Jumat, 13 April 2018

[FF] MARRY AN IDOL (10)


Sepuluh
“nan..nan..neomu bogoshipta..” Jawaban JunHyung seketika membuat Jo membeku tak percaya, menatap lekat ke arah JunHyung yang juga sedang menatapnya.
Jo mencoba mengalihkan pandangannya, ia belum mengerti sepenuhnya ucapan JunHyung dan ia ragu untuk menanyakannya, ia takut JunHyung mampu melihat perasaanya yang mulai sangat menyukai JunHyung, ia takut hanya berasumsi terhadap perasaan JunHyung, ia tak ingin berharap terlalu tinggi terhadap perkataan JunHyung, ia menganggap mungkin JunHyung hanya merindukannya karena beberapa hari tidak melihatnya, tidak lebih. Jo mencoba mengatur ulang nafasnya yang mulai sesak.
“aahh... semakin dingin oppa.. aku akan masuk dulu...” ujar Jo seraya mencoba tersenyum mengalihkan pembicaraan JunHyung, Jo mencoba berdiri dari tempat duduknya sampai JunHyung menarik tangannya. Melihat reaksi JunHyung, Jo kembali duduk seraya menatap lekat mata JunHyung yang belum beralih menatapnya.
“joh-ayo... “ ujar JunHyung tanpa ragu ke arah Jo.
Jo kembali terdiam mendengar pengakuan JunHyung yang sungguh diluar dugaan ini. ia tak menyangka JunHyung akan mengatakan hal tersebut pada Jo.
“neomu joh-a....” lanjut JunHyung pelan.
Jo menelan ludahnya pelan. Ia tak tahu harus berbuat apa didepan JunHyung sekarang. Ia merasa raut mukanya memerah dan pasti sangat memalukan untuk dilihat oleh JunHyung, namun ia bahkan tak dapat mengalihkan pendangannya dari wajah teduh JunHyung didepannya. Jujur ia ingin waktu berhenti sekarang, agar ia dapat selalu melihat ketulusan pengakuan JunHyung dan juga wajah hangat JunHyung di tengah dinginnya angin malam. Jo berharap ini bukan hanya mimpinya, jikalau ini benar hanya mimpinya maka ia berharap agar pagi tak kunjung datang, agar ia dapat menikmati suasana seperti ini lebih lama lagi. Jo bahkan dapat mendengar geruh jantungnya yang riuh, ia merasa malu jika JunHyung juga dapat mendengar hiruk pikuk jantungnya akibat pengakuan tersebut.
JunHyung masih memandang pesona lamunan wajah Jo yang sangat menggemaskan. JunHyung bahkan tak dapat mengartikan makna dari simbol reaksi yang menggurita di wajah Jo. Beberapa saat berlalu setelah ia melontarkan pengakuan dadakannya tersebut. JunHyung menjadi takut akan jawaban Jo, ia masih terlihat membisu didepan wajah JunHyung.  Rasa cemas akan ketidaknyamanan antara dirinya dan Jo pun terlintas dibenaknya. Bagaimana jika Jo tidak memiliki rasa untuknya ?, bagaimana jika Jo menjauhinya karena pengakuan bodoh ini ?, bagaimana jika Jo merasa tidak nyaman lagi berada didekat JunHyung ?, dan masih banyak lagi bagaimana yang tertulis di pikiran JunHyung. Sesaat tadi ia merasa yakin terhadap perasaan Jo, dan sesaat kemudian ia menjadi takut.
“eonje..?” tiba-tiba Jo melontarkan pertanyaan yang mengagetkan bagi JunHyung.
“oh..?”
eonjebuteo nal joh-ahani?” Jo kembali bertanya saat JunHyung masih mencoba menenangkan pikirannya karena pertanyaan Jo tersebut.
“sejak kita seperti ini ..” jawab JunHyung perlahan, “sejak aku duduk disini dan kau duduk disitu, saat kita saling menatap seperti ini” lanjut JunHyung, ia berhenti sejenak mengatur nafasnya, “saat kau mengatakan bahwa kau menemuiku..” lanjutnya
Jo terdiam mendengar penuturan JunHyung, ia mengingat malam itu, saat pertama kali ia bertemu lagi dengan JunHyung di rumah nenek ini, malam itu yang seperti malam ini, saat mereka sama-sama berbincang di tengah alunan angin malam, saat dirinya belum menjadi istri JunHyung. Jo tak pernah menyangka bahwa dari malam itu JunHyung mulai menyukainya, tak pernah sekalipun terbesit dipikiran Jo bahwa JunHyung memiliki perasaan terhadapnya. Lalu dengan semua kejujuran JunHyung, bagaimana bisa Jo tidak mengatakan kejujuran yang tersimpan dalam hatinya selama ini ? ..
