Jumat, 09 Februari 2018

[FF] Heartbeat

Ditulis pada 28 Juli 2013
Oleh : Cahya Tunshorin

“Shiroo..... jeongmal shirooo..” Jo berteriak didepan orang tuanya.
“Jo... “ ayahnya berusaha menjelaskan kepada Jo tentang situasi yang dihadapi Jo saat ini “Jo.. dengarkan Appa... cedera kakimu tidak memungkinkan kau untuk terus melanjutkan sekolah di sekolah dance USA”
Jo yang keras kepala menutup kedua telinganya dengan telapak tangannya. Ibunya berusaha menenangkan Jo.
“Jo.. dengarkan Appa berbicara..” ibunya memeluk kedua lengan Jo.
Keputusan yang sudah bulat. Sekeras kepalanya Jo, ia tak akan bisa mengubah keputusan ayahnya. Ia benci dengan keadaanya, keadaan kakinya memaksanya untuk menyerah pada mimpi besarnya.Jo mengemasi barang-barangnya. Ia harus meninggalkan USA untuk tinggal kembali di kampung halamannya di seoul, South Korea.
“Jo..” ayahnya memasuki kamar Jo pelan. Jo tak menghiraukan kedatangan ayahnya. “ini tiketmu.. besok kau berangkat jam 09:00 pagi.. aku sudah menghubungi nenekmu. Besok Suho akan menjemputmu dibandara” ayahnya meletakkan tiket Jo diatas meja kamar dan bergegas pergi meninggalkan Jo.
“ini bukan mimpi..” ujar Jo pelan. Jo menghembuskan nafas panjang dan membaringkan tubuhnya di ranjang.
Jo berharap sepupu tercintanya Suho dapat menghiburnya di korea nanti. Suho sangat mengerti keadaan Jo, mimpi Jo, keinginan Jo, bahkan bisa dibilang Suho jauh lebih mengenal Jo dari pada Jo mengenal dirinya sendiri. Jo menghabiskan tiap liburan masa sekolah dasarnya di korea teat di rumah neneknya dimana Suho tinggal. Suho yang tak lagi punya orang tua hanya tinggal berdua bersama neneknya di rumah besar di pusat kota seoul. Jo sangat merindukan pelukan Suho disaat-saat menyedihkan seperti sekarang. Suho bahkan segera meninggalkan korea menuju USA saat mendengar kecelakaan Jo 3 Bulan yang lalu yang menyebabkan cedera parah di pergelangan kaki Jo.
Jo tersentak ketika ia teringat akan sosok sahabat, tepatnya orang yang ia temui di sekolah dasar USA. Orang pertama yang menjadi temannya ketika ia pertama kali pindah ke USA , teman sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah ke atas, bahkan satu kelas di university of art USA dance class. Jo menyadari inilah yang paling membuatnya sedih untuk meninggalkan USA, ketika Jo harus meninggalkan dan mulai hidup jauh dari Kris, cinta pertamanya. Jo menarik nafas panjang. “lebih baik tidak memberitahu kris..” ujar Jo pelan..
>>> 
Jo menarik kopernya gontai.
“Jo....” Suho melambaikan tangan pada Jo yang baru saja keluar melalui pintu kedatangan internasional bandara incheon. Jo memberi senyum pada Suho dan berjalan ke arah Suho. Suho agaknya menyadari keadaan Jo yang masih belum bisa menerima sepenuhnya. Suho berlari ke arah Jo dan merangkul bahu sepupunya itu.
“Jo-a..~ “ Suho menatap Jo dengan senyum manisnya.
“wae...?” tanya Jo pelan. Suho tidak menjawab tapi terus tersenyum menatap Jo
“ah waeyo....?? kau membuatku takut oppa..” protes Jo yang merasa tidak nyaman.
“nomu bogoshipposo..” jawab Suho seraya mencubit kedua pipi Jo.
“.. ya~~.. appo..” elak Jo .
Suho tertawa melihat protes Jo padanya.
“kaja...” ajak Suho kemudian.
>>> 
(Jo POV)
Aku memasuki Daehan Art School, tempat Suho Oppa bersekolah. Hanya saja kelas yang aku tempati berbeda satu tingkat dengan kelas Suho oppa. Aku agak kurang nyaman ketika harus kembali memperkenalkan diri di depan kelas. Ini sudah pernah aku lakukan dulu.. knapa aku harus mengulangnya..??. Guru Hyun, wali kelasku mempersilahkan aku duduk di bangku agak belakang namun bukan yang paling belakang, masih tersisa 2 bangku dibelakangku yang sudah ditempati oleh siswa lama Daehan. Aku menarik nafas panjang ketika pertama kali menduduki bangku sekolah baruku. Semua murid melihatku dengan tatapan tak percaya. Sudah bisa aku bayangkan mereka bertanya-tanya dalam otak mereka bagaimana bisa seorang siswa beralih dari sekolah art favorit USA ke sekolah art korea, walau bisa dibilang favorit di korea, tapi standardnya jauh dibawah USA.
Aku melihat sebentar sekekeliling bangkuku. Aku mengarahkan pandanganku kebelakang tepatnya dibangku paling belakang pojok sebelah kiriku. Kulihat seorang siswa berambut pink dengan headset terpasang di kedua telinganya, ia hanya memandang keluar jendela yang ada tepat di sebelah kirinya, mukanya terlihat dingin, terlihat ia sama sekali tidak berminat berada di sekolah. aku masih memperhatikannya sampai dia mengalihkan pandangannya padaku. Tak sengaja aku menatap tepat dikedua matanya. Betapa terkejutnya aku ketika aku merasa canggung, kacau, dan.... ??? ada apa??? Aku segera kembali mengaihkan pandanganku kedepan.. ini pertama kalinya aku merasa seperti ini. Hatiku mau meledak, rasanya... rasanya sungguh aneh.. aku memegang dadaku berusaha menekan debaran jantungku yang semakin meninggi.
Bel berbunyi nyaring. aku bergegas berdiri , ingin segera keluar kelas. Aku melangkah dari bangkuku, saat aku keluar dari bangkuku aku terhenti. Aku merasa menghalangi langkah seseorang dibelakangku. Seseorang yang terhenti dan sekarang berdiri sangat dekat dibelakangku. Aku menoleh kebelakang, aku melihat dada bidangnya tepat dibelakang kepalaku. Ku arahkan kepalaku ke atas. Anak berambut pink terebut tepat berada di belakangku dan sekarang wajahku tepat berhadapan dengan wajahnya. Aku agak tersentak dan dengan cepat maju satu langkah dan mengarahkan pandanganku kembali ke depan. Aku segera melangkah cepat keluar kelas. Aku menghembuskan nafas berat ketika akhirnya menghirup udara luar kelas.  Aku memegang erat pegangan ranselku.. kemudian kembali memegang dadaku berharap jantungku berdetak lebih ringan.
“Jo..” terdengan Suho oppa memanggilku. Aku tersenyum ke arah Suho oppa.
“bagaimana kelas pertamamu..??” Tanya Suho padaku.
“apa aku harus menjawab pertanyaanmu..?”
“ya~.. “ Suho oppa segera merangkul bahuku dan mengajakku pulang. “kajja.. kita ke basecampku dulu..” ajak Suho oppa padaku.
Aku hanya membalasnya dengan ekspresi mengajukan pertanyaan. Suho oppa tersenyum melihat ekspresiku.
“aku ada basecamp tempat latihan bersama teman-teman satu group ku.. exo..” Ujar Suho kemudian.
“exo..??” tanyaku penasaran
“ya.. exo.. nama groupku.. kami biasa berlatih dance dan menyanyi di situ.. kajja..”
Aku terdiam sejenak dan tiba-tiba merasa tidak nyaman, Suho opa seperti menyadari ketidaknyamananku.
“ya~.. jangan khawatir.. aku tahu kau merindukan dance.. kau bisa melihat kami latihan disitu,... mereka semua anak yang baik. Mereka pasti akan menerimamu sebagai teman baru.. aku sudah bilang pada mereka bahwa hari ini aku membawa sepupuku.. ya~.. berhentilah bersedih.. kau pasti akan senang berada disekitar exo... kami termasuk idol di kalangan remaja korea.. kau beruntung menjadi sepupuku.. :D”  ujar Suho oppa dengan senyum lebar manisnya. Aku tersenyum lega melihat wajah Suho oppa. Dia benar-benar  malaikatku.
“kajja..” Suho oppa menggenggam erat tanganku dan mengajakku pergi
“oppa..” aku memanggilnya pelan.
“nhe..”
“gomawoo....”
Suho oppa hanya tersenyum lebar mendengar ucapan terima kasihku.
“oppa.. aku mungkin bisa gila kalau tidak ada kau..” ungkapku kemudian. Suho oppa mengeratkan pegangannya di tanganku dan dengan ceria berjalan di sampingku, tepat disampingku, dan itu membuatku merasa sangat lega, sangat lega mengetahui aku mempunyai Suho oppa disampingku.
>>> 
Suho memperkenalkan Jo pada anak exo. Mereka menyambut hangat kedatangan Jo di basecamp mereka.
“annyeong.. jaeiremen Jo imnida..” Jo memperkenalkan diri di depan member exo.
“annyeong.. Suho sudah menceritakan tentang dirimu pada kami.. wah.. kami sangat terhormat mendapatkan tamu dari USA. “ sambut Baekhyun salah seorang member.
“Jo. Ini Baekhyun..” ujar Suho pada Jo. Jo menyambut hangat uluran tangan Baekhyun.
“annyeong.. Chanyeol imnida..”
“Chen imnida..”
“Kai imnida..”
“D.O imnida..”
“Lay imnida..”
“Tao Imnida.. “
“ya~ Cuma kalian..?” tanya Suho pada teman-temannya
“xiumin sedang bermain game bersama Luhan didalam.. “ jelas Lay seraya memilah-milah CD yang akan diputar hari ini.
“Xiumin-a.... Luhan-a...” Suho memanggil kedua temannya.
“jangan ganggu kami..” teriak Xiumin dari dalam.
Jo mencoba melihat ke dalam ruangan suara Xiumin berasal. Jo melihat dua orang sedang bermain game. Xiumin menoleh ke arah Jo.
“Annyeong... “sapa Xiumin agak tak peduli.
“wow.. dia terlihat seperti anak kecil,, sangat muda..” batin Jo saat melihat Xiumin.
Luhan mengarahkan pandangannya ke arah Jo. Luhan hanya mengangkat sebelah tangan untuk menyapa Jo, diikuti dengan senyum kecilnya. Kemudian Luhan kembali berfokus pada Game yang dimainkannya bersama Xiumin.
“ya~ Suho sudah menceritakan semuanya pada kami.. kau tidak usah khawatir.. kau bisa melihat kami latihan setiap hari.. kau mungkin bisa berlatih kadang-kadang dengan kami.. ya.. bisa gerakan yang tidak terlalu mengganggu kakimu..” ujar Chnayeol tiba-tiba seraya merangkulkan tangannya di pundak Jo.
Jo hanya tersenyum, sudah lama ia merinduhkan kehangatan kebersamaan seperti sekarang ini.
“mana sehun..?” tanya D.O pada yang lainnya.
“masih ada lagi temanmu yang belum datang ?” tanya Jo pada Chanyeol yang kebetulan posisinya paling dekat dengan Jo
“ya tinggal sehun.. dia anggota temuda.. “ jawab Chanyeol santai.
“Hey.. bukankah kau dari kelas 2.C ??” tanya Chen tiba-tiba pada Jo. Jo hanya mengangguk menjawab pertanyaan Chen
“berarti kau satu kelas Sehun..” sambung Kai kemudian
“jinjja?” tanya Jo
“kau tidak mengenal sehun?” tanya Lay pada Jo.
“ya~ dia baru masuk tadi pagi” sahut Suho
“lagi pula dengan kepribadian sehun .. wajar kalau dia dia tidak mengenalnya” ujar Tao dari arah belakang.
“ya dia sedikit kaku, juga dingin, dan jarang berbicara” ujar Lay
Jo  tercekat, entah mengapa mendengar seseorang yang kaku, dingin, dan jarang berbicara membuat Jo teringat pada sosok siswa berambut Pink yang duduk di bangku pojok kelas baru Jo.
“itu dia datang..” kata Baekhyun kemudian. Semua menoleh ke arah pintu depan, Jo membalikkan badannya ke arah pintu depan.
>>> 
(Jo POV)
Aku serasa dibuat membeku oleh langkah kaki yang memasuki basecamp exo tersebut. sseorang berambut pink, Sehun. Mendegar namanya disebut membuat aku seikit merinding. Sehun tersenyum pada semua member exo. Pertama kali aku melihat senyumnya, senyum yang dingin tapi terasa hangat. Aku pasti sudah gila karena seorang sehun. Sehun membungkam senyumnya saat matanya tepat melihat sosokku, lalu ia melihat ke arah Suho dengan mata penuh tanda tanya.
“dia sepupuku..” ujar Suho menjawab apa yang dipikirkan Sehun.
“ah~” hanya suara itu yang terdengar dari mulutnya, sehun kemudian menuju kursi panjang yang ada di pojok kanan ruangan, meletakkan ranselnya dan membaringkan tubuhnya.
Dia begitu menakjubkan, dia seperti meninggalkan jejak hembusan angin yang meneduhkan. Entah apa yang aku rasa sekarang, aku hanya ingin mengenalnya, bahkan belum satu menit dia tersenyum, aku sudah kembai rindu akan senyumannya.
>>> 
Xiumin dan Luhan berjalan ke luar menuju tempat berkumpulnya para member. “wah.. kau lebih manis ternyata..” ujar Xiumin tepat di depan wajah Jo. Jo sedikit tersentak dan mundur menjauhi wajah Xiumin.
“apa yang kau lakukan..?” Suho menarik baju belakang Xiumin.
“aku hanya ingin melihatnya dari dekat.. aku tadi Cuma menyapanya dari dalam... ternyata sepupumu manis juga...” bela Xiumin.
Luhan duduk tak jauh dari Jo duduk, Jo melihat kearah Luhan. Luhan yang asyik dengan game baru di Iphonenya tak menyadari bahwa Jo memperhatikannya.
“wah.. dia keren juga..” batin Jo masih dengan mata lekat memandang Luhan.
“ta.. da..” Bakhyun dan Chanyeol yang tadi keluar untuk membeli makanan akhirnya tiba dengan dua kentong plastik besar di tangan Chanyeol
“ya~ harusnya kau membantuku membawanya” keluh Chanyeol pada Baekhyun
“kau kan lebih tinggi, kau pasti lebih kuat..” jawab Baekhyun ringan.
Jo tertawa kecil melihat ulah Baekhyun dan Chanyeol. Jo berhenti tertawa ketika menyadari mata Sehun memperhatikannya. Jo mengalihkan pandangannya ke arah Sehun seketika juga. Sehun menghela nafas kemudian berdiri dari tempatnya dan menuju ke arah Chanyeol, mengambil kantong plastik dari tangan Chanyeol dan membukannya.
“asa....” semua member exo berebut mengambil makanan dari kantong plastik tersebut.
“ini.. Yogurt adalah makanan terlezat..” ujar Xiumin seraya memberikan segelas Yogurt pada Jo.
Jo terkesima sesaat melihat senyum lebar Xiumin. Aura ceria Xiumin memberikan energi positif pada Jo. Jo merasa nyaman saat melihat Xiumin tertawa dan bercanda. Ada saat dimana Xiumin menoleh pada Jo dan tersenyum lebar di sela-sela candanya dengan member exo. Semua terlihat ercanda kecuali Luhan yang asyik dengan game.nya. Sehunpun terkadang tersenyum dan tertawa kecil mendengar lelucon teman-temannya.
“berikan ponselmu..” Xiumin tiba-tiba mengambil ponsel yang dipegang Jo.
Jo terperanjat namun tidak bisa mengelak. Dengan cepat xiumin memasukkan nomernya dan mengambil nomer Jo.
”aku mungkin akan sering menghubungimu...” ujar Xiumin dengan mengembalikan ponsel Jo.
“kau menyukainya..?” tanya D.O tiba-tiba pada Xiumin.
Jo agak kaget mendengar pertanyaan D.O begitu juga semua member exo. Bahkan Luhan menghentikan game yang sedang dimainkannya untuk mendengar jawaban dari Xiumin. Xiumin melihat sekelilingnya yang sekarang tertuju padanya. Xiumin berhenti pada wajah Suho.
“aku akan menjaga sepupumu.. kau jangan khawatir..” ujar Xiumin pada Suho.
Suho melemparkan kaleng minuman pada Xiumin. D.O tertawa mendengar  apa yang dibicarakan Xiumin. Jo tercengang mendengar penuturan Xiumin pada Suho. Suho pun tersenyum lega, diikuti yang lainnya. Luhan tersenyum pelan dan melanjutkan permainannya. Jo melihat ke arah Sehun. Sehun terlihat sama datar, dingin, dan entah mengapa Jo merasa gelisah ketika melihat tawa lega semua member exo kecuali Sehun.
>>> 
Pagi itu, Jo berangkat terpisah dengan Suho karena Suho harus berangkat cukup pagi ke sekolh ntuk mengikuti kelas pengganti. Jo terhenti di depan bangkunya ketika melihat segelas Yogurt di atas bangkunya. Jo menyadari bahwa itu adalah Xiumin, Jo menaruh tasnya dan segera duduk, ia menoleh kebelakang, tepat ke arah bangku Sehun. Namun, tidak didapatinya soosk Sehun. Jo bertanya-tanya kenapa Sehun belum berangkat. Ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah semula. Pandangannya terhenti pada sosok Sehun yang berjalan memasuki kelas. Jo menunduk ketika Sehun berjalan melewati dirinya. Rasanya detak jantung Jo semakin cepat saat itu. Sehun seperti Biasa duduk dan memasang headset di kepalanya, melihat ke luar jendela seraya mendengarkan musik.
>>> 
(Sehun POV)
Aku benar-benar mencoba menahan pandanganku dari gadis didepanku, aku tak tahu kenapa musik yang biasa aku dengarkan setiap hari sejak kemarin menjadi sangat cepat berdengung,, aku bahkan merasakan musikku semakin berwarna. Berapapun lamanya aku melihat lapangan bola dari jendela kelas ini, sejak kemarin pandanganku menjadi kosong. Aku bahkan tak mengerti apa yang aku rasakan. Aku merasa marah ketika melihat Jo memegang gelas Yogurt yang di berikan Xiumin padanya. Tapi aku tahu Xiumin tidak akan memberikan gelas Yogurtnya pada siapapun, dia adalah orang pertama, orang yang membuat musikku  berwarna untuk pertama kalinya adalah orang yang menerima Yogurt Xiumin untuk pertama kalinya pula. Aku.. mungkin aku memang tak seberani dan tak secerah Xiumin, itu membuatku ragu untuk berbicara padanya. Itu membuatku ragu untuk menatapnya. Aku memejamkan mataku.
“ya~,,..” terdengar suara memanggilku. Aku membuka mataku dan melepas hedset dari telingaku. Jo berdiri tepat didepanku. Aku melihatnya menaruh gelang kesayanganku diatas mejaku. Aku menatapnya kemudian
“kau menjatuhkannya tepat saat kau melewati bangkuku” ujar Jo cepat. Ia membalikkan badanya hendak kembali kebangkunya. Secara refleks aku menggenggam tangannya cepat. Jo terlihat kaget saat dengan cepat ia kembali berbalik dan menatap tajam ke arahku. Aku melepaskan genggamanku padanya.
“gomawo..” ucapku pelan, aku kembali memasang headsetku dan memjamkan mataku saat Jo masih dengan mata tak percaya melihat ke arahku. Jo kembali ke tempat duduknya, langkahnya terdengar seperti musik dihatiku. Aku merasa marah pada diriku yang dengan bodohnya menggenggam tangan Jo hanya untuk mengucapkan terima kasih..
“pabo..” batinku
>>> 
(Xiumin POV)
Aku bergegas membereskan peralatan sekolahku. Aku ingin segera menuju kelas Jo. Entah mengapa aku sangat bersemangat..
“eoddiyo???” tanya Luhan
“menuju kelas Jo”
“no jeongmal Jo Chuaa..??”
Aku hanya tersenyum. Aku berhenti tepat di pintu kelas Jo. Langkahku berat ketika melihat Jo memandang lekat Sehun yang duduk di belakang dalam keadaan tertidur. Sesekali Jo menundukkan wajahnya dan kembali memandang Sehun. Kakiku semakin berat untuk kugerakkan. Luhan tiba-tiba merangkul bahuku dari belakang..
“Ya~ kau tidak masuk..?” tanyanya padaku.
Luhan memandang ke dalam kelas Jo. Mungkin ia juga melihat Jo yang memandang lekat Sehun. Luhan menguatkan pegangannya di bahuku. Kakiku mulai kembali ringan saat sehun membuka matanya, melepas headsetnya, melihat sekilas Jo dan kemudian melambaikan tangan padaku dan Luhan.
“Sehun-a... palli kajja..” ajak Luhan pada Sehun.
Sehun berdiri dari tempatnya menuju kearah kami.
“kajja” ajak Sehun.
“Hyung .. kau tidak ikut..?” tanya Sehun padaku
“anniya.. dia mau menemui Jo” jawab Luhan kemudian mengajak Sehun pergi
“Jo..” aku mulai mendekati tempat duduk Jo
“gomawoo yogurtnya oppa...”
“besok hari minggu..” ujarku
“mwo..?”
“maksudku.. apa kau punya waktu luang...?”
Jo menganggukkan kepala
“kau mau pergi kencan denganku..?”
Jo terdiam.. ia terlihat berpikir keras.
“ini pertama kalinya aku mengajak kencan seseorang.. hehehe
“goooll... okey..” jawab Jo cepat diikuti senyum lebarnya. Melihat senyumnya jantungku berdetak makin kencang.. ,
“aku akan menunggumu di depan taman... kau tahu jalannya kan..?”
“arasso... jangan khawatir oppa..”
>>> 
Member exo terlihat berlatih cukup keras di studio.
“aku kembali dulu..” ujar Xiumin setelah selesai berlatih satu lagu
“secepat ini..?” tanya Chen
“dia mungkin akan keluar besok..” ujar Luhan seraya mengambil air minum di ranselnya.
“eoddi??” tanya Kai
“ya~ kau mau keluar bersama Jo..?” tanya Sehun. Xiumin hanya tersenyum agak lebar
“Chukkae...” ucap Sehun
“aku kembali dulu..” ujar Sehun tiba-tiba di sela-sela kegembiraan member exo atas kencan xiumin dan Jo.
“kau mau pulang..?” tanya D.O, Sehun hanya mengangguk
“secepat itu..?” tanya Chanyeol diikuti anggukan dari Baekhyun mendukung pertanyaan Chanyeol
Sehun hanya melangkah keluar, entah apa yang ada dalam pikirannya. Luhan menatap Sehun tajam, Seakan mengerti apa yang dipikirkan oleh Sehun. Xiumin menggenggam erat tali ranselnya. Ia seakan mengerti situasi yang tengah dihadapinya sekarang.
>>> 
“oppa... nae ga..”  Jo berteriak pada Suho yang masih tidur dengan nyenyak dikamarnya. Jo melangkah agak ragu. Entah apa yang sedang dirasakan oleh Jo. Ia menghentikan langkahnya saat melihat Xiumin berdiri menunggunya di tengah cuaca yang cukup dingin. Ada perasaan bergetar yang menyelimuti perasaan Jo.
“Oppa..” Jo memberanikan diri memanggil Xiumin.
Xiumin tersenyum lebar menyambut kedatangan Jo. Xiumin melihat mata Jo yang sedikit berair
“waeyo..?” tanya Xiumin
“anniyo..”
“ah waeyo...”
“aku hanya .. hanya tidak pernah melihat seseorang menungguku ditengah dingin.. oppa gomawoo..” ucap Jo pelan. Xiumin menggenggam erat tangan Jo.
“kajja..” ajaknya pada Jo. Jo merasakan kehangatan yang belum pernah ia dapatkan ketika Xiumin menggenggam erat tangannya.
Jo tertawa lebar saat melewati waktu-waktunya bersama Xiumin. Jo berharap waktu tak cepat berlalu. Jo menatap lekat ke arah Xiumin saat Xiumin menggandeng tangannya dan mengajaknya menikmati suasan dingin seoul. Jo bahkan sempat melupakan getaran yang ia rasakan pada Sehun. Xiumin mengajak Jo duduk pada sebuah bangku panjang. Xiumin menyodorkan segelas Yogurt pada Jo.
“Gomawoo..” kata Jo seraya mengambil Yogurt dari tangan Xiumin
“aku menyukai ini... “
“mwo..?”
“yogurt.. aku sangat menyukainya... aku tidak membiarkan siapapun menyentuh Yogurtku..”
Jo lekat memandang Xiumin
“kau... kau orang pertama yang aku beri Yogurt..”
Jo tercekat mendengar penuturan Xiumin.
“aku tidak tahu,, saat kau datang ke basecamp kami.. kau terlihat sangat manis.. dan aku hanya membagi yogurt dengan orang yang manis.. kau beruntung“
Jo masih terdiam
“kajja...” Xiumin berdiri dan mengulurkan tangan pada Jo.
“eoddi??” Tanya Jo
“aku akan mengantarmu pulang.. “
Jo terdiam,, ia menangkap uluran tangan Xiumin tapi, ia terperangkap dalam perasaannya. Lampu hijau berkedip-kedip pertanda akan berganti dengan lampu merah bagi pejalan kaki.
“palli kajja..” Xiumin menarik cepat tangan Jo. Saat berlari kecil menyebrangi  jalan, tangan Xiumin terlepas dari tangan Jo. Terdengar suara benturan keras di belakang kepala Xiumin. Xiumin membalikkan badan dan tercekat melihat Jo terbaring diatas jalan.
>>>> 
Xiumin, Suho, Luhan, Kai, D.O, Chen, dan Lay mengelilingi ranjang Jo yang terbaring belum sadarkan diri. Sehun, Chanyeol, dan Baekhyun berlari kecil menyusuri koridor rumah sakit. Sehun terlihat begitu cemas, Sehun menghentikan langkahnya di depan ranjang Jo terbaring, sesaat ia terdiam. Di alihkan pandangannya pada Xiumin.. Sehun berjalan cepat ke arah Xiumin.  Ia meraih kera baju Xiumin.
“Hyung.. mworago..??? apa yang kau lakukan Hyung..???” Sehun berteriak pada Xiumin
Sesaat seisi ruangan tercengang melihat tingkah Sehun
“harusnya kau menjaganya Hyung..??? APA YANG KAU LAKUKAN PADANYA..????” Sehun berteriak semakin keras. Luhan segera menarik Sehun Keluar. Xiumin tertunduk lesu.
Luhan mendorong Sehun ke dinding, di tariknya kera baju Sehun.
“kau .. kau menyukai Jo..??” Luhan menatap Sehun tajam. Sehun menundukkan kepalanya.
“ya~.. “ Luhan berteriak di depan Sehun . ,melemparkan satu pukulan tepat dibibir Sehun. Sedikit darah terlihat menghias bibir Sehun. Kai menarik Luhan dari belakang.
“hajiman..” Kai berteriak pada Luhan. Lay membawa Sehun menjauh.
“kalian pulanglah..” Suho menyuruh teman-temanya kembali. Xiumin masih tertunduk lesu di depan ranjang Jo.
“kembalilah..” Suho berkata pelan pada Xiumin. Chanyeol dan Baekhyun membawa Xiumin pergi. Suho menarik nafas panjang dan duduk tepat disamping ranjang Jo
“mianhe..” desah Suho pelan.
>>> 
(BaseCamp)
Semua mata tertuju pada Sehun. Luhan menatap Sehun dengan tatapan tajam. Sehun tertunduk di depan teman-temanya
“jadi kau menyukainya..?” Chanyeol masih bertanya pada Sehun “Wah.. sulit dipercaya” Chanyeol mendesah.
Kai masih memegang erat bahu Luhan yang duduk disampingnya. Luhan terlihat seperti siap menerkam Sehun.
“mianhe..” Sehun berkata pelan. Luhan menarik nafas panjang. Terdengar desahan panjang dari tiap mulut anak exo.
“wah...” D.O mendesah
“no.. ottoke..” Baekhyun mengikuti desahan D.O
Sehun berdiri dari duduknya, “aku pergi..” Sehun dengan mata Dinginnya berbalik, keluar meninggalkan Basecamp.
>>> 
Hari sudah gelap, Suho keluar meninggalkan Jo menuju kamar mandi. Disisi lain Sehun berjalan Gontai menuju kamar Jo. Sehun duduk di samping ranjang Jo dan memandang lekat wajah Jo. Sehun meraih tangan Jo.
“Mianhe..” ucapnya pelan..
Jo mengedipkan matanya pelan dan membuka perlahan kedua matanya. Sehun lekat metapa Jo yang tersadar.
“Sehun-a..” Jo mengenali siapa yang ada didepannya. Jo berusaha untuk duduk, sehun membantunya untuk duduk. Sehun tertunduk tepat didepan Jo. Jo memandang lekat wajah Sehun yang ada didepannya.
“wajahmu kenapa..?” tanya Jo pada Sehun saat menyadari ada darah di bibir Sehun.
“ah.. anniyo..” jawab Sehun pelan.
Jo mengambil tisyu basah yang ada di atas meja dekat ranjangnya. Jo mendekat ke rah wajah Sehun dan membersihkan luka Sehun perlahan. Sehun hanya terdiam melihat Jo membersihkan lukanya. Suho hanya berdiri didepan pintu melihat Jo dengan Sehun. Suho menarik nafasnya panjang.
>>>> 
“apa kau yakin bisa ke sekolah..?” tanya Suho agak khawatir ada Jo. Jo membereskan peralatan sekolahnya, memasukkanya kedalam ransel, dan siap menyandangnya.
“gwanchana oppa... aku sudah beristirhat satu minggu di rumah.. “ Jo tersenyum lalu meraih lengan Suho..
“Kajja..” Ajak Jo pada Suho. Suho membantu Jo yang masih tertatih berjalan. Jo mengehentikan langkahnya saat dijumpainya Sehun didepan pintu rumahnya.
“oppa..” Jo menoleh ke arah Suho dengan wajah penuh tanda tanya
“aku tak bisa mendampingimu selalu nanti di sekolah,, lebh baik jika Sehun bersamamu.. bukankah dia satu kelas denganmu..”  Suho melepaskan tangan Jo dari lengannya lalu berjalan ke arah pintu.. menepuk bahu Sehun “aku pergi..” ucap Suho meninggalkan Sehun dengan Jo. Sehun berjalan ke arah Jo dan meraih lengan Jo.
“kajja...” ajak Sehun pada Jo. Jo merasa sedikit canggung apalagi setelah kecelakaan itu Sehunlah yang paling sering menemaninya dibandingkan dengan Xiumin ataupun anak exo yang lainnya.
>>> 
Bel istirahat berbunyi, Jo hendak berdiri dari tempat duduknya, Sehun dengan Cepat menangkap lengan Jo .
“Gwanchana..” seru Jo seraya menolak lengan Sehun.
“Mau kemana..?” tanya Sehun
Jo menarik nafas agak panjang, “aku mau menemui Xiumin oppa..” jawab Jo singkat lalu pergi meninggalkan Sehun dengan jalan sedikit tertatih.
“kau menyukainya..” desah Sehun pelan.
>>> 
Jo menengok ke dalam kelas Xiumin, Xiumin yang menyadari kedatangan Jo segera bangkit dari tempat duduknya. Luhan yang juga melihat Jo seikit terkejut dengan kedatangan Jo. Jo melambaikan tangan kearah Xiumin. Xiumin dengan cepat berlari ke arah Jo, dan meraih lengan Jo.
“oppa... aku ingin bicara..” ucap Jo lantang diikuti senyum manisnya.
Xiumin dengan wajah canggung mengiyahkan ajakan Jo dan membantu Jo berjalan menuju bangku taman sekolah.
“oppa.. “ Jo memanggil Xiumin pelan. Xiumin masih menundukkan wajahnya. Jo mengambil segelas Yogurt yang ia taruh disaku seragamnya. Jo menyodorkan yogurt tersebut kearah Xiumin. Xiumin sedikit terkejut namun, ia dengan ragu mengambil yogurt tersebut dari tangan Jo.
“oppa... bagaimana bis kau tidak menjengukku sama sekali saat aku sakit..??” tanya Jo dengan sedikit senyum dibibirnya.
“bagaimana aku bisa...” jawab xiumin pendek.
“oppa.. apa kau sudah makan yogurt selama aku sakit..?”
Xiumin menggeleng pelan..
“oppa...”
“bagaimana bisa aku amakn yogurt saat kau sakit karena aku..”
“oppa naegwanchana..”
Xiumin menelan ludahnya pelan
“oppa.. ini bukan salahmu,, saat itu, kakiku memang sudah cedera,, jadi sedikit sulit bergerak untuk mengikutimu.. “ Ujar Jo meyakinkan Xiumin
“harusnya aku tahu itu..”
“oppa...” Jo mengeraskan suaranya “bagaimana bisa kau menyalahkan dirimu terus menerus,, kau bahkan tak menjengukku walau merasa bersalah”
“bagaimana bisa aku ..” xiumin menghentikan ucapannya, menean ludah pelan “ada sehun yang selalu menemanimu.. bagaimana bisa aku..”
Jo tercekat mendengar ucapan Xiumin.
“oppa...” Jo mencoba menjelaskan pada xiumin
“mmm..?”
“mianhe oppa... “ Jo membenarkan posisi duduknya “saat aku datang kesekolah ini, aku .. aku ..” Jo menarik naas pelan “aku menyukai Sehun”
Xiumin menarik nafas panjang mendengar penuturan Jo
“harusnya aku bilang pada oppa.. mianhe”
“gwan..gwanchana..” balas Xiumin agak tersedak
“oppa.. tapi aku benar2 nyaman saat bersama oppa..” ucap Jo meyakinkan Xiumin seraya menggenggam erat tangan Xiumin.
>>> 
Jo kembali kekelas dengan perasaan lega, ia berharap Xiumin benar2 dapat menemukan yang terbaik selain dirinya. Jo membenarkan posisinya duduknya. Ia menoleh ke belakang ke arah Sehun yang seperti biasa memakai headsetnya, namun kali ini ia tak memejamkan matanya. Sehun mengarahkan pandangannya tepat ke arah Jo. Jo kali ini lebih berani dengan tetap menatap Sehun walau sehun juga menatapnya. Jo melebarkan matanya, Sehun sedikit terkejut lalu mengedipkan ke dua matanya. Jo kembali mengalihkan wajahnya kedepan. Sehun dengan ragu-ragu berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan pelan ke arah Jo dengan sesekali menaruh tangannya di belakang kepalanya tanda keraguan. Sehun tepat berdiri disebelah Jo
“gwanchana..?” tanya sehun pelan pada Jo
Jo meniup poninya pelan dengan tetap tidak mengarahkan pandangannya pada Sehun
“kau.. kau marah..?” tanya Sehun sedikt ragu
“Sehun-a.. “ Jo mulai bicara seraya menatap sehun
“Jo....” terdengar suara keras dari arah pintu kelas. Jo terkejut melihat sosok Kris di depannya.
“Kris..” seru Jo pelan.
Sehun sedikit terkejut ~siapa lagi orang ini~ batin sehun
“Jo.. how are you..?? are you okey..?” Kris masuk dengan kerennya mendekat ke arah Jo. Serentak semua mata para siswi berbinar melihat kedatangan Kris.
~kereen...~ batin semua siswi saat itu. Memang dapat diakui bahwa Kris memiliki kharisma yang cukup besar, ia murid tertampan di USA. Ia idaman di USA, apalagi di korea. Kris mengedipkan sebelah matanya ke arah Jo. Sehun hendak melangkah kembali ke bangkunya, namun langkahnya terhenti karena Jo menggenggam pergelangan tangannya erat. Sehun terkejut dengan tingkah Jo. Namun akhirnya Sehun tetap berada disamping Jo.
“Jo... i miss you so much..” ujar Kris kemudian
“you.. how can..” Jo masih tidak percaya
“i hear that you are sick.. you had an accident .. so i came here quickly..”
“who are you..?” tanya Kris menatap Sehun yang berada di samping Jo. Sehun terlihat bingung dan sedikit terkejut
“he.is my friend..” jawab Jo cepat..
“your boyfriend..?” tanya Kris dengan nada menekan
“he.s my best friend..”
“but just me your bestfriend..”
“Kris,, does Suho oppa know about you..?”
“ yes,, i meet him last time,,”
“my class will began.. can we talk next time.. ?? you can go to my home now..?”
“Jo.. i.m very miss you now.. how can you just ask me to back..”
“but i can.t speak to you now..”
“ok.. i understand.. i.ll wait for you..” Kris melangah mundur , menatap Sehun sejenak , lalu memalingkan tubuhnya dan berjalan keluar.. Jo tanpa sadar masih memegang pergelangan tangan Sehun
“dia temanku.. di USA” Ujar Jo pada Sehun. Sehun melepaskan genggaman Jo.
“Sehun-a..” Jo memanggil Sehun yang hendak kembali ke bangkunya. “ada yang ingin aku bicarakan padamu...” ujar  Jo, “sehun-a... nae.. naechuu..” Jo terhenti karena angkah Guru Han yang sudah memasuki kelas. Sehun segera melangkah ke bangkunya.
~aku tak akan bisa mengerti kamu..~ batin Sehun diikuti desahan panjangnya.
>>> 
“Jo.. lets back with me to USA “ Ajak Kris malam itu,
“Kris.. you know well may condition now..”
“there is threatment there.. i have looked for it.. i get it..”
“thanks so much.. but you know  my parent right..”
“i have talked to them.. and if you agree they will agree.. i can contact you parent now.. but i think they have talked to you first.. Jo.. your opportunity remember it..!! you want to be dancer right..?”
“but ..”
“because of that pink hair boy..?”
“what do you mean..?”
“you don.t know.. even i there last time you just worry about that boy..”
“kris...”
“Jo.. don.t you remember your dream..?”
Jo terdiam, ia terduduk di atas ranjangnya.
“you can back to your room now..” ujar Jo pelan
“Jo..” Kris berlutut tepat di depan “Jo back to USA with me.. please..!!”
Jo meraih tangan Kris, terseyum pelan “i will think about it..” ujar Jo pelan.
Kris menarik nafas pelan, perlahan berdiri lalu kembali ke kamarnya.
>>> 
Suho mengetuk kamar Jo
“Jo kajja.. kau akan terlambat..”
Jo membuka pintu kamarnya, ia tersenyum pada Suho.
“bagaimana dengan Kris..?” tanya Suho
“spertinya dia masih tidur,, gwanchana.. dia akan baik-baik saja.. kajja..” ajak Jo
“ah.. suho oppa..” Jo menghentikan langkahnya
“mm..?” Suho menoleh ke arah Jo
“Sehun-a.. mm sehun-a apa dia masih berlatih bersama exo..?”
“bagaimana bisa dia... “ Sehun mendesah “kajja..”
Jo mengerti dan paham betul apa yang terjadi antara Sehun dan anak exo yang lain. Jo mengikuti langkah Suho
>>> 
Selama jam sekolah berlangsung Jo terus berpikir dan sesekali menengok ke arah Sehun yang sudah bisa ditebak asyik tidur di bangku belakang ~gak peduli banget sama pelajaran~. Jo berpikir apa yang harus ia lakukan untuk mengembalikan Sehun.
Bel pulang berbunyi.. ###
Jo melangkah ke arah Sehun yang sedang membereskan peralatan sekolahnya,
“Sehun-a”
Sehun menoleh ke arah Jo dengan ekspresi sedikit terkejut.
“ada yang ingin aku bicarakan..” Ujar Jo
“mwo.?”
“Sehun-a .. i beg you.. kembalilah berlatih bersama exo..”
Sehun meniup poninya pelan,, Dering ponsel sehun berbunyi..
“nhe Luhan Hyung..” Sehun mengangkat handphonenya.. “nhe.. gwanchana.. arasso..” Sehun mematikan ponselnya
Jo menatap Sehun dengan ekspresi penuh tanda tanya.
“Luhan Hyung menyuruhku kembali berlatih.. mulai nanti malam aku bisa datang..”
“Chukkae..” ucap Jo seraya menyodorkan tangannya. Jo tersenyum cukup lebar ..
Sehun masih sedikit bingug, kenapa tiba-tiba Luhan menghubunginya..  dan... semua membuahkan tanda tanya di pikiran Sehun. Waalu tak dapat dipungkiri betapa senang ia ketika ia bisa kembali berlatih bersama exo. Jo menelan ludahnya pelan di sela-sea senyum bahagianya
-FLASHBACK-
Bel istirahat berbunyi, Jo melihat ke arah Sehun yang masih tertidur. Jo segra keluar  sosok luhan. Jo tahu hanya Luhan yang dapat membantunya. Hanya Luhan yang dapat mengendalikan anak-anak exo.
“Luhan oppa..” panggil Jo pada Luhan yang saat itu bersama dengan Baekhyun dan Tao.
Jo dapat melihat saat amarah Luhan saat melihatnya. ~ia sangat membenciku~ batin Jo.
“Luhan oppa.. aku minta bantuanmu..”
“mwo..?” Luhan menekan nadanya
“tolong biarkan Sehun kembali bersama exo..”
Luhan, Baekhyun dan Tao sedikit terkejut dengan permintaan Jo
“noe... bagaimana bisa kau..” Luhan hendak melayangkan pukulannya tidak sampai Tao mencegahnya..
“aku akan pergi..” lanjut Jo..
Baekhyun tercengan saat mendengarnya begitu juga dengan Tao.
“aku akan kembali ke amerika,, aku sudah menghubungi temanku di USA untuk menguruskan tiketku. Aku akan kembali nanti malam.. “
Luhan menarik kera baju Jo.
“Luhan..” Tao dan Baekhyun mencoba menghentikan Luhan
“apa kau mau bermain dengan perasaan Sehun...”
“aku tahu kau menyanyangi Sehun,, “ ujar Jo kemudian
“Mwo..?” Luhan melepaskan cengkramannya perlahan dan menyipitkan kedua matanya.
“jika karena aku, maka aku akan pergi oppa.. tapi tolong kembalikan Sehun ke exo.. i beg you”
Baekhyun dan Tao benar-benar terkejut kali ini.
“apa Suho udah tahu..?” tanya Luhan kemudian
“sebelum kesini aku menghubunginya.. “
-FLASHBACK END-
Jo mengedipkan kedua matanya menahan airmatanya di depan Sehun
“ya~ au mennagis..?” tanya Sehun
“anniyo..”
“ya~.. mengakulah..” kini Sehun tersenyum berbicara pada Jo
“sehun-a..”
“mm..?”
“kajja.. kita rayakan kembalimu ke exo..”
Sehun sedikit terkejut mendengar ajakan Jo.
“kajja..” ajak Jo seraya meraih lengan Sehun.
>>> 
Jo menyusuri setapak Seoul bersaam Sehun. Sehun erat menggenggam tangan Jo. Mereka tertawa bersama, melangkah bersama, bahkan berdebar bersama. Debaran jantung sehun, debaran jantung Jo menjadi lagu indah yang mengayunkan dedaunan, mengarahkan angin, bahkan menyelimuti bunyi langkah kaki mereka. ~biarkan ini jadi yang terakhir untuk aku dan Sehun~ batin Jo disela-sela debarannya. ~akan kujadikan ini awal untukku dan Jo~ batin Sehun disela-sela debarannya.
>>> 
Hari sudah sedikit gelap saat Sehun tepat berada di depan rumah Jo.
“pergilah.. kau harus berlatih..” ujar Jo seraya melepaskan genggaman Sehun
“masuklah dulu..” ujar Sehun
Jo tersenyum lalu melangkah masuk.. langkah Jo terhenti, ia serasa tak ingin pergi. Ia membalikkan badan ke arah Sehun berlari ke arah Sehun dan memeluknya erat
Sehun sedikit terkejut. Jo kembali tersenyum lalu melangkah masuk. Rona merah tertinggal dikedua pipi sehun. Entah apa yang akan ia katakan, yang pasti ia bahagia. Sekarang ~hangbok hamnida~ batin sehun
>>> 
“are you okey..?” tanya Kris pada Jo saat Jo melangkah masuk kamar “i.m very surprise when you call me to inform you will back with me to USA. But why you want back this night..??? “
“kris...”
“mm....??”
“say to me.. that i.m right..”
“mmm..?”
Jo tak dapat menahan air matanya. Kris mendekat ke arah Jo, memeluk Jo erat.
“it.s okey Jo.. nevermind..”
Suho memasuki kamar Jo
“Gwanchana..?” tanya Suho pada Jo. Jo hanya tersenyum kecil pada Suho.
“oppa mianhe..” ujar Jo seraya memeluk Suho.
“gwanchana Jo..” ujar Suho pelan seraya membelai rambut Jo.
“lets go Jo..” ajak Kris kemudian..
“kajja..” ajak Suho..
>>> 
“kenapa kau baru datang..?” tanya Chanyeol pada Suho yang baru datang ke basecamp
“aku dari bandara..” jawab Suho singkat
“waeyo..?” tanya Chen
Suho menelan Ludah, melihat ke arah Sehun lalu Xiumin. Luhan yang asyik dengan gamenya langsung menghentikan permainannya ketika mendengar pertanyaan Chen.
“ayo kita mulai latihan..” ajak Luhan begitu tiba-tiba. Baekhyun menarik nafas panjang, lalu berjalan cepat ke depan Sehun
“kenapa kau tak menyusulnya.. WAE..?” Baekhyun berteriak didepan Sehun
“Waeyo hyung..?” Sehun tak mengerti apa yang dikatakan Baekhyun
“Mollayo..?” Baekhyun terus berteriak pada Sehun
“YA~ BAEKHYUN.. “ Luhan berteriak pada Baekhyun
“bukankah kau menyukainya..?” Baekhyun seolah tak mempedulikan Luhan terus berteriak pada Sehun. Sehun semakin bingung akan situasi yang terjadi.
“apa yang kau lakukan..?” teriak Luhan pada Baekhyun .. Luhan kemudian mendekati Baekhyun dan menarik kera bajunya.. memukul baekhyun dengan pukulan yang cukup keras.
“ya~,..” Chanyeol dan Kai berlari menarik Luhan sedang Tao dan Lay berlari menarik Baekhyun. D.O dan Chen segera merapat mendekat ke arah Suho.
“kalian hentikan..” teriak Suho pada keduanya.
“apa yang akan kau lakukan..?” Luhan masih berteriak ke arah Baekhyun
“biarkan dia tahu kalau dia pergi.., kenapa kau begitu egois..?” terikan balik dari Baekhyun pada Luhan.
Xiumin yang mengerti situasi tersebut mendekat ke arah Sehun
“ga...” ucapnya pada Sehun
“XIUMIN-a..” Luhan berteriak pada Xiumin
“tidak bisakah kau berhenti sekarang..?” ujar Xiumin pada Luhan. Luhan menarik nafas panjang mendengar tamparan Xiumin yang ditujukan padanya.
“hyung...” ujar Sehun pelan ke arah Xiumin
“ga.. kau mau kehilangan Jo..?”
Sehun tercekat mendengar penuturan Xiumin.. kehilangan Jo..?? Sehun melihat ke arah Suho.. bandara??? Suho dari bandara..??. Semua seperti teka-teki dalam pikiran Sehun, teka-teki yang akhirnya tersusun rapi dan membuat Sehun tersadar akan ciuman Jo tersebut .. ~mungkinkah..???~ Sehun segera bangkit dan berlari kencang..
>>> 
Sehun bahkan tak peduli dengan nafasnya yang tersengal ,, dia tetap berlari di tengah bandara.. mencari sosok Jo
“.. pesawat jurusan USA akan segera berangkat.. kepada calon penumpang harap segera bersiap-siap..” terdengar pengumuman  keberangkatan pesawat yang akan ditumpangi Jo.
Sehun berlari menuju pintu keberangkatan internasional.. dilihatnya sosok Jo berada dalam antrian.
“Jo..” teriak Sehun di tengah-tengah sesak nafasnya. Jo dan Kris sedikit terkejut dengan kedatangan Sehun.
“Sehun-a.” Jo mendekat ke arah Sehun meninggalkan barisan. Krispun ikut meninggalkan barisan hanya saja ia tetap berdiri di dekat loket keberangkatan. Sehun berjalan mendekat ke arah Jo. Tepat pada satu titik baik Jo maupun Sehun berhenti melangkah. Sehun menatap lekat ke arah Jo begitu juga dengan Jo.
“noe ottoke..?” kata pertama yang keluar dari bibir gemetar Jo
“gajima..” kata pertama yang keluar dari mulut Sehun. “Chuayo..” lanjut Sehun
Jo menelan ludahnya pelan. Ia menoleh ke arah Kris. Kris seakan mengerti situasi yang dihadapinya.  Kris hanya tersenyum melihat Jo seraya meninggalkan koper Jo dan menarik Kopernya untuk berjalan sendiri kembali ke USA. ~aku akan menangis ketika kau kembali denganku tapi membawa bayang anak itu bersamamu.. ini lebih baik ~ batin Kris meyakinkan dirinya. Sehun menarik Jo kedalam pelukannya dengan sangat erat ~aku tak akan melepaskanmu~ batin Sehun. ~aku tak akan meninggalkanmu lagi~ batin Jo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar