ini saja..” MinHee menyela suasana haru pengagungan Jo atas usahanya membujuk JunHyung.
“naega wae..?” tanya Jo dengan polosnya
“ya... kau harus terlihat berbeda.. paling tidak kau harus memakai sesuatu yang lebih wow..” ujar SoHee menyetujui pernyataan MinHee
“kau harus terlihat anggun .. kau harus menunjukkan bahwa kau itu adalah Mrs.JunHyung.. kau tak kalah menarik dengan idol-dol wanita yang datang nanti..” SoJung menambahkan
“yaa... aku saja tidak tahu siapa saja yang datang nanti.. sudahlah begini saja cukup..” jawab Jo meremehkan nasehat teman-temannya
“justru karena itu, bagaimana kalau nanti ada Hyuna..” SoHee menyela remehan Jo.
Jo terdiam sejenak, semenjak skandal dirinya dan JunHyung ia tak pernah lagi mendengar kabar Hyuna dari mulut JunHyung. JunHyung juga sepertinya sudah tidak ingin membahas soal Hyuna didepannya. Lagipula masalah rumor JunHyung dan Hyuna sudah selesai, dan Hyuna juga tidak lagi muncul dihadapan Jo. Jo hanya tersenyum menanggapi perkiraan SoHee
“anniya..” jawab Jo pelan seraya tersenyum meyakinkan ketiga temannya kalau ia tidak harus merubah penampilannya untuk tampil didepan teman-teman JunHyung. Karena JunHyung tidak memberitahunya siapa saja yang akan datang, Jo memilih percaya pada JunHyung. JunHyung tak mungkin mengundang sembarang orang, apalagi Hyuna yang pernah membuat masalah rumit antara dirinya dan JunHyung.
###
Jo membereskan laci miliknya yang ada di fakultas. Ia merapikan beberapa bukunya, dan mengambil ranselnya. Sebelum bergegas pergi, Jo menoleh ke arah cermin kecil yang tergantung dibalik pintu lacinya. Terpantul dengan jelas gambaran wajahnya. Ia menarik nafas ringan dan kemudian mengeluarkan bedak padat serta lip-ice dari dalam ranselnya, ia membenahi sedikit make-upnya sebelum akhirnya berjalan keluar meninggalkan fakultas. Karena jarak kampusnya dan rumah makan yang dituju hanya memakan 20 menit dengan jalan kaki, ia memutuskan untuk menyimpan kembali transportation-card miliknya dan menyusuri jalan setapak menuju gangnam.
“aku dalam perjalanan oppa..” –sender Jo
Jo mengirimkan pesan pada JunHyung sesuai dengan permintaan JunHyung.
###
“arasso..aku menunggumu di ruang keluarga nomor 3” – sender JunHyung.
JunHyung tersenyum membalas pesan dari Jo. Ia menutup kembali smartphonenya dan kembali menatap dua tamu yang sudah duduk manis didepannya.
“waaah.. Yong JunHyung, kau bahkan tersenyum sendiri saat membalas pesannya, apa kau begitu menyukainya..? joha..?” suara Heechul nyaring menggoda JunHyung yang masih tersipu seraya memanggang beberapa daging di meja makan tersebut.
Benar, teman yang ingin dikenalkan dengan Jo adalah Heechul, member Super Junior. Heechul merupakan teman dekat JunHyung, walaupun beda group dan bahkan beda agensi namun keduanya kerap tertangkap kamera sedang berkumpul menghabiskan waktu bersama. Selain Heechul, terdapat sosok gadis yang duduk didekat Heechul yang juga merupakan teman dekat JunHyung, gadis itu pernah dikonfirmasi menjalin hubungan asmara dengan JunHyung selama dua tahun, hubungannya dengan JunHyung kandas pada tahun 2011 silam. Ya, sosok tersebut tak lain adalah anggota KARA, Go Hara. Walaupun sudah tidak memiliki status sebagai pacar JunHyung, baik Hara dan JunHyung masih menjalin hubungan sebagai teman dekat. Selain itu, Hara juga berteman cukup akrab dengan Heechul. Hara bahkan pernah bercerita di salah satu acara variety show Korea bahwa kedekatannya dengan Heechul dapat diibaratkan “setiap bertemu, Heechul akan selalu mengajaknya untuk menikah”. Tentu saja itu hanya lelucon, namun cukup untuk menggambarkan betapa dekat hubungan persahabatan yang terjalin antara Heechul dan Hara, juga dengan JunHyung.
“oppa... kau sungguh membuatku menyesal telah melepasmu..” Hara ikut menggoda JunHyung yang kemudian dibalas dengan senyuman oleh JunHyung
“YAAAA.. kau kan akan menjadi istriku..” Heechul menimpali perkataan Hara seraya merangkul pundak Hara, dan jadilah keduanya kini dipenuhi tawa. JunHyungpun ikut tertawa melihat kelakuan dua orang yang ada didepannya tersebut.
Karena itu merupakan private dinner, maka JunHyung sengaja menyewa satu ruangan yang biasa digunakan untuk berkumpulnya satu keluarga kecil, dimana tiap ruangan terpisah oleh dinding yang kedap suara dengan pintu geser ala susana Jepang. Sekeras apapun mereka tertawa, suara tawa mereka tak akan terdengar oleh sekitarnya. Perlahan terdengar suara pintu geser sedikit terbuka, sosok Jo muncul dari balik pintu.
“annyeong haseyo..” sapa Jo sopan seraya memberikan penghormatan kecil. Matanya terlihat terkejut melihat sosok Heechul dan Hara yang telah duduk manis di depan JunHyung.
“ah wasso..” sambut JunHyung seraya berdiri dan mempersilahkan Jo duduk disampingnya, tepat di depan Hara. Dengan sigap JunHyung melepas jaketnya dan menutupkannya ke bagian miniskirt Jo, itu merupakan adat Korea saat para gadis maupun wanita yang menggunakan miniskirt ketika dalam posisi duduk maka mereka akan menggunakan selendang atau potongan kain persegi untuk menutupinya. Tentunya disetiap restoran dengan konsep ‘lesehan’ seperti yang mereka gunakan sekarang telah menyediakan kain persegi di sudut ruangan, namun JunHyung memilih menggunakan jaketnya untuk menutupi paha Jo.
“ah ..mianhe.. aku sedikit lebih telat dari perkiraan..” ujar Jo seraya merapikan jaket JunHyung pada bagian pahanya.
“gwenchana.. “ jawab JunHyung
Heechul dan Hara hanya memperhatikan keduanya. Sesekali Heechul tersenyum melihat tingkah JunHyung pada Jo.
“ah..annyeong haseyo.. naneun Jo imnida..” Jo memberikan salam perkenalan pada kedua tamu yang telah menunggu kehadirannya sejak tadi, “na jeongmal jungsuheyo telah membuat kalian menunggu..” ujar Jo sopan
“ah gwenchana... naneun Heechul i..” balas Heechul memperkenalkan dirinya
“naneun Hara ..” Hara tak mau kalah ikut memperkenlkan dirinya seraya menyodorkan tangannya pada Jo yang kemudian disambut Jo dengan jabatan tangan diikuti senyumannya.
“arayo..” jawab Jo pada Heechul dan Hara, “banggapsimnida...” lanjut Jo pada kedua tamu.
“waahhh.. ottoke... JunHyung bilang kalian teman dari kecil.. tapi bagaimana bisa kita tidak pernah bertemu.. padahal aku juga sangat dekat dengan orang ini..” ujar Heechul yang memang terkenal banyak bicara, ia menunjukkan jari telunjuknya pada JunHyung.
Jo hanya tertawa kecil melihat tingkah HeeChul, “nhe.. kami juga sudah lama tidak bertemu.. semenjak junhyung oppa jadi idol, kami tidak pernah bertemu.., kami baru bertemu beberapa waktu lalu di kampung halaman” jelas Jo, entah mengapa ia terlihat sangat nyaman berbincang dengan Heechul. Heechul memang terkenal dengan sifat fun dan easygoingnya, ia dapat berbaur dengan siapa saja secara mudah.
“YAA... kau bilang kita pernah bertemu saat fansign beast..” JunHyung membalas penjelasan Jo pada Heechul
“apa kau fans nya..?” tanya Heechul pada Jo
“anniyo..” jawab Jo cepat “aku hanya mengantarkan temanku waktu itu..” lanjut Jo, ia kemudian menatap JunHyung tajam seraya mencibirkan bibirnya dengan mengangkat sebelah bibir atasnya keatas, “tapi dia tidak mengenaliku..” cibir Jo perlahan
JunHyung melanjutkan memotong beberapa daging untuk dipanggang, membolak-balik dagingnya pelan, dan menaruhnya perlahan diatas piring Jo
“mogo..” ujar JunHyung pada Jo
Susana saling menggoda dan bercerita pengalaman masing-masing pun berlanjut. Tak segan-segan Heechul menceritakan semua kejadian lucu yang dialami JunHyung bersamanya. Hara juga tak mau kalah saat menggoda JunHyung dengan menceritakan kebiasaan buruk JunHyung pada Jo. Jo tak menyangka bahwa mereka berdua akan seasyik ini dengannya. Jo tak dapat menahan tawanya setiap Heechul berusaha memojokkan JunHyung.
“yaa.. kalian benar-benar..” JunHyung mencoba protes setelah beberapa jam berlalu dengan semua cerita ejekan tentang dirinya, “changgaman.. aku mau ke toilet dulu..” pamit JunHyung kemudian.
“aku ikut.. aku benar-benar sakit perut karena banyak tertawa” imbuh Heechul yang kemudian meninggalkan Hara dan Jo berdua
Jo memakan perlahan dessert yang tersaji didepannya. Hara menatap tajam ke arah Jo yang duduk didepannya, ia menarik nafas panjang.
“noneun arayo.. naneun.. junhyung oppa...” Hara menggantungkan pertanyaanya karena Jo menjawb cepat pertanyaan yang ingin ajukan
“arayo.. eonni..” jawab Jo seraya tersenyum.
Mendengar jawaban Jo, Hara menaikkan kedua alisnya dan mulai mengikuti Jo menyantap dessertnya.
“aku pikir JunHyung oppa tidak akan bisa melupakanku.. kau tahu setelah aku dan oppa putus, oppa hanya menciptakan karya lagu yang menggambarkan kesedihan pria karena ditinggal oleh kekasihnya..” ujar Hara santai pada Jo
Jo mengrenyitkan dahinya, ia belum memahami maksud Hara sepenuhnya.
“tapi sejak dia comeback dengan Highlight, ia akhirnya menciptakan lagu yang sangar berbeda, sangat ceria. Aku sempat khawatir ia benar-benar telah melupakanku.. tentu saja aku tahu betul bahwa rumornya dengan Hyuna tak pernah benar, tapi aku benar-benar sempat takut bahwa ia telah melupakanku Jo, tapi..” Hara menghentikan pernyataan panjangnya
“eonni..” Jo perlahan menyadari maksud dari pembicaraan Hara, ia ingin menunjukkan pada Jo bahwa JunHyung belum dapat melupakan Hara dari hatinya walaupun sudah berpisah 7 tahun yang lalu.
“tapi aku sangat lega..” Hara melanjutkan ucapannya, “dia akhirnya kembali merilis lagu sedihnya seperti biasa. “sonagi”, sudden flower, yang ia rilis bersama 10cm. Kau harusnya tahu betul maksud dari lagu tersebut..” Hara menghentikan ucapannya. Ia tersenyum saat melihat raut kebimbangan di wajah Jo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar