Ditulis pada 28 Juli 2013
Oleh : Cahya Tunshorin
“Shiroo..... jeongmal shirooo..” Jo
berteriak didepan orang tuanya.
“Jo... “ ayahnya berusaha menjelaskan
kepada Jo tentang situasi yang dihadapi Jo saat ini “Jo.. dengarkan Appa...
cedera kakimu tidak memungkinkan kau untuk terus melanjutkan sekolah di sekolah
dance USA”
Jo yang keras kepala menutup kedua
telinganya dengan telapak tangannya. Ibunya berusaha menenangkan Jo.
“Jo.. dengarkan Appa berbicara..” ibunya
memeluk kedua lengan Jo.
Keputusan yang sudah bulat. Sekeras
kepalanya Jo, ia tak akan bisa mengubah keputusan ayahnya. Ia benci dengan
keadaanya, keadaan kakinya memaksanya untuk menyerah pada mimpi besarnya.Jo
mengemasi barang-barangnya. Ia harus meninggalkan USA untuk tinggal kembali di
kampung halamannya di seoul, South Korea.
“Jo..” ayahnya memasuki kamar Jo pelan. Jo
tak menghiraukan kedatangan ayahnya. “ini tiketmu.. besok kau berangkat jam
09:00 pagi.. aku sudah menghubungi nenekmu. Besok Suho akan menjemputmu
dibandara” ayahnya meletakkan tiket Jo diatas meja kamar dan bergegas pergi
meninggalkan Jo.
“ini bukan mimpi..” ujar Jo pelan. Jo
menghembuskan nafas panjang dan membaringkan tubuhnya di ranjang.
Jo berharap sepupu
tercintanya Suho dapat menghiburnya di korea nanti. Suho sangat mengerti
keadaan Jo, mimpi Jo, keinginan Jo, bahkan bisa dibilang Suho jauh lebih
mengenal Jo dari pada Jo mengenal dirinya sendiri. Jo menghabiskan tiap liburan
masa sekolah dasarnya di korea teat di rumah neneknya dimana Suho tinggal. Suho
yang tak lagi punya orang tua hanya tinggal berdua bersama neneknya di rumah
besar di pusat kota seoul. Jo sangat merindukan pelukan Suho disaat-saat
menyedihkan seperti sekarang. Suho bahkan segera meninggalkan korea menuju USA
saat mendengar kecelakaan Jo 3 Bulan yang lalu yang menyebabkan cedera parah di
pergelangan kaki Jo.
Jo tersentak ketika ia
teringat akan sosok sahabat, tepatnya orang yang ia temui di sekolah dasar USA.
Orang pertama yang menjadi temannya ketika ia pertama kali pindah ke USA ,
teman sekolah dasar, sekolah menengah pertama dan sekolah menengah ke atas,
bahkan satu kelas di university of art USA dance class. Jo menyadari inilah
yang paling membuatnya sedih untuk meninggalkan USA, ketika Jo harus
meninggalkan dan mulai hidup jauh dari Kris, cinta pertamanya. Jo menarik nafas
panjang. “lebih baik tidak memberitahu kris..” ujar Jo pelan..
>>>
Jo menarik kopernya gontai.
“Jo....” Suho melambaikan tangan pada Jo
yang baru saja keluar melalui pintu kedatangan internasional bandara incheon. Jo
memberi senyum pada Suho dan berjalan ke arah Suho. Suho agaknya menyadari
keadaan Jo yang masih belum bisa menerima sepenuhnya. Suho berlari ke arah Jo
dan merangkul bahu sepupunya itu.
“Jo-a..~ “ Suho menatap Jo dengan senyum
manisnya.
“wae...?” tanya Jo pelan. Suho tidak menjawab
tapi terus tersenyum menatap Jo
“ah waeyo....?? kau membuatku takut
oppa..” protes Jo yang merasa tidak nyaman.
“nomu bogoshipposo..” jawab Suho seraya
mencubit kedua pipi Jo.
“.. ya~~.. appo..” elak Jo .
Suho tertawa melihat protes Jo padanya.
“kaja...” ajak Suho kemudian.
>>>
(Jo POV)
Aku memasuki Daehan Art
School, tempat Suho Oppa bersekolah. Hanya saja kelas yang aku tempati berbeda
satu tingkat dengan kelas Suho oppa. Aku agak kurang nyaman ketika harus
kembali memperkenalkan diri di depan kelas. Ini sudah pernah aku lakukan dulu..
knapa aku harus mengulangnya..??. Guru Hyun, wali kelasku mempersilahkan aku
duduk di bangku agak belakang namun bukan yang paling belakang, masih tersisa 2
bangku dibelakangku yang sudah ditempati oleh siswa lama Daehan. Aku menarik
nafas panjang ketika pertama kali menduduki bangku sekolah baruku. Semua murid
melihatku dengan tatapan tak percaya. Sudah bisa aku bayangkan mereka
bertanya-tanya dalam otak mereka bagaimana bisa seorang siswa beralih dari
sekolah art favorit USA ke sekolah art korea, walau bisa dibilang favorit di
korea, tapi standardnya jauh dibawah USA.
Aku melihat sebentar
sekekeliling bangkuku. Aku mengarahkan pandanganku kebelakang tepatnya dibangku
paling belakang pojok sebelah kiriku. Kulihat seorang siswa berambut pink
dengan headset terpasang di kedua telinganya, ia hanya memandang keluar jendela
yang ada tepat di sebelah kirinya, mukanya terlihat dingin, terlihat ia sama
sekali tidak berminat berada di sekolah. aku masih memperhatikannya sampai dia
mengalihkan pandangannya padaku. Tak sengaja aku menatap tepat dikedua matanya.
Betapa terkejutnya aku ketika aku merasa canggung, kacau, dan.... ??? ada
apa??? Aku segera kembali mengaihkan pandanganku kedepan.. ini pertama kalinya
aku merasa seperti ini. Hatiku mau meledak, rasanya... rasanya sungguh aneh..
aku memegang dadaku berusaha menekan debaran jantungku yang semakin meninggi.
Bel berbunyi nyaring.
aku bergegas berdiri , ingin segera keluar kelas. Aku melangkah dari bangkuku,
saat aku keluar dari bangkuku aku terhenti. Aku merasa menghalangi langkah
seseorang dibelakangku. Seseorang yang terhenti dan sekarang berdiri sangat
dekat dibelakangku. Aku menoleh kebelakang, aku melihat dada bidangnya tepat
dibelakang kepalaku. Ku arahkan kepalaku ke atas. Anak berambut pink terebut
tepat berada di belakangku dan sekarang wajahku tepat berhadapan dengan
wajahnya. Aku agak tersentak dan dengan cepat maju satu langkah dan mengarahkan
pandanganku kembali ke depan. Aku segera melangkah cepat keluar kelas. Aku
menghembuskan nafas berat ketika akhirnya menghirup udara luar
kelas. Aku memegang erat pegangan ranselku.. kemudian kembali
memegang dadaku berharap jantungku berdetak lebih ringan.
“Jo..” terdengan Suho oppa memanggilku. Aku
tersenyum ke arah Suho oppa.
“bagaimana kelas pertamamu..??” Tanya
Suho padaku.
“apa aku harus menjawab pertanyaanmu..?”
“ya~.. “ Suho oppa segera merangkul
bahuku dan mengajakku pulang. “kajja.. kita ke basecampku dulu..” ajak Suho
oppa padaku.
Aku hanya membalasnya
dengan ekspresi mengajukan pertanyaan. Suho oppa tersenyum melihat ekspresiku.
“aku ada basecamp tempat latihan bersama
teman-teman satu group ku.. exo..” Ujar Suho kemudian.
“exo..??” tanyaku penasaran
“ya.. exo.. nama groupku.. kami biasa
berlatih dance dan menyanyi di situ.. kajja..”
Aku terdiam sejenak dan
tiba-tiba merasa tidak nyaman, Suho opa seperti menyadari
ketidaknyamananku.
“ya~.. jangan khawatir.. aku tahu kau
merindukan dance.. kau bisa melihat kami latihan disitu,... mereka semua anak
yang baik. Mereka pasti akan menerimamu sebagai teman baru.. aku sudah bilang
pada mereka bahwa hari ini aku membawa sepupuku.. ya~.. berhentilah bersedih..
kau pasti akan senang berada disekitar exo... kami termasuk idol di kalangan
remaja korea.. kau beruntung menjadi sepupuku.. :D” ujar Suho oppa
dengan senyum lebar manisnya. Aku tersenyum lega melihat wajah Suho oppa. Dia
benar-benar malaikatku.
“kajja..” Suho oppa menggenggam erat
tanganku dan mengajakku pergi
“oppa..” aku memanggilnya pelan.
“nhe..”
“gomawoo....”
Suho oppa hanya tersenyum lebar
mendengar ucapan terima kasihku.
“oppa.. aku mungkin bisa gila kalau
tidak ada kau..” ungkapku kemudian. Suho oppa mengeratkan pegangannya di
tanganku dan dengan ceria berjalan di sampingku, tepat disampingku, dan itu
membuatku merasa sangat lega, sangat lega mengetahui aku mempunyai Suho oppa
disampingku.
>>>
Suho memperkenalkan Jo
pada anak exo. Mereka menyambut hangat kedatangan Jo di basecamp mereka.
“annyeong.. jaeiremen Jo imnida..” Jo
memperkenalkan diri di depan member exo.
“annyeong.. Suho sudah menceritakan
tentang dirimu pada kami.. wah.. kami sangat terhormat mendapatkan tamu dari
USA. “ sambut Baekhyun salah seorang member.
“Jo. Ini Baekhyun..” ujar Suho pada Jo. Jo
menyambut hangat uluran tangan Baekhyun.
“annyeong.. Chanyeol imnida..”
“Chen imnida..”
“Kai imnida..”
“D.O imnida..”
“Lay imnida..”
“Tao Imnida.. “
“ya~ Cuma kalian..?” tanya Suho pada
teman-temannya
“xiumin sedang bermain game bersama
Luhan didalam.. “ jelas Lay seraya memilah-milah CD yang akan diputar hari ini.
“Xiumin-a.... Luhan-a...” Suho memanggil
kedua temannya.
“jangan ganggu kami..” teriak Xiumin
dari dalam.
Jo mencoba melihat ke dalam ruangan
suara Xiumin berasal. Jo melihat dua orang sedang bermain game. Xiumin menoleh
ke arah Jo.
“Annyeong... “sapa Xiumin agak tak
peduli.
“wow.. dia terlihat seperti anak kecil,,
sangat muda..” batin Jo saat melihat Xiumin.
Luhan mengarahkan
pandangannya ke arah Jo. Luhan hanya mengangkat sebelah tangan untuk menyapa
Jo, diikuti dengan senyum kecilnya. Kemudian Luhan kembali berfokus pada Game
yang dimainkannya bersama Xiumin.
“ya~ Suho sudah menceritakan semuanya
pada kami.. kau tidak usah khawatir.. kau bisa melihat kami latihan setiap
hari.. kau mungkin bisa berlatih kadang-kadang dengan kami.. ya.. bisa gerakan
yang tidak terlalu mengganggu kakimu..” ujar Chnayeol tiba-tiba seraya
merangkulkan tangannya di pundak Jo.
Jo hanya tersenyum,
sudah lama ia merinduhkan kehangatan kebersamaan seperti sekarang ini.
“mana sehun..?” tanya D.O pada yang
lainnya.
“masih ada lagi temanmu yang belum
datang ?” tanya Jo pada Chanyeol yang kebetulan posisinya paling dekat dengan
Jo
“ya tinggal sehun.. dia anggota temuda..
“ jawab Chanyeol santai.
“Hey.. bukankah kau dari kelas 2.C ??”
tanya Chen tiba-tiba pada Jo. Jo hanya mengangguk menjawab pertanyaan Chen
“berarti kau satu kelas Sehun..” sambung
Kai kemudian
“jinjja?” tanya Jo
“kau tidak mengenal sehun?” tanya Lay
pada Jo.
“ya~ dia baru masuk tadi pagi” sahut
Suho
“lagi pula dengan kepribadian sehun ..
wajar kalau dia dia tidak mengenalnya” ujar Tao dari arah belakang.
“ya dia sedikit kaku, juga dingin, dan
jarang berbicara” ujar Lay
Jo tercekat,
entah mengapa mendengar seseorang yang kaku, dingin, dan jarang berbicara
membuat Jo teringat pada sosok siswa berambut Pink yang duduk di bangku pojok
kelas baru Jo.
“itu dia datang..” kata Baekhyun
kemudian. Semua menoleh ke arah pintu depan, Jo membalikkan badannya ke arah
pintu depan.
>>>
(Jo POV)
Aku serasa dibuat
membeku oleh langkah kaki yang memasuki basecamp exo tersebut. sseorang
berambut pink, Sehun. Mendegar namanya disebut membuat aku seikit merinding. Sehun
tersenyum pada semua member exo. Pertama kali aku melihat senyumnya, senyum
yang dingin tapi terasa hangat. Aku pasti sudah gila karena seorang sehun. Sehun
membungkam senyumnya saat matanya tepat melihat sosokku, lalu ia melihat ke
arah Suho dengan mata penuh tanda tanya.
“dia sepupuku..” ujar Suho menjawab apa
yang dipikirkan Sehun.
“ah~” hanya suara itu yang terdengar
dari mulutnya, sehun kemudian menuju kursi panjang yang ada di pojok kanan
ruangan, meletakkan ranselnya dan membaringkan tubuhnya.
Dia begitu menakjubkan,
dia seperti meninggalkan jejak hembusan angin yang meneduhkan. Entah apa yang
aku rasa sekarang, aku hanya ingin mengenalnya, bahkan belum satu menit dia
tersenyum, aku sudah kembai rindu akan senyumannya.
>>>
Xiumin dan Luhan berjalan ke luar menuju
tempat berkumpulnya para member. “wah.. kau lebih manis ternyata..” ujar Xiumin
tepat di depan wajah Jo. Jo sedikit tersentak dan mundur menjauhi wajah Xiumin.
“apa yang kau lakukan..?” Suho menarik
baju belakang Xiumin.
“aku hanya ingin melihatnya dari dekat..
aku tadi Cuma menyapanya dari dalam... ternyata sepupumu manis juga...” bela
Xiumin.
Luhan duduk tak jauh dari Jo duduk, Jo
melihat kearah Luhan. Luhan yang asyik dengan game baru di Iphonenya tak
menyadari bahwa Jo memperhatikannya.
“wah.. dia keren juga..” batin Jo masih
dengan mata lekat memandang Luhan.
“ta.. da..” Bakhyun dan Chanyeol yang
tadi keluar untuk membeli makanan akhirnya tiba dengan dua kentong plastik
besar di tangan Chanyeol
“ya~ harusnya kau membantuku membawanya”
keluh Chanyeol pada Baekhyun
“kau kan lebih tinggi, kau pasti lebih
kuat..” jawab Baekhyun ringan.
Jo tertawa kecil
melihat ulah Baekhyun dan Chanyeol. Jo berhenti tertawa ketika menyadari mata
Sehun memperhatikannya. Jo mengalihkan pandangannya ke arah Sehun seketika
juga. Sehun menghela nafas kemudian berdiri dari tempatnya dan menuju ke arah
Chanyeol, mengambil kantong plastik dari tangan Chanyeol dan membukannya.
“asa....” semua member exo berebut
mengambil makanan dari kantong plastik tersebut.
“ini.. Yogurt adalah makanan terlezat..”
ujar Xiumin seraya memberikan segelas Yogurt pada Jo.
Jo terkesima sesaat
melihat senyum lebar Xiumin. Aura ceria Xiumin memberikan energi positif pada
Jo. Jo merasa nyaman saat melihat Xiumin tertawa dan bercanda. Ada saat dimana
Xiumin menoleh pada Jo dan tersenyum lebar di sela-sela candanya dengan member
exo. Semua terlihat ercanda kecuali Luhan yang asyik dengan game.nya. Sehunpun terkadang
tersenyum dan tertawa kecil mendengar lelucon teman-temannya.
“berikan ponselmu..” Xiumin tiba-tiba
mengambil ponsel yang dipegang Jo.
Jo terperanjat namun tidak bisa
mengelak. Dengan cepat xiumin memasukkan nomernya dan mengambil nomer Jo.
”aku mungkin akan sering
menghubungimu...” ujar Xiumin dengan mengembalikan ponsel Jo.
“kau menyukainya..?” tanya D.O tiba-tiba
pada Xiumin.
Jo agak kaget mendengar
pertanyaan D.O begitu juga semua member exo. Bahkan Luhan menghentikan game
yang sedang dimainkannya untuk mendengar jawaban dari Xiumin. Xiumin melihat
sekelilingnya yang sekarang tertuju padanya. Xiumin berhenti pada wajah Suho.
“aku akan menjaga sepupumu.. kau jangan
khawatir..” ujar Xiumin pada Suho.
Suho melemparkan kaleng minuman pada Xiumin.
D.O tertawa mendengar apa yang dibicarakan Xiumin. Jo tercengang
mendengar penuturan Xiumin pada Suho. Suho pun tersenyum lega, diikuti yang
lainnya. Luhan tersenyum pelan dan melanjutkan permainannya. Jo melihat ke arah
Sehun. Sehun terlihat sama datar, dingin, dan entah mengapa Jo merasa gelisah
ketika melihat tawa lega semua member exo kecuali Sehun.
>>>
Pagi itu, Jo berangkat
terpisah dengan Suho karena Suho harus berangkat cukup pagi ke sekolh ntuk
mengikuti kelas pengganti. Jo terhenti di depan bangkunya ketika melihat
segelas Yogurt di atas bangkunya. Jo menyadari bahwa itu adalah Xiumin, Jo
menaruh tasnya dan segera duduk, ia menoleh kebelakang, tepat ke arah bangku
Sehun. Namun, tidak didapatinya soosk Sehun. Jo bertanya-tanya kenapa Sehun
belum berangkat. Ia kembali mengalihkan pandangannya ke arah semula.
Pandangannya terhenti pada sosok Sehun yang berjalan memasuki kelas. Jo
menunduk ketika Sehun berjalan melewati dirinya. Rasanya detak jantung Jo
semakin cepat saat itu. Sehun seperti Biasa duduk dan memasang headset di
kepalanya, melihat ke luar jendela seraya mendengarkan musik.
>>>
(Sehun POV)
Aku benar-benar mencoba
menahan pandanganku dari gadis didepanku, aku tak tahu kenapa musik yang biasa
aku dengarkan setiap hari sejak kemarin menjadi sangat cepat berdengung,, aku
bahkan merasakan musikku semakin berwarna. Berapapun lamanya aku melihat
lapangan bola dari jendela kelas ini, sejak kemarin pandanganku menjadi kosong.
Aku bahkan tak mengerti apa yang aku rasakan. Aku merasa marah ketika melihat
Jo memegang gelas Yogurt yang di berikan Xiumin padanya. Tapi aku tahu Xiumin
tidak akan memberikan gelas Yogurtnya pada siapapun, dia adalah orang pertama,
orang yang membuat musikku berwarna untuk pertama kalinya adalah
orang yang menerima Yogurt Xiumin untuk pertama kalinya pula. Aku.. mungkin aku
memang tak seberani dan tak secerah Xiumin, itu membuatku ragu untuk berbicara
padanya. Itu membuatku ragu untuk menatapnya. Aku memejamkan mataku.
“ya~,,..” terdengar suara memanggilku. Aku
membuka mataku dan melepas hedset dari telingaku. Jo berdiri tepat didepanku. Aku
melihatnya menaruh gelang kesayanganku diatas mejaku. Aku menatapnya kemudian
“kau menjatuhkannya tepat saat kau
melewati bangkuku” ujar Jo cepat. Ia membalikkan badanya hendak kembali
kebangkunya. Secara refleks aku menggenggam tangannya cepat. Jo terlihat kaget
saat dengan cepat ia kembali berbalik dan menatap tajam ke arahku. Aku
melepaskan genggamanku padanya.
“gomawo..” ucapku pelan, aku kembali
memasang headsetku dan memjamkan mataku saat Jo masih dengan mata tak percaya
melihat ke arahku. Jo kembali ke tempat duduknya, langkahnya terdengar seperti
musik dihatiku. Aku merasa marah pada diriku yang dengan bodohnya menggenggam
tangan Jo hanya untuk mengucapkan terima kasih..
“pabo..” batinku
>>>
(Xiumin POV)
Aku bergegas
membereskan peralatan sekolahku. Aku ingin segera menuju kelas Jo. Entah
mengapa aku sangat bersemangat..
“eoddiyo???” tanya Luhan
“menuju kelas Jo”
“no jeongmal Jo Chuaa..??”
Aku hanya tersenyum. Aku berhenti tepat
di pintu kelas Jo. Langkahku berat ketika melihat Jo memandang lekat Sehun yang
duduk di belakang dalam keadaan tertidur. Sesekali Jo menundukkan wajahnya dan
kembali memandang Sehun. Kakiku semakin berat untuk kugerakkan. Luhan tiba-tiba
merangkul bahuku dari belakang..
“Ya~ kau tidak masuk..?” tanyanya
padaku.
Luhan memandang ke dalam kelas Jo.
Mungkin ia juga melihat Jo yang memandang lekat Sehun. Luhan menguatkan
pegangannya di bahuku. Kakiku mulai kembali ringan saat sehun membuka matanya,
melepas headsetnya, melihat sekilas Jo dan kemudian melambaikan tangan padaku
dan Luhan.
“Sehun-a... palli kajja..” ajak Luhan
pada Sehun.
Sehun berdiri dari tempatnya menuju
kearah kami.
“kajja” ajak Sehun.
“Hyung .. kau tidak ikut..?” tanya Sehun
padaku
“anniya.. dia mau menemui Jo” jawab
Luhan kemudian mengajak Sehun pergi
“Jo..” aku mulai mendekati tempat duduk
Jo
“gomawoo yogurtnya oppa...”
“besok hari minggu..” ujarku
“mwo..?”
“maksudku.. apa kau punya waktu
luang...?”
Jo menganggukkan kepala
“kau mau pergi kencan denganku..?”
Jo terdiam.. ia terlihat berpikir keras.
“ini pertama kalinya aku mengajak kencan
seseorang.. hehehe
“goooll... okey..” jawab Jo cepat diikuti
senyum lebarnya. Melihat senyumnya jantungku berdetak makin kencang.. ,
“aku akan menunggumu di depan taman...
kau tahu jalannya kan..?”
“arasso... jangan khawatir oppa..”
>>>
Member exo terlihat
berlatih cukup keras di studio.
“aku kembali dulu..” ujar Xiumin setelah
selesai berlatih satu lagu
“secepat ini..?” tanya Chen
“dia mungkin akan keluar besok..” ujar
Luhan seraya mengambil air minum di ranselnya.
“eoddi??” tanya Kai
“ya~ kau mau keluar bersama Jo..?” tanya
Sehun. Xiumin hanya tersenyum agak lebar
“Chukkae...” ucap Sehun
“aku kembali dulu..” ujar Sehun
tiba-tiba di sela-sela kegembiraan member exo atas kencan xiumin dan Jo.
“kau mau pulang..?” tanya D.O, Sehun
hanya mengangguk
“secepat itu..?” tanya Chanyeol diikuti
anggukan dari Baekhyun mendukung pertanyaan Chanyeol
Sehun hanya melangkah keluar, entah apa
yang ada dalam pikirannya. Luhan menatap Sehun tajam, Seakan mengerti apa yang
dipikirkan oleh Sehun. Xiumin menggenggam erat tali ranselnya. Ia seakan
mengerti situasi yang tengah dihadapinya sekarang.
>>>
“oppa... nae
ga..” Jo berteriak pada Suho yang masih tidur dengan nyenyak
dikamarnya. Jo melangkah agak ragu. Entah apa yang sedang dirasakan oleh Jo. Ia
menghentikan langkahnya saat melihat Xiumin berdiri menunggunya di tengah cuaca
yang cukup dingin. Ada perasaan bergetar yang menyelimuti perasaan Jo.
“Oppa..” Jo memberanikan diri memanggil
Xiumin.
Xiumin tersenyum lebar menyambut
kedatangan Jo. Xiumin melihat mata Jo yang sedikit berair
“waeyo..?” tanya Xiumin
“anniyo..”
“ah waeyo...”
“aku hanya .. hanya tidak pernah melihat
seseorang menungguku ditengah dingin.. oppa gomawoo..” ucap Jo pelan. Xiumin
menggenggam erat tangan Jo.
“kajja..” ajaknya pada Jo. Jo merasakan
kehangatan yang belum pernah ia dapatkan ketika Xiumin menggenggam erat
tangannya.
Jo tertawa lebar saat
melewati waktu-waktunya bersama Xiumin. Jo berharap waktu tak cepat berlalu. Jo
menatap lekat ke arah Xiumin saat Xiumin menggandeng tangannya dan mengajaknya
menikmati suasan dingin seoul. Jo bahkan sempat melupakan getaran yang ia
rasakan pada Sehun. Xiumin mengajak Jo duduk pada sebuah bangku panjang. Xiumin
menyodorkan segelas Yogurt pada Jo.
“Gomawoo..” kata Jo seraya mengambil
Yogurt dari tangan Xiumin
“aku menyukai ini... “
“mwo..?”
“yogurt.. aku sangat menyukainya... aku
tidak membiarkan siapapun menyentuh Yogurtku..”
Jo lekat memandang Xiumin
“kau... kau orang pertama yang aku beri
Yogurt..”
Jo tercekat mendengar penuturan Xiumin.
“aku tidak tahu,, saat kau datang ke
basecamp kami.. kau terlihat sangat manis.. dan aku hanya membagi yogurt dengan
orang yang manis.. kau beruntung“
Jo masih terdiam
“kajja...” Xiumin berdiri dan
mengulurkan tangan pada Jo.
“eoddi??” Tanya Jo
“aku akan mengantarmu pulang.. “
Jo terdiam,, ia menangkap uluran tangan
Xiumin tapi, ia terperangkap dalam perasaannya. Lampu hijau berkedip-kedip
pertanda akan berganti dengan lampu merah bagi pejalan kaki.
“palli kajja..” Xiumin
menarik cepat tangan Jo. Saat berlari kecil menyebrangi jalan,
tangan Xiumin terlepas dari tangan Jo. Terdengar suara benturan keras di
belakang kepala Xiumin. Xiumin membalikkan badan dan tercekat melihat Jo
terbaring diatas jalan.
>>>>
Xiumin, Suho, Luhan,
Kai, D.O, Chen, dan Lay mengelilingi ranjang Jo yang terbaring belum sadarkan
diri. Sehun, Chanyeol, dan Baekhyun berlari kecil menyusuri koridor rumah
sakit. Sehun terlihat begitu cemas, Sehun menghentikan langkahnya di depan
ranjang Jo terbaring, sesaat ia terdiam. Di alihkan pandangannya pada Xiumin..
Sehun berjalan cepat ke arah Xiumin. Ia meraih kera baju Xiumin.
“Hyung.. mworago..??? apa yang kau
lakukan Hyung..???” Sehun berteriak pada Xiumin
Sesaat seisi ruangan tercengang melihat
tingkah Sehun
“harusnya kau menjaganya Hyung..??? APA
YANG KAU LAKUKAN PADANYA..????” Sehun berteriak semakin keras. Luhan segera
menarik Sehun Keluar. Xiumin tertunduk lesu.
Luhan mendorong Sehun ke dinding, di
tariknya kera baju Sehun.
“kau .. kau menyukai Jo..??” Luhan
menatap Sehun tajam. Sehun menundukkan kepalanya.
“ya~.. “ Luhan berteriak di depan Sehun
. ,melemparkan satu pukulan tepat dibibir Sehun. Sedikit darah terlihat
menghias bibir Sehun. Kai menarik Luhan dari belakang.
“hajiman..” Kai berteriak pada Luhan.
Lay membawa Sehun menjauh.
“kalian pulanglah..” Suho menyuruh
teman-temanya kembali. Xiumin masih tertunduk lesu di depan ranjang Jo.
“kembalilah..” Suho berkata pelan pada
Xiumin. Chanyeol dan Baekhyun membawa Xiumin pergi. Suho menarik nafas panjang
dan duduk tepat disamping ranjang Jo
“mianhe..” desah Suho pelan.
>>>
(BaseCamp)
Semua mata tertuju pada
Sehun. Luhan menatap Sehun dengan tatapan tajam. Sehun tertunduk di depan
teman-temanya
“jadi kau menyukainya..?” Chanyeol masih
bertanya pada Sehun “Wah.. sulit dipercaya” Chanyeol mendesah.
Kai masih memegang erat bahu Luhan yang
duduk disampingnya. Luhan terlihat seperti siap menerkam Sehun.
“mianhe..” Sehun berkata pelan. Luhan
menarik nafas panjang. Terdengar desahan panjang dari tiap mulut anak exo.
“wah...” D.O mendesah
“no.. ottoke..” Baekhyun mengikuti
desahan D.O
Sehun berdiri dari duduknya, “aku
pergi..” Sehun dengan mata Dinginnya berbalik, keluar meninggalkan Basecamp.
>>>
Hari sudah gelap, Suho
keluar meninggalkan Jo menuju kamar mandi. Disisi lain Sehun berjalan Gontai
menuju kamar Jo. Sehun duduk di samping ranjang Jo dan memandang lekat wajah
Jo. Sehun meraih tangan Jo.
“Mianhe..” ucapnya pelan..
Jo mengedipkan matanya pelan dan membuka
perlahan kedua matanya. Sehun lekat metapa Jo yang tersadar.
“Sehun-a..” Jo mengenali siapa yang ada
didepannya. Jo berusaha untuk duduk, sehun membantunya untuk duduk. Sehun
tertunduk tepat didepan Jo. Jo memandang lekat wajah Sehun yang ada didepannya.
“wajahmu kenapa..?” tanya Jo pada Sehun
saat menyadari ada darah di bibir Sehun.
“ah.. anniyo..” jawab Sehun pelan.
Jo mengambil tisyu basah yang ada di
atas meja dekat ranjangnya. Jo mendekat ke rah wajah Sehun dan membersihkan
luka Sehun perlahan. Sehun hanya terdiam melihat Jo membersihkan lukanya. Suho
hanya berdiri didepan pintu melihat Jo dengan Sehun. Suho menarik nafasnya
panjang.
>>>>
“apa kau yakin bisa ke sekolah..?” tanya
Suho agak khawatir ada Jo. Jo membereskan peralatan sekolahnya, memasukkanya
kedalam ransel, dan siap menyandangnya.
“gwanchana oppa... aku sudah beristirhat
satu minggu di rumah.. “ Jo tersenyum lalu meraih lengan Suho..
“Kajja..” Ajak Jo pada Suho. Suho
membantu Jo yang masih tertatih berjalan. Jo mengehentikan langkahnya saat
dijumpainya Sehun didepan pintu rumahnya.
“oppa..” Jo menoleh ke arah Suho dengan
wajah penuh tanda tanya
“aku tak bisa mendampingimu selalu nanti
di sekolah,, lebh baik jika Sehun bersamamu.. bukankah dia satu kelas
denganmu..” Suho melepaskan tangan Jo dari lengannya lalu berjalan
ke arah pintu.. menepuk bahu Sehun “aku pergi..” ucap Suho meninggalkan Sehun
dengan Jo. Sehun berjalan ke arah Jo dan meraih lengan Jo.
“kajja...” ajak Sehun pada Jo. Jo merasa
sedikit canggung apalagi setelah kecelakaan itu Sehunlah yang paling sering
menemaninya dibandingkan dengan Xiumin ataupun anak exo yang lainnya.
>>>
Bel istirahat berbunyi,
Jo hendak berdiri dari tempat duduknya, Sehun dengan Cepat menangkap lengan Jo
.
“Gwanchana..” seru Jo seraya menolak
lengan Sehun.
“Mau kemana..?” tanya Sehun
Jo menarik nafas agak panjang, “aku mau
menemui Xiumin oppa..” jawab Jo singkat lalu pergi meninggalkan Sehun dengan
jalan sedikit tertatih.
“kau menyukainya..” desah Sehun pelan.
>>>
Jo menengok ke dalam
kelas Xiumin, Xiumin yang menyadari kedatangan Jo segera bangkit dari tempat
duduknya. Luhan yang juga melihat Jo seikit terkejut dengan kedatangan Jo. Jo
melambaikan tangan kearah Xiumin. Xiumin dengan cepat berlari ke arah Jo, dan
meraih lengan Jo.
“oppa... aku ingin bicara..” ucap Jo
lantang diikuti senyum manisnya.
Xiumin dengan wajah canggung mengiyahkan
ajakan Jo dan membantu Jo berjalan menuju bangku taman sekolah.
“oppa.. “ Jo memanggil Xiumin pelan. Xiumin
masih menundukkan wajahnya. Jo mengambil segelas Yogurt yang ia taruh disaku
seragamnya. Jo menyodorkan yogurt tersebut kearah Xiumin. Xiumin sedikit
terkejut namun, ia dengan ragu mengambil yogurt tersebut dari tangan Jo.
“oppa... bagaimana bis kau tidak
menjengukku sama sekali saat aku sakit..??” tanya Jo dengan sedikit senyum
dibibirnya.
“bagaimana aku bisa...” jawab xiumin
pendek.
“oppa.. apa kau sudah makan yogurt
selama aku sakit..?”
Xiumin menggeleng pelan..
“oppa...”
“bagaimana bisa aku amakn yogurt saat
kau sakit karena aku..”
“oppa naegwanchana..”
Xiumin menelan ludahnya pelan
“oppa.. ini bukan salahmu,, saat itu,
kakiku memang sudah cedera,, jadi sedikit sulit bergerak untuk mengikutimu.. “
Ujar Jo meyakinkan Xiumin
“harusnya aku tahu itu..”
“oppa...” Jo mengeraskan suaranya
“bagaimana bisa kau menyalahkan dirimu terus menerus,, kau bahkan tak
menjengukku walau merasa bersalah”
“bagaimana bisa aku ..” xiumin
menghentikan ucapannya, menean ludah pelan “ada sehun yang selalu menemanimu..
bagaimana bisa aku..”
Jo tercekat mendengar ucapan Xiumin.
“oppa...” Jo mencoba menjelaskan pada
xiumin
“mmm..?”
“mianhe oppa... “ Jo membenarkan posisi
duduknya “saat aku datang kesekolah ini, aku .. aku ..” Jo menarik naas pelan
“aku menyukai Sehun”
Xiumin menarik nafas panjang mendengar
penuturan Jo
“harusnya aku bilang pada oppa.. mianhe”
“gwan..gwanchana..” balas Xiumin agak
tersedak
“oppa.. tapi aku benar2 nyaman saat
bersama oppa..” ucap Jo meyakinkan Xiumin seraya menggenggam erat tangan
Xiumin.
>>>
Jo kembali kekelas
dengan perasaan lega, ia berharap Xiumin benar2 dapat menemukan yang terbaik
selain dirinya. Jo membenarkan posisinya duduknya. Ia menoleh ke belakang ke
arah Sehun yang seperti biasa memakai headsetnya, namun kali ini ia tak
memejamkan matanya. Sehun mengarahkan pandangannya tepat ke arah Jo. Jo kali
ini lebih berani dengan tetap menatap Sehun walau sehun juga menatapnya. Jo
melebarkan matanya, Sehun sedikit terkejut lalu mengedipkan ke dua matanya. Jo
kembali mengalihkan wajahnya kedepan. Sehun dengan ragu-ragu berdiri dari
tempat duduknya lalu berjalan pelan ke arah Jo dengan sesekali menaruh
tangannya di belakang kepalanya tanda keraguan. Sehun tepat berdiri disebelah
Jo
“gwanchana..?” tanya sehun pelan pada Jo
Jo meniup poninya pelan dengan tetap
tidak mengarahkan pandangannya pada Sehun
“kau.. kau marah..?” tanya Sehun sedikt
ragu
“Sehun-a.. “ Jo mulai bicara seraya
menatap sehun
“Jo....” terdengar suara keras dari arah
pintu kelas. Jo terkejut melihat sosok Kris di depannya.
“Kris..” seru Jo pelan.
Sehun sedikit terkejut ~siapa lagi orang
ini~ batin sehun
“Jo.. how are you..?? are you okey..?”
Kris masuk dengan kerennya mendekat ke arah Jo. Serentak semua mata para siswi
berbinar melihat kedatangan Kris.
~kereen...~ batin semua siswi saat itu.
Memang dapat diakui bahwa Kris memiliki kharisma yang cukup besar, ia murid
tertampan di USA. Ia idaman di USA, apalagi di korea. Kris mengedipkan sebelah
matanya ke arah Jo. Sehun hendak melangkah kembali ke bangkunya, namun
langkahnya terhenti karena Jo menggenggam pergelangan tangannya erat. Sehun
terkejut dengan tingkah Jo. Namun akhirnya Sehun tetap berada disamping Jo.
“Jo... i miss you so much..” ujar Kris
kemudian
“you.. how can..” Jo masih tidak percaya
“i hear that you are sick.. you had an
accident .. so i came here quickly..”
“who are you..?” tanya Kris menatap
Sehun yang berada di samping Jo. Sehun terlihat bingung dan sedikit terkejut
“he.is my friend..” jawab Jo cepat..
“your boyfriend..?” tanya Kris dengan
nada menekan
“he.s my best friend..”
“but just me your bestfriend..”
“Kris,, does Suho oppa know about
you..?”
“ yes,, i meet him last time,,”
“my class will began.. can we talk next
time.. ?? you can go to my home now..?”
“Jo.. i.m very miss you now.. how can
you just ask me to back..”
“but i can.t speak to you now..”
“ok.. i understand.. i.ll wait for you..”
Kris melangah mundur , menatap Sehun sejenak , lalu memalingkan tubuhnya dan
berjalan keluar.. Jo tanpa sadar masih memegang pergelangan tangan Sehun
“dia temanku.. di USA” Ujar Jo pada
Sehun. Sehun melepaskan genggaman Jo.
“Sehun-a..” Jo memanggil Sehun yang
hendak kembali ke bangkunya. “ada yang ingin aku bicarakan padamu...” ujar Jo, “sehun-a... nae.. naechuu..” Jo terhenti
karena angkah Guru Han yang sudah memasuki kelas. Sehun segera melangkah ke
bangkunya.
~aku tak akan bisa mengerti kamu..~
batin Sehun diikuti desahan panjangnya.
>>>
“Jo.. lets back with me
to USA “ Ajak Kris malam itu,
“Kris.. you know well may condition
now..”
“there is threatment there.. i have
looked for it.. i get it..”
“thanks so much.. but you
know my parent right..”
“i have talked to them.. and if you
agree they will agree.. i can contact you parent now.. but i think they have
talked to you first.. Jo.. your opportunity remember it..!! you want to be
dancer right..?”
“but ..”
“because of that pink hair boy..?”
“what do you mean..?”
“you don.t know.. even i there last time
you just worry about that boy..”
“kris...”
“Jo.. don.t you remember your dream..?”
Jo terdiam, ia terduduk di atas
ranjangnya.
“you can back to your room now..” ujar
Jo pelan
“Jo..” Kris berlutut tepat di depan “Jo
back to USA with me.. please..!!”
Jo meraih tangan Kris, terseyum pelan “i
will think about it..” ujar Jo pelan.
Kris menarik nafas pelan, perlahan
berdiri lalu kembali ke kamarnya.
>>>
Suho mengetuk kamar Jo
“Jo kajja.. kau akan terlambat..”
Jo membuka pintu kamarnya, ia tersenyum
pada Suho.
“bagaimana dengan Kris..?” tanya Suho
“spertinya dia masih tidur,, gwanchana..
dia akan baik-baik saja.. kajja..” ajak Jo
“ah.. suho oppa..” Jo menghentikan
langkahnya
“mm..?” Suho menoleh ke arah Jo
“Sehun-a.. mm sehun-a apa dia masih
berlatih bersama exo..?”
“bagaimana bisa dia... “ Sehun mendesah
“kajja..”
Jo mengerti dan paham betul apa yang
terjadi antara Sehun dan anak exo yang lain. Jo mengikuti langkah Suho
>>>
Selama jam sekolah
berlangsung Jo terus berpikir dan sesekali menengok ke arah Sehun yang sudah
bisa ditebak asyik tidur di bangku belakang ~gak peduli banget sama pelajaran~.
Jo berpikir apa yang harus ia lakukan untuk mengembalikan Sehun.
Bel pulang berbunyi.. ###
Jo melangkah ke arah
Sehun yang sedang membereskan peralatan sekolahnya,
“Sehun-a”
Sehun menoleh ke arah Jo dengan ekspresi
sedikit terkejut.
“ada yang ingin aku bicarakan..” Ujar Jo
“mwo.?”
“Sehun-a .. i beg you.. kembalilah
berlatih bersama exo..”
Sehun meniup poninya pelan,, Dering
ponsel sehun berbunyi..
“nhe Luhan Hyung..” Sehun mengangkat
handphonenya.. “nhe.. gwanchana.. arasso..” Sehun mematikan ponselnya
Jo menatap Sehun dengan
ekspresi penuh tanda tanya.
“Luhan Hyung menyuruhku kembali
berlatih.. mulai nanti malam aku bisa datang..”
“Chukkae..” ucap Jo seraya menyodorkan
tangannya. Jo tersenyum cukup lebar ..
Sehun masih sedikit
bingug, kenapa tiba-tiba Luhan menghubunginya.. dan... semua
membuahkan tanda tanya di pikiran Sehun. Waalu tak dapat dipungkiri betapa
senang ia ketika ia bisa kembali berlatih bersama exo. Jo menelan ludahnya
pelan di sela-sea senyum bahagianya
-FLASHBACK-
Bel istirahat berbunyi,
Jo melihat ke arah Sehun yang masih tertidur. Jo segra keluar sosok
luhan. Jo tahu hanya Luhan yang dapat membantunya. Hanya Luhan yang dapat
mengendalikan anak-anak exo.
“Luhan oppa..” panggil Jo pada Luhan
yang saat itu bersama dengan Baekhyun dan Tao.
Jo dapat melihat saat amarah Luhan saat
melihatnya. ~ia sangat membenciku~ batin Jo.
“Luhan oppa.. aku minta bantuanmu..”
“mwo..?” Luhan menekan nadanya
“tolong biarkan Sehun kembali bersama
exo..”
Luhan, Baekhyun dan Tao sedikit terkejut
dengan permintaan Jo
“noe... bagaimana bisa kau..” Luhan
hendak melayangkan pukulannya tidak sampai Tao mencegahnya..
“aku akan pergi..” lanjut Jo..
Baekhyun tercengan saat mendengarnya
begitu juga dengan Tao.
“aku akan kembali ke amerika,, aku sudah
menghubungi temanku di USA untuk menguruskan tiketku. Aku akan kembali nanti
malam.. “
Luhan menarik kera baju Jo.
“Luhan..” Tao dan Baekhyun mencoba
menghentikan Luhan
“apa kau mau bermain dengan perasaan
Sehun...”
“aku tahu kau menyanyangi Sehun,, “ ujar
Jo kemudian
“Mwo..?” Luhan melepaskan cengkramannya
perlahan dan menyipitkan kedua matanya.
“jika karena aku, maka aku akan pergi
oppa.. tapi tolong kembalikan Sehun ke exo.. i beg you”
Baekhyun dan Tao benar-benar terkejut
kali ini.
“apa Suho udah tahu..?” tanya Luhan
kemudian
“sebelum kesini aku menghubunginya.. “
-FLASHBACK END-
Jo mengedipkan kedua
matanya menahan airmatanya di depan Sehun
“ya~ au mennagis..?” tanya Sehun
“anniyo..”
“ya~.. mengakulah..” kini Sehun
tersenyum berbicara pada Jo
“sehun-a..”
“mm..?”
“kajja.. kita rayakan kembalimu ke
exo..”
Sehun sedikit terkejut mendengar ajakan
Jo.
“kajja..” ajak Jo seraya meraih lengan
Sehun.
>>>
Jo menyusuri setapak
Seoul bersaam Sehun. Sehun erat menggenggam tangan Jo. Mereka tertawa bersama,
melangkah bersama, bahkan berdebar bersama. Debaran jantung sehun, debaran
jantung Jo menjadi lagu indah yang mengayunkan dedaunan, mengarahkan angin,
bahkan menyelimuti bunyi langkah kaki mereka. ~biarkan ini jadi yang terakhir
untuk aku dan Sehun~ batin Jo disela-sela debarannya. ~akan kujadikan ini awal
untukku dan Jo~ batin Sehun disela-sela debarannya.
>>>
Hari sudah sedikit
gelap saat Sehun tepat berada di depan rumah Jo.
“pergilah.. kau harus berlatih..” ujar
Jo seraya melepaskan genggaman Sehun
“masuklah dulu..” ujar Sehun
Jo tersenyum lalu melangkah masuk..
langkah Jo terhenti, ia serasa tak ingin pergi. Ia membalikkan badan ke arah
Sehun berlari ke arah Sehun dan memeluknya erat
Sehun sedikit terkejut. Jo kembali
tersenyum lalu melangkah masuk. Rona merah tertinggal dikedua pipi sehun. Entah
apa yang akan ia katakan, yang pasti ia bahagia. Sekarang ~hangbok hamnida~
batin sehun
>>>
“are you okey..?” tanya Kris pada Jo
saat Jo melangkah masuk kamar “i.m very surprise when you call me to inform you
will back with me to USA. But why you want back this night..??? “
“kris...”
“mm....??”
“say to me.. that i.m right..”
“mmm..?”
Jo tak dapat menahan air matanya. Kris
mendekat ke arah Jo, memeluk Jo erat.
“it.s okey Jo.. nevermind..”
Suho memasuki kamar Jo
“Gwanchana..?” tanya Suho pada Jo. Jo
hanya tersenyum kecil pada Suho.
“oppa mianhe..” ujar Jo seraya memeluk
Suho.
“gwanchana Jo..” ujar Suho pelan seraya
membelai rambut Jo.
“lets go Jo..” ajak Kris kemudian..
“kajja..” ajak Suho..
>>>
“kenapa kau baru
datang..?” tanya Chanyeol pada Suho yang baru datang ke basecamp
“aku dari bandara..” jawab Suho singkat
“waeyo..?” tanya Chen
Suho menelan Ludah, melihat ke arah
Sehun lalu Xiumin. Luhan yang asyik dengan gamenya langsung menghentikan
permainannya ketika mendengar pertanyaan Chen.
“ayo kita mulai latihan..” ajak Luhan
begitu tiba-tiba. Baekhyun menarik nafas panjang, lalu berjalan cepat ke depan
Sehun
“kenapa kau tak menyusulnya.. WAE..?”
Baekhyun berteriak didepan Sehun
“Waeyo hyung..?” Sehun tak mengerti apa
yang dikatakan Baekhyun
“Mollayo..?” Baekhyun terus berteriak
pada Sehun
“YA~ BAEKHYUN.. “ Luhan berteriak pada
Baekhyun
“bukankah kau menyukainya..?” Baekhyun
seolah tak mempedulikan Luhan terus berteriak pada Sehun. Sehun semakin bingung
akan situasi yang terjadi.
“apa yang kau lakukan..?” teriak Luhan
pada Baekhyun .. Luhan kemudian mendekati Baekhyun dan menarik kera bajunya..
memukul baekhyun dengan pukulan yang cukup keras.
“ya~,..” Chanyeol dan Kai berlari
menarik Luhan sedang Tao dan Lay berlari menarik Baekhyun. D.O dan Chen segera
merapat mendekat ke arah Suho.
“kalian hentikan..” teriak Suho pada
keduanya.
“apa yang akan kau lakukan..?” Luhan
masih berteriak ke arah Baekhyun
“biarkan dia tahu kalau dia pergi..,
kenapa kau begitu egois..?” terikan balik dari Baekhyun pada Luhan.
Xiumin yang mengerti situasi tersebut
mendekat ke arah Sehun
“ga...” ucapnya pada Sehun
“XIUMIN-a..” Luhan berteriak pada Xiumin
“tidak bisakah kau berhenti sekarang..?”
ujar Xiumin pada Luhan. Luhan menarik nafas panjang mendengar tamparan Xiumin
yang ditujukan padanya.
“hyung...” ujar Sehun pelan ke arah
Xiumin
“ga.. kau mau kehilangan Jo..?”
Sehun tercekat mendengar penuturan
Xiumin.. kehilangan Jo..?? Sehun melihat ke arah Suho.. bandara??? Suho dari
bandara..??. Semua seperti teka-teki dalam pikiran Sehun, teka-teki yang
akhirnya tersusun rapi dan membuat Sehun tersadar akan ciuman Jo tersebut ..
~mungkinkah..???~ Sehun segera bangkit dan berlari kencang..
>>>
Sehun bahkan tak peduli
dengan nafasnya yang tersengal ,, dia tetap berlari di tengah bandara.. mencari
sosok Jo
“.. pesawat jurusan USA akan segera
berangkat.. kepada calon penumpang harap segera bersiap-siap..” terdengar pengumuman
keberangkatan pesawat yang akan ditumpangi
Jo.
Sehun berlari menuju
pintu keberangkatan internasional.. dilihatnya sosok Jo berada dalam antrian.
“Jo..” teriak Sehun di tengah-tengah
sesak nafasnya. Jo dan Kris sedikit terkejut dengan kedatangan Sehun.
“Sehun-a.” Jo mendekat ke arah Sehun
meninggalkan barisan. Krispun ikut meninggalkan barisan hanya saja ia tetap
berdiri di dekat loket keberangkatan. Sehun berjalan mendekat ke arah Jo. Tepat
pada satu titik baik Jo maupun Sehun berhenti melangkah. Sehun menatap lekat ke
arah Jo begitu juga dengan Jo.
“noe ottoke..?” kata pertama yang keluar
dari bibir gemetar Jo
“gajima..” kata pertama yang keluar dari
mulut Sehun. “Chuayo..” lanjut Sehun
Jo menelan ludahnya pelan. Ia menoleh ke
arah Kris. Kris seakan mengerti situasi yang dihadapinya. Kris hanya
tersenyum melihat Jo seraya meninggalkan koper Jo dan menarik Kopernya untuk
berjalan sendiri kembali ke USA. ~aku akan menangis ketika kau kembali denganku
tapi membawa bayang anak itu bersamamu.. ini lebih baik ~ batin Kris meyakinkan
dirinya. Sehun menarik Jo kedalam pelukannya dengan sangat erat ~aku tak akan
melepaskanmu~ batin Sehun. ~aku tak akan meninggalkanmu lagi~ batin Jo