###
Kabut pagi mengiringi kepulangan JunHyung dan Jo. Keduanya tersenyum menikmati alunan musik dan aroma wangi pagi yang semebrak, ditambah dengan atmosfer kasih sayang yang menyelimuti keduanya. JunHyung tersenyum mengemudi dengan sesekali mengarahkan pandangannya ke arah Jo yang duduk manis disampingnya. JunHyung masih mengingat dengan jelas bagaimana sorot mata Jo saat menjawab perasaannya, ia tak pernah menyangka bahwa Jo juga memiliki perasaan untuknya, ia tak menyangka bahwa Jo akan menerima perasaanya, ia tak menyangka bahwa kini ia dapat menggenggam erat tangan mungil Jo dan menjadikan Jo pendamping hidupnya yang sesungguhnya. Jo melihat ke arah JunHyung yang masih tersenyum dan semakin erat menggenggam tangan kanan Jo dengan tangan kirinya, sedang tangan kiri JunHyung sibuk memutar kendali mobil.
“ah waeyo..?” tanya Jo yang tidak tahan lagi dengan kelakuan JunHyung, “fokuslah kedepan...” lanjut Jo dengan nada sedikit menekan
“ya.. Jo ya~..” JunHyung memanggil Jo ceria
“wae..?” tanya Jo ketus melihat reaksi berlebihan JunHyung
“mmm.. apa kita harus mampir makan terlebih dulu..?” tanya JunHyung lagi
“ah oppa.. kau tahu kan aku harus membereskan beberapa urusan di kampus.. , ini semuakan karena oppa meninggalkanku di sana..” protes Jo.
Junhyung seolah tak peduli dengan ekspresi kesal Jo, baginya sekarang bersama Jo adalah kebahagiaan terbesar JunHyung.
“lalu.. bagaimana saat kau pulang kampus.. aku akan menjemputmu..” tawar JunHyung tidak menyerah.
“mmm..” Jo berpikir sejenak, memikirkan jadwalnya hari ini, “okee..” jawabnya kemudian diikuti senyum kecil.
###
JunHyung menghentikan mobilnya tepat di depan kampus Jo. Kini raut khawatir terlihat jelas di wajah JunHyung. Ia merasa cemas akan terjadi hal buruk pada Jo di lingkungan kampus setelah skandal besar yang terjadi padanya dan melibatkan Jo. Jo seperti dapat membaca pikiran JunHyung. Ia pun berusaha untuk menenangkan Junhyung.
“gwenchana oppa..” ujar Jo pelan
“apa kita pergi saja lagi...?” tanya JunHyung cemas
“anniya.. sampai kapan aku akan bersembunyi.. aku harus menyelesaikan ini sendiri..” jawab Jo penuh percaya diri, namun sejujurnya ada sedikit ketakutan yang juga hinggap di dada Jo. Ia sungguh tak dapat memprediksi kekacauan yang terjadi saat ia menampakkan wajahnya di kampus. Sepanjang perjalanan ke Seoul, Jo telah membuka beberapa laman berita online, ia tahu betul bahwa selama ia berada di rumah nenek JunHyung, banyak hal terjadi di Seoul yang melibatkan namanya. Ia sadar ia menjadi bintang utama yang dicari oleh para wartawan selama ini. Ia menarik nafas panjang, memantapkan pikirannya, kembali tersenyum sejenak pada JunHyung, dan akhirnya melangkahkan kakinya keluar mobil JunHyung.
“aku akan menjemputmu nanti..” ujar JunHyung mengingatkan sebelum akhirnya ia pergi setelah melihat senyum Jo diikuti lambaian tangan Jo padanya.
Jo berjalan perlahan menuju ke arah fakultasnya. Sesekali ia melirik ke sekelilingnya yang mulai terdengar beberapa suara netizen yang sedang membicarakan dirinya. Beberapa orang dengan spontan dapat mengenali sosok Jo, ada juga yang melihat Jo dengan pandangan aneh seolah-olah sedang mengingat siapa sosok Jo, ada juga yang berjalan acuh tak peduli karena tak terlalu suka mengikuti berita tentang idol. Kini Jo telah sampai didepan fakultasnya dan bersiap menuju ruang profesor untuk menyapa prof.KyuHyun serta memberi keterangan perihal absennya beberapa waktu lalu. Jo merasa bersyukur bahwa ia berada di fakulta hukum, sebagian besar anak hukum tidak terlalu mengikuti bahkan menyukai idol k-pop, hanya sebagian kecil termasuk ketiga sahabatnya yang menjadi penggemar k-pop disela-sela beratnya tugas perkuliahan.
“YAAA.. PARK HEE JOO... “
Jo melihat ketiga temannya berteriak memanggil namanya seraya berlari menghampiri Jo tersengal-sengal. Jo menyadari bahwa penggemar berat Highlight yang sebenarnya kini telah berdiri didepannya, namun penggemar yang satu ini bukannya menuding Jo dengan kalimat kasar tapi justru langsung memeluk erat.
“yaa.. neo eddi..? gwenchana..?” rengek SoHee pada Jo
“uriga jeongmal bogoshipda..” tambah MinHee yang tak kalah merengek
“kami sangat mengkhawatirkanmu...” SoJung menambahi
Jo hanya tersenyum melihat kelakuan ketiga sahabatnya tersebut.
“hentikan... ini sangat memalukan..” ujar Jo dengan tawa kecilnya, “naneun jeongmal gwenchana..” tambahnya meyakinkan
Seketika tawa Jo terhenti saat ketiga temannya melapaskan pelukannya dan melipat kedua tangan mereka didada masing-masing seraya menajamkan pandangannya ke araj Jo bersamaan.
“mwo ji..?” tanya Jo serambi mengedipkan matanya cepat
“tidak adakah yang mau diceritakan pada kami..?” tanya SoHee mengrenyitkan dahi pada Jo. Baik MinHee dan SoJung ikut mengrenyitkan dahinya pada Jo.
“arasso..arasso... “jawab Jo cepat mengerti apa yang dimaksud oleh ketiga sahabatnya, “aku akan jelaskan nanti, sekarang aku mau menemui profesor dulu.. “ lanjut Jo diikuti langkah mundurnya perlahan dan segera bergegas berbalik pergi menuju ruang profesor
“Yaaaa... ~ Jo ya.... yaksokke.. kau harus cerita nanti..” teriak SoHee pada Jo yang hanya melambaikan tangannya.
###
“Annyeonghaseyo Kyusungnim.. “ sapa Jo saat membuka pintu ruangan prof.Kyuhyun.
“ah.. wasso..” ujar Kyuhyun seraya mempersilhkan Jo duduk didepannya. Ia melepas kacamatanya perlahan dan menatap ke arah Jo yang terlihat cemas.
“chogi... ke-gee... mm.. naneon sasireun... mmm.. “ Jo kebingungan untuk memulai penjelasannya. Ia bahkan tidak berani menatap profesor yang ada didepannya tersebut, ia menunduk seraya memainkan kedua telapak tangannya.
“no gwenchana ?” tanya Kyuhyun yang sontak mengagetkan Jo.
“ah.. nhe gwenchanayo kyusungnim..” jawab Jo yang mulai memberanikan diri menatap wajah profesornya, “jungsuhamnida kyusungnim.. na jeongmal jungsuhamnida..” lanjut Jo seraya menundukkan kepalanya berkali-kali mengikuti permintaan maafnya.
Kyuhyun menarik nafas pelan, dalam hatinya ia ingin menanyakan tentang pernikahan yang terjadi antara Jo dan idol K-POP tersebut, ia tak begitu percaya dengan pemberitaan maupun konferensi pers yang ditayangkan di media massa, ia ingin mendengar langsung penjelasan dan pernyataan dari mulut Jo. Namun lidahny keluh untuk menanyakan hal tersebut. Ia takut kehilangan Jo dari sisinya, walaupun hubungan mereka sebatas profesor dan asisten, namun Kyuhyun takut kehilangan hubungan yang sebatas itu, ia menyadari bahwa ia selangkah terlambat dalam mengakui perasaanya pada Jo. Ia menyesal kenapa ia tak langsung ungkapkan perasaanya saat ia memutuskan untuk menetap di Korea, ia justru menjaga Jo sebagai asistennya dan membiarkan hubungan mereka tumbuh dalam kata “sebatas”.
“seperti yang anda lihat diberita, ada sedikit kekacauan yang terjadi, maaf tidak dapat memberitahu anda secara langsung saat itu karena saya harus bergegas menuju rumah nenek saya” Jo mencoba memulai penjelasannya, “saya tahu bahwa saya telah melakukan kesalahan karena meninggalkan kewajiba saya di kampus sebagai mahasiswi dan juga sebagai asisten anda, saya yakin anda pasti kecewa dengan saya, sekali lagi saya mohon maaf” Jo kembali meminta maaf atas perbuatannya.
“apakah berita itu benar ?” tanya Kyuhyun sedikit ragu-ragu. Akhirnya ia menanyakan hal tersebut tepat didepan Jo.
Jo terlihat sedikit kaget mendengar pertanyaan Kyuhyun, “ah.. yhe... jungsuhamnida tidak mengatakannya langsung pada anda..” jawab Jo pelan. Ia tak menyadari raut getir di mimik Kyuhyun saat mendengar jawaban tersebut keluar dari mulut Jo.
Kyuhyun terdiam sejenak, ia mencoba untuk menyadarkan pikirannya yang mulai kacau. Ia bahagia karena Jo kembali dalam keadaan baik-baik saja, namun ia juga kecewa bahwa Jo kembali membawa kebenaran akan pemberitaan yang menyita perhatian banyak warga Korea tersebut. Kyuhyun tak daat berbuat apa-apa, ia hanya tersenyum getir melihat sosok gadis yang dipujanya selama bertahun-tahun ini.
“ah.. kalau begitu sebagai hukumanmu karena tidak masuk beberapa hari, kau harus menyelesaikan analisis kasus yang aku kirim di email mu, kau bisa menyerahkan hasilnya padaku besok..” Kyuhyun mencoba bersikap wajar dan menutupi kekecewaanya dengan senyumanya saat memberikan Jo sebuah tugas.
“nhe..?..” Jo terbelalak dengan tugas yang diberikan untuknya, ia tidak punya pilihan lain selain menerima tugas tersebut karena itu merupakan bagian dari hukumannya. Ia merasa profesornya berbaik hati dengan memberikan ia tugas sebagai hukuman, bukan menyuruhnya berhenti sebagai asisten.
“kau keberatan..?” tanya Kyuhyun lagi seraya bercanda memberi gertakan kecil yang diakhiri oleh senyum darinya.
“annieyo kyusungnim....” jawab Jo dengan senyum lebarnya, ia kembali menjadi Jo yang ceria didepan profesornya. “nhe.. algesimnida..” jawab Jo dengan nada datar nan tegas layaknya seorang tentara yang sontak diikuti tawa antara keduanya baik Kyuhyun maupun Jo
“kalau begitu kau boleh pergi, kau masih ada kelas kan..” ujar Kyuhyun kemudian
“nhe..” jawab Jo seraya tersenyum dan memberikan hormat kecil sebelum akhirnya berdiri dari tempat duduknya dan berjalan pelan keluar.
“ah.. Jo ya..” panggil Kyuhyun pelan sebelum Jo membuka pintu ruangannya
Sontak Jo menoleh ke arah suara profesornya, “nhe kyusungnim ??” jawab Jo dengan wajah pensaran perihal panggilan tersebut.
“kyoreun.. chukkae..” ujar Kyuhyun sedikit ragu, namun tetap diikuti dengan senyum kecilnya.
Jo membalas senyum profesornya dengan senyum tulusnya, “nhe.. kamsahamnida..” jawab Jo pelan sebelum akhirnya ia meninggalkan ruangan profesornya tersebut.
Sepeninggal Jo, Kyuhyun berdiri dari tempat duduknya dan menatap lurus keluar jendela. Entah perasaan macam apa yang membuat tatapanya terlihat begitu sendu.
###
Jo benar-benar berhasil membuat keributan besar dikelasnya. Pasalnya berita kembalinya Jo ke kampus sangat cepat menyebar. Sekarang tak hanya Jo yang merasa tak nyaman, bahkan ketiga sahabatnya juga turut tak nyaman akibat banyaknya mata yang memandang ke arah Jo yang sedang duduk di kelas bersama ketiga sahabatnya menunggu datangnya profesor untuk kelas berikutnya. Tak hanya mahasiswi dari kelasnya yang bertanya pada Jo tentang berita tersebut atau bahkan mengucapkan selamat dengan sinis pada Jo. Namun mahasiswi dari jurusan lain, bahkan fakultas lain juga berjejer di jendela kelas dengan tujuan sekedar hanya ingin tahu wajah Jo dan bahkan untuk mencerca Jo yang dianggap perebut ‘oppa’ mereka. Jo tak habis pikir, apakah sebegitu bersalahkah dirinya menikahi seorang idol seperti JunHyung. Ia hampir geram karena masalah ini, kalau sekedar cercaan Jo tak terlalu memusingkan hal tersebut, namun lokernya kini mulai dipenuhi oleh kerta-kertas sampah yang bertuliskan kebencian atas nama dirinya.
“yaa.. cepat ceritakan pada kami.. bagaimana bisa terjadi.. kau dan JunHyung oppa..?” tanya SoHee menggebu-nggebu
“ya... kau benar-benar beruntung..” SoJung bahkan menggoda Jo dengan berpura-pura menangis karena merasa iri padanya.
“ya.. begitulah..” jawab Jo singkat, ia memang belum menceritakan kejadiannya secara detail pada ketiga sahabatnya itu.
“YA ~” Min Hee berteriak ke arah Jo yang membuat Jo, SoHee, dan Soojung terkejut bukan main.
“kamchagiya...” ujar Jo tersentak karean suara teriakan MinHee
MinHee memasang muka merengek pada Jo, “ayolah ceritakan pada kamii..” ujarnya memohon.
“aiishh.. ge-nyang-mo... terjadi begitu cepat dan begitu saja..” ujar Jo
“jadi benar bahwa kau teman kecilnya JunHyung oppa, ??” tanya SoHee kemudia
“ah mat-da.. JunHyung oppa menyebutkannya dalam konferensi pers “ tambah MinHee
“aku kan sudah bilang ke kalian dari dulu, kalian saja yang tak mempercayaiku..” jawab Jo
“iiissshhh... kau benar-benar beruntung.. “ balas MinHee
“aku dan oppa tidak ada rencana untuk menikah, hanya saja kesehatan nenek oppa sangat menurun, akhirnya oppa menyetujui permintaan neneknya.” Jelas Jo singkat “ tapi aku benar-benar menolaknya diawal “ lanjut Jo seraya menyilangkan kedua tangannya didepan wajahnya.
“lalu kenapa kau akhirnya setuju ?” tanya SoHee diikuti wajah penasaran ketiga sahabatnya
“oppa ga...” Jo terdiam sejenak, ia mengingat saat JunHyung meyakinkan dirinya dengan tatapan tajam yang saat itu benar-benar membuat Jo menggantungkan kepercayaan pada JunHyung, “dia memohon padaku.. mungkin karena aku tambah cantik..” Jo meneruskan perkataanya dengan nada bercanda seraya menaruh kedua jari telunjuknya di kedua lesung pipi yang diikuti oleh tawa lebarnya.
“YA....” SoJung memukul punggung Jo, diikuti oleh pukulan daro SoHee dan MinHee
“kalian kan sudah mendengarnya dari oppa sendiri di konferesni pers, dia menyatakan yang sesungguhnya.. “ ujar Jo melakukan pembelaan.
“berarti kapan-kapan kami boleh main ke tempatmu... bukankah kau berbohog waktu bilang tinggal di rumah kerabat, kau tinggl dirumah JunHyung Oppa kan..” ujar SoHee menggoda Jo, SoJung dan MinHee yang mendengar candaan SoHee sontak menggenggam erat lengan Jo
“jebaall...” ujar MinHee seraya tersenyum lebar dan mengedip-ngedipkan kedua matanya memohon pada Jo
“aiisshh.. “ Jo merontah melepaskan genggaman ketiga sahabatnya
“ya.... ayolah.. kami hanya ingin melihat rumah barumu..” tambah Sojung diikuti senyum jahilnya.
“andwae..” jawab Jo singkat
Namun ketiga sahabatnya tak menyerah begitu saja, mereka terus memohon sambil menggoda Jo.
###
JunHyung memutar beberapa lagu highlight di ruang produksi agensinya. Ia menikmati setiap lirik yang ia dengarkan dengan santai, lebih santai dari hari-hari kemarin. Walaupun skandal pernikahannya masih hangat diperbincangkan di media sosial, namun jumlah reporter yang datang ke gedung agensi untuk meminta beberapa statementnya telah berkurang. Halaman gedung agensi Highlight terlihat tak se-crowded hari-hari kemarin. Beban di wajah JunHyung juga terlihat sudah berkurang. Sejak konferensi pers berlalu, Hyuna belum terlihat menghubungi JunHyung, bahkan mengirim pean lewat chatting pribadi saja tidak. JunHyung sendiri tak terlalu memusingkan hal tersebut, yang jelas dirinya telah berusaha untuk tetap menjalin pertemanan dengan Hyuna.
Namun, kali ini JunHyung diributkan oleh puluhan SMS dan panggilan dari sahabat-sahabat dekatnya seperti Heechul Super Junior, Sunggyu Infinite, hingga mantannya yang kini berlanjut menjadi teman baiknya GoHara dari KARA. Mereka mengucapkan ucapan semalat serta memberi dukungan penuh atas pernikahan JunHyung, mereka juga mengirimkan do’a agar kehidupan JunHyung dan Jo selalu dalam kebahagiaan. Beberapa diantaranya juga mengajak JunHyung makan malam bersama bersama Jo, mereka ingin bertemu serta mengenal istri JunHyung yang sedang hangat menjadi perbincangan umum.
Sesekali JunHyung tersenyum membaca beberapa pesan yang dikirim oleh sahabat-sahabatnya tersebut. Mereka yang notabennya sama berasal dari dunia entertaiment tentu mengerti rasanya jika menjadi trending topik ditengah netizen, apalagi tentang skandal yang melibatkan pasangan. Salah satu sahabat yang dekat dengan JunHyung adalah Heechul Super Junior, ia mengirimkan beberapa pesan untuk JunHyung,
“hey.. kau sudah menikah ?”
“kenapa tak bilang padaku ?”
“apa aku ini benar sahabatmu ?”
“kenapa kau tak mengundangku ?”
“waahhh.. selamat untuk pernikahanmu..”
“kau .. !! jangan karena sudah punya istri jadi melupakanku..”
“kau tidak mau mengenalkan istrimu padaku..?”
“kapak-kapan ayo kita jadwalkan makan malam bersama.. kenalkan aku pada saudara iparku.. “
“Himneseyo..”
“saranghae chinguya..”
Sender – Heechul
Beberapa pesan dari Heechul membuat JunHyung tersenyum dan segera mengirimkan balasan untuknya
“arasso... aku akan atur jadwalnya, gomawo hyung..” – Sender JunHyung
Setelah mengirimkan pesan pada Heechul, Junhyung terbelalak bahagia melihat satu pesan dari Jo di layar ponselnya.
“mianhe.. aku ada tugas tambahan dari profesor jadi aku akan lembur di kampus sampai malam.. kalau kau mau pulang terlebih dulu tidak apa-apa..” – Sender Jo
JunHyung tak langsung membalas pesan Jo akan tetapi memencet tombol call dan menghubungi Jo.
“Jo ya.. naya...” sapa JunHyung saat Jo mengangkat panggilannya.
“ah oppa.. nhe.. mianhe.. aku ada tugas tambahan dari profesorku.. aku harus menyelesaikannya malam ini. Kau tidak perlu menjemputku.. kau bisa pulang terlebih dulu..”
“aahh... anniya gwenchana.. aku juga ada urusan yang harus aku selesaikan disini. Jadi aku juga akan pulang lebih malam. Kau tunggu saja di kampus, aku akan menjemputmu nanti..” balas JunHyung mencoba mencari alasan agar tetap dapat pulang bersama Jo
“ah jinjja ?” tanya Jo menahan senyumnya
“tentu saja.. “
“baiklah kalau begitu.. sampai jumpa nanti malam.. ken-no... “ ujar Jo seraya menutup panggilannya.
JunHyung tersenyum senang tanpa menyadari kehadiran member highlight yang sudah berada di belakangnya seraya melihat tingkah JunHyung yang kegirangan. JunHyung memutar kursi goyangnya kebelakang saat disadarinya bahwa beberapa pasang mata telah menatapnya seraya menahan tawa melihat tingkahnya.
“kamcagiya..” ujar JunHyung sedikit terkejut
“mwoyaa.... sepertinya ada yang sedang bahagia..” ujar DoJoon menggoda JunHyung
“bukankah kau sudah tidak ada schedule hari ini, kenapa kau masih disini hyung..?” tanya DongWoon ikut menggoda JunHyung.
Tak bisa mengelak, JunHyungpun menjadi bahan ledekan para member Highlight lainnya.
###
Setelah berbicara di telefon dengan JunHyung, Jo segera memasukkan ponselnya dalam tas dan bergegas menuju perpustakaan fakultas untuk mengerjakan hukuman yang diberikan oleh profesornya. Dia bersyukur ketiga temannya sedang tidak berada disampingnya saat ia bicara dengan JunHyung, jika hal tersebut terjadi, ia bisa menjadi bahan ledekan selama beberapa minggu kedepan. Jo ingin segera menyelesaikan tugas-tugasnya sebelum JunHyung tiba dikampusnya.
Sesampainya di perpustakaan fakultas, Jo segera mencari beberapa buku yang akan ia gunakan sebagai bahan acuan untuk menganalisis kasus yang sedang diberikan padanya. Sesekali ia melirik jam tangannya untuk memastikan waktu yang telah ia habiskan. Ia tak ingin saat JunHyung tiba di kampusnya, ia belum menyelesaikan tugas-tugasnya dan membuat JunHyung menunggunya terlalu lama. Jo yang duduk tepat di sebelah jendela perpustakaan dapat melihat pergantian warna senja yang mulai menghitam dan kemudian menjadi gemerlap akan bintang-bintang, semakin terang bintang-bintang tersebut menunjukkan bahwa Jo telah cukup lama menghabiskan waktunya dalam mengerjakan tugas tersebut.
Pukul 20:45 malam, Jo meregangkan otot-otot punggunya, ia tersenyum melihat tugasnya yang telah selesai, ia siap mengirim tugas tersebut ke e-mail sang profesor, dan tak sabar untuk pulang bersama JunHyung. Ia membereskan tumpukan buku yang ada didepannya dan kemudian bersiap untuk turun menuju lobby depan fakultas. Sebelum ia turun, Jo membuka ponselnya untuk mengecek apakah ada pesan dari JunHyung padanya, namun ia kembali menekuk bibirnya saat hanya ditemuinya beberapa pesan spam di ponselnya. Tak ada satupun pesan maupun panggilan masuk yang tak terjawab dari JunHyung.
“apa dia sudah menunggu di bawah ..?” gumam Jo seraya memasuki lift fakultas dan segera menuju lobby. Ditengoknya kanan kiri halaman fakultas, namun tak dijumpainya mobil JunHyung. Jo pun memilih untuk tetap berpikir positif, mungkin JunHyung masih harus menyelesaikan beberapa pekerjaan lagi. Jo memutuskan untuk duduk di teras lobby seraya menunggu JunHyung. Sebenarnya Jo masih bisa menaiki bus terakhir yang beroperasi pukul 21:30, namun ia tidak ingin mengecewakan JunHyung dan memutuskan untuk menunggunya. Ia percaya bahwa JunHyung pasti akan datang menjemputnya.
Beberpa kali Jo memainkan ponselnya berusaha menghubungi nomor JunHyung, namun tak ada balasan. Ia melihat batterai smartphone-nya yang menunjukkan presentase 5 %, yang berarti sebentar lagi dayanya-pun akan segera habis. Akhirnya Jo memutuskan untuk mengirimkan pesan terakhir pada JunHyung sebelum daya batterainya benar-benar off.
“Oppa.. aku sudah selesai, aku menunggumu didepan gedung fakultasku. Mian, batteraiku akan segera habis, jika sudah selesai langsung saja kemari” – sender Jo.
Jo mengirim pesan tersebut diakhiri dengan senyum manisnya. Iapun memasukkan smartphone-nya didalam ransel, dan mendekap erat kedua kakinya. Sesekali ia menggosokkan kedua telapak tangannya seraya meniupnya pelan untuk mendapatkan kehangatan di malam yang dingin tersebut.
###
JunHyung terlihat sangat gusar. ia bahkan tak dapat menghubungi Jo karena meninggalkan ponselnya di ruang produksi, dan sekarang ia terjebak di ruang meeting darurat bersama dengan manajernya dan beberapa stakeholder agensinya. Member Highlight yang lain juga dapat merasakan kegusaran di muka JunHyung. Mereka juga tak menyangka bahwa para stakeholder datang dan mengadakan rapat dadakan di jam-jam malam seperti ini. berkali-kali JunHyung melirik jam dindingnya. Ia khawatir bahwa Jo sudah menyelesaikan tugasnya dan masih menunggunya di kampus. Ia bahkan tak dapat mengabari Jo karena terpisah dari smartphonenya.
“ya.. gwenchana..?” tanya DoJoon berbisik pada JunHyung
“anniya.. bagaimana jika Jo masih menungguku..” JunHyung berbagi kekhawatirannya pada DoJoon yang telah mengetahui rencana JunHyung dan Jo sebelumnya.
“aku yakin dia pasti sudah pulang terlebih dulu, ini sudah cukup malam... dia pasti tahu bahwa kau masih ada pekerjaan..” DoJoon mencoba menenangkan JunHyung, karena tak dapat dipungkiri bahwa rapat internal dengan para stakeholder merupakan agenda yang cukup penting.
“gere-yo..?.. semoga saja..” balas JunHyung.
DoJoon menepuk pundak JunHyung pelan dan kembali fokus pada meeting tersebut.  JunHyung hanya tersenyum pada DoJoon. Ia mencoba kembali fokus pada konten meeting kali ini. Bagaimanapun juga meeting ini diperuntukkan untuk kelangsungan Highlight yang sempat terkena skandal akibat pernikahan JunHyung. JunHyung merasa memiliki tanggung jawab dalam hal ini. Para stakeholder internal didampingi oleh divisi marketing dan public relations menunjukkan data yang memperlihatkan penurunan terhadap hasil promosi album terbaru Highlight pasca skandal JunHyung. Untuk menangani hal tersebut, mereka menyusun startegi pemasaran yang baru, termasuk dengan menyetujui permintaan variety show atau talk show yang sebenarnya ditujukan para media untuk menguak lebih dalam tentang JunHyung. Hal ini akan dimanfaatkan perusahaan untuk mengembalikan citra dan mengembalikan track promosi album baru Highlight.
Pukul 22:00 akhirnya meeting-pun berakhir. JunHyung mengela nafas panjang lega, ia bersyukur bahwa agensi mendukungnya dan berkerja sama dalam membantu mengembalikan imge dirinya dan highlight. JunHyung beserta member yang lain berjalan pelan menuju ruang produksi untuk merapikan barangnya dan bergegas pulang. Sepanjang koridor, mereka meregangkan otot mereka yang sedari tadi duduk tegang didalam ruang meeting.
JunHyung mengambil ponselnya dan membaca sebuah pesan dari Jo, ia terbelalak dan segera bergegas menuju kampus Jo.
“waeyo..?” tanya DoJoon yang melihat kepanikan JunHyung
“aku pergi dulu..” pamit JunHyung singkat diikuti langkah super cepatnya meninggalkan gedung tersebut
“hati-hati..” teriak Kikwang yang tak dihiraukan oleh JunHyung
###
“kau menunggu seseorang..?” sapa KyuHyun yang baru turun dari kantornya dan melihat Jo duduk kedinginan di teras lobby fakultas. Kyuhyun perlahan duduk disamping Jo.
“ah kyusungnim..” ujar Jo terkejut melihat kehadiran profesornya tersebut
“kau belum pulang..?” tanya KyuHyun lagi
“ah.. nhee.. aku baru selesai mengerjakan hukuman yang anda berikan..” jawab Jo seraya tersenyum.
“lalu..?”
“eh..?” Jo tak mengerti dengan pertanyaan KyuHyun
“kau sudah selesai mengerjakannya, aku bahkan sudah menerimanya di email-ku sejak tadi, lalu kenapa masih disini..?” tanya KyuHyun memperjelas pertanyaanya
“ah.. aku sedang menunggu seseorang..” jawab Jo masih dengan senyum polosnya
“no nampyeon..?”
Jo hanya tersenyum seraya mengangguk pelan, “anda bisa kembali terlebih dulu.. “ ujar Jo mempersilahkan KyuHyun
“aku sedang tidak ada kerjaan di rumah, aku bisa menemanimu menunggu suamimu.. sambil menikmati udara malam ini..” jawab KyuHyun.
Jo tersenyum ke arah profesornya. Bagi Jo, KyuHyun merupakan sosok yang sangat baik, hangat, dan bijaksana. Ia sangat mengagumi KyuHyun sebagai profesornya, ia merasa sangat berterima kasih karena semua hal yang dilakukan KyuHyun untuknya.
Sinar lampu depan mobil menyinari Jo dan KyuHyun yang sedang berbagi cerita dan tertawa bersama. Jo dan KyuHyun serentak mencoba menutupi mata mereka dengan tangan kanan masing-masing. Sinar itu semakin terang mendekat dan kemudian redup, sosok JunHyung turun dari mobil yang telah berhenti tepat didepan tempat KyuHyun dan Jo duduk bersama. Melihat sosok JunHyung, Jo dan Kyuhyun pun segera berdiri. KyuHyun menatap tajam kearah JunHyung yang kini tengah berdiri didepannya dan dengan tajam juga memandang lekat ke arah tatapan KyuHyun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar