Senin, 28 Mei 2018

[REVIEW] Shinee "Good Evening" Music Video


Shinee merilis Movie Video (MV)  berjudul “Good Evening” hari ini, 28 Mei 2018 pukul 16:15 sore hari (pukul 18:00- waktu Korea). MV kali ini merupakan MV pertama Shinee dengan formasi empat member setelah kepergian JongHyun(alm). Lagu ini merupakan salah satu lagu dari album ke-enam Shinee “The Story of Light”. MV ini juga diluncurkan sebagai peringatan anniversary Shinee yang ke-10. Rencananya dalam konsep ini Shinee akan mengeluarkan 3 bagian tittle. Bagian pertama merupakan MV “Good Evening” ini, dan dua bagian lainnya akan rilis pada Juni 2018 mendatang (ditunggu ya para shawol.. ^^).  3 bagian track ini menceritakan perjalanan Shinee dari awal hingga sekarang. Track “Good Evening” sendiri ber-genre R&B classic tahun 90-an. Lagu yang dibawakan oleh Shinee ini mengusung tema electronic pop. Seperti lagu-lagu Shinee yang lain, musik dalam “Good Evening” ini sangat unik dan membuat para pendengarnya menjadi addict.


Channel SMTOWN

Masuk ke review lirik lagu, seperti judulnya “Good Evening”, lagu ini menggambarkan suasana sore menjelang malam hingga malam hari saat bulan bersinar sangat terang. Dalam lagu barunya, Shinee menceritakan tentang perasaan rindu mendalam yang dirasakan saat menyambut kedatangan malam. Karena rindu yang sangat besar dan tidak tertahankan tersebut, akhirnya member Shinee memutuskan untuk menemui dan berniat untuk menjemput yang dirindukan tersebut. “Good Evening” sendiri merupakan sapaan lembut yang diutarakan untuk menandakan bahwa member Shinee telah datang sebagai penjemput. Nah, pertanyaanya.. siapa nih yang dijemput sama member Shinee..???? HA HA HA.. I think this song for all of SHAWOL around the world..<3 So, buat para Shawol siap-siap aja malam ini nggak bisa tidur nyenyak, barangkali ada Onew, Key, MinHo, sama Taemin yang tiba-tiba datang menjemput kamuuuu... (><) hehehe. Kalau menurut aku pribadi, lagu ini mencoba untuk menggambarkan tentang Shinee sendiri, perjalanan mereka selama 10 tahun, susah-seneng yang mereka lewati,  masalah yang mereka hadapi, dan naik-turunnya Shinee. So, kalau ada masalah yang menghadang, mereka tetep siap buat ngadepinnya bersama-sama baik Shinee maupun Shawol.. 
Pokoknya salut banget sama Shinee, KEEP KOMPAK ya oppa-oppa ku... ^^

Full Lyric:
Pogeunhan eodumi tto jeo meolli
Maemdolgo itjanhni jogeumssik
bildinge geollin noeul kkeutjarage neoreul tteoollyeo
eodumeul apjilleo i bameul yeoreo naega deo meonjeo
neol mannago sipeun geol jigeum nan oh
dalbit chaolla neomu neujgi jeone neoreul derireo ga (derireo ga)
kkamjjak nollal neoreul saenggakhamyeo jigeum derireo ga (derireo ga)
derireo ga (derireo ga) derireo ga (derireo ga) dareun iyu hana eopsi
derireo ga
i bameul apjilleo neoreul derireo ga (derireo ga)
hoksi neo magyeonhi nal nal nal
tteoollilkka bwa jigeum naega naega negero ga
honjaseon geuriul bam bam bam
gyeondigi sirheo jigeum neoreul neoreul derireo ga
jeomjeom deo chaoreun gappeun sumi
neowa nae saireul jophiji
bogo sipdan ne han madiga nae mameul jogeuphage hae jom deo
sokdoreul nopyeo nan
changgaui bicheoreom tumyeonghi maejhyeo bitnago isseo
sum gappeun yaegideuldo modu da oh
nan han georeum deo dagagalsurok
o n sesang modeun ge da neoro byeonhae ga
nan meonjeo algo sipeo ne modeun sungan jeo dalbitboda
I can feel we're looking at each other through this door
Let's see You're eyes nose lips cheek
jeo jeo haneul wiboda deo deo meolli maemdoldeorado
gureume nae mam nallyeo hwihwangchan dalgwa hamkke bichineun bam
dalbit chaolla neomu neutgi jeone neoreul derireo ga (derireo ga)
kkamjjak nollal neoreul saenggakhamyeo jigeum derireo ga derireo ga (naegero ga) derireo ga (naegero ga)
dareun iyu hana eopsi derireo ga
i bameul apjilleo neoreul derireo ga (derireo ga)
hoksi neo magyeonhi nal nal nal
tteoollilkka bwa jigeum naega naega negero ga
honjaseon geuriul bam bam bam
gyeondigi silheo jigeum neoreul neoreul derireo ga
jeogi meolli boineun oh nege nege nege nege
i bameul apjilleo naega neoreul neoreul derireo ga

English Lyric:
The warm darkness is far away
You're hovering a little.
At the end of the glow in the building
I remember you.

I open this night ahead of the darkness.
I will
I want to meet you now I am Oh

Before the moonlight kaola is too late
I'll pick you up.
Thinking about the surprise you
I'll pick you up now.
I'll pick you up.
I'll pick you up for no other reason.

I will pick you up ahead of this night.
Maybe you vaguely me
I wonder
Now I am going to you
Night alone night to miss
I do not want to endure
I will pick you up now.

More and more breathing
I narrow down between you and me.
I want to see you One word says my heart
I'm in a hurry.

Like the rain of a window
It's shining in the clear.
Oh, all of the stories are breathtaking Oh
As I step closer
Everything in the whole world turns into you
I want to know first
All your moments from that moonlight

I can feel we're looking at
each other through this door
Let's see
You're eyes nose lips cheek
I'm above the sky
Even further afield
My heart is in the clouds
Night together

Before the moonlight kaola is too late
I'll pick you up.
Thinking about the surprise you
I'll pick you up now.
I'll pick you up.
I'll pick you up for no other reason.

I will pick you up ahead of this night.
Maybe you vaguely me
I wonder
Now I am going to you
Night alone night to miss
I do not want to endure
I will pick you up now.

Oh look away
I tell you thee
I am ahead of this night
I will pick you up with you.

Sabtu, 26 Mei 2018

[REVIEW] Creamblush "Cheeklit" dari Emina ^^


Kali ini aku bakalan review soal produk creamblush dari Emina yakni “Cheeklit”. So guys, sedikit cerita, aku ini termasuk orang yang males dandan karena terkesan rempong. Aku suka hal-hal yang berbau simple dan easy. So, kalau kemana-mana aku Cuma selalu pake pelembab dan bedak baby aja. Nah, akhir-akhir ini di Drama Korea (ceritanya k-popers nih..) lagi nge-hits banget make-up simple yang aplikasikan blush di bawah mata, dan itu looks so cute banget menurut aku. Akhirnya aku cari-cari deh sedikit informasi tentang blush yang ada di Indonesia. Blush yang biasa dipakek di tutorial-tutorial make-up itu biasanya pake blush padat yang kayak powder gtu, dan aplikasikan ke wajah pun pake semacam kuas khusus gitu (sorry nggak tahu namanya, maklum kagak pernah) hahaha.. Menurut aku itu sangat rempong dan gak efektif kalau dipake buat kegiatan sehari-hari. Tapi Tuhan berkata lain (lebay..). Taaaaraaaa... aku menemukan blush bentuk cream yang gampang dan simple banget buat dipake:


Bisa dilihat kalau Creamblush yang aku beli ini merupakan produk dari Emina. Packaging produk ini benar-benar looks teen dan lucu banget. Asli pas pertama liat aku langsung jatuh hati karena packagingnya (Jadi aku tipe konsumen yang kalo mau beli apa-apa emang pertama liat dari packaging dulu ya.. kekeke ). Dilihat dari packagingnya udah keliatan kalau emang target pasarnya ini remaja (tapi kalau emak-emak mau pakek juga gpp kaliikk..), terus pendapat aku, produk ini mem-positioning-kan dirinya dengan image youth, simple, but looks elegant. Dengan packaging kayak gini itu simple dan easy banget buat dibawa kemana-mana, nggak menuh-menuhin bawaan.
Creamblush Emina ini tersedia dalam dua pilihan warna yakni pink dan peach. Bagi kalian yang pengen blush di wajah kalian berwarna orange natural gitu bisa pake yang warna pink, tapi buat kalian yang pengen blush-nya keliatan cheer gitu bisa pake yang warna pink. By the way aku belinya yang warna pink. Kemasannya itu kayak gini:



Bentuknya kayak pasta gigi gitu, dan dalemnya juga cream gitu. Jadi kalau mau make tinggal dipencet aja dan nanti cream yang keluar bisa langsung dioleskan di bagian wajah yang ingin kalian kasih warna blush. Kalo aku langsung aku olesin dibawah mata, trus aku ratain pake jari talunjuk aku sampek merata. Hasilnya kek gini, Taaadaaaa...:


Ini aku pakenya emang dikit banget karena buat daily activity, jadi aku nggak pengen yang keliatan menor banget gitu. Pinknya itu soft banget dan sekali oles aja udah cukup keliatan menurutku. Warnanya tahan lama banget, bahkan kalau di tengah-tengah aktivitas kita cuci muka, warnanya gak pudar. So gampang banget kalau mau touch-up tinggal pake powder aja karena warna blush-nya masih stay on. Ini juga ringan banget pas diaplikasikan di wajah. Kalau kalian emang pengen yang warnanya keliatan pink banget (buat make-up acara party atau  kondangan)  juga bisa banget , kalian tinggal aplikasikan creamnya lebih banyak lagi.
Overall menurut aku ini RECOMMENDED PARAH HEOLLL......



Kamis, 24 Mei 2018

REACTION OF HOAX COUPON IN WHATSAPP (^^)


Ada yang pernah dapat pesan WhatsApp yang berisikan kupon seperti di bawah ini ???


So Guys, sedikit cerita tentang eksperimen social complexity yang aku lakukan hari ini. Awalnya juga sama, aku juga dapat pesan kupon kayak di atas. Pertama baca aku langsung tahu kalau itu Hoax. Alasannya, pertama, nggak mungkin juga sebuah perusahaan bagi-bagi voucher dengan nominal segitu gedhe buat banyak orang dan cuma-cuma lho... but i am so curious for sure.. So aku klick deh link-nya dan muncullah kolom website yang nanti berisi pertanyaan seputar perusahaan yang tercantum di kupon. Kamu akan disuruh untuk menjawab beberapa pertanyaan hingga sampai tahap akhir. Di tahap akhir ini ada dua versi. Pertama, contact WA kamu akan otomatis terdetect dan pesan tentang vouher tersebut otomatis akan ter-send ke semua/beberapa contact WA kamu. Kedua, kamu disuruh untuk send sendiri pesan tersebut pada beberapa contact WA kamu, biasanya avarage disuruh ngirim ke 30 contact yang ada di WA kamu. Dan kasusku hari ini adalah otomatis ter-send ke beberapa contact w.a aku (so aku nggak tahu itu konsepnya milihnya gimana, but i think like random sampling gtu....), but whatever ya.. yang mau aku bahas kali ini adalah “REACTION OF COUPON HOAX”. Jadi kalau biasanya kamu lihat clip-clip reaksi gtu, kini konsepnya aku bikin like reaction esai. Jadi dari beberapa contact WA yang aku kirimi tersebut, reaksinya macem-mecem nih, ada yang bikin ngakak, ada yang kesel kayaknya ^^, ada yang wise gitu, trus ada yang polos gitu, dan ada yang udah bosen alias udah hafal kalo itu cuma HOAX. Berikut ulasannya :
Reaksi yang satu ini antara percaya dan nggak percaya guys.. so dia masih mencoba untuk membuktikan apakah berita ini bener atau HOAX tapi sayangnya link.nya di hapenya gak kebukakkk.. hape lu udah ada aplikasi anti hoax kalikkk hehehehe

Ini salah satu reaksi yang masih fifti-fifti, dia diambang percaya atau nggak, jadi masih di "grey area" atau ragu-ragu. dia masih menanyakan tentang berita itu sebenarnya apa. Jadi ini tuh kayak nunjukin kalau dia malas buat nge-klick sendiri dan cari tahu isinya apa, so, dia mending nanya sama yang ngirim. biasanya orang yang kyak gini tuh gampang banget buat jadi sasaran sales-sales yang ada di luaran sana. lebih mudah buat diterpa informasi. 
respon kyak gini menurut aku nunjukin kalau dia sebenarnya udah tahu kalau berita itu nggak bener, tapi karena yang ngirim (aku) memiliki hubungan dekat sama dia, jadi dia masih bertanya-tanya "bener nggak sih..", "kayaknya enggak.. tapi kok..". dia juga sama berada dalam "grey area" ya.. jadi masih diambang-ambang
Reaksi diatas nunjukin kalau orang in sudah sering banget jadi sasaran HOAX, jadi dia udah kebal. dia nggak terlalu peduli dengan semenarik apapun berita atau informasi yang didapatkan karena dia tidak membutuhkan informasi tersebut dalam hidupnya. jadi ekspektasi hidupnya itu sudah terpenuhi semua, so dia kayak don't care gitu.. hehehe 
Kalo yang ini.. sumpah NGAKAK banget... omaiii dia tuh udah tau kalo HOAX dan juga udah tahu kalo akupun tahu itu HOAX, jadi initinya dia tahu kalo aku ini lagi iseng-iseng aja buat bikin trap..  atau malah dia KEPOLOSAN dan think its REAL, tapi dia balesnya looks joke gitu.. gak tahu sih itu emang joke atau emang ekspresi polosnya  .. tapi malah jadi selera humor... sumpah aku ngakak lho.. ^^

Nah.. kalau yang ini dia udah sering dapat kiriman HOAX kayak gini.. terus dia juga wise banget mikirnya, jadi pengalaman yang dia dapatkan sebelumnya itu dia pake buat filter berita HOAX-HOAX yang bersebaran. Good Job friend.. ^^


Kalau yang ini, dia juga udah tahu kalau itu HOAX, dan dia nyangka kalau akupun serius ngirim itu.. Cuma dari emot yang ia pakai itu look kalau dia udah SERING banget dapet HOAX di HPnya, so dia kayak udah MUAK gitu dengan berita hoax. Dia juga keliatan mikir "apalagi ini... oh Tuhaan.." sambil tangannya megang kepala.. pusing kan lu karena berita Hoax


Yang ini aku juga bingung nih.. dia antara tahu kalo aku lagi bikin trap, sama antara mikir "kok kamu percaya sih, itu jelas-jelas HOAX".. hahaha whatever, tapi yang kayak gini gak asyik banget buat di-trap, karena dia gak gampang kejebak.. dia udah berpegalaman.. HAHAHAHA


Nah, kalau yang ini gak nyambung banget reaksinya. jadi look dia emang udah tahu kalo itu HOAX dan udah tahu kalo aku lagi bikin trap, So dia bertanya apa yang emang dia ingin tanyakan, yang gak ada hubungannya sama berita HOAX itu. dia emang lagi ada project bareng aku, dan aku belum konfrmasi ke dia kalau aku ganti nomor WA (i.m so sorry..) nanti gw bales deh... WAKAKAKAK

dan yang terakhir.. ini so WISE banget.. aku pikir it's like template yang banyak di copas orang karena udah so tired dengan berita HOAX. bener banget sih.. kalau satu orang aja share itu dan semua kontak melakukan hal tersebut maka berapa banyak berita HOAX yang kita dapatkan... hmmmm...




Jadi di atas adalah beberapa reaksi dari TRAP HOAX yang aku buat hari ini. Dari social complexity experiment yang aku lakuin hari ini, aku jadi sadar. tanpa menyinggung pihak manapun dan tanpa mengurangi rasa hormat, ini cuma pendapatku aja ya... Aku pikir kesadaran akan HOAX di Indonesia ini masih sangat minim. bahkan beberapa orang yang dengan WISE ngasih saran "STOP" atau "THAT'S HOAX", "THA'S NOT TRUE" menurut aku percuma aja. itu cuma sebatas stop di kita. itu look like cuma comment tapi nggak ada action.
Action apa sih yang bisa kita lakukan? banyak guys.. apalagi yang notabennya komunikasi, banyak banget campaign-campaign HOAX yang bisa kita bikin, terus kita bisa buat gerakan-gerakan ANTI-HOAX di Indonesia, dan yang paling nyata kemarin kan MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia) launching aplikasi ANTI-HOAX. Jadi kenapa nggak kita download dan sebarkan ke teman yang lain buat ikutan download untuk mengurangi penyebaran HOAX. Aku rasa itu lebih efektif dari pada koar-koar chat whatsapp "STOP ITU HOAX, JANGAN PERCAYA", karena gitu aja nggak cukup buat menghentikan, butuh action yg lebih guys... walaupun memang semuanya berawal dari diri kita sendiri. Jadi kalau kita memulai buat stop nggak share, maka nggak akan lebih banyak yang ter-share (bener banget.. STOP.. buat diri kita ikut share)
fenomena terbaru yang juga terjadi saat ini dari fenomena HOAX itu adalah, perusahaan-perusahaan kini menghalalkan segala cara buat bikin media promosi dan exposure information ke khalayak. untuk mendapatkan attention konsumen, produsen kini melakukan segala macam cara. termasuk dengan berita HOAX yang secara nggak langsung buat orang lain jadi punya attention ke perusahaan tersebut. Ini merupakan tantangan baru buat generasi muda, apalagi mahasiswa komunikasi (bidang pemasaran) untuk mengembangkan inovasi-inovasi terbarunya menyangkut media pemasaran yang lebih kreatif dan out of the box. Jadi buat mahasiswa komunikasi khususnya yang konsentrasi pemasaran, jangan cuma berani "stop hoax" di chat whatsapp aja dong... ayo tunjukkan kreatfitasmu secara lebih real untuk memerangi HOAX ini..
sekian sedikit ulasan tentang TRAP, PRANK, REACTION OF HOAX hari ini.. sebenarnya aku mengharapkan lebih banyak yang reply PRANK HOAX aku.. tapi rupanya tidak sebanyak yang aku harapkan.. kayaknya udah pada tahu kalo HOAX dan udah males nanggepin. So THANK YOU buat yang udah REPLY dan SORRY SORRY BANGET buat yang KEZEL karena pesan tersebut.. sorry udah NYEPAM di chat whatsapp kalian... SORRY banget jugaa.. "aku nggak niat buat SPREAD HOAX kok.." wekekekke 
ikuti terus review prank, trap, dan reaction2 lainnya di blog aku.... THANK YOU ^^

Sabtu, 19 Mei 2018

[FF] MARRY AN IDOL ~ (13)


Tiga Belas
Jo tak henti-hentinya tersenyum saat menikmati Sop Iga di kantin fakultasnya. Entah mengapa ia merasa sangat lega saat membaca artikel-artikel tentang JunHyung hari ini. kesalah-pahaman yang ada di pikirannya lenyap sudah. Namun kini timbul perasaan bersalah dalam dirinya karena tidak mempercayai JunHyung beberapa waktu yang lalu. Tak seharusnya ia mendengarkan dan percaya dengan perkataan Hara. JunHyung kini hanya menganggap Hara sebagai temannya, tidak lebih.
“kau begitu senang..?” tanya SoHee pada Jo yang dari tadi tersenyum menyantap makanannya.
“benar.. kau bahkan tak menyentuh makananmu kemarin-kemarin..” tambah MinHee
Jo hanya tersenyum lebar menanggapi teman-temannya.
“tapi.. bukankah JunHyung oppa sangat keren di talk show tadi pagi...” SoJoong kembali memuji tindakan JunHyung, “Jo ya~.. kau tidak boleh meragukannya lagi.. no jeongmal...” lanjut SoJoong berkata pada Jo diikuti anggukan SoHee dan MinHee
Mendengar ucapan SoJoong, Jo semakin merasa bersalah pada JunHyung karena sempat tidak mempercayainya. Ia memutuskan untuk menebus rasa bersalahnya. Jo pun mengeluarkan ponselnya dan mengirim pesan pada JunHyung.
###
JunHyung masih melihat komentar-komentar tentang talk shownya pagi itu, ia kini sedang dalam perjalanan kembali menuju agensinya. Talk show pagi ini ia sengaja memakai mobil agensi dan diantar oleh manajernya menuju ke lokasi recording. Kini ia harus kembali untuk melakukan beberapa kegiatan terkait persiapan comeback album solonya.
“apakah komentarnya bagus-bagus..?” tanya sang manajer yang sedari tadi memperhatikan gerak-gerik JunHyung dari kaca kemudinya.
“hoh..” jawab JunHyung singkat seraya menganggukkan kepalanya
“syukurlah kalau begitu..” balas manajer JunHyung
Mata JunHyung membesar, ia terssenyum lebar saat satu pesan dari Jo tertera di bagian atas layar ponselnya. Ia pun segera membuka pesan tersebut.


JunHyung mengirim balasan terakhir seraya tertawa lebar.
“wae.. wae..?” tanya sang manajer penasaran, “apa ada kabar bagus..?”
“nhe hyung... neomuuuu jo-ha..” balas JunHyung sedikit berteriak kegirangan.
“michosso.. michosso..” gumam manajer seraya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah JunHyung.
###
Jo tersenyum melihat balasan dari JunHyung.
“kalian mau ke rumahku..?” tanya Jo pada ketiga sahabatnya
“Jinjja...?” SoHee berteriak merespon ajakan Jo.
MinHee dan SoJoong terbelalak mendengar ajakan Jo. Memang Jo pernah berjanji untuk mempertemukan tiga sahabatnya tersebut dengan JunHyung. Namun mereka tidak menyangka akan secepat ini.
“Hoh..” jawab Jo seraya mengangguk mantap, “ayo makan malam bersama JunHyung oppa..” lanjut Jo
“Jinjja..Jinjja...” SoHee meyakinkan pendengarannya
“jeongmal..jeongmal...?” MinHee ikut memastikan
nongdam-i aniya..?? jinjjaya..?” SoJoong menambahkan
“kalau tidak mau ya sudah..” balas Jo dengan mengangkat sebelah alisnya
“anni anni anni.... jo-ha.. nomu.. jo-ha...” sahut SoHee cepat diikuti anggukan kedua temannya yang lain.
Sontak Jo mendapat serangan pelukan dari ketiga sahabatnya.
“aku akan pulang cepat untuk menyiapkan makanan, datanglah pukul 7. Aku akan kirimkan alamat rumahku ke kalian..” Jelas Jo
Ketiga temannya hanya mengangguk-angguk memahami ucapan Jo.
“geun-de..” Jo menegaskan pada ketiga temannya, “jangan beritahu siapapun alamat rumahku..” lanjut Jo
“arasso..” jawab ketiga sahabatnya tersebut serentak.
###
Sebelum pulang, Jo terlebih dulu mengunjungi super market yang tak begitu jauh dari apartemennya. Ia membeli beberapa bahan makanan, buah-buahan, dan beberapa botol minuman rasa. Hari ini ia pulang lebih awal, selain karena kelasnya memang sudah usai, ia juga tak ada tanggungan untuk menemani prof. KyuHyun mengajar, tugas-tugasnya juga sudah ia selesaikan. Dering telefon Jo tiba-tiba berbunyi..
“annyeong haseyo eommoni..” sapa Jo pada orang di sebrang telfon yang tak lain adalah ibu JunHyung.
“Jo-ya.. eoddi..??” tanya Ibu JunHyung
“aah.. aku dalam perjalanan pulang eommoni.. aku dari super market..”
“palliwa.. aku ada di depan apartemenmu..” ujar Ibu JunHyung yang membuat Jo sedikit terkejut. Ia tak menyangka dengan kedatangan ibu JunHyung yang mendadak.
“ah.. yheee nheee arasso.. eommoni masuklah dulu ke rumah. akan kukirim sandi apartemennya” ungkap Jo seraya mempercepat langkahnya.
Jo memasuki apartemennya dan didapatinya ibu mertuanya telah berada di dapur rumah seraya mengeluarkan beberapa kotak makanan dari dalam tas besar yang dibawanya. Jo bergegas menaruh barang belanjaanya dan membantu Ibu JunHyung merapikan kotak makanan yang dibawanya ke dalam kulkas.
“eommoni.. kenapa kau repot-repot..?” tanya seraya membantu Ibu JunHyung
“annieo.. sejak kau pindah kesini aku belum pernah mengunjungimu..”
“jaljinesso..?” tanya Jo menanyakan kabar Ibu JunHyung
“hoooh..” jawab Ibu JunHyung seraya berjalan menuju sofa ruang tengah, dan merebahkan tubuhnya . Jo masih membereskan sisa makanan yang dibawakan oleh Ibu JunHyung. Ia pun mengambil gelas dan sebotol air putih dingin. Jo membawa minuman tersebut ke arah Ibu JunHyung yang sedang duduk mengistirahatkan tubuhnya.
“abboji..?” tanya Jo melanjutkan
“dia sedang bekerja..”
“mianheyoo eommoni.. harusnya aku yang mengunjungi kesana.” Ujar Jo seraya mempersilahkan Ibu JunHyung minum.
“ennieyo.. gwenchana.. geun-de.. junhyung masih bekerja..?”
“nhee... ia sangat sibuk mempersiapkan album barunya..”
“no gwenchana..?” tanya Ibu JunHyung kemudian
“eh..? waeyo eommoni..? gwenchanayo ge-reum..”
Ibu JunHyung meraih tangan Jo dan menggenggam telapak tangan Jo erat, “pasti kau mengalami waktu yang sulit” ujarnya pelan
“annieyo.. jeongmal gwenchanayo..”
“gomawoo.. kau tetap bertahan di sisi JunHyung”
Jo hampir saja menangis ruah di depan Ibu JunHyung saat merasakan kasih sayang yang selama ini belum pernah ia dapatkan dari seorang ibu. Jo mencoba menahan air matanya agar tak jatuh di depan Ibu JunHyung.
“aah.. eommoni.. makan malamlah disini, JunHyung oppa akan pulang cepat, dan teman dekatku juga akan kesini untuk makan malam bersama.. ibutlah bersama kami..” Ajak Jo kemudian setelah mengingat acaranya dengan JunHyung malam nanti
“aah.. pantas saja kau belanja begitu banyak..”
“ah yhee..” Jo tersipu malu saat Ibu JunHyung menunjuk ke arah belanjaanya
“aku sudah bawa banyak makanan, masak saja seperlunya. Sisanya kau bisa simpan untuk masak besok...”
“ah nhee... kamsa hamnida eommoni..” ujar Jo berterima kasih.
###
Jo membereskan meja makan di rumahnya, ia menyiapkan beberapa hidangan dibntu oleh Ibu JunHyung. Suara bel apartemennya berbunyi.
“pasti itu teman-temanku..” Ujar Jo seraya tersenyum, “aku akan bukakan pintu terlebih dulu..” pamit Jo sopa pada Ibu JunHyung.
Jo membuka pintu apartemennya dan menemui ke-tiga temannya yang kini berdiri tepat di depan pintu apartemennya.
“HEOL...” ujar Jo tak percaya dengan apa yang dilihatnya, “mwoyaa....” gumamnya pada ketiga temannya yang masih tersenyum lebar di depannya
“annyeong..” sapa SoHee yang berdiri di tengah MinHee dan SoJung
“ada apa dengan muka kalian..?” tanya Jo seraya mempersilahkan mereka masuk, “hapuslah make up kalian, itu sangat berlebihan..” ujar Jo memberi saran santai.
“eeiii.. ini bentuk usaha kami..” balas SoHee di dukung oleh anggukan MinHee dan SoJung
“terserah kalian lha..” gumam Jo seraya menuntun temannya masuk menuju meja makan.
“waahhh.... jadi begini rumah idol..daebaak..” ujar MinHee seraya melihat sekelilingnya. Padahal menurut Jo rumah ini biasa saja, seperti apartemen pada umumnya, hanya saja di dindingnya terdapat beberapa foto JunHyung berukuran A3 yang dibingkai artistik. SoHee dan SoJung juga mengarahkan pandangannya takjub pada isi apartemen JunHyung.
“benar-benar.. selera design interior JunHyung Oppa sangat luar biasa..” gumam SoHee diikuti anggukan yang lain.
“perkenalkan.. ini JunHyung-oppa Eomma..” Ujar Jo memperkenalkan ketiga sahabatnya pada Ibu JunHyung.
“wwah.. wwah... welcome..” sambut Ibu JunHyung ramah. Selama ini Ibu JunHyung hanya pernah menyambut member Highlight di rumahnya. Selebihnya JunHyung tak pernah membawa temannya yang lain ke rumah. Baru ini juga Ibu JunHyung merasakan memiliki seorang anak perempuan yang dapat diajak masak bersama dan membahas hal menarik lainnya bersama. Berbeda dengan JunHyung yang sbuk dengan jadwalnya, selama ini JunHyung mengunjungi kedua orang tuanya hanya untuk sekedar menyapa dan makan bersama. Ia bahkan tak pernah belanja bersama atau melakukan hal-hal menarik lainnya.
“ah.. anyyeong haseyo eommoni..” sapa ketiga teman Jo
“wahhh.. menyenangkan sekali punya anak perempuan, kalian duduklah.. “ ujar Ibu JunHyung bersemangat.
“aaah.. gomapsimnida eommoni..” ujar SoHee diikuti anggukan MinHee dan SoJung
Jo tersenyum dan kembali menemani Ibu JunHyung menyiapkan beberapa buah segar di atas meja.
“geun-de eommoni.. apa sebelumnya JunHyung oppa tak pernah membawa teman wanitanya ke rumah..?” tanya SoHee di tengah-tengah obrolan mereka
“JunHyung-i... eobso.. “ jawab Ibu JunHyung cepat, “dia hanya membawa anggota lainnya dan beberapa teman dekatnya, mmmm sunggyu infinite, heechul super junior, mmm” Ibu JunHyung berhenti sejenak dan berpikir, “aahhh.. namja idol” lanjutnya seraya tertawa
“wooo..” terdengar jawaban dari ketiga sahabat Jo.
Beberapa saat kemudian, terdengar pintu apartemen terbuka.
“waah.. itu pasti oppa..” ujar Jo seraya berjalan ke arah pintu untuk menyambut JunHyung.
...
“aah.. oppa wasso..” sapa Jo saat dijumpainya JunHyung sedang melepas sepatunya
“ooh..” ujar Junhyung seraya tersenyum lebar. Sejenak ia terdiam melihat beberapa sepatu yang terasa asing. Ia menggrenyutkan dahinya.
“palli kajja.. semua sudah menunggu..” ajak Jo cepat
“semua..? nugu nugu..?” tanya JunHyung penasaran seraya mengikuti langkah Jo.
Langkah JunHyung terhenti saat dilihatnya sang ibu dan ketiga sahabat Jo telah duduk mengelilingi meja makan. Ia terlihat cukup terkejut
“no wasso..” sapa Ibu JunHyung
“wae .. eomma wae wasso..?” tanya JunHyung masih dengan terkejut
“kenapa..? apa aku tidak boleh datang” jawab Ibunya
“oppa.. kenalkan uri chingu.. SoHee, SoJung, MinHee.., mereka yang ingin kenalkan pada oppa..” ujar Jo memperkenalkan ketiga sahabatnya.
Bagaikan jumpa fans dengan jarak terdekat dengan idol, bahkan JunHyung menyalami ketiganya satu persatu, hingga ketignya membeku seketika ditempat.
“waeyo..?” tanya JunHyung sopan melihat respon ketiga sahabat Jo
“YA.. ~ sadarkan diri kalian..” ujar Jo menyadarkan kebekuan ketiga temannya tersebut.
“buropta..” gumam MinHee
“nadoo..” tambah SoJung
“jal saeng-ida..” lanjut SoHee
“huh..?” JunHyung masih belum terbiasa dengan reaksi mendadak ketiga sahabat Jo. Karena ketiganya merupakan sahabat dekat Jo, JunHyungpun merasa harus bersikap sopan pada mereka dan tak bisa acuh begitu saja.
“biarkan saja oppa.. mereka itu fans-mu.. ya begitulah..” ujar Jo santai seraya mempersiapkan semangkuk kecil nasi di atas meja untuk JunHyung.
“aahh.. gomapsimnida..” ujar JunHyung sopan pada ketiga teman Jo
“ah.. annieyo.. Jo juga merupkana fans beratmu saat SMA, dia juga sering bercerita tentang....” belum sempat SoHee menyelesaikan ucapannya, Jo buru-buru untuk menghentikannya.
“YA.. ~” ujar Jo yang kemudian memotong ucapan SoHee
“ah wae..” protes SoHee
Jo memberikan isyarat pada SoHee dengan bahasa wajahnya untuk menyembunyikan fakta tersebut pada JunHyung.
“waeyo.. waeyoo..?” JunHyung dibuat semakin penasaran.
“anni.. meogja..” jawab Jo seraya memaksakan senyumannya
JunHyung hanya tersenyum melihat ke arah Jo. Ia mengetahui bahwa Jo pernah datang ke fansign Beast dulu, namun ia tak menyangka bahwa Jo adalah fans-nya. Jo hanya bercerita bahwa ia mengantarkan temannya. Mengetahui kenyataan bahwa Jo merupakan fans-nya membuat JunHyung sangat senang.
Ibu JunHyungpun mengajak semuanya untuk mulai makan. Obrolan ringan-pun berlangsung cukup seru. Namun terlihat kekecewaan di raut muka JunHyung. Tentu saja, bagaimana tidak kecewa dirinya saat mengetahui bahwa acara makan malam ini bukan hanya dirinya dan Jo. Melainkan bersama dengan ibunya dan ketiga teman Jo.  Ia mengira bahwa Jo akan menyiapkan acara special khusus untuk mereka berdua.
Setelah 2 jam berlangsung, JunHyungpun pamit untuk mengantarkan ibunya kembali pulang. Sedangkan ketiga teman Jo,  membantu Jo untuk membereskan bekas makan malam mereka.
“wwahhh.. Jo-ya buropta..” ujar SoHee saat mencuci piring bersama Jo.
“nado Jo ya,,,,” tambah MinHee diikuti anggukan dari SoJung
Jo hanya tersenyum mendengar pujian yang tak henti-hentinya dari ketiga-sahabatnya tersebut. Bagi Jo menikahi seorang idol bukanlah sesuatu yang spesial, namun yang membuat pernikahannya spesial adalah karena seorang JunHyung. Walaupun JunHyung bukanlah idol, ia akan tetap merasa bersyukur dapat bersamanya.
###
Pagi itu JunHyung memng memiliki schedule siang hari, sehingga ia dapat menikmati sarapan pagi bersama Jo sebelum Jo berangkat ke kampus. Namun sejak kepulangannya dari mengantar ibunya JunHyung menjadi begitu pendiam. Ia terlihat tidak nyaman dan kesal pada Jo. Bahkan saat duduk di meja makan pagi itu, JunHyung memakan telur gulungnya pelan, dan terlihat tidak nafsu. Saat Jo mengajaknya bicara ia hanya mengiyahkan pelan. Jo merasa semakin tidak nyaman dengan keadaan seperti itu.
Di tengah sarapannya, Jo secara mendadak menaruh sendoknya dan menatap JunHyung lekat “ah oppa.. wae..?” tanya Jo, bagaikan gelas yang terisi air dan telah tumpah.
JunHyung sedikit terkejut dengan reaksi tiba-tiba Jo
“wae..?” JunHyung bertanya ragu
“mwoga wae.. no waeyo..? kau hanya diam sejak tadi malam... kalau ada yang mau kau katakan saja..” Jo berkata tegas pada JunHyung
JunHyung menelan ludahnya pelan. Ia berpikir harus mengatakannya apa tidak pada Jo. Melihat JunHyung yang ragu-ragu membuat Jo semakin geram
“ah waeyo..?” Jo setengah berteriak pada JunHyung
“ke-ge..” JunHyung memulai pembicaraan, namun terhenti lagi
“wae..?” tanya Jo antusias
“ke-ge..” JunHyung kembali mengulang kalimat yang sama
Jo menganggukkan kepalanya menunggu penjelasan JunHyung
“ke-ge..” JunHyung kembali mengulang apa yang sudah ia katakan
Jo menarik nafas pelan, “aaiii jinjjaa..” gerutu Jo, “ah wae wae wae .. palli..” Jo semakin tidak sabar.
“kau bilang akan makan berdua, kenapa kau mengundang ibuku dan teman-temanmu....” Protes JunHyung kemudian
“heoll..” balas Jo terkejut.. “jad karena itu kau bersikap seperti ini padaku..”
“aku sudah sangat bersemangat karena kupikir kita akan makan berdua..” protes JunHyung kembali
“kau kan sudah berjanji untuk makan bersama teman-temanku.. aku hanya memberimu kejutan..”
“kau juga mengajak ibuku..”
“yaa ~ apa kalau ibumu bilang dia sudah di depan rumah, kau akan mengusirnya..??? lagi pula kau sudah lama tidak mengunjungi ibumu..”
JunHyung hanya terdiam mendengar ucapan Jo.
“kau masih marah..?” tanya Jo kemudian
“molla..” jawab JunHyung pelan
“aah.. arasso arasso.. ayo kita jadwalkan lagi makan berdua..” ujar Jo menenangkan JunHyung
“jinjja..”
“hoh..”
“jinjja.. jinjja..?” JunHyung meyakinkan Jo
“jinjja yo.. yaksok..” balas Jo, “geurenika.. jangan marah lagi..” lanjut Jo seraya tersenyum tipis pada JunHyung
“assaa... okkeyy..” ujar JunHyung semangat, “kalau begitu..” JunHyung membuka jadwalnya di ponsel, “aku akan menjemputmu nanti jam 8 malam.. kau tunggu aku di kampusmu..” lanjutnya
“arasso”
“yaksok.. jangan kemana-mana, dan..” JunHyung menghentikan ucapannya
Jo terdiam menunggu JunHyung yang terlihat ragu-ragu
“dan jangan bersama siapapun.. termasuk profesormu itu..” lanjut Junhyung pelan
Jo menatap lekat wajah JunHyung, “arasso..” jawab Jo pelan diikuti senyumannya
###
Entah mengapa hari ini Jo lebih semangat saat menjalani jam-jam perkuliahannya. Ketiga temannya tak henti-hentinya membahas fenomena berjumpa JunHyung di meja makan malam kemarin. Jo hanya tersenyum dan sesekali menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat tingkah gila ketiga temannya yang masih belum sepenuhnya tersadar dari pesona JunHyung “oppa”. Mereka belum tahu saja apa yang harus dihadapi gegara makan malam bersama tersebut. Ia harus meredakan sifat kekanak-kanakan JunHyung.
Malam itu, Jo menyelesaikan dengan cepat tugas yang diberikan oleh KyuHyun padanya untuk perkuliahan esok. Pukul 7:30 Jo telah merapikan barang-barangnya dan hendak bergegas menuju lobby fakultas. Ia kembali bertemu KyuHyun dalam perjalananya.
“kau sudah mau pulang..?” sapa KyuHyun
“ah yhe..” jawab Jo, ia sedikit kurang nyaman mengingat kejadian yang terjadi antara KyuHyun dan JunHyung tempo hari, “chogiyo.. kyusungnim..” ujar Jo pelan
“hmmm..?” tanya KyuHyun, ia membaca dengan jelas rona ketidak-nyamanan di wajah Jo
“soal kejadian kemarin..” Jo menghentikan ucapannya dan menggigit bibir bawahnya.
“sudah lupakan saja, lagi pula aku sudah melupakannya..”
“ah.. nhe.. kamsa hamnida.. keurigu.. jeongmal jungsuhamnida..” balas Jo diikuti senyum leganya, “ah.. untuk tugas yang ada kirimkan pada saya kemarin, sudah saya kirim ulang ke-email ada..” lanjut Jo bersemangat
“baiklah nanti aku check..”
“kalau begitu saya pamit dulu..” pamit Jo seraya bergegas menuju lobby fakultas.
Jo berdiri di depan lobby fakultasnya, belum dijumpainya mobil JunHyung. Iapun melirik jam tangannya, “ah.. masih ada 5 menit lagi..” gumamnya. Jo melihat ke arah langit malam yang terlihat hambar tanpa bintang, dapat dipastikan bahwa mendung tebal tengah menyelimuti bintang-bintang tersebut, “aku harap tidak akan hujan malam ini..” gumam Jo kembali.
Waktu tengah menunjukkan pukul 09:15, sudah satu jam lebih Jo menunggu kedatangan JunHyung yang tuk kunjung muncul. Suara rintik hujan mulai terdengar dan mengiringi penantian Jo. Sebelumnya Jo juga pernah menunggu JunHyung, namun saat itu ada KyuHyun yang menemaninya, jadi ia merasa tak sendirian. Semenjak kejadian antara KyuHyun dan JunHyung, Jo menjadi kurang nyaman berada di sekitar KyuHyun. Bukan karena KyuHyun, tapi karena kehidupannya yang membuat profesornya tersebut ikut terseret dan mendengar perkataan kurang sopa dari JunHyung. Ia tak ingin kembali menorehkan ketidak sopanan pada KyuHyun. Jo sangat berterima kasih dan berhutang budi pada KyuHyun, karenanya ia tak akan menyakitinya.
Namun siapa sangka bahwa saat ini KyuHyun tengah tersakiti melihat Jo menunggu JunHyung dalam keadaan hujan yang semakin deras di luaran sana. Ingin sekali ia menghampiri dan menemani Jo, atau bahkan segera mengantarkan Jo pulang agar gadis itu bisa segera beristirahat di rumah dan menghangatkan dirinya. Namun Kyuhyun dapat membaca dengan jelas bagaimana perubahan Jo padanya sejak kejadian hari itu. Ia menyesal telah membalas dan meladeni omongan JunHyung. Harusnya ia cukup diam agar tidak terlihat ikut campur. Ia mengira bahwa Jo tidak nyaman karena tindakannya.
Di sisi lain, JunHyung mengendarai mobilnya ddengan kecepatan tinggi di tengah derasnya rintik hujan malam itu. Ia terlihat begitu cemas, dan berulang kali melirik jam tangannya. Iapun tak segan-segan mengklakson panjang mobil-mobil yang menghalangi jalannya.....

(to be continue..)