PART 2
SENGAJA
Betapa ngerinya sebuah pertemuan yang terjadi tanpa kesengajaan.
Begitulah pertemuan antara Gadis dengan sosok tanpa nama yang bisa kau panggil
dengan sebutan “Angin”. Kenapa Gadis selalu memanggilnya dengan nama Angin.
Sejatinya seperti angin, dia terlihat sangat bebas. Tanpa memikirkan hari esok,
dia ikuti kemana kata hatinya membawanya pergi. Dia dan semua tentangnya
laksana angin bagi Gadis. Angin sejenak menyapanya, namun dengan cepat pergi
meninggalkannya. Tapi masih sangat bisa ia rasakan kehadirannya. Bagimana bisa
kita berpijak di atas bumi ini tanpa merasakan hembusan angin disekitar kita.
Begitulah Gadis, selalu merasa Angin ada disekitarnya.
Gadis tak sengaja bertemu Angin. Gadis hanya berdiri dan menikmati
dunianya seorang diri, namun Angin berhembus dan mengisi dunia Gadis. Sungguh
sangat tidak disengaja. Kenapa Angin harus melewati dunia Gadis. Padahal dunia
Gadis sudah sangat penuh dengan tawa dan keceriaan. Kenapa Angin harus datang
dan memporak-porandakan dunia Gadis. Dan kemudian pergi.
Dalam dunianya yang porak poranda Gadis tetap dapat tersenyum. Ia tak
menyesali keputusannya untuk membiarkan Angin sejenak singgah di dunianya. Ia
bersyukur dengan tanpa sengaja dapat bertemu dan mengenal Angin. Walau ia
sempat marah ketika Angin harus kembali melanjutkan perjalananya. Namun itulah
Angin. Ia tidak akan diam dan menetap di satu tempat. Ia akan pergi kemanapun
ia mau. Gadis sempat lupa bahwa dia adalah Angin. Gadis sempat berpikir dapat
menahan Angin selamanya untuk tetap tinggal di dunia Gadis. Namun Angin tetaplah
Angin. Datangnya Angin pada sang Gadis pun bukanlah suatu kesengajaan. Angin
hanya mengikuti arusnya, dan tak sengaja masuk ke dalam sela-sela dunia Gadis.
“Kini kau mau bagaimana Gadis ?” Aku bertanya pada Gadis.
“Angin tetaplah angin, dia tak akan kembali ke tempat ia pernah singgah
sebelumnya” Aku kembali menegaskan pada Gadis.
Gadis tersenyum melihatku, “tapi aku selalu bisa merasakan kehadiran
Angin setiap saat, bahkan ketika aku terlelap sekalipun” jawab Gadis sayup
Itulah jawaban Gadis yang membungkam mulutku. Akupun menyadari bahwa
Angin memang tak sengaja mengisi dunia Gadis, namun Gadis dengan sengaja
membiarkan dirinya nyaman bersama dengan Angin yang ia tahu tak akan dapat ia
miliki dan hanya dapat ia rasakan kehadirannya.
“Aku tak sengaja melihatmu
Aku tak sengaja mengenalmu
Aku tak sengaja berteman denganmu
Namun,
Aku membiarkan diriku sengaja jatuh cinta padamu”