(koridor XX Management)
Jo dan Jinyoung tidak
sengaja berpapasan waktu berjalan
“bukahkah kau terlihat
mudah ?” Tanya Jonyoung saat berjalan melewati Jo. Jo mengehntikan langkahnya
dan menoleh pada Jinyoung yang juga menoleh pada lalu melipat kedua tangannya
di dada
“mwo ??” Tanya Jo
“heh,, “ Jinyoung
mengerlingkan pandangannya “kau… terlihat sangat mudah “ jawab Jinyoung ketus
Jo tersenyum kecil
“kenapa kau tiba-tiba
berbicara padaku, bukankah kau bilang kau tidak ingin bicara lagi denganku. “
“aku hanya memberimu
saran, sebelum kau terluka , berhentilah berusaha terlalu keras,”
“ya~” Jo menindikan
nadanya “ Minjae bukan orang sepperti itu, dia selalu menepati janjinya” Ujar Jo.
“kkau menyukainya ?” Tanya
Jinyoung seraya mengeryitkan dahinya.
“bukan urusanmu” jawab
Jo seraya berbalik meninggalkan Jinyoung.
Minjae tak sengaja
melihat kejadian tersebut dari kejauhan.
***
Malam itu, di tempat
laundry dorm yang sudah sepi dan gelap, Jo duduk di atas salah satu mesin cuci
yang kosong, seraya menangis pelan.
Minjae yang tak sengaja
melewati ruang cucipun melihat Jo, dan mendekati Jo pelan. Berpura-pura tidak
mengetahui bahwa Jo menangis.
“kenapa disini ?” Tanya
Minjae
“aaah..” Jo kaget dan
segera membersihkan air matanya. “anniyo.. “ jawab Jo singkat
Minjae pun duduk
disebelah Jo.
“Jo ya~ kau ingat dulu
waktu kecil kita sering duduk diatas mesin cuci dan berpura-pura sedang
mengendarai mobil saat mesin dinyalakan.. bukankah itu menyenagkan..” ujar
Minjae diikuti tawanya.
Jo tertawa pelan
“kau benar, buankah
dulu selalu menyenangkan” Jo semakin tertawa lebar sat mengingat semuanya
bersama Minjae.
“mulai sekarang, aku
ingin kita tertawa lagi seperti dulu.. bersamaku, kau” ujar Minjae serius di
akhir cerita mereka berdua.
Jo berhenti tertawa dan
melihat kea rah Minjae yang terlihat serius.
“aku ppernah melihatmu
menangis sekali waktu aku akan pergi, aku ingin mulai sekarang, kau akan terus
begitu, kau hanya menangis saat aku akan pergi meninggalkanmu, bukan untuk
orang lain. karena aku tidak akan meninggalkanmu..” jelas Minjae, membuat Jo
semakin merasakan ketulusannya.
Minjae meraih tangan
Jo.
“ya~ uri chingu..
sahbat terbaikku waktu kecil, aku ingin kau menjadi sahabat terbaik dalam
hidupku sampai nanti.. di masa depanku, beradalah disisiku Jo.. “ Ujar Minjae .
Tatapan Minjae pada Jo,
Jo tak bisa mngartikannya. Yang dia tahu bahwa Minjae sangatlah berharga bahkan
sebelum ia mengenal Jinyoung, Jo hanya tahu bahwa ia pernah merasakan
kehilangan yang mendalam sebelum Jinyoung akhirnya datang dan sejenak mengisi
posisi Minjae. Yang Jo tahu adalah bahwa benar Minjae merupakan cinta
ertamanya. Yang sekarang Minjae menetpati janjinya kembali pada Jo. Saat posisi
itu kembali kosong, pemilik sesungguhnya kembali dan mengisi kempali posisi itu
di hati Jo.
Jo tersenyum pada
Minjae ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar